DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

NASKAH PUBLIKASI DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN DAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: HANAN FUADY A

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, Hal

DEVI KASARI MUCHLISIN A

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika. Diajukan Oleh:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI BRAIN BASED LEARNING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN DAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Diajukan Oleh: ENGGAR MUSTIKA DEWI A

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar matematika, (2)

EFEKTIVITAS METODE DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjanaa Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KERJA KERAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR

FITRIYANA RAHMAWATI A

Oleh : Sumaji PGSD FKIP Universitas Muria Kudus

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta Alamat

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

RUSDIANA RENNY AISYAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 1 ADIMULYO

Oleh Anik Lestari 1, Nining Setyaningsih 2, dan Rita P Khotimah 3

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA MATA KULIAH STATISTIKA NON PARAMETRIK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: GALUH ENDAR NASTITI A

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

Diajukan Oleh: MEGA ASTUTI A

PENGARUH STRATEGI METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

Naskah Publikasi disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENGARUH STRATEGI THINK PAIR SHARE

MahasiswaPendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung, (2)(3)

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

PUBLIKASI ILMIAH PURJIYO A

RME DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN POWER POINT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MIND MAPPING DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : VERA LUSIANA A

Transkripsi:

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: MIFTAH ZUHRI NURLAILI A410130 135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

iii

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) pengaruh pembelajaran matematika dengan strategi Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning berbasis contextual problem terhadap hasil belajar, (2) Pengaruh kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar, dan (3) Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain kuasieksperimental. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 23 Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dengan metode pengumpulan data yaitu dokumentasi, tes, dan interviu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh pembelajaran matematika dengan strategi Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning berbasis contextual problem terhadap hasil belajar, (2) Terdapat pengaruh kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar, dan (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar. Kata Kunci: PBL, Inquiry Based Learning, penalaran matematis Abstract The aim of research are to describe and analyze: (1) the effect of mathematics learning with strategy Problem Based Learning and Inquiry Based Learning based contextual problem for learning outcomes, (2) the effect of mathematical reasoning abilities for learning outcomes, and (3) the interaction between the learning strategy and mathematical reasoning abilities for learning outcomes. Research conducted a experimental research with quasi-experimental design. The population used in this research were students of class VII SMP Negeri 23 Surakarta academic year 2016/2017. The sampling technique used is cluster random sampling with methods used to collect data were documentation, test, and interview. The data analysis technique use is two-way analysis of variance with cell is not the same with a significance level of 5%. The results of data analysis was obtained: (1) there is effect of mathematics learning with strategy Problem Based Learning and Inquiry Based Learning based contextual problem for learning outcomes, (2) there is effect of mathematical reasoning abilities for learning outcomes, and (3) there is no interaction between the learning strategy and mathematical reasoning abilities for learning outcomes. Keyword: PBL, Inquiry Based Learning, mathematical reasoning 1

1. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Sehingga matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar dengan tujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerjasama. Namun, dengan adanya peserta didik yang dididik sampai saat ini berada pada paradigma yang monoton dalam pembelajaran matematika akan mempengaruhi hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika sangat penting namun kenyataannya hasil belajar matematika cenderung belum sesuai harapan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil Third in International Mathematics Science and Study (TIMSS) peringkat anak-anak Indonesia dari tahun 2003 sampai 2011 mengalami penurunan yaitu dari posisi 34 dengan skor 403 menjadi posisi 38 dengan skor prestasi matematika 386 yang masih berada signifikan di bawah skor rata-rata internasional. Selain itu, berdasarkan hasil rata-rata Ujian Nasional matematika tahun 2015 mengalami penurunan yaitu dari 61.00 menjadi 56.27. Permasalahan hasil belajar matematika tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor yang bersumber dari guru yaitu berupa kurangnya kesadaran guru dalam menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dan faktor yang bersumber dari siswa berupa rendahnya kemampuan penalaran matematis. Alternatif solusi yang ditawarkan dari permasalahan tersebut yaitu melalui penerapan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan sebaiknya dapat mengembangkan pola pikir dan penalaran siswa dengan cara mengajak siswa menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep dasar matematika dengan menggunakan masalah konstektual sehingga strategi yang dapat digunakan adalah strategi Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning berbasis contextual problem. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Farhan dan Retnawati (2014) yang menyimpulkan bahwa strategi Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning 2

lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, karena merupakan pembelajaran berbasis masalah yang akan mengantarkan siswa pada situasi masalah yang riil sehingga dapat meningkatkan kemampuan bernalar siswa. Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu strategi pembelajaran yang menantang peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Hal tersebut sejalan dengan Sadlo (2014) menyimpulkan bahwa PBL melibatkan cara khusus untuk mengembangkan penalaran siswa sehingga dapat mengurangi ketergantungan siswa pada pendidik mereka sekaligus meningkatkan rasa otonomi siswa, dan kontrol atas pembelajaran mereka sendiri. Di sisi lain Sudiyasa (2014) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa aktivitas kemampuan berpikir kritis dapat dimunculkan dalam menghadapi tantangan, hal-hal yang baru, non rutin, misalnya masalah kontekstual sehingga salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah pembelajaran berbasis masalah. Inquiry Based Learning (IBL) merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran. Menurut Anam (2016: 8) penekanan utama dalam proses belajar berbasis inkuiri terletak pada kemampuan siswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan yang tersaji. Permasalahan yang diberikan pada strategi ini dapat berupa masalah kontekstual. Masalah tersebut bersifat terbuka, yaitu masalah yang memiliki banyak jawaban atau strategi penyelesaian yang dapat mendorong pola pikir dan penalaran peserta didik dalam memecahkan masalah sesuai dengan pemahaman yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan Laxman (2013) yang menyimpulkan pembelajaran berbasis inkuiri memiliki potensi untuk mendorong siswa dalam lingkungan sosial untuk menemukan pengetahuan baru sendiri bukannya dipaksa untuk menghafal fakta-fakta seperti yang sering terjadi di ruang kelas konvensional sehingga siswa terlibat dalam pemikiran kognitif dan penalaran tingkat yang lebih tinggi. Strategi IBL yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis contextual problem yang dapat dilihat pada lembar kerja siswa yang disajikan saat proses pembelajaran. Contextual problem yang disajikan berdasarkan permasalahan seharihari yang dapat dijumpai siswa sehingga nantinya mampu mempermudah siswa 3

menemukan sendiri pengetahuannya sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar. SaefulBahri (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan belajar dengan melalui metode penyelidikan (Inkuiri) dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan yang optimal dari lingkungan dapat mengasah kemampuan belajar siswa, pemikiran kreatif dan produktif menjadi lebih baik. Hal ini juga didukung Camenzuli dan Buhagiar (2014) yang menyimpulkan penggunaan IBL dalam mengajar matematika untuk siswa untuk menanamkan rasa kenyamanan selama pelajaran, meningkatkan perilaku dan motivasi belajar siswa, serta memfasilitasi pembelajaran matematika. Selain itu, strategi PBL dan IBL berbasis contextual problem merupakan salah satu strategi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matemastis siswa. Hal tersebut sejalan dengan Sariningsih (2014) menyimpulkan peningkatan penalaran matematik siswa yang mendapat pendekatan kontekstual lebih baik daripada yang mendapat pendekatan konvensional. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan menguji perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari pembelajaran dengan strategi PBL dan IBL berbasis Contextual Problem, perbedaan hasil belajar matematika ditinjau dari kemampuan penalaran matematis siswa, dan interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar matematika. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian berupa desain kuasi-esperimental atau eksperimen semu. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi PBL sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi IBL berbasis Contextual Problem. Pada akhir proses pembelajaran, kedua kelompok diberi soal tes yang sama. Sekolah yang digunakan dalam penelitian dipilih secara acak dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 23 Surakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan Cluster Random Sampling dalam pengambilan sampel yang terdiri 4

