KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Agriekonomika Volume 6, Nomor 2, 2017

PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO TERHADAP PENGUATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO TERHADAP PENGUATAN USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI CABAI MERAH BESAR DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

PENDUGAAN FUNGSI KEUNTUNGAN DAN RISIKO USAHATANI SAWI PAHIT (Brasischa juncea) DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

ANALISA PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM POTONG (Studi Kasus Peternakan Milik Dani L. Di Kecamatan Karang Ploso)

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

USAHATANI PADI SAWAH DAN PEMASARAN BENIH PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL DI KABUPATEN BARITO TIMUR

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISA KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DAN VARIETAS IR

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

NASKAH PUBLIKASI JURNAL. Oleh MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

BAB IV. METODE PENELITIAN

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul

ANALISIS PENDAPATAN PETANI SAYURAN DI DESA WAIHERU KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA (Studi Kasus di Desa Sum berw ringin Kabupaten Bondow oso)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Endang Sri Sudalmi, JM Sri Hardiatmi Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta. Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan usahatani

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI ORGANIK DI PRIGEN PASURUAN

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

WACANA Vol. 13 No. 4 Oktober 2010 ISSN ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG (Zea mays L)

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Transkripsi:

103 Buana Sains Vol 11 No 2: 103-108, 2011 KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO Ana Arifatus Sa diyah dan Rikawanto Eko Muljawan PS. Agribisnis, Fak. Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstract Probolinggo Regency especially Sukapura is one of cabage production center area since this area is very suitable for cabage plants. Some problems are always faced by the farmers in that area was restrictiveness of capital such as wide of land, seeds, fertilizer, medicines, and employees. This research aimed to find out the productivity of cabage, factors affecting cabage production, income of farmer business entity of cabage, and efficiency of product ion cost at farmer business entity of cabage. The research method used was descriptive and correlation method, by determining the area purposively (purposive method). The method used to take the example was Disproportionate Stratified Random Sampling Method by stratum of area s height. The data collection was done by using primary and secondary data. The data analysis used covered: (1) analysis of productivity index to know the productivity of cabage, (2) analysis of production function of Cobb-Douglas to know the factors affecting the cabage productivity, (3) analysis of income to know the profit of cabage farmers, and (4) analysis of R/C ratio to know the efficiency of production cost at farmer business entity of cabage. The research result done showed that: (1) the cabage productivity was 31,500 kg/ha; (2) the cabage productivity was affected by the wide of land, seeds, fertilizer, medicines, employees, and height of location, (3) the farmer business entity of cabage was profitable, and (4) the use of production cost at farmer business entity of cabage was efficient (R/C = 2,33). Key words: Income, R/C ratio, farm cabage. Pendahuluan Pembangunan pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang mendapatkan prioritas utama dalam perekonomian nasional. Pembangunan pertanian mendapatkan prioritas karena negara Indonesia merupakan negara agraris yang berarti sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan sistem perekonomian nasional mengingat masih banyaknya penduduk yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian, sehingga pembangunan pertanian merupakan salah satu syarat berhasilnya pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi. Dewasa ini pembangunan pertanian tidak hanya menitikberatkan pada satu komoditi pangan tertentu saja, akan tetapi juga memberikan prioritas kepada komoditi-komoditi pangan lainnya termasuk tanaman hortikultura. Arief (2007) mengatakan bahwa hortikultura adalah suatu cabang dari ilmu pertanian yang ditunjang oleh beberapa ilmu lainnya, seperti agronomi, pemuliaan tanaman, proteksi tanaman dan teknologi benih. Hortikultura sendiri terbagi menjadi tiga golongan tanaman

