HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

THE CORRELATION EXPLOSIVE POWERLEG MUSCLES WITH SPEED OF T KICK 0N COLLEGE STUDENTS SILAT WALET PUTI PEKANBARU

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

MARPION SAPUTRA NIM

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

THE CONTRIBUTION OF POWER LEG MUSCLES AND FOOT-EYE COORDINATION TO SPEED CRESCENT KICK FOR STUDENT EXTRACURRICULAR PENCAK SILAT OF SMKN 7 PEKANBARU.

THE POWER OF MUSCULAR LIMBS WITH A T IN THE MASTER, THE SON OF PERGURUAN SATRIA MUDA INDONESIA UNIT RUMBAI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

Journal of Sport Sciences and Fitness

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN TEMBAKAN KE GAWANG TIM SEPAKBOLA SMA OLAHRAGA MASMUR PEKANBARU JURNAL. Oleh RIFNALDI

JURNAL HUBUNGAN OTOT TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN T DALAM PENCAK SILAT TERHADAP SISWA KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN QUICK STEP DAN LATIHAN HIGH KNEES TERHADAP HASIL LARI 100 METER SISWA SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

THE RELATIONSHIP OF EYES COORDINATION AND HANDS OF FREE THROW SHOOTING IN BASKETBALL MALE TEAM AT SMA N 5 PEKANBARU

/ Handphone:

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

BAB I PENDAHULUAN. pencak silat akan menghadapi lawan dengan gerakan yang terpola dan terukur.

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

Journal of Sport Sciences and Fitness

CORRELATION BETWEEN LEG MUSCLE S POWER AND BACK S FLEXIBILITY WITH THE ACCURACY OF JUMP SMASH TO THE PPLP BADMINTON ATHLETE IN RIAU PROVINCE

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

Arm Muscles Contribute To The Basic Skills Service Forehand In The Game Of Badminton In The Country SMA Sport Athlete Pekanbaru.

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol IV, No. 8, Oktober 2013 ISSN

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

BAB I A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

THE CORRELATION OF REACTION TIME WITH THE AGILITY SIDE KICK FROM FIGHTER COMMUNITY ART SELF DEFENSE KEMBANG KAMANGO

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

JURNAL HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN DAN T PADA CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN BACKHAND PERMAINAN BULU TANGKIS PADA EXTRAKULIKULER PUTRA PSBR RUMBAI PEKANBARU

OLEH : SYAMSUL ARIFUDIN NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan suatu rangkaian yang utuh, tidak dapat dipisah-pisahkan,

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

Transkripsi:

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG Een Rosalina Edwar, Drs. Saripin, M.Kes, AIFO 2, Niputu Nita Wijayanti, S.Pd.M.Pd 3 Email:rosalina_een@yahoo.com/082680603,Saripin88@yahoo.com, Putunitawijayanti@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT : This study was conducted to determine whether there is a relationship muscle power with the speed of a crescent kick high school students muhammadiyah bangkinang, so that at the time of the crescent kick can be done with maximum speed. The shape of this research is a correlation study, the population in this study were high school students muhammadiyah bangkinang who follow extracurricular, the sample in this study were high school students muhammadiyah bangkinang and amounted to people. Sampling technique that overall population (total sampling). The instruments used in this research is the limb muscle power tests, which aims to measure limb muscle power then test speed crescent kick that aims to measure the speed of a crescent kick. After that, the data is processed with statistics, to test the normality of the test at a significant level 0,0α lilifors. The hypothesis is alleged there is a significant relationship between the muscle power with the speed of a crescent kick high school students muhammadiyah bangkinang. Based on test analysis lilifors produce Lhitung (x) of 0,2 and 0,220 Ltabel, Lhitung (y) for 0,0664 and Ltabel 0,220 means Lhitung <Ltabel, the sample comes from a population of normal distribution. Then from the calculation of the product moment correlation between muscle power with the speed of a crescent kick acquired rhitung 0,0862 and 0,32 rtabel means rhitung> rtabel consequently Ha Ho is accepted and rejected. Thus there is a significant relationship between the muscle power with the speed of a crescent kick high school students muhammadiyah bangkinang Keywords: Muscle Power, Speed Of A Crescent Kick

