TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL TINJAUAN KEERGONOMISAN RUANG FILING RAWAT INAP DI RSUD KOTA SEMARANG. Disusun oleh : Khoerur Rozikin D

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh:

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB V PEMBAHASAN. 19.2, dan MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS di RSUD dr.soeselo Slawi dengan meninjau

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Undang-Undang No.44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN LAMA RAWAT JALAN PADA SISTEM PENJAJARAN TERMINAL DIGIT FILING

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

Transkripsi:

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL Satriyo Hananto P *), Kriswiharsi Kun S, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I No 5- Semarang E-mail: satriyopamungkas90@yahoo.co.id ABSTRAK Mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan dalam suatu rumah sakit tidak terlepas dari sistem pengolaan rekam medis. Dokumen rekam medis merupakan alat untuk merekam dan mencatat terjadinya transaksi pelayanan. Dalam menjamin informasi yang berkesinambungan tidak terlepas dari sistem penyimpanan dokumen rekam medis. Permasalahan yang timbul adalah dokumen bertambah banyak, bertumpuk serta tempat penyimpanan berkas rekam medis terbatas yang masih menjadi satu dalam unit rekam medis di rumah sakit. Sistem penjajaran adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali menjadi mudah dan cepat. Penyimpanan dokumen rekam medis menurut penjajaran Straight Numerical Filling (SNF) dimana merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya dalam rak penyimpanan.jadi tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode metode Straight Numerical Filling (SNF). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan obyek yang diteliti secara langsung dengan menggunakan metode observasi melalui pendekatan cross sectional. Populasi studi yaitu kepala unit rekam medis dan petugas rekam medis. Instrumen penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman kuesioner yang menghasilkan data yang diolah untuk dilakukan analisa secara deskriptif. Hasil pengamatan diketahui bahwa jumlah petugas 6 orang dan rata-rata umur 32 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan masing-masing 3, untuk pendidikan terakhir ada 2 petugas yang sudah berpendidikan DIII dengan lama kerja 3 tahun dan pelatihan yang pernah diikuti petugas berjumlah 3 orang. Penggunaan sistem penjajaran dokumen rekam medis dengan metode SNF. sarana dan prasarana proses pengambilan dokumen rekam medis menggunakan tracer dan dilengkapi dengan buku ekspedisi. Sistem penyimpanan yang digunakan adalah sentralisasi yaitu penyimpanan rekam medis pasien baik rawat jalan maupun rawat inap yang tersimpan dalam satu kesatuan tempat. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik petugas rekam medis yang menjadi responden penelitian sebagian besar adalah berpendidikan SMA, dengan lama kerja sebagian besar 3 tahun, dan setengah dari jumlah petugas pernah mengikuti pelatihan. Sistem penomoran yang digunakan Unit Numbering System pada Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal. Kata Kunci : Sistem penjajaran DRM, Straight Numerical Filling

PENDAHULUAN Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap, dengan berkas rekam medis tersebut, diharapkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien dapat berkesinambungan. () Sistem penjajaran adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali (retrieve) menjadi mudah dan cepat. (2). Penyimpanan dokumen rekam medis menurut penjajaran Straight Numerical Filling (SNF) atau urutan langsung adalah suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya dalam rak penyimpanan. Menurut Permenkes RI No. 29/MenKes/PER/III/2008 Bab I Pasal I rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Hal tersebut sangat penting, mengingat rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit rawat jalan, gawat darurat, dan rawat inap, dengan berkas rekam medis tersebut, diharapkan informasi tentang riwayat kesehatan pasien dapat berkesinambungan. () Untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan dalam suatu rumah sakit tidak terlepas dari sistem yang diberlakukan. Salah satunya adalah sistem pengelolaan rekam medis. Dokumen rekam medis merupakan alat untuk merekam dan mencatat terjadinya transaksi pelayanan, sehingga isi dokumen rekam medis dapat memberikan informasi yang akurat dan berkesinambungan dalam bentuk yang sesuai dengan keperluan. Dalam menjamin informasi yang berkesinambungan tidak terlepas dari sistem folder (penyimpanan) dokumen rekam medis. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah pasien semakin bertambah banyak sehingga akan mempengaruhi pertambahan jumlah dokumen rekam medis. Permasalahan yang timbul adalah dokumen bertambah banyak, bertumpuk serta tempat penyimpanan berkas rekam medis terbatas yang masih menjadi satu dalam unit rekam medis di rumah sakit. Rekam medis dibuat dengan segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Rekam medis harus dibuat dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan (Pasal 46 ayat (3) UU praktik Kedokteran). Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit,

diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medis selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis, yaitu meliputi penyelenggaraan penyimpanan untuk melayani permintaan atau penyimpanan dari pasien atau untuk keperluan lain. Tujuan umum adalah mendeskripsikan metode Straight Numerical Filling (SNF) pada sistem penjajaran di Filling Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal tahun 203. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan obyek yang diteliti secara langsung dengan menggunakan metode observasi melalui pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama kerja, pelatihan, tugas dan fungsi pokok, mendeskripsikan rak penyimpanan, sistem penomoran, sistem penjajaran, sistem penyimpanan di Filling di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal. HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini mendeskripsikan karakteristik petugas (pendidikan terakhir, lama kerja dan pelatihan), dan penggunaan sistem penjajaran dokumen rekam medis dengan metode SNF pada di Filling RSI Muhammadiyah Kendal. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan cara observasi dan wawancara di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal dihasilkan data-data sebagai berikut:. Jumlah petugas Berdasarkan hasil yang diperoleh informasi tentang karakteristik petugas, jumlah petugas rekam medis di Filling RSI Muhammadiyah Kendal ada 6 petugas.

