BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Azridjal Aziz, ST. MT. NIP

Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada Residential Air Conditioning Hibrida

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)

PERFORMANSI RESIDENTIAL AIR CONDITIONING HIBRIDA DENGAN STANDBY MODE MENGGUNAKAN REFRIGERAN HCR-22 UNTUK PENDINGIN DAN PEMANAS RUANGAN

Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293, Indonesia 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TEMPERATUR SISTEM RESIDENTIAL AIR CONDITIONING HIBRIDA PADA PROSES CHARGING DAN DISCHARGING DENGAN THERMAL ENERGY STORAGE

PENGARUH PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY (TIPE HELICAL COIL, TROMBONE COIL DAN MULTI HELICAL COIL) TERHADAP TEMPERATUR RUANGAN DAN TEMPERATUR AIR PANAS

ANALISIS PERFORMANSI MINI FREEZER YANG DILENGKAPI DENGAN FLUIDA PENYIMPAN DINGIN (THERMAL STORAGE)

LAPORAN PENELITIAN. Oleh : Azridjal Aziz, ST. MT. NIP Ir. Herisiswanto, MT. NIP

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

PERFORMANSI SISTEM REFRIGERASI HIBRIDA PERANGKAT PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON SUBSITUSI R-22

ANALISIS SISTEM REFRIGERASI ICE BANK UNTUK PENDINGINAN SUSU DI PT. INDUSTRI SUSU ALAM MURNI BANDUNG

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

ANALISIS KINERJA AIR CONDITIONING SEKALIGUS SEBAGAI WATER HEATER (ACWH)

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

BAB VI PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS DATA

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

KINERJA AIR CONDITONING HIBRIDA PADA LAJU ALIRAN AIR BERBEDA DENGAN KONDENSOR DUMMY TIPE HELICAL COIL (1/4", 6,7 m) SEBAGAI WATER HEATER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

Pengaruh Penggunaan Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Efisiensi Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNJUK KERJA MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP PADA BEBERAPA VARIASI SUPERHEATING DAN SUBCOOLING

Recovery Energi pada Residential Air Conditioning Hibrida sebagai Pemanas Air dan Penyejuk Udara yang Ramah Lingkungan

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Pemakaian Thermal Storage pada Sistem Pengkondisi Udara

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

PENGARUH PENGGUNAAN KATUP EKSPANSI JENIS KAPILER DAN TERMOSTATIK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA MESIN PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP HIBRIDA

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

BAB II DASAR TEORI 2012

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MESIN AC SPLIT 2 PK. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu ( S-1 ) Teknik Mesin

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Blood Bank Cabinet

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

ANALISIS PERFORMANSI AC PORTABLE UNTUK CONTAINER 20 KAKI DI PT ESKIMO WIERAPERDANA

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK PIPA KAPILER DAN KATUP EKSPANSI TERMOSTATIK PADA SISTEM PENDINGIN WATER-CHILLER

BAB V HASIL DAN ANALISIS

Azridjal Aziz (1) Hanif (2) ABSTRAK

ROTASI Volume 7 Nomor 3 Juli

Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

REKAYASA MODEL MESIN PENDINGIN IKAN TANGKAPAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN KELEBIHAN DAYA MESIN DIESEL PENGGERAK PROPELER PERAHU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ANALISA KINERJA MESIN REFRIGERASI RUMAH TANGGA DENGAN VARIASI REFRIGERAN

PEMBUATAN ALAT PENGERING SERBUK TEMBAGA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *

PENGGUNAAN ENCAPSULATED ICE THERMAL ENERGY STORAGE

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN PANAS DI PIPA TEKANAN TINGGI PADA MESIN PENDINGIN (AC)

LAPORAN TAHUNAN. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun. Oleh :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN ENCAPSULATED ICE THERMAL ENERGY STORAGE

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. This document was created with the trial version of Print2PDF! Once Print2PDF is registered, this message will disappear!

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE

Komparasi Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa Kapiler terhadap Temperatur dan Tekanan Mesin Pendingin

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

MODUL PRAKTIKUM. Disusun Oleh: MUHAMMAD NADJIB, S.T., M.Eng. TITO HADJI AGUNG S., S.T., M.T.