2 HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG Een Rosalina Edwar, Drs. Saripin, M.Kes, AIFO 2, Niputu Nita Wijayanti, S.Pd.M.Pd 3 Email:rosalina_een@yahoo.com/082680603,Saripin88@yahoo.comPutunitawijayanti@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK,:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit siswa sma muhammadiyah bangkinang, sehingga pada saat melakukan tendangan sabit dapat dilakukan dengan kecepatan maksimal. Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasi, populasi dalam penelitian ini adalah siswa sma muhammadiyah bangkinang yang mengikuti ekstrakulikuler, sampel dalam penelitian ini adalah siswa sma muhammadiyah bangkinang yang mengikuti ekstrakulikuler dan berjumlah orang. Teknik pengambilan sampel yaitu keseluruhan populasi(total sampling). Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes power otot tungkai, yang bertujuan untuk mengukur power otot tungkai kemudian tes kecepatan tendangan sabit yang bertujuan untuk mengukur kecepatan tendangan sabit. Setelah itu, data diolah dengan statistik, untuk menguji normalitas dengan uji lilifors pada taraf signifikan 0,0α. Hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat hubungan yang berarti antara siswa sma muhammadiyah bangkinang.berdasarkan analisis uji lilifors menghasilkan L hitung (x) sebesar 0,2dan L tabel 0,220,L hitung (y) sebesar 0,0664 dan L tabel 0,220 berarti L hitung <L tabel, maka sampel berasal dari populasi berdristribusi normal. Kemudian dari hasil perhitungan korelasi product moment antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit diperoleh r hitung 0,862 dan r tabel 0,32 berarti r hitung > r tabel akibatnya Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit siswa sma muhammadiyah bangkinang. Kata Kunci: Power Otot Tungkai, Kecepatan Tendangan Sabit

3 PENDAHULUAN Pencak silat merupakan sistem beladiri yang diwariskan oleh nenek moyang sebagai budaya bangsa Indonesia sehingga perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan.lahir dari unsur-unsur kebudayaan masyarakat bangsa Indonesia. Pencak silat terdiri dari dua suku kata yaitu pencak dan silat.pencak berarti gerak dasar yang digunakan dalam belajar atau latihan bela diri ataupun pertunjukan yang terikat pada peraturan.sedangkan, silat berarti gerak bela diri yang sempurna yang bersumber pada kerohanian yang suci guna keselamatan diri atau terhindar dari bahaya/bencana. Pada seminar pencak silat tahun 973 di Tugu Bogor dihasilkan istilah baku yaitu pencak silat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah pencak silat mempunyai arti permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri, baik dengan senjata maupun tanpa senjata. Tahun 99 pengurus besar IPSI menyempurnakan arti pencak silat, yaitu belaserang yang teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara kesatria, tidak melukai perasaan. Jadi, pencak lebih menunjukkan pada segi lahiriah, sedangkan silat adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya dengan rohani sehingga menghidupsuburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia yang menyerah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pencak silat adalah suatu metode beladiri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Pencak silat juga merupakan seni beladiri, sehingga didalamnya terdapat unsur keindahan dan tindakan. Pencak silat meupakan hasil budi dan akal manusia, lahir dari sebuah proses perenungan, pembelajaran dan pengamatan. Pencak silat sudah mulai menyebar ke hampir seluruh negara di dunia dan dapat dilihat pada pertandingan-pertandingan regional maupun internasional seperti SEA GAMES, Asian Beach Games, Asian Indoor Games, dan Kejuaraan Dunia, dan yang menjadi juara umum cabang pencak silat tidak lagi didominasi Indonesia, sehingga persaingan untuk mencapai prestasi puncak sudah sangat ketat. Pencak silat merupakan salah satu cabang dari olahraga bela diri yang memerlukan kemahiran dalam penguasaan teknik dasar. Teknik-teknik dasar serangan yang harus dikuasai dalam olahraga pencak silat yaitu teknik pukulan, sikutan, tendangan, lututan, tangkapan, kuncian, jatuhan(sapuan,kaitan, ungkitan dan guntingan) dan belaan.(mulyana, 203:8) Untuk mencapai prestasi yang optimal maka teknik-teknik dasar serangan tersebut harus dapat dilakukan dengan gerakan yang kuat, cepat, tepat dan terkoordinasi. Teknik yang paling sering digunakan dalam pencak silat adalah tendangan apabila dibandingkan dengan teknik lainya seperti pukulan.serangan yang sah dengan menggunakan tendangan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan serangan yang menggunakan pukulan sehingga teknik tendangan sangat perlu dikuasai oleh para pesilat. Beberapa faktor yang perlu dimiliki seorang atlet untuk mencapai prestasi olahraga seperti pada olahraga pencak silat, menurut Peny (profilling athlete: 7), yaitu: ukuran dan bentuk antropometris tubuhnya, kondisi jantung, kekuatan otot, kecepatan, power, agility, fungsi paru-paru, koordinasi (kondisi neuromuscular), waktu reaksi, dan keseimbangan.

