1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan dapat menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan dari masyarakat maupun bangsa itu sendiri. Pendidikan kini tidak hanya dilihat sebelah mata lagi oleh masyarakat, kini masyarakat mulai menyadari arti penting pendidikan, utamanya makna mendalam dan nilai bagi perbaikan kinerja pendidikan sebagai salah satu instrumen utama pengembangan sumberdaya manusia dengan multi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Arti penting pendidikan yang kini mulai disadari oleh masyarakat berdampak pada munculnya inovasi-inovasi baru serta upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya melalui pelatihan dan peningkatan kualitas pendidikan mereka, peningkatan manajemen pendidikan dan pengadaan fasilitas lainnya. Peningkatan kualitas pendidikan yang telah dilakukan salah satunya dengan pengembangan kurikulum. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap proses pembelajaran. Di Indonesia pergantian kurikulum telah dilakukan mulai 1947. Pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki kualitas kurikulum di Indonesia, hingga saat ini beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah menerapkan Kurikulum 2013. Pengembangan Kurikulum 2013 diperlukan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. 1
2 Berbagai tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dilakukan oleh peserta didik (Mulyasa, 2014 : 63). Inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah tidak hanya dilakukan pada tenaga pendidikan dan penyempurnaan kurikulum saja, tetapi juga pada lembagalembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan formal yang sering kita temui adalah sekolah. Dalam sekolah harus ada guru dan peserta didik yang saling berinteraksi dalam proses pembelajaran dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Guru dalam menyampaikan materi harus mendapatkan respon yang baik dari peserta didik. Peserta didik harus memperhatikan penjelasan, bertanya apabila ada materi yang kurang jelas, serta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu sekolah sebagai salah satu unsur dalam dunia pendidikan saat ini sedang menjadi perhatian dari berbagai pihak, karena pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang sangat kompleks. Keberhasilan belajar yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada hasil belajar mencakup ujian, tugas-tugas dan pengamatan. Keberhasilan belajar yang dicapai oleh peserta didik di sekolah bergantung pada adanya proses pelaksanaan pembelajaran yang tepat. Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah terdapat dua pendekatan yang kini banyak digunakan, yaitu pendekatan yang mengutamakan hasil belajar peserta didik dan pendekatan yang menekankan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran yang baik akan memberikan hasil belajar yang baik, sebaliknya suatu hasil belajar yang baik harus diimbangi dengan proses pembelajaran yang baik juga. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak lepas dengan penggunaan metode pembelajaran yang digunakan. Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan
3 pembelajaran, mencapai tujuan pembelajaran, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran geografi yang dilakukan guru di SMA Batik 2 Surakarta masih bersifat hafalan dan didominasi penggunaan metode pembelajaran ceramah disertai bantuan slide powerpoint. Guru sudah memberikan beberapa metode lain sebagai alternatif dalam pembelajaran namun hasil antara beberapa metode tersebut belum memberikan hasil yang maksimal. Oleh sebab itu, penulis ingin menerapkan salah satu metode kooperatif sederhana sebagai pertimbangan agar peserta didik lebih memiliki kecakapan spasial yang merupakan esensi penting dalam pembelajaran geografi. Apabila pembelajaran belum maksimal akan mengakibatkan peserta didik menjadi pasif, memiliki kecakapan spasial rendah, kurang merangsang peserta didik untuk belajar mandiri serta tidak mampu mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada pada diri mereka yang bedampak pada kurang maksimalnya hasil belajar geografi peserta didik. Apabila kegiatan pembelajaran seperti itu berlangsung secara terus menerus menyebabkan kejenuhan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, antara lain belum bervariasinya penggunaan metode pembelajaran serta dalam kegiatan pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan peserta didik. Dominasi guru dalam proses pembelajaran mengakibatkan kecenderungan peserta didik lebih bersifat pasif, sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mempelajari dari buku-buku referensi maupun mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti berniat memberikan suatu metode pembelajaran sebagai jalan keluar yang diharapkan mampu memperbaiki kegiatan pembelajaran tersebut agar peserta didik lebih aktif dan berperan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar geografi.
