BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 PENUTUP. eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Penilaian Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bertambahnya perusahaan yang listing di BEI dari 445

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan akan

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

Disusun oleh : Karina Dewi Puspitasari B

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki resiko relatif rendah. Pasar modal muncul sebagai alternatif

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang gencar dalam. melakukan pembangunan disemua sektor, salah satunya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri dan pinjaman. Untuk memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Dengan demikian semakin bertambah pula jumlah penduduk yang. menikmati penghasilan atau pendapatan yang layak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi pasar modal memiliki peran yang sangat penting

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya perusahaan-perusahaan baru menimbulkan persaingan bisnis yang sehat dan kompetitif sehingga perusahaan harus mampu mengembangkan usahanya agar dapat bertahan pada pangsa pasar dengan cara mengumpulkan modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan yang sudah go public harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan maupun meningkatkan harga sahamnya. Pasar modal menjadi salah satu alternatif bagi perusahaan yang membutuhkan dana jangka panjang karena melalui pasar modal dapat memperoleh dana untuk kegiatan operasional perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Husnan (2003:3) pasar modal didefiniskan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal berfungsi sebagai sarana bagi pihak yang membutuhkan dana (emiten) dan pihak yang menyediakan dana (investor), bagi pihak emiten pasar modal sebagai salah satu penambahan dana tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan, yang diharapkan terjadinya peningkatan produksi yang berpengaruh langsung terhadap operasional perusahaan, tetapi bagi pihak investor pasar modal sebagai sarana yang efektif untuk menginvestasikan 1

2 modalnya dengan harapan memperoleh keuntungan (return) atas investasinya tersebut. Pasar modal dijadikan sebagai indikator untuk menilai pertumbuhan ekonomi suatu negara karena dapat membantu meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang yang secara efisien dapat menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Menurut Trisnawati (2009) pasar modal memiliki karakteristik dan daya pikat tertentu. Salah satu karakteristik pasar modal adalah adanya ketidakpastian nilai perusahaan di masa yang akan datang, sedangkan daya pikat yang dimiliki pasar modal adalah merupakan suatu media untuk pengumpulan dana selain perbankan dan para investor dapat memilih jenis investasi berdasarkan preferensi yang diinginkan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal adalah instrumen keuangan jangka panjang berupa saham, obligasi, right, warrant, dan kontrak berjangka (Financial Future dan Options), sekuritas yang paling banyak diminati oleh investor yaitu saham. Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham tergolong investasi yang berisiko tinggi karena pengaruhnya terhadap perubahan yang terjadi dalam negeri, luar negeri, makro ekonomi maupun dari perusahaan. Harga saham mencerminkan nilai perusahaan, jika memiliki nilai perusahaan yang tinggi maka akan berdampak pada harga saham yang tinggi diikuti dengan tingkat pengembalian yang tinggi pula, hal ini akan menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan yang memiliki return yang tinggi. Return sebagai faktor utama karena return adalah keuntungan dari suatu investasi. Kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan

3 harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap investor (Jogiyanto, 2000). Setiap investasi tentunya memiliki risiko. Investor tidak dapat secara pasti mengetahui risiko yang akan diterimanya pada saat melakukan suatu investasi ada baiknya investor melakukan analisis terlebih dahulu dalam mengivestasikan dananya untuk meminimalkan risiko. Oleh karena itu, dalam investasi saham, investor akan menyukai perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Semakin banyak perusahaan yang menciptakan return yang tinggi menandakan perusahaan tersebut mampu mengelola asetnya dengan baik. Investor memiliki hak atas kepemilikan pada perusahaan yang dipilihnya tanpa terlibat langsung dalam operasional perusahaan, sedangkan perusahaan memiliki tambahan modal untuk kelangsungan perusahaan yang dapat digunakan untuk investasi guna meningkatkan kinerja perusahaan tanpa menunggu hasil operasi perusahaan. Sebelum menanamkan dana pada suatu perusahaan, investor maupun calon investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap perusahaan yang akan dipilihnya yang menurutnya baik dan memiliki keuntungan di masa yang akan datang, penilaian yang dilakukan dapat berupa pengamatan terhadap laporan keuangan dengan mengetahui faktor-faktor kinerja keuangan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta mempertimbangkan faktor di luar perusahaan seperti kondisi ekonomi makro, karena laporan keuangan menjadi sumber informasi yang penting bagi investor sebelum melakukan pengambilan keputusan, dengan melakukan analisa terhadap faktor internal dan eksternal perusahaan,