4 Diantara kondisi fisik yang mendukung pencapaian prestasi pencak silat adalah power atau daya ledak. Power merupakan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, sebagaimana dijelaskan oleh Ismaryati 2009:9 power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan dinamis serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Power yang dimaksud disini adalah power yang digunakan saat melakukan tendangan sabit. Berdasarkan pengamatan penulis dalam olahraga pencak silat yang dilakukan di SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG bahwa siswa kesulitan dalam melakukan serangan yang disebabkan oleh lawan yang selalu bergerak menghindar, menjaga jarak, kemudian melakukan serangan balik dengan tiba-tiba, siswa juga belum menghasilkan tendangan yang kuat dan cepat sehingga menyebabkan lawan dengan mudah membaca serangan yang dilakukan dan kemudian mengindar atau mengantisipasi serangan tersebut, dan berikutnya siswa dalam melakukan serangan dengan menggunakan tendangan, siswa masih lama dalam proses penarikan kaki, yaitu dari posisi kaki ketika berada diatas ke posisi kuda-kuda sehingga lawan dengan mudah menangkap kaki siswa dan kemudian melakukan proses bantingan. Dari uraian diatas, maka untuk membuktikan apakah power otot tungkai mempunyai hubungan dengan kecepatan tendangan sabit dalam olahraga pencak silat, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini menjadi suatu penelitian yang berjudul: Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kecepatan Tendangan Sabit Siswa SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Arikunto, penelitian korelasi adalah suatu latihan statistic yang dapat di gunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menemukan tingkat hubungan antara variabel ini. Penelitian ini dinamakan korelasi product moment, teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel terbentuk interval atau ratio, dan sumberdata dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama(sugiyono,202:228). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu power otot tungkai (variabel X) sebagai variabel bebas dan kecepatan tendangan sabit (variabel Y) sebagai variabel terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh sebagai hasil penelitian adalah data kualitatif melalui serangkaian tes dan pengukuran terhadap sampel yang merupakan siswa SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu power otot tungkai dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan kecepatan tendangan sabit dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat.. Data dari hasil Tes Power Otot Tungkai (X) Pengukuran power otot tungkai dilakukan dengan vertical power jump test terhadap orang sampel, didapat skor tertinggi3,44 dan skor terendah, 2yang di dapat dari rumus P = { ( ) } P = Power, W = Berat Badan dalam kg D = jarak selisih antara tinggi raihan dan tinggi loncatan dalam satuan meter(m), rata-

