PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. )

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

*)

PENGARUH BEBERAPA JENIS URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PENGARUH JUMLAH DAUN DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MELON (Cucumis melo L.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

PENGARUH DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL WIJEN HITAM DAN PUTIH (Sesamum indicum L.)

TATA CARA PENELITIAN

PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DUA VARIETAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

PENGARUH MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek) DI LAHAN PASIR PANTAI

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

Pengaruh Takaran SP-36 terhadap Pertumbuhan Tanaman, Pembungaan dan Kandungan Lutein Tagetes erecta L. dan Cosmos sulphureus Cav.

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

ADAPTASI BERBAGAI VARIETAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) TERHADAP PENGAPURAN DAN PEMBERIAN N, P DAN K DI LAHAN GAMBUT

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PENGARUH JUMLAH BENIH PERLUBANG TANAM DAN MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

PEMANFAATAN PUPUK BIO-SLURRY PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE-NURSERY

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

II. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU

PENGARUH JARAK TANAM DAN TAKARAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH KACANG HIJAU (Vigna radiata L. Wilczek)

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

ISSN: AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

PENGARUH MACAM PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (LycopersicumesculentumMill.) SKRIPSI

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

INVIGORASI UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS, VIGOR, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr. ) SKRIPSI

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

TATA CARA PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH MACAM DOSIS PUPUK FOSPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS KACANG HIJAU ( Vigna Radiata L. ) THE EFFECT OF PHOSPHATE FERTILIZER KINDS ON GROWTH END YIELD OF THREE VARIETIES OF GREEN BEANS ( Vigna RadiataL.) Riko Purnomo 1*) dan Ahmad. Bahrum 2) 1) Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta 2) Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT This study aims to determine the optimum dose of fertilizer fospat influencing the growth and yield of three varieties of green This research was conducted in the months of June until July, 2015, at Sonopakis Kidul Village, Ngestiharjo, Bantul regency, Special Region of Yogyakarta. The experiment was conducted with field experiments 4 x 3 factorial arranged in Completely Randomized Design Group. The first factor is the does of fertilizer fospat consists of four levels, namely 0 gram of fertilizer fospat/plant, fertilizer fospat 3 gram/plant, fertilizer fospat 6 gram/plant, and fertilizer fospat 9 gram /plant. The second factor is the variety that comprises 3 levels are varieties of the kutilang, murai, vima 1. Data were analyzed by analysis of variance at the 5% significance level and to determine treatment differences using Duncan s multiple range test 5% significance level. The result showed varieties of green beans and fertilizer fospat has the potential to increase yield and growth. Fertilizer fospat as much as 9 gram/plant best contribute to the growth and yield of three varieties of green beans Keywords: fertilizer fospat, varieties

