PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN FILSAFAT. Alfrida Rezza Nafish ( ) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN FILSAFAT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAHAN TAYANG MODUL 5

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

Bahasan Kajian Filsafat

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

Pancasila dan Implementasinya

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Tugas UTS Skema Hubungan: Proklamasi-Pancasila-UUD NRI Tahun Pancasila

Pendidikan Kewarganegaraan

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

ETIKA POLITIK PANCASILA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PLEASE BE PATIENT!!!

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA. NAMA : DEA ANGGENI. L NIM : KELOMPOK : BANGSA DOSEN : MOHAMAD IDRIS. P, Drs. MM

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

PANCASILA. Dasar-dasar, Tujuan Penyelenggaraan, Capaian dan Metode Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 A. A. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai Dasar Negara

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai dasar negara dan hubungannya dalam Pasal UUD 45. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

LATIHAN SOAL_SOAL PEND> PANCASILA (Pilih jawaban paling benar)

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA.

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

TUGAS AKHIR PANCASILA Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Transkripsi:

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN FILSAFAT Alfrida Rezza Nafish (140111606326) ABSTRAK Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sehari sesudahnya tanggal 18 Agustus 1945 secara sah dan resmi memiliki dasar negara yaitu pancasila yang disahkan bersama Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.Landasan kerohanian dimaksudkan menjadi acuan dan arah kebijakan bagi suatutujuan yang hendak dicapai serta dilaksanakan oleh suatu negara Indonesia. Telah menjadi kesepakatan dan disetujui bersama sekuruh rakyat serta bangsa. Telah menjiwai makna bagi suatu kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memiliki sifat abstrak serta universal.pancasila sebagai dasar negara dijadikan landasan dan pedoman dalam melaksanakan jalannya penyelenggaraan negara Republik Indonesia.dengan sasaran menuju cita-cita masyarakat adil dan makmur melalui suatu tujuan nasional, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta dalam ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kata kunci : pancasila,ideologi Negara, dan filsafat. LATAR BELAKANG MASALAH Budaya dan peradaban umat manusia berawal dan berpuncak dengan nilai-nilai filsafat yang dikembangkan dan ditegakkan sebagai sistem ideologi. Maknanya nilai filsafat sebagai jangkauan tertinggi pemikiran untuk menemukan hakekat kebenaran (kebenaran hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup, pandangan hidup,(weltanschauung); sekaligus memancarkan jiwa bangsa (Volksgeist), jati diri bangsa danmartabat nasional!.sdm yang mewarisi jiwa bangsa dan jatidiri nasional, demi cita-cita dan martabat nasional akan membentukkesatuan nasional(integritas nasional, martabat nasional,) dengan kesetiaan dan kebanggaan nasional!. Semangat demikian dikenal sebagai jiwa nasionalisme (wawasan kebangsaan, wawasan nasional, Nation State), sebagai martabat nasional sebagai diamanatkan dalam UUD Proklamasi 45 seutuhnya sebagai visi-misi.

Jiwa dan semangat demikian, menjadi sumber motivasi dan energi nasional untuk senantiasa menegakkan integritas sistem kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 dengan visi-misi Pembudayaan Filsafat Pancasila dan ideologi nasional Indonesia Raya! Maknanya, sebagai bangsa dan negara, kita menegakkan dan membudayakan asas budaya dan moral politik (filsafat, ideologi) Pancasila. Secara formal dan fungsional, bermakna sebagai sistem dan asas normatif etika dan moral politik nasional (berdasarkan) Filsafat Pancasila. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang sesungguhnya makna hakikat manusia itu? 4. Mengapa ada kelahiran dan dari mana sebelum manusia lahir? 5. Mengapa ada kematian dan bagaimana manusia itu sesudah mati? 6. Apakah yang menjadi sumber kebenaran alam semesta ini dan apakah makna Tuhan? PENDEKATAN HISTORIS Pemahaman pancasila melalui aspek sejarah memang sangat berguna dalam mewujudkan kehidupan masyarakat berbangsa yang didasari dengan nilai kebersamaan, persatuan, dan kesatuan dalam kebhinekaan tata budaya bangsa Indonesia.Pendidikan sejarah pancasila juga merupakan bagian dari proses sosialisasi budaya yang berasal dari kebhinekaan budaya daerah, yang telah menyatu dan diakui keeksistensinya dalam kehidupan berbangsa melalui pengembangan proses kehidupan. Dalam rangka mencermati kembali latar belakang situasi dan kondisi sejarah lahirnya pancasila sebagai dasar negara, selain untuk mengingat akan kuatnya semangat persatuan dan kesatuan yang dikobarkan dalam perjuangan bangsa bagi negara yang baru merdeka, juga sangat berharga dalam membia dan memperkokoh nation and character building. Dengan pancasila sebagai dasar negara yang melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam perkembangannya juga menjadi ideologi negara maka bangsa Indonesia akan terus berjuang, baik melalui pembangunan di bidang politik kenegaraan, maupun dalam kehidupan sosial budaya masyarakat sampai kepada tahap menghadapi gelombang sejarah perubahan yang sangat mendasar dan cepat pada era globalisasi abad ke-21 dewasa ini.

PEMBAHASAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN DASAR NEGARA 2.1 Pancasila sebagai Suatu Filsafat 1.Pengertian Filsafat Pancasila sebagai falsafat bangsa Indonesia akan ditinjau melalui arti, objek, dan tujuan pada filsafat umum. Filsafat lahir pertama kali di Yunani dan tokoh utama dalam filsafat adalah seorang filsuf Yunani bernama Thales, selanjutnya diikuti silih berganti oleh tokoh-tokoh lain yang sering kita kenal, seperti Plato, Aristoteles, Socrates, Cicero, dan dilanjutkan oleh Descartes, dan Immanuel Kant. Setiap manusia memiliki sifat keterbatasan serta kesadaran dalam hal berfilsafat dan akan dilakukan apabila dirinya merasa kecil dan terbatas bila dibandingkan dengan alam sekitarnya, ataupun pada saat seseorang merasa takut mengalami tantangan akan kegagalan ataupun penderitaan. Di situlah manusia mulai berpikir bahwa diluar dirinya yang serba terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. Mengingat filsafat adalah suatu hasil budaya manusia yang secara kodrati dibekali oleh Tuhan Yang Maha Esa kemampuan rohani berupa akal, rasa, dan karsa sehingga filsafat adalah hasil dari kebulatan akal, rasa, karsa menjadi kebudayaan yang sifatnya nonmateril. Manusia dengan masyarakat dan bidaya juga mempunyai hubungan yang erat dengan alam sekitarnya, termasuk lingkungannya, dan filsafat pun sebagai hasil budaya manusia tidak terlepas dari alam sekitarnya. Berdasarkan tata bahasa, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, falsafat yang terdiri atas philein (cinta) dan sophos yng artinya hikmah, kebijaksanaan, memiliki arti kebenaran yang sesungguhnya, dan berhubungan dengan hasrat ingin tahu terhadap hal-hal yang benar. Dalam arti praktis, filsafat mengandung makna alam berpikir, sedangkan berfilsafat adalah berfikir secara mendalam atau radikal. Radikal berasal dari kata radix yang artinya akar sehingga berpikir secara radikal berarti berpikir sampai kepada akar-akarnya dan sungguhsungguh kepada hakikat sesuatu. 2. Sistematika Filsafat

Filsafat mempunyai sistematika yang amat luas yang meliputi tiga hal utama, yaitu ontologi, epistomologi, dan axiologi. a. Bidang ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki hakikat dari realita yang ada. Paham-paham seperti idealisme,spiritualisme, pluralisme merupakan asumsi-asumsi dasar ontologik yang akan menentukan apa hakikat kebenaran atau kenyataan sebagaimana dicapai melalui pengetahuan. b. Bidang epistomologi adalah suatu bidang filsafat yang membahas sumber, batas, proses hakikat, dan validasi pengetahuan. Epistemologi meliputi berbagai sarana dan tata cara menggunakan arana dan sumber pngtahuan untuk mencapai keberhasilan atau kenyataan rasionalisme, kritisme, fenomenologi, dan positivisme. c. Bidang aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai terutama nilai-nilai normatif. 3. Cabang-cabang Filsafat Metafisika, cabang filsafat yang membahas dan melukiskan hal-hal yang berinteraksi di alik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontologi, dan antropologi secara keseluruhan. Epistomologi, cabang filsafat yang berkaitan dengan permasalahan hakikat dari pada ilmu pengetahuan. Metodologi adalah filsafat yang membahas persoalan hakikat metode atau metodologi dalam ilmu pengetahuan. Logika, cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan cara berpikir/ filsafat berpikir, tentang rumus/dalil dan penalaran tentang hal yang benar dan tidak benar, yang baik dan yang buruk Estetika, cabang filsafat yng berkaitan dengan permasalahan pemecahan konsepkonsep yang mengandung nilai keindahan dalam hal-hal yang bersifat estetika. Etika, cabang filsafat yang berkaitan dengan moralitas juga tingkah laku manusia/tindakan-tindakan manusia.

