TINJAUAN PUSTAKA. tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

TINJAUAN PUSTAKA. dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan agar tidak mengganggu atau

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

EVALUASI PROSES KOMPOSTING DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI KOMPOS

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

BAB III. Metode Rancang Bangun

TINJAUAN PUSTAKA. Proses hidup dan kegiatan kehidupan selalu menghasilkan limbah dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA. Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH PUPUK KOTORAN SAPI. Seno Darmanto 1

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

Limbah dan Pemanfaatannya. Telco 1000guru dengan SMA Batik 1 Solo 23 Februari 2012

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

zalaca) di Kabupaten Banjarnegara pohon, dengan jumlah pohon

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga

TINJAUAN PUSTAKA. diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan, dan sudah tidak

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN PUPUK PADAT DAN CAIR DARI SAMPAH ORGANIK

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

Pembuatan Pupuk Organik. Samijan BPTP Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN. sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan penyakit, cacat janin, kematian, bahkan. pemutusan mata rantai kehidupan suatu organisme. Limbah merupakan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

APLIKASI KOMPOS ORGANIK LIMBAH JAMUR DENGAN PENAMBAHAN EM4 UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. Jenis jamur itu antara lain jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake.

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PENDAHULUAN. dalam tiga dasawarsa terakhir telah mencapai tingkat rendah bahkan sangat rendah.

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Pembuatan Pakan Bahan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan HI.

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Berdasarkan cara pembentukannya, pupuk organik terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Pupuk organik alami dan pupuk organik buatan. Jenis pupuk yang tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil dari alam, seperti dari sisa hewan, tumbuhan, tanah baik dengan atau tanpa sentuhan teknologi yang berarti. Pupuk yang termasuk kedalam kelompok ini antara lain : pupuk kandang, kompos,pupuk hijau, humus, pupuk burung. Pupuk organik buatan dibuat untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman yang bersifat alami atau non kimia; berkualitas baik; dengan bentuk, ukuran, dan kemasan yang praktis; mudah didapat, didistribusikan, dan diaplikasikan; serta dengan kandungan unsur hara yang lengkap dan terukur. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis pupuk organik buatan yaitu : padat dan cair (Marsono dan Paulus, 2001) Kompos Kompos ialah bahan organik yang telah menjadi lapuk, seperti dedaunan, jerami, alang alang, rerumputan, dedak padi, batang jagung, kotoran hewan, dan lain-lain. Bila bahan itu sudah mnjadi hancur dan lapuk disebut pupuk organik. Jenis jenis bahan ini menjadi lapuk dan busuk bila berada dalam keadaan basah dan lembab, seperti halnya daun daunan yang menjadi lapuk bila jatuh ketanah

dan berubah menjadi bagian tanah. Dilingkungan alam terbuka, kompos bisa terjadi dengan sendirinya. Lewat proses alami, rumput, dedaunan dan kotoran hewan serta kerja sama antara mikro organisme dengan cuaca. Proses tersebut bisa di percepat oleh perlakuan manusia, hingga menghasilkan kompos yang berkualitas baik, dalam waktu tidak terlalu lama. Sebab jika sewaktu waktu kita perlukan segera, kita tidak mungkin untuk menunggu kompos dari hasil proses alam yang membutuhkan jangka waktu agak lama itu (Murbandono,1989). pengomposan. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku 1. Pertanian : Limbah dan residu tanaman jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa limbah & residu ternak kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas tanaman air azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air 2. Industri Limbah padat : serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan limbah cair alkohol, limbah pengolahan kertas, limbah pengolahan minyak kelapa sawit 3. Limbah rumah tangga : sampah tinja, urin, sampah rumah tangga dan sampah kota. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek : 1) Aspek Ekonomi : a) Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah b) Mengurangi volume / ukuran limbah c) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya 2) Aspek Lingkungan : a) Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah b) Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan 3) Aspek bagi tanah / tanaman: a) Meningkatkan kesuburan tanah b) Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah c) Meningkatkan kapasitas jerap air tanah d) Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan panen) e) Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman f) Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman g) Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah (Wikipedia, 2008) Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik, hewan atau limbah organik. Banyak sekali bahan dasar yang bisa digunakan seperti jerami sekam, rerumputan, sampah kota dan limbah pabrik. Menumpuknya limbah organik membutuhkan penanganan agar tidak

menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau tak sedap atau menjadi sarang lalat. Jalan pintas yang sering dijumpai adalah dengan membakar. Pembakaran limbah organik tersebut selain tidak memberi manfaat juga menimbulkan polusi udara. Pembuatan kompos akan terasa manfaatnya untuk daerah pertanian yang jauh dari peternakan, karena selain bermanfaat juga mempunyai nilai ekonomi (Sutejo, 2002). Bentuk Pupuk Organik Padat Pupuk organik padat yang biasa dipakai petani adalah pupuk organik dari kompos (pupuk kandang) yang terdekomposisi secara alami berbentuk kasar atau gumpalan. Pupuk organik padat tersebut masih tercampur dengan bahan bahan lain seperti sekam, jerami, serbuk gergaji, dan lain-lain dengan bau yang masih menyengat dan dalam kondisi relatif basah. Dengan demikian pupuk tersebut terkesan kotor karena sering menjadi sarang binatang. Bentuk pupuk organik padat saat ini semakin beragam disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Saat ini bentuk pupuk organik padat yang ditawarkan antara lain : serbuk, butiran, pelet dan tablet. Keragaman bentuk tersebut jangan hanya dilihat sebagai bahan penarik konsumen. Dengan mengetahui keunikan yang dimiliki masing masing bentuk, akan bisa lebih tepat dalam menentukan jenis yang sesuai dengan tanaman sehingga memberikan hasil yang lebih baik dan efisien ( Musnamar, 2003) Kompos Serbuk Bentuk pupuk organik serbuk banyak dihasilkan dalam skala rumah tangga oleh kelompok kelompok pembuat kompos atau pengumpul kotoran

hewan daari peternakan. Teknologi yang digunakan masih sederhana dan biaya atau modal pembuatannya terjangkau. Pupuk organik serbuk ada 2 macam yaitu serbuk kasar dan halus. Kompos Butiran Pupuk organik butiran merupakan salah satu bentuk pupuk organik dengan kadar air 10-20%. Dosis pemakaiannya lebih rendah dari pupuk organik serbuk. Dalam pengaplikasiannya, pupuk organik dicampur bersamaan dengan pupuk kimia bentuk butiran. Kompos pelet Sisa makanan yang bersumber dari daging dan nasi menyebabkan ada semut. Jangan menaruh bahan tanpa menambahkan kandungan mikroorganisme. Lakukan pemeraman untuk proses kompos yang benar. Lihat proses kompos yang dilakukan di Monang-maning dan Sanur Kaja. Kompos dan pupuk buatan pabrik, kandungan sama, yang berbeda adalah cara penggunaannya. Kompos agak rumit karena bentuknya seperti tanah. Namun teknologi yang baru, kompos dibuat pelet, seperti kapsul hingga mudah menggunakannya dan menjadi makin diminati. Implementasi pupuk organik pelet tersebut pada budidaya sayuran di petani mampu mengurangi asupan bahan kimia tanpa menyebabkan penurunan produksi sayuran dengan memberikan kelebihan produk yang dihasilkan bebas residu bahan beracun untuk konsumsi (BPTP Jakarta, 2008). Pupuk organik bentuk pelet hampir sama dengan butiran. Bentuknya mirip pelet ikan atau pakan burung, tetapi ukurannya lebih besar 2 3 kali lipat. Pupuk

organik bentuk pelet merupakan pupuk organik konsentrat dalam kondisi kering dengan air 10 20 %. Jika dibanding dengan bentuk butiran, ukuran pupuk bentuk pelet lebih besar sekitar 3 4 kali lipat. Untuk tanaman tertentu, bentuk pupuk ini lebih efisien penggunaannya dibandingkan dengan pupuk bentuk serbuk konvensional karena dosis pemakaian lebih rendah (Musnamar, 2003). Besarnya kandungan hara makro NPK pada bahan organik dari berbagai jenis, merupakan sumber daya alam yang sangat potensial. Bahan organik tersebut dapat diolah sebagai pupuk alternatif berupa pupuk pelet sehingga memberikan manfaat bagi usaha perbaikan kesuburan tanah, peningkatan produksi dan pelastarian sumber daya alam (Kadari, 2004). Kompos Tablet Pelepasan unsur hara pupuk bentuk tablet lebih lambat dibanding dengan bentuk lainnya. Pelepasan unsur haranya membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan setelah aplikasi, tergantung dari diameter atau ukuran tablet. Dengan demikian, pupuk organik bentuk tablet sangat tepat jika digunakan untuk tanaman tahunan (Musnamar, 2003). Mesin pencetak pelet Pada pembuatan pupuk organik padat melalui empat tahap yaitu : 1. Persiapan bahan baku, 2. Penghancuran agar menghomogenkan bahan, 3. Pengontrolan dengan mesin penyaring atau ayakan untuk menyaring bahan kasar seperti tali rafia, batu atau benda kasar lain,

