BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kharismayanda, 2013

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Rosdiana, 2015 Pengaruh penerapan pelatihan tabata terhadap peningkatan kemampuan aerobik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Siti Nur Kholifah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Tujuan penelitian

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS YO-YO INTERMITTENT RECOVERY TEST

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA KELAS D ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di karenakan cara memainkan olahraga ini sangat lah murah dan mudah, dengan bermodalkan bola saja maka olahraga ini bisa di mainkan. Olahraga futsal telah banyak digemari oleh orang-orang, baik di Indonesia maupun di dunia. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain yang salah satunya adalah penjaga gawang. Tujuan dari futsal itu sendiri adalah memasukan bola ke gawang lawan dan mencegah terjadinya gol ke gawang sendiri, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama tadi, setiap regu diperbolehkan memiliki pemain cadangan. Berbicara mengenai futsal untuk mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan beberapa faktor penunjang dalam olahraga futsal. Faktor-faktor tersebut menurut Harsono (1988:100) yaitu :... ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Keempat faktor ini mutlak harus dimiliki seorang atlet futsal. Dilihat dari keempat faktor di atas maka untuk bermain futsal dengan baik, di butuhkan pula latihan fisik yang baik. Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik umumnya dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, tergantung pada pengaruh yang ditimbulkannya pada tubuh manusia. Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi. Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya tahan kardiovascular. Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek. Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau

2 kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki kinerja sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti jantung, penyakit kardiovascular, diabetes tipe 2 dan obesitas. Keuntungan latihan fisik telah dikenal sejak zaman kuno. Marcus Cicero di tahun 65 SM, menyatakan : Latihan sendirilah yang membantu jiwa, dan menjaga akal tetapi giat berpikir. Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga. Tujuannya adalah untuk membentuk kondisi tubuh sebagai dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi. Mengenai pentingnya aspek kondisi fisik diterangkan oleh beberapa ahli diantaranya Sajoto (1988) mengatakan bahwa Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Selanjutnya Harsono (1988) mengatakan bahwa sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Begitu juga Bompa (2000) mengatakan bahwa persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi). Seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia mempunyai kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Bagi seorang atlet, status atau derajat kondisi fisik yang baik mutlak diperlukan, baik guna mengikuti program latihan maupun menghadapi situasi dalam pertandingan. Tanpa memiliki status atau kondisi fisik yang baik seorang atlet menekuni cabang olahraga tidak mungkin dapat mencapai prestasi yang tinggi Kondisi fisik yang baik dapat menunjang penampilan keterampilan gerak dan penguasaan teknik dasar dari suatu cabang olahraga. Seperti yang dikemukakan oleh

3 Supandi (1983) bahwa kemampuan fisik diperlukan dalam mempelajari gerak agar hasil yang dicapai cukup efisien. Dalam kenyataan kemampuan fisik diperlukan sebagai dasar untuk mengembangkan gerakan-gerakan ketangkasan. Begitu juga menurut Yaxley (1986) That with those physical conditions which could help the technique and tactics as long as possible. Bahwa dengan kondisi fisik yang baik dapat membantu penampilan teknik dan taktik selama mungkin. Ada beberapa komponen-komponen fisik dasar penting yang harus kita ketahui yaitu kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya tahan. Daya tahan adalah kemampuan fisik seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Membicarakan tentang daya tahan tentunya berkaitan dengan daya tahan kardiovascular. Daya tahan kardiovascular adalah keupayaan system kardiorespirator untuk melakukan kerja bagi satu jangka masa yang lama dan berterusan dengan intersiti kerja yang ringan atau sederhana. Daya tahan kardiovascular juga merupakan komponen yang paling penting dalam profil fisiologi manusia ini disebabkan ia melibatkan daya tahan aerobik dan anaerobik. Kardiovascular bergantung kepada kombinasi saluran darah, jantung dan paru-paru. Aktiviti yang berat memerlukan pengeluaran darah yang kaya dengan oksigen untuk membolehkan otot-otot menjalankan aktiviti berat yang berterusan. Sedangkan menurut Collingwood (1995:87), Stated that the endurance of cardiovascular is one of good from the body which can deliver the oxygen to the entire of body part by producing the power to be used for having the activities. Menyatakan bahwa daya tahan kardiovascular adalah kebolehan tubuh menghantar oksigen ke seluruh anggota badan untuk menghasilkan tenaga bagi digunakan untuk menjalankan aktiviti. Oleh karena itu untuk membuat program latihan fisik yg baik kita harus mengetahui tingkat awal kondisi kebugaran jasmani atlet tersebut. Maka untuk mengetahui tingkat awal