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN DAN KALOR UNIT PENGKONDISIAN UDARA DAIHATSU XENIA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Untuk tahapan berikutnya, analisis mesin refrigerasi hibrida dengan thermal energy strorage dilakukan menggunakan storage ice on coil. Pada prinsipnya perbedaaan mendasar dengan penelitian Tahun 1 adalalah pada sistem storagenya. Pada Tahun I sistem storage menggunakan encapsulated ice, yang dibekukan menggunakan cairan etilen glikol pada temperatur sekitar -8 0 C. Cairan etilen glikol didinginkan di evaporator yang bertemperatur sekitar -12 0 C, kemudian cairan ini disirkulasikan bolak-balik ke storage dan kembali ke evaporator. Pada penelitian Tahun ke Dua, sistem storage menggunakan ice on coil, dimana cairan etilen glikol tidak langsung masuk ke sistem storage yang berisi etilen glikol juga, namun cairan ini disirkulasikan ke coil pendingin sebagai Alat Penukar Kalor (APK). Pada sistem ice on coil, coil pendingin ditempatkan di sistem storage yang berisi air, kemudian cairan etilen glikol yang bertemperatur -8 0 C dialirkan ke coil, sehingga setelah waktu tertentu di seluruh bagian luar pipa coil akan terbentuk es atau disebut sebagai ice on coil. Pada proses charging, proses pembentukan es di coil dilakukan selama 4 jam proses charging, setelah itu baru proses discharging untuk pendinginan ruangan dengan mensirkulasikan air dingin ke ruang uji. Adapun Tahapan berikutnya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Tahapan pengecekan dan pemeriksaan kebocoran sistem mesin refrigerasi hibrida dengan thermal storage sebagai penyejuk udara ruangan dan pemanas air. Pada tahapan ini dilakukan pengecekan sistem yaitu: pengecekan sistem refrigerasi primer (siklus kompresi uap), pengecekan sistem pemipaan distribusi air panas dan air dingin, pengecekan ruangan uji pendingin, pengecekan ruangan uji pemanas/pengering, pengecekan kelistrikan dan beban pendingin ruang uji pendingin. 2. Tahapan pembuatan coil pendingin sebagai APK di sistem storage 3. Tahapan pengambilan data dan analisis Pada tahapan ini dilakukan pengambilan data-data yang diperlukan dengan menggunakan beberapa macam alat ukur antara lain : pressure gauge, termometer, multimeter, stopwatch, anemometer. Data-data yang diambil meliputi temperatur masuk dan keluar evaporator, temperatur masuk dan keluar kondensor, laju aliran air masuk dan keluar tangki evaporator (air dingin) dan tangki kondensor untuk menghasilkan air panas, temperatur air dalam tangki evaporator dan kondensor,

temperatur ruang uji mesin pendingin dan pengering, lama pendinginan dan pemanasan air dalam tangki kondensor (kondisi transient) sampai mencapai kondisi tunak/steady, besar beban pendinginan, tekanan pada sisi masuk kompresor, tekanan pada sisi keluar kompresor, tekanan keluar kondensor dan tekanan masuk evaporator. Data yang diperoleh akan ditabulasikan dan dilakukan perhitungan sesuai prinsip-prinsip termodinamika yang berlaku, selanjutnya akan diplot dalam berbagai grafik dan gambar yang dapat memberikan informasi-informasi mengenai pengaruh temperatur masuk dan keluar evaporator, temperatur masuk dan keluar kondensor, laju aliran air pengisi dan laju aliran massa refrigeran, tekanan pada sisi masuk kompresor, tekanan pada sisi keluar kompresor, tekanan keluar kondensor dan tekanan masuk evaporator terhadap unjuk kerja sistem. Analisis data dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin terhadap beban pendinginan pada ruang uji mesin pendingin dan kemampuan pendinginan di ruang pendingin dan kemampuan pengeringan di ruang pengering. Perlu diketahui lama proses pendinginan di thermal energy storage sampai mencapai temperatur rendah (minus 10), lama proses charging, proses discharging dan proses konvensional yang dibutuhkan jika proses discharging sudah tidak dapat lagi mempertahankan temperatur ruangan sekitar 25 o C - 27 o C. 4. Tahapan Laporan Akhir Pada tahapan ini seluruh hasil yang diperoleh dari tahapan sebelumnya dibuat dalam bentuk laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ini juga dapat dipublikasikan di jurnal terakreditasi/jurnal bereputasi internasional, atau dipublikasikan di seminar nasional/internasional yang relefan, sehingga dapat diperoleh masukan-masukan untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya. Rancangan pelaksanaan tahapan berikutnya disajikan pada tabel 1 dan jadwal tahapan penelitian disajikan pada tabel 2. Tabel 1. Sistematika Penelitian No. Uraian Kegiatan TAHAP KEMAJUAN KEGIATAN Tahun I 1 Persiapan Penelitian Studi literatur (jurnal terbaru yang relevan) 2. Perancangan dan Perancangan dan disain RAC hibrida dengan Tahun II Studi literatur (jurnal terbaru yang relevan) Perbaikan rancangan dan disain RAC hibrida dengan Thermal 54