dari 30 siswa kelas VII D sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa kelas VII G sebagai kelas kontrol. Sedangkan data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode dokumentasi, tes dan interviu. Metode dokumentasi digunakan dalam uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar dan kemampuan penalaran matematis siswa, sedangkan interviu digunakan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa secara langsung. Data hasil tes yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji analisis variansi dua jalur. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang seimbang atau tidak. Setelah kedua kelas memiliki kemampuan awal yang seimbang, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar dan 5 soal uraian untuk mengukur kemampuan penalaran matematis. Uji tersebut melibatkan 30 siswa kelas VII C yang merupakan kelas non sample. Dari uji validitas soal tes diperoleh 18 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal valid. Sedangkan dari uji reliabilitas yang menggunakan rumus KR-20 untuk soal pilihan ganda dan rumus Alpha untuk soal uraian menunjukkan bahwa instrumen memiliki reliabilitas tinggi. Setelah semua instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel kemudian diberikan kepada sampel penelitian. Data penalaran matematis siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan penalaran matematis. Berdasarkan hasil tes diperoleh data penalaran matematis pada Tabel 1 sebagai berikut. 5

Tabel 1. Deskripsi Data Penalaran Matematis Siswa Strategi Pembelajaran Kemampuan Penalaran Matematis Tinggi Sedang Rendah Total PBL 8 12 10 30 IBL berbasis contextual problem 8 12 10 30 Total 16 24 20 60 Dari hasil penelitian yang telah digolongkan terhadap masing-masing kelompok selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas pada taraf signifikansi 5%. Uji normalitas menyimpulkan bahwa setiap sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan uji homogenitas menyimpulkan bahwa antar variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai variansi yang sama (homogen). Maka analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilakukan. Rangkuman hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK dk RK Fobs Fα Keputusan Strategi Pembelajaran (A) 290.8155 1 290.8155 8.1049 4.24 H0 ditolak Penalaran Matematis (B) 11427.78 2 5713.889 159.2427 3.40 H0 ditolak Interaksi (AB) 10.29626 2 5.14813 0.1435 3.40 H0 diterima Galat 1937.608 54 35.88163 - - - Total 13666.5 59 - - - - Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan efek strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika, (2) ada perbedaan efek kemampuan penalaran matematis siswa terhadap hasil belajar matematika, dan (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis siswa terhadap hasil belajar matematika. Karena H0A dan H0B ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui perbedaan rerata 6

antar baris dan kolom dengan menggunakan metode Scheffe (Budiyono, 2010: 215). Adapun rerata masing-masing sel dan rerata marginalnya dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3. Rerata Masing-Masing Sel dan Rerata Marginal Strategi Pembelajaran Kemampuan Penalaran Rerata Matematis (B) Marginal Tinggi Sedang Rendah PBL 93.5 74.08333 58.5 75.3611 IBL berbasis contextual problem 87.875 70.41667 54.4 70.8972 Rerata Marginal 90.6875 72.25 56.45 Pada hipotesis pertama, diperoleh H0A ditolak. Artinya terdapat perbedaan efek antara pembelajaran matematika melalui strategi PBL dan IBL berbasis contextual problem terhadap hasil belajar matematika. Dalam penelitian ini, karena variabel strategi pembelajaran hanya mempunyai dua nilai (yaitu PBL dan IBL berbasis contextual problem) maka untuk antar baris tidak perlu dilakukan uji komparasi pasca anava. Dari Tabel 3 diketahui rerata marginal strategi pembelajaran PBL adalah75.3611sedangkan rerata marginal strategi IBL berbasis contextual problem adalah 70.8972. Dari rerata marginal tersebut menunjukkan bahwa rerata PBL lebih tinggi daripada rerata IBL berbasis contextual problem maka dapat disimpulkan bahwa strategi PBL lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan strategi IBL berbasis contextual problem. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian Farhan dan Retnawati (2014) yang menyatakan bahwa pembelajaran PBL dan IBL efektif untuk meningkatkan prestasi belajar dibandingkan pembelajaran konvensional, namun PBL lebih efektif dibandingkan dengan IBL jika ditinjau dari aspek prestasi belajar. Pada penerapan strategi PBL selama di lapangan, guru hanya bertindak sebagai fasilitator sedangkan siswa bertidak sebagai problem solver yang terlibat langsung dalam pembelajaran dan membangun pengetahuannya sendiri. Dan di akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang telah dilakukan sekaligus guru memberikan penguatan terkait penguasaan pengetahuan atau konsep sistem 7

persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Hal ini sejalan dengan penelitian Sadlo (2014) yang menyimpulkan bahwa PBL dapat mengurangi ketergantungan siswa pada pendidik mereka sekaligus meningkatkan rasa otonomi siswa dan kontrol atas pembelajaran mereka sendiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu, juga didukung Padmavathy (2013) yang menyimpulkan metode PBL lebih efektif digunakan untuk mengajar matematika. Sedangkan pada penerapan strategi IBL berbasis contextual problem, siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran karena siswa diharapkan dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan sehari-hari yang ingin dipecahkan sedangkan guru hanya bertugas untuk menggiring siswa melalui proses tanya jawab dengan jawaban yang sebenarnya sudah pasti. Hal ini sejalan dengan Yuliani (2014) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan generalisasi matematika. Selain itu, dalam strategi ini penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar. Sehingga sejalan dengan Parjanti dan Wardono (2013) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran Inkuiri dikembangkan berdasarkan cara berpikir yang bersifat penemuan. Namun, strategi ini tidak akan efektif jika diterapkan kepada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir yang masih kurang. Selain itu, strategi PBL dan IBL berbasis contextual problem merupakan salah satu strategi dengan pendekatan scientificyang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa apabila dilaksanakan dengan benar. Hal tersebut sejalan dengan Haerudin (2014) yang menyimpulkan pendekatan scientific akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan penalaran apabila dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai langkah-langkah ilmiah yang benar. Walaupun demikian, dari hasil penelitian terlihat bahwa hasil belajar pada pembelajaran matematika dengan strategi PBL lebih efektif jika dibandingkan dengan IBL berbasis contextual problem. Hal tersebut dikarenakan strategi IBL kurang efektif diterapkan di kelas sampel yang mempunyai kemampuan berpikir matematis yang masih kurang yaitu terlihat dari data kemampuan awal siswa yang berasal dari nilai UTS 8

matematika. Selain itu, strategi PBL juga lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan penalaran matematis siswa. Hal tersebut sejalan dengan Mulyana (2015) menyimpulkan bahwa pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Dan juga didukung oleh penelitian Farhan dan Retnawati (2014) yang menyatakan bahwa pembelajaran PBL dan IBL efektif untuk meningkatkan prestasi belajar dibandingkan pembelajaran konvensional, namun PBL lebih efektif dibandingkan dengan IBL jika ditinjau dari aspek prestasi belajar. Pada hipotesis kedua, diperoleh H0B ditolak. Hal tersebut menunjukkkan ada perbedaan efek antara kemampuan penalaran matematis siswa terhadap hasil belajar matematika. Dengan kata lain, pasti terdapat paling sedikit dua rerata yang tidak sama. Karena variabel kemampuan penalaran matematis mempunyai tiga tingkatan (tinggi, sedang, dan rendah) maka perlu dilakukan uji komparasi antar kolom untuk melihat tingkatan manakah yang secara signifikan mempunyai rerata yang berbeda. Hasil uji komparasi antar kolom menggunakan metode Scheffe dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Rangkuman Analisis Komparasi Antar Kolom Komparasi H0 H1 Fobs Fα Keputusan µ.1 vs µ.2 µ.1 = µ.2 µ.1 µ.2 90.95 6.80 H0 ditolak µ.1 vs µ.3 µ.1 = µ.3 µ.1 µ.3 290.3885 6.80 H0 ditolak µ.2 vs µ.23 µ.2 = µ.23 µ.2 µ.23 75.898 6.80 H0 ditolak Berdasarkan Tabel 4 dapat diperoleh kesimpulan bahwa setiap tingkatan kemampuan penalaran matematis memberikan efek yang berbeda pada hasil belajar. Dimana hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran matematis tinggi tidak sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan penalaran matematis sedangdan rendah.keadaan tersebut didukung dengan fakta di lapangan bahwa tingkat kemampuan penalaran matematis antar siswa di kelas berbeda-beda. Siswa yang memiliki kemampuan penalaran matematis tinggi terlihat lebih mudah dalam memahami dan mengerjakan soal tes penalaran matematis dibanding siswa dengan 9