4.Kegunaan Filsafat dan Filsafat Pancasila Keguanaan teoritik bahwa dengan mempelajari filsafat oran menjadi bertambah pengetahuan. Ia akan mampu mempelajari segala sesuatu cara yang baik, mendalam, dan lebih luas juga lebih mudah menjawab sesuatu yang diinginkan pihak lain secara lebih mendalam dan mudah diterima dengan baik. Estetika mengajarkan kegunaan nilai seni yang sangat berharga, seni melalui keindahan tampil dan berperan dalam berbagai kegiatan manusia, termasuk menimbulkan daya tarik karena keindahan (musik, nyanyian, pakaian, berbahasa, lukisan, dan bunga-bunga di halaman rumah). Etika, bagian filsafat yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan manusia yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, mempelajari etika sangat berguna, termasuk di dalamnya mengajarkan moral, kesusilaan, sopan santun, maupun 5.Falsafat Hidup Bangsa Indonesia Pancasila dapat dimasukkan dalam macam falsafat, dalam arti produk sebagaipandangan hidup dan falsafat dalam arti praktis. Filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada saat sebelum pancasila menjadi dasar falsafat hidup bangsa, yaitu sebelum tanggal 18 Agustus 1945, pancasila menjadi nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang kita kenal sebagai sifat-sifat teposeliro, tepotulodo, tepopalupi, suka bekerja kersa, tolong menolong/gotong royong, peduli kasih, dan sebagainya.sesudah tanggal 18 Agustus 1945 pancasila telah sah menjadi landasan dan dasar negara Republik Indonesia, sah secara yuridis konstitusional. 6. Pancasila sebagai Suatu Sistem Nilai (Filsafat) Sebagai suatu sistem, Pancasila merupakan kesatuan dari bagian-bagian. Dalam hal ini, tiap-tiap pancasila antara satu dengan lainnya saling berkaitan, berhubungan, dan saling melengkapi. Pancasila pada hakikatnya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh serta tidak terpisahkan diantara sila-silanya. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki kedudukan yang tinggi dan luas yang ada, satu sila yang mempunyai posisi

istimewa, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena, sila ini terletak diluar ciptakan akal manusia (Hazairin 1983:15).Secara berurutan pancasila berada dalam bentuk piramid dengan tatanan yang hierarchis. Dalam susunan hierachis dan piramid itu, Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis dari kemanusiaan (prikemanusiaan), persatuan Indonesia (kebangsaan), kerakyaan, dan keadilan sosial Sebagai sistem, pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Merupakan kesatuan dari bagian-bagian. Bagian-bagian dimaksud adalah sila-sila pancasila yang menyatu secara bulat dan utuh. b. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Sila pertama, memiliki fungsi keimanan dan ketaqwaan. Sila kedua berfungsi dalam tugas-tugas kemanusiaan. Sila ketiga, berfungsi penegakan persatuan dan kesatan. Fungsi sila keempat adalah mempertemukan kebersamaan dalam perbedaan. Fungsi sila kelima adalah kesejahteraan yang berkeadilan. c. Saling berhubungan dan ketergantungan. Sila yang satu dan yang lain saling meliputi, melandasi, dan saling menjiwai, serta saling diliputi, dilandasi, dan dijiwai, kecuali sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa hanya meliputi, melandasi, dan menjiwai, tanpa diliputi, dilandasi (dijiwai) oleh sila-sila pancasila lainnya. d. Keseluruhan, dimaksudkan untuk pencapaian tujuan tertentu, yang merupakan tujuan sistem, yaitu suatu kehidupan sejahtera yang berkeadilan, meliputi sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. e. Terjadi dalam lingkungan yang kompleks, yaitu dalam suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam satu wadah pancasila. 2.2. Pancasila sebagai Dasar Negara Konsep pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar falsafat negara atau filosophische grondslag bagi seluruh anggota sidang. Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh Panitia Kecil atau Panitia 9 dan menghasilkan