4 kondisi kebugaran jasmani atlet, kita harus mengadakan tes agar mengetahui kondisi awalnya. Tes merupakan alat ukur. Seperti yang di kemukakan oleh Suharsiwi Asukunto (1995:51), yaitu tes adalah merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dari hasil tes, biasanya diperoleh tentang atribut atau sifat-sifat yang terdapat pada individu atau obyek yang bersangkutan. Data dapat dihimpun melalui tes, angket, observasi dan wawancara atau bentuk lainnya yang sesuai. Data yang dihimpun dalam pendidikan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk menghimpun data/informasi yang bersifat kognitif bisa melalui tes tulis, tes lisan. Data bersifat afektif dapat dihimpun melalui tes dalam bentuk skala sikap atau angket atau observasi secara langsung terhadap obyek yang akan diukur. Sedangkan data/informasi yang bersifat motorik dapat dihimpun antara lain melalui tes kemampuan dan gerak dasar, tes kemampuan fungsional, tes kardiovascular dan tes keterampilan. Melalui tes akan dihimpun data yang bersifat obyektif. Dilihat dari tes yang bersifat motorik tersebut maka tes kardiovascular ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukan volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau mililiter, dan tanda titik diatas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya permenit. Jadi kalau ada pernyataan VO2max = 3 L/menit, artinya seseorang dapat mengkonsumsi oksigen secara maksimal 3 liter permenit. In term of consume the maximal oxygen have its similar mean with maximal oxygen intake, and maximal oxygen power, which shown the huge differences between the oxygen which inhale inside lungs and the oxygen which exhale outside lungs. Dalam istilah konsumsi oksigen maksimal mempunyai pengertian yang sama dengan maximal oxygen intake, dan

5 maximal oxygen power, yang menunjukan perbedaan yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan keluar paru.(lamb, 1984, Nieman CD,1993) Sedangkan untuk mengetahui VO2max seseorang yaitu dengan melaksanakan tes. Ada beberapa tes agar bisa mengetahui VO2max seseorang diantaranya melalui test balke, cooper test, harvard test, bleept test, agar dapat mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang. Tes balke adalah salah satu tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga VO 2 MAX seseorang. Tes balke merupakan tes yang digunakan untuk mengkur seberapa kuat daya tahan kerja jantung dan pernapasan seseorang. Tes balke dilakukan dengan cara melakukan lari selama 15 menit, kemudian hasil tes tersebut akan disesuaikan dengan norma yang ada. Cooper test merupakan metode yang cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar. Yakni atlet melakukan lari /jalan selama 12 menit pada lintasan lari sepanjang 400 meter. Harvard test ini adalah pengukuran yang paling tua untuk mengetahui kemampuan aerobik yang dibuat oleh Brouha pada tahun 1943. Penelitian ini dilakukan di Universitas Harvard, USA, jadi nama test ini dimulai dengan nama Harvard. Inti dari pelaksanaan test ini adalah dengan cara naik turun bangku selama 5 menit. Bleept test dikenal sebagai uji coba shuttle atau Yo-Yo. Tes ini adalah tes berlari maksimal secara bulak-balik yang dilakukan pada jarak 20 meter datar. Tes ini merupakan tes yang menjalankan perangkat lunak yang berbunyi bip tanda dari dimulainya atlet berlari dan setidaknya harus ada satu kaki yang berada pada garis akhir lintasan. Dapat disimpulkan bahwa Dalam permainan futsal dibutuhkan kondisi fisik yang sangat baik. Sangat penting bagi pelatih mengetahui kondisi fisik atletnya agar dapat