kemampuan penalaran matematis sedang dan rendah. Sehingga tingkat kemampuan penalaran matematis siswa berpengaruh pada hasil belajar yang diperolehnya. Keadaan tersebut sejalan dengan penelitian Nawi (2012) yang menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran formal berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Dimana hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran tinggi akan lebih baik dibanding hasil belajar siswa dengan kemampuan penalaran matematis sedang maupun rendah. Sedangkan dari hasil analisis jawaban dan wawancara dari ketiga subyek yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa siswa dengan tingkat kemampuan penalaran matematis tinggi dapat melakukan semua indikator penalaran dengan tepat dan benar. Siswa dengan tingkat kemampuan penalaran matematis sedang dapat memperkirakan proses penyelesaian yang terlihat dari hasil wawancara, namun tidak dapat menganalisis situasi matematik dengan baik sehingga tidak mendapatkan kesimpulan jawaban yang benar. Sedangkan pada siswa dengan tingkat kemampuan penalaran matematis rendah dapat memperkirakan proses penyelesaian yang terlihat dari hasil wawancara, namun belum mampu melakukan manipulasi matematika dengan benar sehingga tidak mendapatkan kesimpulan jawaban yang benar. Hal tersebut sejalan dengan Riyanto (2011) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang memiliki tingkat penalaran tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan signifikan antar tingkat penalaran tersebut dapat diatasi melalui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa terutama untuk siswa yang masih mempunyai kemampuan penalaran matematis rendah dengan penerapan beberapa strategi pembelajaran seperti PBL dan IBL berbasis contextual problem. Hal tersebut didukung oleh Hudaedah (2014) yang menyimpulkan untuk mengembangkan penalaran siswa yang perlu diperbaiki adalah proses pembelajaran matematika di kelas, guru harus mengupayakan suatu strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada siswa aktif, kreatif dan efisien. Pada hipotesis ketiga diperoleh H0AB diterima yang berarti tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar matematika. Karena tidak terdapat interaksi antara strategi 10

pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis terhadap hasil belajar matematika, maka perbandingan antara strategi PBL dan strategi IBL berbasis contextual problem untuk setiap tingkat kemampuan penalaran matematis (tinggi, sedang, dan rendah) mengikuti perbandingan rerata marginalnya masing-masing. Dengan memperhatikan rerata masing-masing sel dan rerata marginalnya pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa strategi PBL lebih baik dibanding strategi IBL berbasis contextual problem, baik secara umum maupun untuk setiap tingkat kemampuan penalaran matematis. Hal ini sejalan dengan penelitian Riyanto (2011) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan penalaran terhadap prestasi siswa, dimana prestasi matematika siswa dengan pendekatan kontruktivisme lebih baik daripada prestasi siswa dengan pendekatan konvensional untuk semua level atau tahap penalaran siswa. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar selain kemampuan penalaran matematis siswa, sehingga dapat menyebabkan siswa menjadi kurang optimal dalam mengikuti proses pembelajaran yang akan mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh tidak akan maksimal. 4. PENUTUP Berdasarkan penelitian eksperimental yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan efek strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika, (2) ada perbedaan efek kemampuan penalaran matematis siswa terhadap hasil belajar matematika, dan (3) tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan penalaran matematis siswa terhadap hasil belajar matematika. Sehingga berdasarkan hasil penelitian yang ada, diharapkan guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat guna mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi pembelajaran. Guru juga dapat menjadikan strategi Problem Based Learningdan Inquiry Based Learning berbasis Contextual Problem sebagai alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis dan hasil belajar siswa. 11

