Gambar 2.79 Foto di lokasi Alo Induk.

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4.56 Foto di lokasi Alo Induk.

Gambar 4.20 Lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.

d) Kondisi Lokasi Tarun (Lokasi 4)

Lokasi 8 yaitu Alo terdapat di sisi timur bagian tengah Pulau Karakelang. Gambar lokasi Alo dapat dilihat pada Gambar 2.66.

Gambar 4.11 Lokasi 1 Mala (Zoom).

Gambar 2.53 Foto di lokasi Bantane

(a) Sisi kiri (selatan)

Gambar 2.7 Foto di lokasi Mala.

PEMODELAN GENESIS. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 5. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

DESAIN PENGAMANAN PANTAI PULAU KARAKELANG, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, PROVINSI SULAWESI UTARA

ALTERNATIF PENGAMANAN DAN KAJIAN RESIKO. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 7

Pantai Tererosi. Gambar 2.16 Foto kondisi lokasi 2 di Pantai Pasir Putih. Pantai Tererosi. Gambar 2.17 Foto kondisi lokasi 3 di Pantai Pasir Putih.

PENDAHULUAN. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 1. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 5 SYSTEM PLANNING

TABEL ARAHAN INDIKASI PROGRAM UTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 9 ALTERNATIF PENGAMANAN DAN KAJIAN RESIKO

BAB VI PEMILIHAN ALTERNATIF BANGUNAN PELINDUNG MUARA KALI SILANDAK

BAB VI ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI

Gambar 8. Peta lokasi penelitian

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB VI ALTERNATIF PELINDUNG PANTAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD DI PROVINSI SULAWESI UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD DI PROVINSI SULAWESI UTARA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD DI PROVINSI SULAWESI UTARA

KERANGKA RAPERMEN TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BATAS SEMPADAN PANTAI

PENGAMANAN DAERAH PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL DI BATU PUTIH KOTA BITUNG. Ariestides K. T. Dundu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENILAIAN DAN KUNCI PENGELOLAAN LAHAN BASAH:

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 6 PERENCANAAN LAYOUT STRUKTUR BREAKWATER

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERENCANAAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG (PENGAMAN PANTAI LABUHAN) DI KABUPATEN SUMBAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum

PANDUAN PENCEGAHAN BENCANA ABRASI PANTAI

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014

Gambar 1. Lokasi kesampaian daerah penyelidikan di Daerah Obi.

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 2 BUKU PUTIH SANITASI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

GEOLOGI LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR PULAU KECIL TERLUAR PULAU MIANGAS, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD SULAWESI UTARA

KAJIAN KERUSAKAN PANTAI AKIBAT EROSI MARIN DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN KASTELA KECAMATAN PULAU TERNATE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MUCRONATA LAMK UNTUK MENGATASI

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PETANU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V Analisa Peramalan Garis Pantai

MONITORING PANTAI KALISADA KECAMATAN SERIRIT KABUPATEN BULELENG

DESAIN PENGAMANAN PANTAI MANOKWARI DAN PANTAI PULAU MANSINAM KABUPATEN MANOKWARI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-1, September 2012 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) Makalah Gelombang Yudha Arie Wibowo

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

I. PENDAHULUAN. Menurut Mahi (2001 a), sampai saat ini belum ada definisi wilayah pesisir yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di buktikan dengan terdokumentasinya dalam Al-Qur an, salah satunya

Home : tedyagungc.wordpress.com

Efektifitas Penanggulangan Abrasi Menggunakan Bangunan Pantai di Pesisir kota Semarang Buddin A. Hakim 1,*, Suharyanto 2 dan Wahju Krisna Hidajat 3

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

TINGKAT KERAWANAN BENCANA TSUNAMI KAWASAN PANTAI SELATAN KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO KENDARI SULAWESI TENGGARA

Deskripsi KHDTK Siali-ali Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH

KAJIAN PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN PANTAI MATANG DANAU KABUPATEN SAMBAS

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Pengembangan RTH Kota Berbasis Infrastruktur Hijau dan Tata Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN :

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PENANGANAN ABRASI LAHAN BEKAS TAMBANG DAERAH PANTAI MUDONG, KABUPATEN BELITUNG TIMUR, PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

Kecepatan angin meningkat pada rasio H/W kecil dan sebaliknya Jarak >, rasio H/W < Kecepatan angin tinggi pada rongga yang dipengaruhi elevasi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan p-issn: , e-issn:

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB III PENGENDALIAN LONGSOR Identifikasi dan Delineasi Daerah Rawan Longsor