2. Umur Tabel 4. Distribusi Frekuensi Umur Petugas Juli 203 (n=6) Umur Jumlah Persentase % 22 tahun 23 tahun 29 tahun 35 tahun 39 tahun 44 tahun 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 Total 6 00 Berdasarkan tabel diatas, umur responden paling rendah 22 tahun dan paling tinggi 44 tahun. Dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai petugas, sejak lulus pendidikan hingga sepanjang kehidupannya sehingga umur tidak dapat dijadikan patokan untuk menilai kinerja, dikarenakan masih ada unsur kemampuan yang luas antara lain yang menyangkut aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan (7).

3. Jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Petugas Juli 203 (n=6) Jenis Kelamin Jumlah Persentase % Laki-laki Perempuan 3 3 50 50 Total 6 00 Berdasarkan tabel diatas, persentase petugas berjenis kelamin perempuan dan lakilaki adalah sebanding (50%). Tidak mempunyai kecenderungan memihak ke satu jenis kelamin untuk memperoleh nilai lebih, karena semua komponen memerlukan kemampuan berpikir kritis, ketrampilan klinis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan klinis. (8) 4. Pendidikan Terakhir Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Petugas Juli 203 (n=6) Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase % SMA D3 4 2 66,7 33,3 Total 6 00

Berdasarkan tabel diatas, persentase petugas yang berpendidikan D3 Rekam Medis (33,3%) lebih sedikit dibanding yang berpendidikan SMA (66,7). 5. Lama kerja Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Lama Kerja Petugas Juli 203 (n=6) Lama Kerja Jumlah Persentase % tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 5 tahun 2 6,7 33,3 6,7 6,7 6,7 Total 6 00 Berdasarkan tabel diatas, persentase sebagian besar responden mempunyai lama kerja 3 tahun (33,3%). Masa kerja berkaitan dengan banyak komponen yaitu pengalaman kerja, usia, stres kerja, fisik, dan lainnya. Kemungkinan disebabkan oleh komponen yang muncul seiring meningkatkan masa kerja, membuat masa kerja bisa mempunyai pengaruh atau tidak pada peningkatan kinerja tergantung pada komponen yang terkait (8).

6. Pelatihan petugas Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pelatihan Petugas 203 (n=6) Pelatihan Jumlah Persentase % Pernah Tidak Pernah 3 3 50 50 Total 6 00 Berdasarkan tabel 4.5, persentase petugas yang pernah mengikuti pelatihan rekam medis dan yang tidak pernah mengikuti adalah sebanding (50%). 7. Tugas pokok dan fungsi petugas filling Berdasarkan hasil wawancara peneliti, tugas pokok dan fungsi petugas filling adalah sebagai berikut :. mengambil dan memasukkan dokumen rekam medis 2. mendistribusikan dokumen rekam medis serta menata dan menyimpan kembali dokumen rekam medis ke rak filling. 8. Sarana dan prasarana Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di bagian filling Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal diketahui bahwa sarana dan prasarana yang digunakan yaitu tracer. Tracer yaitu kartu petunjuk yang digunakan untuk pengganti dokumen rekam medis yang diambil untuk digunakan berbagai keperluan. Buku ekspedisi adalah buku yang digunakan untuk serah terima dokumen rekam medis agar jelas siapa yang menerimanya. 9. Tata cara pelaksanaan sistem penomoran Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di bagian filling Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal diketahui bahwa sistem penomoran dilakukan di bagian filling menggunakan sistem penomoran Unit Numbering System yaitu suatu sistem pemberian

nomor rekam medis bagi pasien yang datang mendaftar untuk berobat dan nomor rekam medis tersebut akan tetap digunakan pada kunjungan berikutnya bila pasien datang mendaftar untuk berobat ulang. 0. Sistem penyimpanan Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di bagian filling Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal diketahui bahwa sistem penyimpanan dilakukan di bagian filling menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi yaitu sistem penyimpanan dokumen rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan folder atau map baik dokumen rawat inap, rawat jalan, gawat darurat yang disimpan dalam satu folder, tempat, rak penyimpanan. PEMBAHASAN. Sumber Daya Manusia Dari seluruh aspek yang meliputi karakteristik petugas filling, yang paling mendominasi dan mendukung penggunaan sistem penjajaran SNF adalah pendidikan terakhir dan pelatihan petugas. Kelebihan petugas dengan pendidikan D3, dimana faktor pendidikan akan berpengaruh terhadap kemampuan dan perilaku seseorang dalam bekerja. Pelatihan yang lebih banyak, seorang petugas akan berusaha untuk mengaktualisasikan diri terhadap lingkungan bahwa dirinya mampu berkomitmen terhadap pekerjaan. Kekurangan petugas dengan pendidikan SMA yaitu jika petugas belum melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi maka kompetensinya akan kurang dan akan mempengaruhi kinerjanya dalam memberikan pelayanan pada pasien. 2. Sarana dan prasarana Peralatan yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan sistem penjajaran SNF dan penyimpanan dokumen rekam medis di filling Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal yaitu 5 buah rak filling yang berukuran besar dibuat dari kerangka besi dengan alas kayu. Langkah-langkah yang digunakan dalam proses pengambilan dokumen rekam medis sudah sesuai dengan teori yaitu, menggunakan tracer dan dilengkapi dengan buku ekspedisi.