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum pupuk fospat dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tiga varietas kacang hijau (vigna radiata L.) Penelitian ini dilaksanakan di bulan Juni 2014 sampai Juli 2015, di tanah Regosol, Sonopakis Kidul, Kecamatan Ngestiharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dengan percobaan lapangan faktorial 4 x 3 disusun dalam rancangan acak lengkap kelompok (RALK). Faktor pertama adalah dosis pupuk fospat yang terdiri dari 4 aras yaitu pupuk fospat 0 g/tanaman, pupuk fospat 3 g/tanaman, pupuk fospat 6 g/tanaman, dan pupuk fospat 9 g/tanaman. Faktor yang kedua adalah macam varietas yang terdiri dari tiga aras yaitu varietas kutilang, varietas murai, varietas vima 1. Data dianalisis dengan analisis ragam pada taraf nyata 5% dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan menggunakan uji jarak berganda Duncan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukan varietas kacang hijau dan pupuk fospat mempunyai potensi dalam meningkatkan hasil dan pertumbuhan. Pemberian pupuk fospat sebanyak 9 g/tanaman memberikan kontribusi terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas kacang hijau (vigna radiata L.) Kata kunci : Pupuk fospat, Varietas pendahuluan Kacang hijau merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi Rakyat Indonesia. Penggunaan kacang hijau sangat beragam, dari olahan sederhana hingga produk olahan teknologi industri. Produk terbesar hasil olahan kacang hijau di pasar berupa taoge (kecambah), bubur, makanan bayi, industri minuman, kue, bahan campuran soun dan tepung hunkue. Kacang hijau juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan, kacang hijau juga mempunyai manfaat sebagai tanaman penutup tanah dan pupuk hijau. Kandungan gizi dalam 100 g kacang hijau meliputi karbohidrat 62,9 g, protein 22,2 g, lemak 1,2 g juga mengandung Vitamin A 157 U, Vitamin Bl 0,64g, Vitamin C 6,0 g dan mengandung 345 kalori (Mustakim, 2012). Produksi kacang hijau tidak terlepas dari masalah penggunaan variatas unggul. Sebagian kriteria variatas unggul mampu meningkatkan produksi, memperbaiki stabilitas produksi, memenuhi standar mutu, sesuai dengan pola yang diterapkan para petani, yang dibutuhkan sekarang adalah kejelian para petani dan produsen kacang hijau dalam memanfaatkan peluang tersebut. Andrianto dan Indarto ( 2004 ). Menyatakan bahwa faktor penyebab rendahnya kacang hijau disebabkan antara lain yaitu tidak digunakannya varietas unggul, susahnya mendapatkan benih untuk dibudidayakan, pemupukan tidak sesuai rekomendasi atau bahkan tidak menggunakan pupuk sama sekali dan cara bercocok tanaman

masih bersifat tradisional. Selain itu juga disebabkan tingkat kesuburan METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sonopakis kidul, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ketinggian tempat kurang lebih 133 meter dpl,.penelitian ini dimulai bulan April s/d Juni 2015 Alat yang digunakan dalam percobaan meliputi: cangkul, sabit, timbangan, hand spreyer, gembor, penggaris, oven, Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah: benih kacang hijau (Vigna radiata, L.) varietas Kutilang, Murai, dan Vima 1, pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang kambing (pupuk dasar) dan SP 36. Dalam percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Kelompok (RALK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama macam pupuk fospat terdiri fari 4 aras yaitu: K0( Tanpa perlakuaan ) K 1 (3 g / tanaman ), K 2 ( 6 g / tanaman ), K 3 ( 9g/ tanaman ). Dar kedua faktor Tersebut 12 kombinasi perlakuan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali (sebagai blok) sehingga diperlukan 12 x 3 = 36 petak perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5%. untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata antar perlakuan, Bila ada beda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan maka Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan's New Multiple Range Test) pada jenjang nyata tanah yang rendah. HASIL DAN ANALISIS HASIL Data yang diperoleh di lapangan selanjutnya dilakukan analisis data, adapun analisis data yang dianalisis yaitu: Tinggi Tanaman, Diameter batang, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, bobot 100 biji, panjang polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, indeks panen. Data penelitian tersebut dianalisis dengan analisis varians dan untuk mengetahui beda nyata atau tidak antar perlakuan macam varietas dan dosis pupuk fospat dilakukan uji jarak berganda Duncan (Duncan s Multiple New Range Test = DMRT) pada jenjang nyata 5%. 1. Tinggi Tanaman Tinggi tanaman diamati pada saat umur 2 minggu, umur 3 minggu, umur 4 minggu dan umur 5 minggu. Berdasarkan hasil sidik ragam dapat dilihat Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap tinggi tanaman. Rerata tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel

Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan (MST) Perlakuan 2 minggu 3 minggu 4 minggu 5 minggu Dosis Pupuk Fospat (g/tanaman) 0 11,775 b 21,097 b 32,289 a 35,806 b 3 11,782 b 21,111 b 33,900 a 36,956 a 6 13,283 a 22,321 a 34,281 a 37,731 a 9 13,479 a 22,378 a 34,436 a 38,272 a Varietas Kutilang 12,441 p 21,275 p 32,392 p 35,881 q Murai 12,229 p 21,541 p 34,873 p 39,173 p Vima 1 12,545 p 20,865 q 33,915 p 35,256 q ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan macam dosis pupuk fospat berbeda nyata pada umur 2 minggu, 3 minggu, dan 5 minggu tetapi tidak beda nyata pada umur 1 minggu setelah tanam. Rerata tanaman tertinggi diperoleh Perlakuan dosis pupuk fospat 9 g/tanaman dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan macam varietas kacang hijau terhadap tinggi tanaman berbeda nyata pada umur 2 minggu dan 5 minggu tetapi tidak ada beda nyata pada umur 3 minggu dan 4 minggu. Rerata tertinggi di peroleh varietas murai dan terendah varietas vima 1 Diameter batang diamati pada saat umur 2 minggu, umur 3 minggu, umur 4 minggu dan umur 5 minggu. Berdasarkan hasil sidik ragam Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap diameter batang. Rerata diameter batang dapat dilihat pada Tabel 3.

2. Diameter Batang Tabel 3. Diameter Batang (mm/minggu) Pengamatan (MST) Perlakuan 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu Dosis Pupuk fospat (g/tanaman) 0 0,321 b 0,392 a 0,567 b 0,587 b 3 0,380 a 0,445 a 0,642 a 0,648 a 6 0,392 a 0,406 a 0,678 a 0,684 a 9 0,411 a 0,475 a 0,688 a 0,687 a Varietas Kutilang 0,390 p 0,425 p 0,680 p 0,619 p Murai 0,406 p 0,419 p 0,624 p 0,646 p Vima 1 0,324 p 0,445 p 0,628 p 0,695 p ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) menunjukkan beda nyata antar perlakuan berdasarkan uji Jarak Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan macam dosis pupuk fospat berbeda nyata pada umur 2 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu tetapi tidak beda nyata pada umur 3 minggu setelah tanam. Perlakuaan dosis 9 g/tanaman memberikan rerata tertinggi terhadap diameter batang dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan macam varietas kacang hijau menunjukan tidak ada pengaruh antar perlakuan. Rerata tertinggi di peroleh varietas vima 1 dan rerata terendah varietas kutilang. Jumlah daun tanaman diamati pada saat umur 2 minggu, umur 3 minggu, umur 4 minggu, dan umur 5 minggu. Berdasarkan hasil sidik ragam dapat Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap jumlah daun. Rerata Jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 4.