PEMETAAN KONDISI TERUMBU KARANG DI DESA SUMBERKENCONO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Karakter Daerah Tangkapan Air Merden

BAB I PENDAHULUAN. kedua di dunia setelah Kanada, sehingga 2/3 luas wilayah Indonesia merupakan. untuk menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

BAB 2 BUKU PUTIH SANITASI 2013 GAMBARAN UMUM WILAYAH

Transkripsi:

Perumahan penduduk Tanggul yang dibuat oleh masyarakat Gambar 2.79 Foto di lokasi Alo Induk. Gambar 2.80 Foto di lokasi Alo Induk. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-56

Gambar 2.81 Foto di lokasi Alo Induk. Dari foto-foto di atas dapat dilihat bahwa daerah Alo Induk mengalami gempuran gelombang yang cukup besar. Hal itu dapat dilihat patok-patok kayu/batang pohon yang dibuat oleh penduduk sekitar untuk menahan hantaman gelombang. Akibat hantaman gelombang yang terjadi di lokasi Alo Induk, pemukiman penduduk banyak mengalami kerusakan. Di lokasi sebenarnya sudah terdapat seawall eksisting, namun pembangunannya tidak menyeluruh sehingga tidak dapat melindungi seluruh area di lokasi Alo Induk. Selain itu, walaupun di lokasi Alo Induk terdapat banyak karang, namun karang yang ada banyak diambil oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan pelindung bagi rumaha masing-masing. Hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan karena karang yang terdapat di lokasi dapat berfungsi sebagai pelindung pantai alami dari hantaman gelombang. Dengan mengambil karang tersebut dari tepi pantai maka pelindung alami tersebut tidak akan berfungsi lagi, akibatnya gelombang yang datang menjadi besar karena tidak diredam oleh lapisan karang yang sebelumnya ada di tepi pantai. Untuk mengatasi penggerusan akibat hantaman gelombang di lokasi Alo Induk ini, dapat dibangun struktur pengaman pantai berupa seawall/revetment. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-57

j) Lokasi 10 (Lalue) Lokasi 10 yaitu Lalueterdapat di sisi timur bagian tengah Pulau Karakelang. Gambar lokasi Alo Induk dapat dilihat pada Gambar 2.82. ZOOM 3 Gambar 2.82 Lokasi 10 Lalue. LALUE ZOOM 1 Gambar 2.83 Lokasi 10 Lalue. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-58

LALUE Gelombang dominan datang dari barat, tegak lurus pantai sehingga di lokasi ini kemungkinan besar terjadi crosshore transport karena gelombang langsung menghantam lokasi dalam arah tegak lurus. Gambar 2.84 Lokasi 10 Lalue (Zoom). LALUE Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gambar 2.85 Lokasi Lalue dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-59

Dari Gambar 2.84 dan Gambar 2.85 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah barat. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Lalue terjadi crosshore sediment transport. Selain itu juga, di lokasi tidak ditemukan tanda-tanda terjadinya longshore sediment transport. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-60

Bab 2... 1 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI... 1 Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara... 1 2.1 Gambaran Umum Lokasi Studi... 1 2.1.1 Kondisi Geografis... 1 2.1.2 Kondisi Topografi... 2 2.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi... 3 2.2 Situasi Pantai Lokasi Studi... 4 Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-61

Gambar 2.1 Foto satelit Pulau Karakelang.... 2 Gambar 2.2 Lokasi Pantai Pulau Karakelang.... 4 Gambar 2.3 Lokasi 1 Mala.... 5 Gambar 2.4 Lokasi 1 Mala.... 5 Gambar 2.5 Lokasi 1 Mala (Zoom).... 6 Gambar 2.6 Lokasi 1 Mala dominan terjadi longshore sediment transport dari arah timur ke barat.... 7 Gambar 2.7 Foto di lokasi Mala... 8 Gambar 2.8 Foto di lokasi Mala (banyak vegetasi rumput dan pohon kelapa).... 9 Gambar 2.9 Foto di lokasi Mala (banyak pohon kelapa tumbang).... 9 Gambar 2.10 Foto di lokasi Mala (terdapat bangunan seawall eksisting).... 10 Gambar 2.11 Sketsa lokasi Mala.... 10 Gambar 2.12 Lokasi 2 Melonguane.... 11 Gambar 2.13 Lokasi 2 Melonguane.... 11 Gambar 2.14 Lokasi 2 Melonguane (Zoom).... 12 Gambar 2.15 (a) dan (b) Lokasi 2 Melonguane dominan terjadi longshore sediment transport dari arah timur ke barat.... 13 Gambar 2.16 (a) dan (b) Foto di lokasi Melonguane.... 14 Gambar 2.17 Foto di lokasi Melonguane.... 15 Gambar 2.18 Foto di lokasi Melonguane.... 16 Gambar 2.19 Foto di lokasi Melonguane.... 16 Gambar 2.20 Sketsa lokasi Melonguane.... 17 Gambar 2.21 Lokasi 3 Sawang.... 18 Gambar 2.22 Lokasi 3 Sawang.... 18 Gambar 2.23 Lokasi 3 Sawang (Zoom)... 19 Gambar 2.24 Lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat.... 19 Gambar 2.25 Foto di lokasi Sawang... 20 Gambar 2.26 Foto di lokasi Sawang.... 21 Gambar 2.27 Foto di lokasi Sawang.... 22 Gambar 2.28 Foto di lokasi Sawang.... 22 Gambar 2.29 Sketsa Lokasi Sawang... 23 Gambar 2.30 Sketsa Lokasi Sawang.... 23 Gambar 2.31 Lokasi 4 Tarun.... 24 Gambar 2.32 Lokasi 4 Tarun.... 25 Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-62