6 mempersiapkan atlet untuk dapat berkembang dengan baik. Istilah Vo2max sudah sering kita dengar didunia olahraga bahkan dengan mengetahui Vo2max atlet seorang pelatih mempunyai gambaran untuk memulai program latihan yang akan diberikan kepada atletnya. Dalam permainan futsal atlet dituntut untuk bermain cepat dan efisien. Dengan ukuran lapangan yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Maka dari itu pemain futsal harus memiliki kondisi fisik yang baik agar tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Maka untuk dapat mengetahui tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru atau yang sering kita sebut Vo2max pada olahraga futsal harus melalui tes terlebih dahulu dan metode tes balke dan tes bleep cocok digunakan untuk mengetahui Vo2max atlet seperti yang di ungkapkan oleh Nurhasan (2000,73) tes lari multi tahap (bleept tes) mempunyai tujuan untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru atau yang kita sering sebut Vo2max. Serta oleh Bruno Balke, This test has formula to predict Vo2max from the run distance. Tes ini memiliki rumus untuk memprediksi Vo2max dari jarak dijalankan. Tes balke ini adalah salah satu dari uji lapangan yang dirancang untuk mengukur kebugaran aerobik. Dua metode tes tersebut karakteristiknya sesuai dengan karakteristik kecabangan olahraga futsal. Sehingga hal tersebut menggugah penulis untuk mengadakan penelitian tentang Perbedaan Hasil Tes Kemampuan Daya Tahan Cardiovascular Menggunakan Tes Balke Dan Tes Bleept Pada Atlet Futsal dan penulis mengambil sampel di SMAN 25 bandung karena sekolah tersebut memiliki prestasi yang baik di bidang olahraga futsal ini dan mereka telah banyak menjuarai kompetisi-kompetisi bergengsi yang ada di kota bandung bahkan prestasi yang hebat dan paling terbaru mereka menjadi juara liga pendidikan indonesia sejawabarat pada tahun 2012 dan melaju ke nasional mewakili jawabarat. B. Rumusan Masalah

7 Masalah penelitian suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dan analisis data. Sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah : 1. Apakah mengguakan tes balke memberi pebedaan hasil tes yang signifikan terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada oahraga futsal? 2. Apakah menggunakan tes bleept memberi perbedaan hasil tes yang signifikan terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada oahraga futsal? 3. Manakah yang lebih signifikan antara hasil tes balke dengan hasil tes bleept terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada olahraga futsal? C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hasil tes menggunakan tes balke terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada olahraga futsal. 2. Untuk mengetahui hasil tes menggunakan tes bleept terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada olahraga futsal. 3. Untuk mengetahui hasil test yang lebih tepat antara menggunakan tes balke dengan tes bleept terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular pada olahraga futsal. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis

8 Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi seorang pelatih dan atlet sebagai masukan pada saat memberikan materi latihan fisik dalam menjalankan profesinya. 2. Manfaat secara praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis khususnya, para pelatih, dan atlet pada umumnya dalam menentukan dan menerapkan latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan fisik pada olahraga futsal. E. Batasan Penelitian Batasan masalah sangat diperlukan, agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas antara tes balke (lari 15 menit) dengan tes bleept terhadap hasil tes kemampuan daya tahan kardiovascular. 2. Pengujian dan pengukuran terbatas pada hasil tes fisik. 3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 25 Bandung. 4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampel dengan jumlah sampel 15 orang dan sampel tersebut adalah juara ke 1 pada kompetisi Universitas BSI CUP Se Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Cimahi. 5. Sampel diambil 15 atlet sekolah tersebut. 6. Jarak tes bleept adalah 20 meter dan tes balke lari selama 15 menit. F. Definisi Operasional

9 Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tes. Menurut Suharsiwi Asukunto (1995:51), yaitu tes adalah merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. 2. Tes Balke adalah salah satu tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga VO 2 MAX seseorang. Dan dilakukan dengan cara melakukan lari selama 15 menit, kemudian hasil tes tersebut akan disesuaikan dengan norma yang ada. Menjalankan tes ini 15 menit, dirancang oleh Bruno Balke, adalah salah satu dari uji lapangan yang dirancang untuk mengukur kebugaran aerobik. (www.health-calc.com/fitnesstest/balke ) 3. Tes Bleept di kenal sebagai uji coba shuttle atau uji Yo-yo. Tes ini adalah tes berlari maksimal yang dilakukan pada jarak 20 meter datar. (www.health-calc.com/fitnesstest/bleep) Tes ini bertujuan juga untuk mengetahui status kebugaran jasmani atlet seperti yang di kemukakan oleh Nurhasan (2000,73) tes lari multi tahap (bleept tes) mempunyai tujuan untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru. Yang ditunjukan melalui pengukuran pengambilan oksigen maksimum. 4. Daya tahan kardiovascular. Menurut Collingwood (1995:87), menyatakan bahwa daya tahan kardiovascular adalah kebolehan tubuh badan menghantar oksigen ke seluruh anggota badan untuk menghasilkan tenaga bagi digunakan untuk menjalankan aktiviti. 5. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan,

10 dengan memanipulasi bola dengan kaki. (www.oppie21.blogspot.com/2011/05/pengertian-futsal.html [12 Oktober 2011]