4. Pencetakan di mesin pencetak (butiran, pelet, dan tablet). Mesin pencetak yang digunakan disesuaikan dengan bentuk pupuk yang diinginkan. Pupuk organik butiran, pelet, tablet merupakan bentuk pupuk organik konsentrat yang di bentuk dengan mesin pencetak bertekanan tinggi. ( Musnamar, 2003) Alat pencetak pelet berbentuk silinder, pada bagian dalamnya terdapat ulir pengepres kompos pelet. Ulir pengepres ini mendorong bahan adonan ke arah ujung silinder dan menekan plat berlubang sebagai pencetak pelet. Lubang plat menggerakkan poros pencetak sesuai dengan ukuran pelet yang dikehendaki. pelet keluar dari lubang cetakan akan dipotong oleh pisau (Satriyo dkk, 2008). Elemen Mesin Motor Listrik Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Setiap mesin sesudah dirakit, porosnya menonjol melalui ujung penutup (lubang pelindung) pada sekurang-kurangnya satu sisi supaya dapat dilengkapi dengan sebuah pulley atau sebuah generator ke suatu mesin yang akan digerakkan (Daryanto, 2002) Gambar : elektromotor

Poros Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros (Sularso dan Suga, 1997). Poros dapat dibedakan kepada 2 macam, yaitu : 1. Poros dukung; poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen mesin yang berputar. 2. Poros transmisi / poros perpindahan; poros yang terutama dipergunakan untuk memindahkan momen puntir. Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros terhenti dan poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua atau salah satu ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros dukung pada umumnya dibuat dari baja bukan paduan (Stolk dan Kros, 1981). Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros yang berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan bolak-balik suatu poros berlangsung secara halus, aman dan tahan lama. Bantalan harus mempunyai ketahanan terhadap getaran maupun hentakan. Jika suatu sistem menggunakan konstruksi bantalan, sedangkan bantalannya tidak berfungsi dengan baik maka seluruh sistem akan menurun prestasinya dan tidak dapat bekerja secara semestinya. Bantalan dapat diklasifikasi sebagai berikut :

1 Atas Dasar Gerakan Bantalan Terhadap Poros 1) Bantalan Luncur. Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. 2) Bantalan gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum, dan rol bulat. 2. Atas Dasar Arah Beban Terhadap Poros 1) Bantalan radial. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. 2) Bantalan radial. Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. 3) Bantalan gelinding khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. Bantalan dalam peralatan usaha tani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindah daya tetap ditempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan ditentukan oleh besarnya keausan, kecepatan putar poros, beban yang harus didukung, dan besarnya daya dorong akhir (Smith dan Wilkes, 1990). Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin) (Daryanto, 1993) Kopeling

Alat pencekram antara sumber daya dan mesin atau antara bagian bagian mesin yang bergerak yang dengan alat itu, mesin tadi disambung atau dilepas. Pada pengoperasian peralatan usaha tani bermotor, kopeling disambung dan daya dipindahkan kemesin dengan memakai poros, roda gigi, sabuk atau peralatan lainnya (Smith, dan Wilkes, 1990). Roda gigi (reducer) Bila sebuah mesin mempunyai susunan yang kompak dan letak poros saling berdekatan, untuk pemindahan daya digunakan roda gigi. Penggunaan roda gigi menghasilkan konstruksi yang lebih kokoh dan meniadakan sejumlah besar gerakan yang hilang tak berguna. dimana : n2 = n1 1 30 n2 : putaran roda gigi n1 : putaran motor listrik...(1) Prinsip kerja pasangan roda gigi dengan roda gigi, yaitu penyaluran atau pemindahan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dihubungkan langsung antara roda gigi yang satu dengan roda gigi yang lain. Pada sistem inipun juga tidak mungkin terjadi slip karena masing-masing roda gigi saling berhubungan secara langsung (Smith, dan Wilkes, 1990).