104 yakni tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, dan tanaman bunga hias. Propinsi Jawa Timur sebagai salah satu sentra produksi sayur-sayuran di Indonesia diharapkan mampu berperan dalam pengembangan hortikultura khususnya sayur-sayuran ditingkat nasional. Kubis sebagai produk yang termasuk dalam kategori sayur-sayuran juga diharapkan mampu memberikan sumbangan yang signifikan dalam upaya peningkatan produk hortikultura. Kabupaten Probolinggo terutama Kecamatan Sukapura merupakan salah satu daerah sentra produksi kubis karena daerah ini sangat cocok untuk tanaman kubis. Beberapa masalah yang sering dihadapi petani di daerah tersebut diantaranya adanya keterbatasan modal antara lain: luas lahan, bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja. Sehubungan dengan permasalahan penelitian di atas, perlu mengkaji mengenai usahatani kubis di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, yang meliputi produktivitas kubis, fakorfaktor yang mempengaruhi produksi, pendapatan petani dan efisiensi penggunaan biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui produktivitas kubis, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kubis, dan untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya pada usahatani kubis. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo yang meliputi Desa Ngadisari, Desa Wonotoro dan Desa Ngadas, masing-masing mempunyai ketinggian tempat 900 2000 m, 850 900 m, dan 750 850 m dpl. Waktu penelitian pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2008. Kerangka sampel adalah daftar petani atau populasi petani di setiap desa. Dalam penelitian ini digunakan metode survei dengan penarikan sampel secara Stratifikasi Berimbang (proportionate Stratified Random Sampling) (Nazir, 2002) seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Gambaran Pengambilan Sampel Penelitian Strata Ketinggian Populasi Sampel Tempat Tinggi, 900 2.000 121 12 m dpl (Desa Ngadisari) Sedang, 850 900 m 89 9 dpl (Desa Wonotoro) Rendah, 750 88 9 850 m dpl (Desa Ngadas) Jumlah 298 30 Sumber: Data sekunder Kecamatan Sukapura tahun 2007 (Anonymous, 2007) Penentuan ukuran sampel berdasarkan rumus menurut Prijana (2005): Keterangan: n = ukuran sampel n0 = sampel asumsi Z = koefisien kepercayaan D = kesalahan sampling P,q = parameter proporsi binomial N = ukuran populasi Setelah diketahui ukuran sampel populasi, baru ditentukan ukuran sampel untuk masing-masing stratum dengan stratifikasi berimbang dengan rumus:

105 Keterangan: ni = ukuran sampel stratum ke-i 2. Metode Analisis 1. Untuk mengetahui produktivitas kentang, digunakan perhitungan Indeks Produktivitas dengan formulasi sebagai berikut (Sinungan, 1992). Produksi Produksi IP = = Sumberdaya Luas lahan 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kentang digunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas (Gujarati, 2006) b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 8 Y = ax X X X X X D 9 1 2 3 4 5 6 7 D b 8 D b 9 3. Untuk mengetahui keuntungan petani kentang digunakan formula sebagai berikut (Nicholson, 2001) Π = TR TC TR = p x q TC = TVC + TFC 4. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya produksi pada usahatani kentang digunakan formulasi sebagai berikut (Soekartawi, 2002). TR R/C = TC Keterangan: IP = Indeks Produktivitas Y = Produksi kubis (t) a = Konstanta X 1 = Luas lahan (ha) X 2 = Bibit (kg) X 3 = Pupuk buatan (kg) X 4 = Pupuk kandang (kg) X 5 = Obat-obatan (l) X 6 = Tenaga kerja (HKO) D 7 = Dummy untuk tempat tinggi X 8 = Dummy untuk tempat sedang X 9 = Dummy untuk tempat rendah Π = Keuntungan (Rp/ha) TR = Total Revenue (Rp/ha) TC = Total Cost (Rp/ha) p = Harga (Rp/kg) q = Jumlah (t) TVC = Total Variable Cost (Rp/ha) TFC = Total Fixed Cost (Rp/ha) R/C = Revenue Cost Ratio R = Revenue (Rp/ha) C = Cost (Rp/ha) Hasil dan Pembahasan 1. Produktivitas kubis Produktivitas kubis dapat diketahui dari pembagian antara produksi dengan luas lahan. Hasil analisa tentang produktivitas kubis di Kecamatan Sukapura menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kubis di lokasi penelitian adalah 31.500 kg/ha. Produktivitas ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan produktivitas kubis di Indonesia yaitu sebesar 30.000 kg/ha. Tingginya produktivitas kubis di Kecamatan Sukapura disebabkan oleh 1) penggunaan benih kubis yang berkualitas dengan jalan membeli benih bersertifikat di toko-toko/kios-kios pertanian, 2) Umur panen yang cenderung tepat, 3) karena kubis merupakan sayuran yang mudah rusak maka petani sangat berhati-hati dalam mengemasnya dan berusa secepat mungkin menjualnya setelah panen. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kubis Faktor faktor yang mempengaruhi produksi kubis di Kecamatan Sukapura meliputi : luas lahan (X 1 ), bibit (X 2 ), pupuk buatan (X 3 ), pupuk kandang (X 4 ), obat-obatan (X 5 ), tenaga kerja (X 6 ), dummy untuk lokasi tinggi (X 7 ), dummy untuk lokasi sedang (X 8 ), dan dummy untuk lokasi rendah (X 9 ). Pengaruh faktor-faktor tersebut dapat diketahui