DAFTAR PUSTAKA Anam, Khoirul. 2016. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS PRESS. Camenzuli, J., & Buhagiar. 2014. Using Inkuiri-Based Learning to Support the Mathematical Learning of Students with SEBD. International Journal of Emotional Education 6(2). Diakses pada 3 Oktober 2016 (http://search.proquest.com/docview/1635395013?accountid=34598). Farhan, Muhamad dan Heri Retnawati. 2014. Keefektifan PBL dan IBL ditinjau dari Prestasi Belajar, Keampuan Representasi Matematis, dan Motivasi Belajar. Jurnal Riset Pendidikan Matematika. 1 (2). Diakses pada 5 Oktober 2016 (http://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm/article/view/2678). Haerudin. 2014. Pengaruh Pendekatan Scientific terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika serta Kemandirian Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung vol 1. Diakses pada 6 Oktober 2016 (www.stkipsiliwangi.ac.id). Hudaedah, Dodoh. 2014. Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa melalui Pembelajaran Kontekstual. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung vol 1. Diakses pada 6 Oktober 2016 (www.stkipsiliwangi.ac.id). Laxman, Kumar. 2013. Infusing Inkuiri-Based Learning Skills in Curriculum Implementation. International Journal for Lesson and Learning Studies 2(1). Diakses pada 4 Oktober 2016 (doi:http://dx.doi.org/10.1108/20468251311290123). Majid, Abdul dan Chaerul Rochman, 2015. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Ade. 2015. Meningkatkan kemampuan penalaran matematik dan kemandirian belajar siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. Jurnal ilmiah STKIP Siliwangi Bandung, 9 (1): 40-41 ISSN: 1978-50891. Diakses pada 5 Oktober 2016 (https://ejournal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/didaktik/article/view/116) Nawi, M. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran Formal terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas (Swasta) Al Ulum Medan. Jurnal Tabularasa 9 (1). Diakses pada 20 Desember 2016 (http://digilib.unimed.ac.id/679/1/pengaruh%20strategi%20pembelajaran%20 dan%20kemampuan%20penalaran%20formal%20terhadap%20hasil%20belaja 12

r%20matematika%20siswa%20sekolah%20menengah%20atas%20(swasta) %20Al%20Ulum%20Medan.pdf). Padmavathy, R. D. 2013. Effectiveness of Problem Based Learning in Mathematics. International Multidiciplinary e-journal, 2 (1). Diakses pada 7 Januari 2017 (www.shreeprakashan.com/documents/2013128181315606.6.2520padma%25 20Sasi.pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjXneST2LLRAhVS9MKHefKCWkQFggL MAA&usg=AFQjCNH2_sExQ9A2XwKMW5YfgxltJVsmSw). Parjayanti, A. D. dan Wardono. 2013. Studi Komparasi Model Pembelajaran Antara Inkuiri dan Advance Organizer Untuk Penalaran Matematis. Jurnal Kreano, 4 (1): 64-72 ISSN: 2086-2334. Diakses pada 5 Oktober 2016 (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2883). Riyanto, Bambang. 2011, Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Prestasi Matematika dengan Pendekatan Kontruktivisme pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Matematika 5 (1). Diakses pada 20 Desember 2016 (ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/download/581/174) Sadlo, Gaynor. 2014. Using problem-based learning during student placements to embed theory in practice. PBLH 2(1). Diakses pada 4 Oktober 2016(http://e-learning.coventry.ac.uk/ojs/index.php/pblh/article/view/313). SaefulBahri, A. 2015. The Influence of Learning Model Guided Findings of Student Learning Outcomes. International Journal of Scientific & Technology Research 4(3). Diakses pada 4 Oktober 2016(http://www.ijstr.org/final- print/mar2015/the-influence-of-learning-model-guided-findings-of- Student-Learning-Outcomes.pdf). Sariningsih, Ratna. 2014. Peningkatan Kemamuan Penalaran Matematik Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran Kontekstual. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung vol 1. Diakses pada 6 Oktober 2016 (www.stkipsiliwangi.ac.id). Sudiyasa, I Wayan. 2014. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung Vol 1. Diakses pada 6 Oktober 2016 (www.stkipsiliwangi.ac.id). Yuliani, Anik. 2014. Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP dan Sikap Siswa terhadap Matematika dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana STKIP Siliwangi Bandung vol 1. Diakses pada 6 Oktober 2016 (www.stkipsiliwangi.ac.id). 13