Frekuensi Absolut rata(mean) 9,6, standar deviasi frekuensi di bawah ini:,87, untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi Tabel. Distribusi Frekuensi Variabel Power Otot Tungkai(X) No Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Absolut Relatif(00%),2-6,2 6,67 2 7,22-8,22 33,33 3 9,23-0,23 6 40 4,24-2,24 2 3,33 3,2-4,2 6,67 Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari sampel, ternyata orang (6,67%) memiliki hasil power otot tungkai dengan rentangan nilai,2-6,2, sedangkan orang (33,33%) memiliki hasil power otot tungkai dengan rentangan nilai 7,22-8,22, kemudian 6 orang (40%)memiliki hasil power otot tungkai dengan rentangan nilai 9,23-0,23, untuk 2 orang (3,33%) memiliki hasil power otot tungkai dengan rentangan nilai,24-2,24, dan orang (6,67%)memiliki hasil power otot tungkai dengan rentangan nilai 3,2-4,2, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 7 6 4 3 2 0 Power Otot Tungkai 6 2,2-6,2 7,22-8,22 9,23-0,23,24-2,24 3,2-4,2 Kelas Interval Gambar 3. Histogram Power Otot Tungkai 2. Data dari hasil Tes Kecepatan Tendangan Sabit Pengukuran kecepatan tendangan sabit dilakukan terhadap orang sampel, didapat skor tertinggi 42, skor terendah 24, rata-rata (mean) 34,3, standar deviasi,untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini.

Frekuensi Absolut 6 Tabel 2. Distribusi Frekueasi Variabel Kecepatan Tendangan Sabit (Y) No Kelas interval Frekuensi Frekuensi relatif Absolut (00%). 24-28 2 3,33 2. 29-32 4 26,68 3. 33-36 3 20 4. 37-40 33,33. 4-44 6,66 Jumlah 00% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari sampel, ternyata 2 orang (3,33%) memiliki kecepatan tengan sabit dengan rentangan nilai 24-28, sedangkan 4 orang (26,68%) memiliki kecepatan tendangan sabit dengan rentangan nilai 29-32, kemudian 3 orang (20%) memiliki kecepatan tendangan sabit dengan rentangan nilai 33-36, untuk orang (33,33%) memiliki kecepatan tendangan sabit dengan rentangan nilai 37-40 dan orang (6,66%) memiliki kecepatan tendangan sabit dengan rentangan nilai 4-44. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 6 4 3 2 Kecepatan Tendangan Sabit 4 3 2 0 24-28 29-32 33-36 37-40 4-44 Kelas Interval Gambar 4. Histogram Kecepatan Tendangan Sabit a. Uji Persyaratan analisis Pengujian normalitas data diuji dengan analisis Liliefors pada taraf signifikan α = 0,0. Dasar pengambilan keputusan pengujian normalitas adalah apabila Lo maks <L tabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Kesimpulan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

7 Tabel 3. Uji normalitas data dengan uji liliefors No Variabel Lo maks <L tabel Kesimpulan Power otot tungkai (X) 0,2 0,220 Normal 2 Kecepataan Tendangan Sabit (Y) 0,0664 0,220 Normal Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel hasil power otot tungkai dan kecepatan tendangan sabit lebih kecil dari L tabel, pada taraf signifikan 0,0 jika Lo maks lebih kecil dari L tabel berarti data berdistribusi normal. b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yaitu terdapat kontribusi antara power otot tungkaidengan kecepatan tengan sabit. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata kecepatan tendangan sabi sebesar 34,3, dengan simpangan baku. Untuk skor rata-rata otot tungkai didapat 9,6 dengan simpangan baku,87. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara power otot tungkai dan kecepatan tendangan sabit, dimana r tabel pada taraf signifikan α (0,0) = 0,32 berarti, r hitung (0,862) > r tab (0,32), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara power otot tungkai terhadap kecepatan tendangan sabit dalam olahraga pencaksilat pada siswa SMA MUHAMMADIYAH BANGKINANG. Tabel 4. Analisis Korelasi Power Otot Tungkai dengan Kecepatan Tendangan Sabit(XY) N r hitung r tabel α = 0.0 Kesimpulan 0,862 0,32 Ha diterima Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit pada taraf signifikan α = 0.0. 3. Pembahasan Hubungan Power Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Menurut M. Sajoto (99:8) menyatakan power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Power merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olah raga, karena power merupakan daya penggerak dan pencegah cedera serta memegang peranan penting dalam komponen kemampuan fisik lainnya. Tendangan adalah teknik yang paling sering digunakan dalam pencak silat apabila dibandingkan dengan teknik lainya seperti pukulan.serangan yang sah dengan menggunakan tendangan lebih tinggi