3. Jumlah Daun Tabel 4. Rerata Jumlah Daun Pengamatan (MST) Perlakuan 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu Dosis Pupuk Fospat (g/tanaman) 0 7,417 a 12,350 c 19,778 b 25,056 b 3 7,500 a 12,444 b 21,417 b 28,750 a 6 7,667 a 12,611 a 22,722 a 27,861 a 9 7,750 a 13,528 a 22,917 a 26,556 b Varietas Kutilang 7,688 p 12,438 p 20,729 q 27,063 p Murai 7,438 p 13,271 p 21,917 p 27,146 p Vima 1 7,625 p 12,416 p 22,479 p 26,956 p ( - ) ( - ) ( - ) ( -) Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuaan macam dosis pupuk fospat terhadap jumlah daun berbeda nyata pada umur 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu tetapi tidak beda nyat pada umur 2 minggu setelah tanam. Rerata tertinggi diperoleh pada perlakuan dosis 9 g/tanaman dan terendah tanapa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan macam varietas kacang hijau terhadap jumlah daun tidak ada pengaruh antar perlakuan. Rerata tertinggi di peroleh pada varietas murai dan terendah varietas vima 1. 4. Berat Segar Tanaman Berat segar tanaman diamati pada saat akhir penelitian. Berdasarkan hasil sidik ragam Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi intraksi nyata terhadap berat segar tanaman. Rerata berat segar tanaman dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rerata Berat Segar Tanaman (gram) Dosis pupuk Varietas Rerata fospat (g/tanaman) Kutilang Murai Vima 1 0 22,328 22,699 21,956 22,328 b 3 24,447 22,464 20,508 22,473 b 6 24,107 20,361 24,389 22,952 b 9 23,181 25,917 28,533 25,877 a Rerata 23,516 p 22,860 p 23,847 p ( - ) ( - ) : terjadi interaksi Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuaan dosis pupuk pospat 9 g/tanman memberikan rerata berat segar tanaman tertinggi dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan dosis 9 g/tanaman berbeda nyata dengan perlakuan 6 g/tanaman, 3 g/tanaman dan tanpa perlakuan pupuk fospat. Tidak ada beda nyata antara perlakuan 6 g/tanaman, 3 g/tanaman dan tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan macam varietas kacang hijau tidak menunjukan pengaruh terhadap rerata berat segar tanaman. Rerata tertinggi di peroleh varietas Vima 1 dan rerata terendah varietas Murai. 5. Panjang Polong Panjang Polong diamati pada saat akhir penelitian. Berdasarkan hasil sidik ragam Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap panjang polong. Rerata panjang polong dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rerata Panjang Polong per Tanaman ( cm ) Dosis pupuk Varietas Rerata Fospat (g/tan) Kutilang murai vima 1 0 10,207 9,553 9,920 9,893 b 3 11,330 10,493 10,630 10,818 a 6 10,063 10,583 10,630 10,425 a 9 10,253 11,273 9,350 10,292 a Rerata 10,463 p 10,476 p 10,133 p ( - ) Tabel 7 menunjukkan bahwa perlakuan dosis 3g/tanaman memberikan panjang polong tertinggi dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Dosis 9 g/tanaman, 6 g/tanaman dan 3 g/tanaman tidak berbeda nyata, Tetapi ke tiga perlakuan tersebut berbeda nya dengan tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan macam varietas kacang hijau tidak menunjukan pengaruh terhadap rerata panjang polong per tanaman. Rerata tertinggi di peroleh varietas Murai dan terendah pada varietas Vima 1. 6. Jumlah Polong per tanaman Tabel 8. Rerata Jumlah Polong per Tanaman Dosis pupuk Varietas Rerata Fospat (g/tan) Kutilang Murai Vima 1 0 13,967 11,933 14,400 13,433 b 3 13,600 14,000 13,733 13,778 b 6 13,900 14,133 12,700 13,578 b 9 14,200 13,667 14,467 14,111 a Rerata 13,917 p 13,433 q 13,825 q ( - ) Tabel 7 menunjukkan menunjukkan bahwa dosis 9 g/tanaman memberikan jumlah polong per tanaman tertinggi dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan dosis pupuk 9 g/tanaman menunjukkan beda nyata dengan perlakuan dosis pupuk fospat 6 g/tanaman, 3 g/tanaman, dan tanpa perlakuan pupuk fospat. Tidak ada beda nyata antara perlakuan 6

g/tanaman, 3 g/tanaman, dan tanpa pupuk fospat. 7. Bobot 100 Biji Bobot 100 biji tanaman diamati pada saat akhir penelitian. Berdasarkan hasil sidik ragam dapat dilihat pada lampiran 8. Perlakuan pupuk fospat dengan macam varietas tidak terjadi interaksi nyata terhadap bobot 100 biji. Rerata bobot 100 biji tanaman dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. rerata bobot 100 biji tanaman (gram) Dosis pupuk Varietas Rerata fospat (g/tan) kutilang murai vima1 0 6,698 7,510 7,760 7,323a 3 7,961 7,590 6,624 7,392b 6 7,898 7,088 7,410 7,465b 9 7,613 7,754 7,273 7,547b Rerata 7,543p 7,486p 7,267p ( - ) Tabel 9 menunjukkan bahwa perlakuan dosis 9 g/tanaman memberikan berat 100 biji tertinggi dan terendah pada tanpa perlakuan pupuk fospat. Perlakuan dosis pupuk fospat 9 g/tanaman, 6 g/tanaman, dan 3 g/tanaman tidak beda nyata, Tetapi ke tiga perlakuan tersebut berbeda nyata dengan tanpa perlakuan pupuk fospat PEMBAHASAN Dari hasil penelitian dilapangan, data pengamatan dianalisis dengan uji jarak Duncan pada jenjang nyata 5% menunjukkan bahwa perlakuan antara dosis pupuk fospat dan macam varietas tidak ada interaksi nyata terhadap semua parameter pengamatan. Penggunaan dosis pupuk fospat memberikan pengaruh beda nyata pada tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat segar tanaman, panjang polong, jumlah polong, dan berat 100 biji. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemupukan fospat berbeda nyata terhadap tanaman kacang hijau. Pengaruh pupuk fospat mengindikasikan perlakuan pupuk fospat sangat baik digunakan untuk menambah unsur hara tanah dalam membantu pertumbuhan tanaman. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bukhari (2011) tentang pengaruh pengapuran dan pemupukan fospat pada tanah yang sering tergenang terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah yang menyimpulkan bahwa pemupukan P berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Secara teoritis unsur fospat berdasarkan fungsinya

mempunyai peranan penting dalam proses pemanjangan dan pembelahan sel, sehingga dengan tersedianya P yang cukup Maka pembentukan RNA dan DNA pada inti sel tidak Terhambat (Supono Budi Sutoto, 2008). Hasil varietas terbaik di peroleh varietas kutilang. Hal ini disebabkan pertumbuhan vegatatif dipengaruhi sifat genetik dan ke mampuan tanaman dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Kondisi lingkungan tempat penelitian memenuhi syarat yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Gardner (1991), yang mengatakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh genotip dan lingkungan. kemampuan varietas kutilang dalam menyerap unsur hara yang tersedia di tanah dengan baik dan juga mampu menghasilkan biomasa pada saat masa pertumbuhan. Menurut Sitompul dan Guritno (1995), produksi biomassa tersebut mengakibatkan pertambahan dan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan deskripsi varietas kutilang yaitu jumlah polong per tanaman antara 13-24 polong, dan produktifitas rata - rata varietas kutilang yaitu 2,0 ton/ha dibandingkan varietas murai 0,9 ton/ha dan varietas 1,76 ton/ha ( Anonim, 2005 ). Hal ini diperkuat oleh hasil analisis ph tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta (2015), yang menyatakan tanah tempat penelitian yaitu ph 5,61, P 2 O 5 potensial, P 2 O 5 tersedia, Al-dd 0,12 dan H-dd 0,11. Tanah yang mempunyai ph 5.8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang hijau, sedangkan tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan terhambat. Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Unsur hara ini cukup penting untuk meningkatkan produksinya (Suprapto, 2007). KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perlakuan dosis pupuk fospat memberikan respon yang baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau, dibandingkan tanpa perlakuan pupuk fospat 2. Varietas Murai memberikan pertumbuhan yang paling baik dan varietas kutilang memberikan hasil yang paling baik. 3. Tidak terjadi intraksi antara macam dosis pupuk fospat dan macam varietas terhadap semua paremeter pengamatan

Daftar Pustaka Andrianto, T.T. dan indarto. N.2004. Budidaya dan Analisis dan Tani Kedelai, Kacang Hijau, kacang Panjang. Penerbit Absolut. Yogyakarta.hal: 93,94,100. Bukhari. 2011. Pengaruh Pengapuran Dan Pemupukan Fosfor Pada Tanah Yang Sering Tergenang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Anonim, 2005. Balitkabi, Teknologi produksi kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan danumbi-umbian, Malang. Mustakim, M. 2012. Budidaya kacang hijau secara intensif. Pustaka Baru Press.Yogyakarta. 140 hal. Sitompul, S.M dan Bambang Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University press. Yogyakarta. 412 hal Suprapto, HS., 2007. Bertanam Kacang Hijau. Cet.XX, Penebar Swadaya. Jakarta