106 dengan menggunakan analisa Cobb- Douglas. Hasil analisis dengan fungsi Cobb-Douglas diperoleh model persamaan sebagai berikut : Y = 4265,79 + 1,09 Ln Lhn 0,33 Ln bbt + 0,12 Ln ppk kandang - 0,03005 ppk buatan + 0,07594 Ln pestisida 0,0955 Ln Tk 0,0411 D tinggi 0,547 D sedang + 0,0118 D rendah Kesesuaian model pendugaan dapat dilihat dengan uji-f, yang sekaligus dapat menunjukkan peranan luas lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan ketinggian lokasi daerah secara keseluruhan terhadap besarnya produksi. Hasil uji-f yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisa Sidik Ragam Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kubis di Kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo Tahun 2008. Varian db Jumlah Kuadrat F hitung F tabel (α=5%) Kuadrat Tengah Regresi 7 3.46 0.49 183,547 2.47 Sisa 22 0.05924 0.002693 Total 29 3.03 Tabel 2 memperlihatkan bahwa F hitung > F tabel pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisa ini dapat diartikan bahwa secara keseluruhan variabel bebas (variabel X) berpengaruh terhadap variabel terikat (variabel Y). Hasil analisa yang telah dilakukan, didapat nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.98. Hal ini berarti bahwa 98% produksi dipengaruhi oleh variabel bebas dan sisanya 2% dipengaruhi oleh variabel di luar model. Hasil analisa ini menunjukkan bahwa 98% variasi dari variabel terikat mampu dijelaskan oleh variabel bebas yang ada dalam model. Pengujian lebih lanjut tentang pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap produksi kentang dapat dilakukan dengan uji-t. Hasil uji-t yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji-t terhadap Koefisien Regresi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kubis di Kecamatan sukapura Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 Variabel Bebas Koefisien Regresi Standart error t- hitung t- tabe l (df = 22) Luas lahan 1.09 0.18 5.979* 1.717 Bibit -0.33 0.29-1.599 Pupuk Kandang 0.12 0.08216 3.047* Pupuk buatan -0.03005 0.07263-1,268 Obat-obatan 0.07594 0.09900 0.762 Tenaga kerja -0.0955 0.0344-1.223 Daerah lokasi tinggi -0.0411 0.18-3.592* Daerah lokasi sedang -0.547 0.04695-1.401 Daerah lokasi rendah 0.0118 0.071 2.913* Keterangan : *) berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% Tabel 3 menunjukkan faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi adalah luas lahan, pupuk buatan, daerah lokasi tinggi, dan daerah lokasi rendah. Nilai koefisien regresi untuk variabel luas lahan adalah 1,09 berarti setiap penambahan luas lahan garapan sebesar 1% akan meningkatkan produksi kubis sebesar 1,09%. Nilai koefisien regresi pupuk