8 nilainya dibandingkan dengan serangan yang menggunakan pukulan sehingga teknik tendangan sangat perlu dikuasai oleh para pesilat. Menurut Agusti (992: 87) bahwa tendangan dalam pencak silat adalah serangan dengan meluruskan tungkai sehingga dapat mengenai lawan. Pesilat dituntut mampu menguasai serangan-serangan dengan tendangan yang beraneka ragam agar serangan yang dilancarkan dapat dengan telak mengenai sasaran tubuh lawan. Dalam hal ini peneliti memilih tendangan sabit sebagai objek yang di teliti. Tendangan sabit adalah tendangan yang dilakukan dengan linatasan dari samping melengkung seperti sabit/arit. Perkenaannya yaitu bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki. Pada kenyataannya dalam proses melakukan tendangan terhadap bagian tubuh lawan bukan hanya memerlukan power tetapi juga kecepatan dalam menendang. Perhitungan korelasi antara power otot tungkai (X) dengan kecepatan tendangan sabit(y) menggunakan rumus korelasi product moment.kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 2006:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit diperoleh r hitung 0,862 sedangkan r tabel dengan degree of freedom (derajat kebebasan) = N pada taraf signifikan α = 0.0 yaitu 0,32. Berarti dalam hal ini terdapat hubuungan antara power otot tungkai terhadap kecepatan tendangan sabit. Dengan demikian baik power otot tungkai yang dimiliki atlet maka semakin baik pula hasil tendangan sabit yang diperoleh. Apabila power otot tungkai tidak baik, maka tendangan sabit yang dilakukan tidak akan memiliki hasil yang baik sehinggan lawan akan dengan mudah menangkap kaki kita ataupun mengindari serangan yang kita lakukan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan memakai prosedur statistik penelitian maka disimpulkan bahwa untuk hubungan variabel X dengan variabel Y diperoleh = 0, 862> = 0,32, maka terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan hipotesis diterima pada taraf signifikan α = 0.0 dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit siswa SMA Muhammadiyah Bangkinang, Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada:. Pelatih dapat memperhatikan power otot tungkai dalam melakukan tendangan sabit pada siswa SMA Muhammadiyah Bangkinang. 2. Bagi atlet agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam melakukan teknik dasar tendangan. 3. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kecepatan tendangan.

9 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Arsil. 2000. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang F.I.K UNP. Aip Syarifuddin dan Muhadi. 992/993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta Depdikbud. Engkos, Kosasih. 98. Olahraga Tehnik dan Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo. Harianja, Dantes.20. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Pada Siswa Ekstrakulikuler Pencak Silat SMA Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar. Skripsi tidak dipublikasikan. FKIP Univesita Riau. Riau. Imam Suyudi, 202. Kemampuan Kelincahan Tendangan Sabit Dalam Olahraga Pencak Silat. (Online), Imamsuyudihardi76.blogspot.com/202/08/kemampuan-kelincahantendangan-sabit.html ( diakses 2 Oktober 20). Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta Lubis, Johansyah dkk. 203. Pencak Silat-edisi kedua-. Jakarta: PT RajaGrapindo Persada Mulyana. 203. Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri dan Karakter Bangsa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ritonga, Zulfan. 2007. Statistik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Pekanbaru. Cendikia Insani Setyo, Erwin. 20. Pencak Silat. Yogyakarta: PT Pustaka Baru Sajoto. 99. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang