BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

BAB I PENDAHULUAN. Portugal hingga Pada tahun 1975, proses penjajahan yang dilakukan oleh Portugal

BAB I PENDAHULUAN. ganda, sementara itu terdapat juga negara-negara yang menerapkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah perjuangan rakyat Timor Leste adalah sejarah perjuangan

PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM KEPADA TIMOR TIMUR PADA TAHUN 1999 DI ERA B.J HABIBIE

KEMERDEKAAN TIMOR LESTE TAHUN 1999

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Megi Ginanjar Rahmat, 2014

BAB I PENDAHULUAN. komputer dalam suatu pekerjaan. Teknologi komputer sangat membantu user dalam

JURNAL HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI (THE RIGHT OF SELF- DETERMINATION) RAKYAT TIMOR LESTE DITINJAU DARI HUKUM INTERNASIONAL

2016 PERISTIWA SANTA CRUZ 12 NOVEMBER 1991: DINAMIKA SEJARAH TIMOR TIMUR PASCA INTEGRASI KE DALAM WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PERANAN PERSERIKATAN BANGSA BANGSA (PBB) DALAM MENJALANKAN MISI PASUKAN PENJAGA PERDAMIAN DI TIMOR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste atau Timor Timur (sebelum merdeka) yang bernama resmi Republik

Pengaruh Politik Domestik Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Australia

Pendahuluan. Utama, Jakarta, 2000, p Hadi, dkk., pp

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan Timor Timur dari bagian NKRI (Kuntari, 2008). Pergolakan

BAB V KESIMPULAN. penting. Dalam periode ini Partai Fretilin tumbuh menjadi kekuatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. gerakannya lebih bergeser ke paham Marxisme. Partai Fretilin menolak prinsip

TUGAS KELOMPOK PKN 1 ORDE REFORMASI TAHUN 1998-SEKARANG. DosenPengampu: Ari Wibowo, M.Pd. Kelompok 12: MadinatulMunawaroh ( )

BAB IV PERTIMBANGAN INDONESIA DALAM MEMBERIKAN REFERENDUM TIMOR TIMUR BERDASARKAN FAKTOR EKSTERNAL

BAB V KESIMPULAN. Indonesia adalah negara tetangga yang penting bagi Australia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pemerintahan sendiri kepada Timtim. 1

BAB I PENDAHULUAN. Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) adalah sebuah

BAB IV DIPLOMASI ALI ALATAS DALAM KONFLIK TIMOR TIMUR Ali Alatas adalah salah satu diplomat handal dan kawakan Indonesia.

UPAYA TIMOR LESTE DALAMMENYELESAIKAN BATAS WILAYAH LAUT DENGAN AUSTRALIA RESUME SKRIPSI

BAB III RANGKAIAN BERBAGAI PERTEMUAN PEMBAHASAN PROSES REFERENDUM SERTA PERTIMBANGAN PEMBERIAN REFERENDUM BERDASARKAN FAKTOR INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan interaksi masyarakat internasional. Dalam perkembangan hukum

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

TYAS SUARTIKA Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya

STATUS HAK-HAK PRIVAT WARGA NEGARA INDONESIA DI TIMOR LESTE YANG DIPEROLEH BERDASARKAN HUKUM INDONESIA

Uma Fukun Timor Lorosa e Parliament Building República Democrática de Timor Leste BAB I PENDAHULUAN

BAB II DISINTEGRASI TIMOR-TIMUR DARI INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH INDONESIA. memakai nama Portugis Timor Leste sebagai nama resmi negara mereka.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Bung Karno dan Pembebasan Papua Barat

BAB III AKIBAT HUKUM SUKSESI NEGARA TIMOR LESTE TERHADAP NEGARA INDONESIA. A. Yurisdiksi / Kedaulatan Negara Terhadap Suatu Wilayah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Sejak deklarasi Integrasi di Balibo pada 30 November 1975, Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN AKTIVIS DUNIA MAYA PRO-KEMERDEKAAN DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR DARI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

PERANAN PARTAI FRETILIN DALAM KEMERDEKAAN TIMOR TIMUR TAHUN Oleh: Aan Andrianto Pembimbing: 1. Zulkarnaen, M.pd ABSTRAK

BAB II TIMOR TIMUR SEBAGAI SALAH SATU PROVINSI DI INDONESIA. mulai dari sejarah Timor-Timur, meliputi luas wilayah, letak geografis, agama,

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

Pengadilan Internasional bagi Timor-Leste: ide yang tak mau pergi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1. B. Rumusan Masalah...7. C. Tujuan Penelitian...8. D. Manfaat Penelitian...

Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

DIPLOMASI TIMOR LESTE - INDONESIA DALAM PERMASALAHAN PENYELESAIAN HAK ASASI MANUSIA: DARI MULTILATERAL KE BILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan ini tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights (UDHR)

BAB IV PENYELESAIAN MASALAH TIMOR TIMUR. Sejak Tahun 1975, pemerintah negara-negara industri maju terus

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V MASALAH YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN AUSTRALIA- INDONESIA PADA MASA MALCOLM FRASER. A. Masalah yang menjadi Motif Hubungan Australia-Indonesia

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

DATA PELANGGARAN HAM DI INDONESIA 1. Kasus Pelanggaran HAM Masa Lalu yang Belum Tersentuh Proses Hukum

Bagian 1- Pendahuluan

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMODELAN DAN REKOMENDASI PENYELESAIAN KONFLIK PAPUA. 4.1 Pemodelan Konflik Papua (Matrik Payoff Konflik)

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. daerah ini merupakan wilayah jajahan Portugis (sekarang Portugal).

BAB V KESIMPULAN. B.J. Habibie merupakan suatu keputusan yang seperti pedang bermata dua.

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

Timor Leste Negara Termuda Dunia Tetap Dibawah Pengawasan internasional

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya sebagai bentuk eksistensi dalam hubungan internasional karena

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peranan Interfet dalam Proses Pengembalian Perdamaian dan Keamanan Timor Timur Tahun 1999

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

MEMBACA FENOMENA REFERENDUM UNTUK MERDEKA Oleh: Bisariyadi * Naskah Diterima: 5 Oktober 2017, Disetujui: 15 Oktober 2017

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI. Dewi Triwahyuni

KISI-KISI UAS SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

AMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA?

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya agar menjadi manusia seutuhnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

Pemenuhan Hak-Hak Veteran Republik Indonesia Oleh: Yeni Handayani *

BAB I PENDAHULUAN. administrasi Pemerintahan di Indonesia berdasarkan Pasal 18 Undang-undang

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 1. PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WiLAYAH INDONESIALatihan Soal 1.1

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur telah terpecah belah akibat politik devide at impera. Pada 1910 terjadi pemberontakan yang dilakukan rakyat Timor Timur sebelum Perang Dunia II, dikenal dengan Perang Manufahi (1910-1912). Pada tanggal 25 April 1974 terjadi Revolusi Bunga di Portugal. Kebijakan dekolonisasi diterapkan di Timor Timur. Tahun 1975 terjadi Perang Saudara, yang dipicu kegagalan dekolonisasi. Akhirnya Portugal meninggalkan Timor Timur. Setelah Portugal meninggalkan Timor Timur, kelompok Fretilin dan kelompok UDT, Apodeti, Trabalhista, dan KOTA saling bersengketa mengenai masa depan Timor Timur, yang berujung pada perang saudara. Uniao Democratica de Timorense (UDT) yang haluan politiknya merdeka, tetapi tetap menginduk pada Portugal, Frete Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretilin) berhaluan politik merdeka penuh, serta Associacao Social Democratico de Timor (AST) yang kemudian berubah menjadi Associacao Popular Democratico de Timor (Apodeti) dan berhaluan politik integrasi dengan Indonesia. Situasi kemudian mendorong Timor Timur berintegrasi dengan Republik Indonesia, pada 17 Juli 1976. Menurut seorang tokoh yang terlibat langsung dalam kekacauan perang saudara 1975, tidak ada pilihan yang lebih 1

baik selain berintegarasi dengan Indonesia. Dan keinginan berintegrasi diterima oleh banyak negara yang berdiri dibelakang Indonesia, termasuk Amerika Serikat dan Australia. Walaupun secara resmi PBB belum mengakui integrasi Timor Timur kedalam Republik Indonesia, dan menanggapi Timor Timor sebagai daerah yang belum berpemerintahan sendiri (nonselfgoverning territory), Portugal tetap bersikeras menjadikan Timor Timur sebagai provinsi seberang lautan (Provincia Ultramarina). (Makarim, dkk, 2003: 24). Berdasarkan hal ini maka status Timor Timur tetap menjadi agenda permasalahan setiap tahun di Majelis Umum PBB. Resolusi demi resolusi yang dikeluarkan sejak 1975 sampai 1978 intinya mengutuk tindakan pendudukan dan mendesak diadakannya penentuan nasib sendiri oleh dan untuk rakyat Timor Portugis. Posisi Portugal didukung oleh beberapa bangsa dan negara di forum-forum internasional. Indonesia memasuki Timor Timur tanggal 7 Desember 1975, melalui operasi seroja. James Dunn, Konsul Australia di Timor Timur 1962-1964, melukiskan awal keterlibatan RI di Timor Timur, bertepatan dengan peringatan 34 tahun serangan Jepang terhadap Pearl Harbour. Indonesia menunda serangan beberapa saat. Serangan baru dimulai pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Atau, kurang dari 24 jam, setelah kunjungan singkat Presiden AS Gerald Ford dan Menlu Henry Kissinger ke Indonesia. Penundaan itu dilakukan setelah ada persetujuan penundaan RI-AS, untuk 2