4 Prinsip umum dalam penggunaan metode pembelajaran adalah tidak semua metode pembelajaran cocok diterapkan untuk mencapai seluruh tujuan dari pembelajaran tersebut, karena setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran ini dilakukan dengan kerjasama antar peserta didik dengan membentuk kelompok kecil agar dapat lebih memahami pelajaran yang disampaikan. Metode pembelajaran kooperatif yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan STAD (Student Team Achievement Division) yang merupakan dua dari sekian banyak metode dalam Cooperative Learning. Metode pembelajaran ini menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan nyata dan menuntut peserta didik untuk mampu menemukan solusi dari permasalahan tersebut dengan pengetahuan yang mereka miliki. Menurut Slavin dan Hall (2005:200) CIRC adalah sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pembelajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar dan juga pada sekolah menengah. CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mengutamakan kerjasama dalam kelompok untuk membantu peserta didik belajar memahami materi pelajaran melalui bacaan, berita, dan permasalahan. CIRC dapat meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsepkonsep sulit dan membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Jasmine dalam Mudawati (2008:24) yang menyimpulkan pembelajaran kooperatif metode CIRC secara aktif melibatkan kecerdasan interpersonal, pembelajaran siswa untuk dapat bekerjasama yang baik dengan orang lain, mendorong kolaborasi (kerjasama), berkompromi dan bermusyawarah mencapai kesepakatan dan secara umum menyiapkan mereka untuk masuk dalam dunia hubungan personal. STAD menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara peserta didik untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
5 mencapai prestasi yang maksimal. STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim (kelompok), kuis, skor kemajuan individual dan kekognisi (Slavin, 2005 :143). Dengan metode ini semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk menyumbangkan yang terbaik untuk tim kelompoknya, bertanggung jawab terhadap hasil diskusi kelompoknya sehingga semua anggota kelompok dituntut untuk benar benar memahami materi yang dipelajari. Metode pembelajaran CIRC dan STAD menuntut peserta didik untuk diskusi dengan sungguh sungguh, bertanggung jawab terhadap hasil diskusi kelompoknya, serta tidak mengandalkan pada peserta didik yang pandai karena mereka juga akan menghadapi kuis secara individu setelah selesai pembelajaran. Metode pembelajaran ini akan lebih memotivasi peserta didik yang bosan untuk aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman dan prestasi mereka. Penggunaan metode pembelajaran dalam suasana kerjasama baik kerjasama tim maupun tanggung jawab individu pada kompetensi dasar menganalisis Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer ini diharapkan efektif dalam kegiatan pembelajaran, karena dalam kompetensi dasar ini peserta didik memerlukan pemahan serta kerjasama antar peserta didik yang lebih untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer akan lebih mudah dipahami apabila diajarkan dengan metode pembelajaran yang bersifat diskusi kelompok seperti metode pembelajaran CIRC dan STAD berpotensi meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat mendorong peningkatan hasil belajar peserta didik secara optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Pembelajaran CIRC dan STAD terhadap Hasil Belajar Geografi Peserta Didik Kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015 / 2016 (pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer)
6 B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Proses kegiatan pembelajaran masih terfokus pada guru (teacher centre). 2. Metode pembelajaran yang digunakan didominasi penggunaan metode ceramah saja. 3. Belum memanfaatkan media elektronik (LCD) dalam kegiatan pembelajaran. 4. Kurangnya variasi metode pembelajaran mengakibatkan mata pelajaran geografi di SMA Batik 2 Surakarta kurang mendapat respon yang baik oleh sebagian peserta didik. 5. Peserta didik cenderung cepat merasa bosan sebagai akibat kegiatan pembelajaran yang berlangsung satu arah antara guru dengan peserta didik, sehingga suasana kerjasama kelompok tidak ditemui seperti dalam metode pembelajaran CIRC dan STAD. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah dijelaskan, maka dalam penelitian ini masalah dibatasi agar lebih terfokus, mendalam dan tidak terlalu luas cakupannya sebagai berikut : 1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Student Team Achievement Division (STAD). 2. Pada kompetensi dasar menganalisis hubungan manusia dan lingkungan akibat dinamika hidrosfer. 3. Keberhasilan peserta didik ditinjau dari kemampuan kognitif peserta didik yang diukur melalui hasil belajar peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
7 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara menggunakan metode pembelajaran, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Student Team Achievement Division (STAD), dan ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara Composition (CIRC) dengan metode pembelajaran ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan metode pembelajaran ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? 4. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara Composition (CIRC) dengan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016?
8 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara Composition (CIRC), Student Team Achievement Division (STAD), dan ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara Composition (CIRC) dengan metode pembelajaran ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan metode pembelajaran ceramah bervariasi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 4. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi antara Composition (CIRC) dengan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer peserta didik kelas X IS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
9 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Memperkuat teori-teori yang sudah ada dalam bidang pendidikan geografi khususnya teori tentang metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) yang mampu mempengaruhi hasil belajar geografi pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi peserta didik : Mendapat kemudahan dalam memahami materi pelajaran dalam suasana baru untuk meningkatkan hasil belajar Geografi dalam proses kegiatan pembelajaran. b. Manfaat bagi guru : 1) Memberikan masukan kepada guru tentang metode pembelajaran yang tepat dan inovatif khususnya penggunaan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada kompetensi dasar Menganalisis Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer 2) Memberikan referensi baru kepada guru yang berupa metode pembelajaran kooperatif yang sesuai sehingga membuat suasana belajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. c. Manfaat bagi sekolah : Memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.