rumusan Rancangan Mukadimah Hukum Dasar pada tanggal 22 Juni 1945, yang selanjutnya oleh Mohamad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter, atau Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV, piagam Jakarta, selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menjadi Pembukaan UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan menjadi dasar negara. Sejak itu Pancasila sebagai dasar negara yang mempunyai kedudukan sebagai berikut: 1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia 2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945 3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara 4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945 5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan pemerintah maupun penyelenggara negar-negara yang lain untuk memelihara budi pekerti luhur. Adapun isi sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan RI, seperti tercantum pada TAP MPR tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Dasar 1945 b. Ketetapan MPR RI c. Undang-undang d. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang e. Peraturan pemerintah f. Keputusan presiden g. Peraturan daerah Dalam perkembangannya sesuai Ketetapan MPR RI No. 1/MPR/ 2003, tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960

sampai dengan tahun 2002. Kemudian berdasarkan hasil kajian dalam ketetapan MPR RI tersebut di atas, salah satunya adalah Ketetapan MPR RI No. III/MPR/2000 dinyatakan tidak berlaku lagi. Kemudian diganti dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangayang berlaku adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 3. Peraturan Pemerintah 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah 2.3 Pancasila sebagai Suatu Ideologi Istilah ideologi untuk pertama kali dicetuskna oleh seorang filsuf Perancis bernama Antoine Destutt de Tracy (1796), sebagai ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukan arah yang benar ke arah masa depan. Ideologi adalah ilmu, seperti juga biologi, psikologi, fisika, dan matematika. Namun, dalam perkembangannya ideologi bergeser dari semacam ilmu menjadi suatu paham atau doktrin. Ideologi secara etimologis terdiri atas dua asal kata, yaitu idea dan logis. Idea memiliki arti gagasan atau cita-cita, juga pandangan, sedangkan logos diartikan sebagai ilmu ataupun ratio. Ideologi dapat diartikan cita-cita atau pandangan yang berdasarkan kepada ratio, sedangkan ideologi suatu bangsa adalah yang mendukung tercapainya tujuan hidup atau tujuan suatu bangsa. Bangsa dan negara RI dengan ideologi Pancasila memiliki arti citacita atau pandangan dalam mendukung tercapainya tujuan nasional negara RI. Ideologi pancasila memiliki berbagai aspek baik, cita-cita pemikiran atau nilai-nilai, maupun norma yang baik dapat direalisasikan dalam kehidupan praktis dan bersifat terbuka dengan memiliki tiga dimensi, yaitu :

I. Dimensi idealis, artinya nilai-nilai dasar dari pancasila memiliki sifat sistematis juga rasional dan bersifat menyeluruh II. Dimensi normatif, merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila yang perlu dijabarkan ke dalam sistem norma sehingga tersirat dan tersurat dalam norma-norma kenegaraan. III. Dimensi realistis adalah nilai-nilai pancasila yang dimaksud di atas harus mampu memberikan pencerminan atas realitas yang hidup dan berkembang dalam penyelenggaraan negara. Sebagai ideologi terbuka (ideologi pancasila) dalam melihat perkembangan kemajuan dunia dewasa ini, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta lajunya sarana komunikasi membuat dunia seolah menjadi sempit dan kecil sehingga pembangunan akhirnya tidak terkait pada faktor-faktor yang ada di dalam negeri saja, tetapi juga sangat tergantung pada jaringan politik dunia yang sangat dipengaruhi kekuatan-kekuatan ekonomi raksasa atau ekonomi global, antara lain dalam menghadapi persoalan kemiskinan,kesenjangan sosial, politik, konflik, dan terorisme. KESIMPULAN Dapat diambil kesimpulan bahwa ideologi pancasila memiliki arti sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, maupun keyakinan dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam tata kehidupan berbangsa dan beregara guna menjunjung tercapainya suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.