member kesempatan kepada pejabat AS itu, setidaknya untuk tidak merasa dipermalukan. (Kuntari, 2008:33) Pada awalnya keputusan Indonesia didukung pihak barat dan Jepang. Hal itu setidak-tidaknya dipastikan Noam Chomsky, dalam The Gruadian, London, 7 Mei 1994. Ia menggambarkan persoalan Timor Timur mengutip ucapan Menlu Ali Alatas yang sangat terkenal 1992. Alatas mengatakan bahwa bagi pemerintah, masalah Timor Timur telah menjadi seperti sebuah kerikil tajam di dalam sepatu. Chomsky mengakui pihak barat memang tidak mempertajam kerikil itu. Tetapi sebaliknya, barat dan Jepang berada di pihak Indonesia saat memutuskan memasuki Timor Timur. (Kuntari, 2008: 43-44). Selama Timor Timur berada dalam masa integrasi, Indonesia memberikan sangat banyak jasa baiknya, baik dalam membantu proses dekolonisasi, mengakhiri perang saudara, maupun dalam melaksanakan pembangunan wilayah. Jatuhnya pemerintahan orde baru ditandai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 sebagai akibat gerakan reformasi membuka penyelesaian baru bagi Timor Timur. Habibie selaku Wakil Presiden menggantikan Soeharto sebagai Presiden. Hal ini membuka babak baru bagi Timor Timur. Setelah pemerintahan Indonesia berganti hubungan luar negeri dengan Australia pun berubah. Perdana Menteri Australia pun berganti dari Paul Keating kepada John Howard, kebijakan tentang Timor Timur pun berubah. 3

Ia secara langsung mengirim surat kepada Habibie atas keinginannya memberi referendum bagi kemerdekaan Timor Leste. (Fitriani, 2012 : 115) Masalah Timor Leste tidak pernah tuntas. Masalah ini menjadi kerikil dalam sepatu sebagai mana dikatakan Menteri Luar negeri Indonesia, Ali Alatas, pada waktu itu, karena masih adanya gerakan pelawanan yang intensif di Timor Leste, terutama semenjak decade 1980-an di Jawa dan dibeberapa negara diluar negeri sehingga masalah Timor Leste semakin aktual dan luas jangkauan politiknya. Melihat keadaan politik yang tidak menguntungkan Indonesia, maka setelah jatuhnya Presiden Soeharto dan berakhirnya orde baru, Presiden Habibie menawarkan dua opsi untuk Timor Leste. (Coelho, 2012: 85). Jika mayoritas memilih status otonomi khusus Timor Timur akan tetap menjadi bagian integral Republik Indonesia. Sebaliknya jika penawaran otonomi khusus ditolak, Timor Timur akan berpisah secara terhormat dari Indonesia, dan dapat segera mengambil langkah-langkah yang perlu untuk dikembalikan kepada PBB. Dengan dikeluarkannya dua opsi tersebut pemerintah menunjukkan bahwa pemerintah tidak keberatan untuk melepaskan wilayah Timor Timur, jika memang itu yang dikehendaki rakyat Timor Timur. Namun dalam hal ini bagi kelompok pro integrasi opsi tersebut seakan-akan pemerintah Indonesia meninggalkan mereka yang telah berjuang mempertahankan integrasi. Sedangkan bagi pro kemerdekaan hal ini merupakan kesempatan emas untuk mencapai kemerdekaan seperti yang diharapkan. 4

Pelaksanaan jajak pendapat diserahkan kepada PBB, yang akan menanganinya langsung melalui misi yang dibentuk PBB di Timor Timur, yakni UNAMET. Keterlibatan PBB lewat UNAMET merupakan buah pembicaraan segitiga (tripartite) selama beberapa tahun, yang melibatkan Indonesia, Portugal, dan Sekjen PBB. (Makarim, dkk, 2003: 24). Dari latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti Faktorfaktor Lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Latar belakang Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia 2. Faktor-faktor lepasnya Timur Timor dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah, adapun masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah Faktor-faktor lepasnya Timur Timor dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999 1.4 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini, yakni 1. Apa yang melatarbelakangi sehingga Timor Timur lepas dari Negara Indonesia? 2. Bagaimana sikap masyarakat Timor Timur tentang referendum? 5

3. Apakah yang menjadi faktor-faktor lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui mengetahui latar belakang lepasnya Timor Timur dari Negara Indonesia 2. Untuk mengetahui sikap masyarakat Timor Timur tentang referendum 3. Untuk mengetahui faktor-faktor lepasnya Timor Timur dari NKRI 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, yakni 1. Memberi informasi yang jelas dan objektif kepada pembaca untuk mengambil hikmah dari lepasnya Timor Timur dari Indonesia. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Timor Timur lepas dari Indonesia. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang lepasnya Timor Timur dari Indonesia kepada pembaca. 6