3. Sistem Penomoran Sistem penomoran UNS (Unit Numbering System) adalah setiap pasien datang berobat ke rumah sakit mendapat satu nomor, nomor dapat digunakan kembali untuk rawat jalan berikutnya maupun rawat inap di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada. Dengan kelebihan UNS adalah informasi klinis dapat berkesinambungan. Kekurangan UNS adalah pendaftaran pasien yang pernah berobat atau pasien lama akan lebih lama dibanding cara SNS. 4. Sistem Penjajaran Sistem penjajaran (Straight Numerical Filling) yaitu, suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan, dengan cara mengurutkan dari angka pertama sampai angka terakhir yang digunakan pada Rumah Sakit Muhammadiyah Islam Kendal adalah SNF. Kelebihan dari penggunaan sistem penjajaran ini adalah bila akan sekaligus mengambil 50 buah rekam medis dengan nomor yang berurutan dari rak untuk keperluan pendidikan sangat mudah, adapun kekurangannya dengan penggunaan sistem penjajaran SNF akan membutuhkan rak dan ruang yang cukup luas. 5. Sistem Penyimpanan Sistem penyimpanan sentralisasi adalah yaitu penyimpanan rekam medis pasien baik rawat jalan maupun rawat inap tersimpan dalam satu kesatuan tempat. Seperti yang digunakan pada Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal. Dari pengertian teori, sistem ini sangat mendukung apabila sistem penjajarannya menggunakan SNF. Kelebihannya adalah mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis, mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan, memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan, dan mudah menerapkan system unit record. Kekurangan adalah petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani URJ dan URI, dan tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam. KESIMPULAN. Karakteristik petugas rekam medis yang menjadi responden penelitian sebagian besar adalah berpendidikan SMA sebanyak 4 orang dan hanya 2 orang yang berpendidikan D3.

2. Karakteristik petugas rekam medis yang menjadi responden penelitian yaitu setengah dari jumlah petugas pernah mengikuti pelatihan. 3. Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal melaksanakan sistem penjajaran dokumen rekam medis dengan metode SNF, dimana sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. 4. Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal telah menggunakan tracer dalam pengambilan dokumen rekam medis karena untuk mempermudah dalam pengembalian dokumen rekam medis. 5. Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal telah menggunakan sistem penyimpanan sentralisasi yaitu penyimpanan rekam medis pasien baik rawat jalan maupun rawat inap tersimpan dalam satu kesatuan tempat. SARAN. Mengingat peranan penting petugas filling yang ada didalamnya, maka perlu diubah sistem penjajarannya dari SNF menjadi TDF, karena selain lebih mudah dalam penataannya, dokumen rekam medis untuk setiap rak dapat terkontrol dengan baik oleh petugas. Diharapkan rumah sakit dapat memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan petugas rekam medis agar terlaksana lebih baik lagi. 2. Memberikan kesempatan kepada petugas rekam medis untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi, dan mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan kegiatan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. 3. Mengembangkan diri dengan melanjutkan jenjang pendidikan formal, mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan kegiatan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan. DAFTAR PUSTAKA. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 29/MENKES/PER/III. 2008 2. Shofari, Bambang. Modul Pembelajaran Sistem Rekam Medis Pelayanan Kesehatan, Semarang. 2006 (Modul/Tidak Dipublikasikan)

3. Robbins, SP & Judge, TA. Perilaku organisasi. Jakarta : Salemba Empat. 2008 4. Samsualam. Analisis hubungan karakteristik individu dan motivasi dengan kinerja petugas kesehatan di BP Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. 2008 5. Kasmarani, MK. Pengaruh beban kerja fisik dan mental terhadap stres kerja pada petugas kesehatan di IGD RSUD Cianjur. 202 6. Mulyaningsih. Peningkatan kinerja petugas kesehatan dalam penerapan MPKP dengan supervisi oleh kepala ruang di RSJD Surakarta. 202 7. Hartiti, T. Program orientasi dan karakteristik dengan kinerja perawat pelaksana di RS Roemani PKU Muhammadiyah Semarang. 200 8. Sulistyowati, D. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target kinerja individu petugas kesehatan berdasarkan indeks kinerja individu di Gedung A Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 202