Gambar 2.33 Lokasi 4 Tarun (Zoom).... 25 Gambar 2.34 Lokasi Tarun dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat.... 26 Gambar 2.35 Foto di lokasi Tarun... 27 Gambar 2.36 Foto di lokasi Tarun... 28 Gambar 2.37 Foto di lokasi Tarun... 28 Gambar 2.38 Foto di lokasi Tarun... 29 Gambar 2.39 Sketsa Lokasi Tarun.... 29 Gambar 2.40 Lokasi 5 Beo.... 30 Gambar 2.41 Lokasi 5 Beo.... 31 Gambar 2.42 Lokasi 5 Beo (Zoom).... 31 Gambar 2.43 Lokasi Beo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat.... 32 Gambar 2.44 Foto di lokasi Beo... 33 Gambar 2.45 Foto di lokasi Beo... 33 Gambar 2.46 Foto di lokasi Beo... 34 Gambar 2.47 Sketsa Lokasi Beo.... 35 Gambar 2.48 Lokasi 6 Bantane.... 36 Gambar 2.49 Lokasi 6 Bantane... 36 Gambar 2.50 Lokasi 6 Bantane (Zoom).... 37 Gambar 2.51 Lokasi Bantane dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.... 37 Gambar 2.52 Foto di lokasi Bantane... 38 Gambar 2.53 Foto di lokasi Bantane... 39 Gambar 2.54 Foto di lokasi Bantane... 39 Gambar 2.55 Foto di lokasi Bantane... 40 Gambar 2.56 Foto di lokasi Bantane... 40 Gambar 2.57 Foto di lokasi Bantane... 41 Gambar 2.58 (a), (b) dan (c) Sketsa Lokasi Bantane.... 43 Gambar 2.59 Lokasi 7 Rainis.... 44 Gambar 2.60 Lokasi 7 Rainis.... 44 Gambar 2.61 Lokasi 7 Rainis (Zoom).... 45 Gambar 2.62 Lokasi Rainis dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.... 45 Gambar 2.63 Foto di lokasi Rainis... 46 Gambar 2.64 Foto di lokasi Rainis.... 46 Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-63

Gambar 2.65 Foto di lokasi Rainis.... 47 Gambar 2.66 Lokasi 8 Alo.... 48 Gambar 2.67 Lokasi 8 Alo.... 48 Gambar 2.68 Lokasi 8 Alo (Zoom).... 49 Gambar 2.69 Lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.... 49 Gambar 2.70 Foto di lokasi Alo.... 50 Gambar 2.71 Foto di lokasi Alo.... 51 Gambar 2.72 Foto di lokasi Alo.... 51 Gambar 2.73 Sketsa Lokasi Alo.... 52 Gambar 2.74 Lokasi 9 Alo Induk.... 53 Gambar 2.75 Lokasi 9 Alo Induk.... 53 Gambar 2.76 Lokasi 9 Alo Induk (Zoom).... 54 Gambar 2.77 Lokasi Alo Induk dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.... 54 Gambar 2.78 Foto di lokasi Alo Induk.... 55 Gambar 2.79 Foto di lokasi Alo Induk.... 56 Gambar 2.80 Foto di lokasi Alo Induk.... 56 Gambar 2.81 Foto di lokasi Alo Induk.... 57 Gambar 2.82 Lokasi 10 Lalue.... 58 Gambar 2.83 Lokasi 10 Lalue.... 58 Gambar 2.84 Lokasi 10 Lalue (Zoom).... 59 Gambar 2.85 Lokasi Lalue dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat.... 59 Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-64