disain Prototipe Sistem Thermal Energy Storage (TES) untuk penyejuk udara dan pemanasan air (CTES dan HTES) Energy Storage (TES) untuk penyejuk udara dan pemanasan air (CTES dan HTES)untuk finalisasi rancangan dan disain tahap 1. 3. Pembuatan Prototipe Sistem 4. Pengujian eksperimental dan pengumpulan data 5. Tahap Analisis Data dan kesimpulan 6. Tahap pembuatan laporan Pembuatan prototipe RAC hibrida dengan Thermal Energy Storage (TES) untuk penyejuk udara dan pemanasan air (CTES dan HTES) Pengecekan dan pemeriksaan hasil pembuatan RAC hibrida kontrol kualitas dan periksa kebocoran sistem RAC hibrida Pengujian sistem RAC hibrida RAC hibrida dengan Thermal Energy Storage (TES) untuk penyejuk udara dan pemanasan air (CTES dan HTES)dengan variasi pada beban pendinginan, pemanasan, laju aliran, temperatur air pada CTES dan HTES, dan faktor-faktor pengujian lainnya. Data hasil pengujian (Tabel dan grafik) Analis data hasil pengujian berupa tabel, grafik dan gambar dan simpulan hasil Laporan Tahunan 1 Seminar atau 1 Jurnal Nasional/Seminar Internasional bereputasi Pembuatan prototipe RAC hibrida hasil perbaikan rancangan dan disain dan peningkatan kualitas keandalan Thermal Energy Storage (TES) Pengecekan dan pemeriksaan hasil pembuatan dan kontrol kualitas RAC hibrida untuk peningkatan keandalan sistem RAC hibrida Pengujian sistem dengan hidrokarbon subsitusi R-22 dan variasi beban pendingin Data hasil pengujian (Tabel dan grafik). Variasi temperatur dan laju aliran pada CTES dan HTES air modul EC, dan variasi parameter lainnya terhadap sistem RAC standar. Analis data hasil pengujian berupa tabel, grafik dan gambar dan simpulan hasil Laporan akhir 1 Seminar dan 1 jurnal nasional/internasional bereputasi Bagan alir tahapan-tahapan penelitian disajikan di Gambar 37. 55

Persiapan Penelitian (proposal, studi literatur, Tahun 1 Tahun 2 Perancangan dan disain RAC hibrida, dengan TES (CTES dan Finalisasi perbaikan rancangan disain RAC hibrida dengan (CTES Realisasi Prototipe Sistem RAC hibrida dengan TES (pembuatan, perakitan, uji kebocoran, pra Realisasi Prototipe Sistem RAC hibrida kontrol kualitas & perbaikan keandalan dari tahun 1 Pengujian kinerja sistem (Pengambilan data kinerja Komparasi kinerja sistem, variasi beban pendingin, temperatur & Pengumpulan data eksperimental (waktu, termperatur, tekanan, tegangan listrik, arus Pernyataan hasil (tabel/gambar/grafik) Pengumpulan data eksperimental (waktu, termperatur, tekanan, tegangan listrik, arus Pernyataan hasil (tabel/gambar/grafik) Analisis Hasil dan Kesimpulan Analisis Hasil dan Kesimpulan Pembuatan Laporan Tahunan dan artikel (realisasi 1Seminar Internasional, 1 Seminar Nasional dan 1 Seminar Lokal) Pembuatan Laporan Tahunan dan artikel (Rencana 1 seminar internasional, 1 jurnal lokal, 1 jurnal terakreditasi, 1 jurnal Laporan akhir penelitian dan rencana penelitian lanjutan Gambar 37. Bagan alir diagram tahapan-tahapan penelitian 56

Tabel 2. Jadwal Tahapan dan Jenis Kegiatan Penelitian Peningkatan Efisiensi Energi pada Residential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air Jenis Kegiatan A Tahap Persiapan 1 Persiapan proposal 2 Persiapan literatur 3 Persiapan rancangan B Tahap Pembuatan 4 Realisasi Prototipe sistem 5 Pra Pengujian 6 Pengambilan data 7 Analisis Data C Tahap Pelaporan Akhir 8 Pemeriksaan akhir 9 Evaluasi hasil 10 Persiapan Laporan Akhir 11 Artikel untuk Seminar /Jurnal Nasional/Internasionl Tahun Pertama Tahun Kedua 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 12 Penggandaan Laporan Akhir