107 sebesar 0,12 berarti setiap penambahan 1% pupuk akan meningkatkan produksi sebesar 0,12%. Pupuk yang digunakan petani dalam usahatani kubis adalah pupuk kandang (kotoran ayam yang sudah dikeringkan), sehingga kemungkinan penambahannya tidak akan menimbulkan dampak negatif apapun. Hasil analisis menunjukkan bahwa obat-obatan berpengaruh secara tidak nyata terhadap produksi. Hal ini disebabkan petani di daerah penelitian kurang memperhatikan dosis pemakaian pestisida yang akan diberikan pada tanaman kubis. Para petani biasanya hanya mengira-ngira besarnya takaran obat-obatan yang akan mereka gunakan tanpa mengukurnya dengan takaran yang pasti, sehingga diperkirakan dosis pestisida yang digunakan masih rendah. Pestisida yang digunakan dalam usahatani hanyalah jenis paragron. Dari analisis yang telah dilakukan di dapat nilai koefisien regresi bernilai positif dan secara statistik berpengaruh secara nyata. Kondisi ini menunjukkan bahwa kubis bagus untuk ditanam di tempat yang memiliki ketinggian antara 750 850 m dpl atau lokasi rendah. 3. Pendapatan usahatani kubis Pendapatan petani pada usahatani kubis merupakan selisih antara penerimaan dengan semua biaya Jumlahnya tergantung dari jumlah penerimaan (pendapatan kotor) dan biaya. Hasil analisis rata-rata pendapatan usahatani kubis di Kecamatan Sukapura dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa keuntungan (pendapatan bersih) yang diterima petani kubis sebesar Rp 13.731.998,92,- /ha yang merupakan selisih antara penerimaan (pendapatan kotor) dengan biaya produksi. Tabel 4. Pendapatan Usahatani Kubis Uraian Jumlah (Rp) Pendapatan kotor (Rp/ha) 24.018.584,87 - Total produksi (kg/ha) 31.499,99 - Harga produksi (Rp/kg) 762,50 Biaya produksi (Rp/ha) - Biaya pajak (Rp/ha) - Biaya bibit (Rp/ha) - Biaya pupuk (Rp/ha) - Biaya obat-obatan (Rp/ha) - Biaya tenaga kerja (Rp/ha) 10.286.596,58 104.140,13 2.744.959,69 2.962.016,13 1.602.093,54 2.873.387,09 Pendapatan bersih (Rp/ha) 13.731.998,92 Tabel 4 menunjukkan komponenkomponen biaya yang akan mempengaruhi besarnya keuntungan dari usahatani kubis. Dari total biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp 10.286.596,58,-/ha, biaya terbesar yang harus dikeluarkan petani yaitu biaya untuk pupuk sebesar Rp 2.962.016,13,- /ha, dan biaya terkecil yaitu biaya untuk pajak sebesar Rp 104.140,13,-/ha. 4. Efisiensi penggunaan biaya produksi pada usahatani kubis Keberhasilan usahatani kentang dapat dilihat pada efisiensi ekonomi yang berhubungan erat dengan harga produksi. Efisiensi penggunaan biaya dapat diketahui dengan menggunakan analisis R/C ratio yaitu perbandingan antara total pendapatan kotor dengan total biaya yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Hasil analisis R/C ratio yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Efisiensi Penggunaan Biaya Produksi pada Usahatani Kubis Uraian Jumlah (Rp) Pendapatan Kotor (Rp/ha) 24.018.584,87 Biaya (Rp/ha) 10.286.596,58 R/C ratio 2,33 Tabel 5 menunjukkan nilai R/C ratio petani kubis sebesar 2,33 > 1 yang berarti di dalam penggunaan biaya produksi sudah efisien. Pernyataan ini menunjukkan bahwa petani kubis

108 mampu menggunakan sarana produksi seperti: bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja secara keseluruhan sudah optimal, sehingga petani dapat menekan biaya produksi usahataninya. Nilai R/C ratio pada usahatani kentang adalah 2,33 yang berarti bahwa setiap Rp 1,- uang yang dikeluarkan untuk biaya produksi menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 2,33,- Kesimpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Usahatani kubis di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo sangat menguntungkan karena menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan biaya produksi pada usahatani kentang yang cukup besar dengan R/C ratio mencapai 2,33. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani kubis di Kecamatan Sukapura adalah efisien. Analisis dengan fungsi Cob-douglas menunjukkan bahwa produksi kubis dipengaruhi oleh luas lahan, bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan ketinggian lokasi. Ucapan Terima Kasih Terima kasih disampaikan kepada Petani Kubis di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Daftar Pustaka Anonymous. 2007. Probolinggo dalam Angka. Bappeda Kabupaten Probolinggo. Probolinggo. Gujarati, D. 2007. Ekonometrika. Erlangga. Jakarta. Indriani, Y. H. 2005. Pemilihan Tanaman dan Lahan Sesuai Kondisi Lingkungan dan Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta. Sinungan, M. 1992. Produktivitas Apa dan Bagaimana. LP3ES. Jakarta. Nazir, M. 2002. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nicholson, W. 2001. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Jilid I. Bina Rupa. Jakarta. Prajitno, D. 2004. Analisa Regresi dan Korelasi. Liberty. Jakarta. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.