4 investor juga dapat menilai kondisi perusahaan dan prospek perusahaan pada masa sekarang atau di masa yang akan datang. Dalam teori signal menyatakan bahwa bagaimana suatu perusahaan memberikan signal kepada pengguna laporan keuangan. Perusahaan akan selalu berusaha mengatakan bahwa perusahaan memiliki nilai yang baik. untuk itu para pengguna laporan keuangan perlu mendapatkan informasi mengenai kondisi perusahaan di masa yang akan datang maka investor memerlukan analisis saham agar dapat memilih alternatif yang tepat untuk berinvestasi. Faktor internal adalah faktor yang terjadi dalam perusahaan yang berhubungan dengan kinerja perusahaan, faktor internal dapat diubah, dikendalikan dan disempurnakan oleh perusahaan sehingga diharapkan memberikan manfaat untuk para pemangku kepentingan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terjadi di luar perusahaan yang berkaitan dengan kondisi ekonomi makro, maupun sosial, politik suatu negara yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pasar saham. Faktor eksternal tidak bisa diubah atau dikendalikan, tetapi dengan menyesuaikan faktor tersebut. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting mengenai kondisi perusahaan selama ini. Menurut SAK (2015) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan rasio keuangan. Faktor internal pada penelitian ini menggunakan rasio keuangan dan laporan arus kas. Rasio

5 keuangan yang diproksikan dengan return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), dan earning per share (EPS), sedangkan laporan arus kas yang diproksikan dengan operating cash flow (OCF). ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola assetnya. Semakin tinggi ROA menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan dalam menjalankan efisiensi operasional perusahaan untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak dari seluruh asset yang dimiliki. ROA yang meningkat akan menarik minat investor untuk melakukan investasi sehingga berpengaruh terhadap harga saham yang diikuti dengan return yang tinggi pula. DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin tinggi pula risiko keuangan yang akan terjadi pada perusahaan dikarenakan operasional perusahaan berasal dari hutang daripada modal sendiri. Investor menghindari pembelian saham yang memiliki DER yang tinggi karena memiliki risiko yang tinggi pada kebangkrutan, yang berakibat pada turunnya harga saham dan return saham. Rasio lain untuk mengukur kinerja keuangan yaitu EPS diperoleh dari perhitungan laba bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah lembar saham. Investor sangat tertarik pada EPS karena menggambarkan prospek di masa depan dan menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Indikator keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari besarnya EPS yang membuat investor tertarik dengan saham perusahaan tersebut, maka terjadi kenaikan harga saham dan akan meningkatkan return saham. Kinerja perusahaan tidak dinilai dari rasio keuangan saja, tetapi

6 dapat dilihat dari bagaimana perusahaan menghasilkan kas. Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan arus kas yang digunakan pada penelitian ini yaitu arus kas operasi atau yang dikenal operating cash flow (OCF). Aktivitas operasi adalah indikator utama untuk mentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. OCF digunakan investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari operasional perusahaan, jika OCF bernilai positif berarti perusahaan mampu menghasilkan kas dari kegiatan operasional perusahaan yang dapat digunakan untuk operasional selanjutnya bahkan untuk kegiatan investasi. Sebaliknya jika OCF negatif berarti perusahaan tidak mampu menghasilkan arus kas dari kegiatan operasional bahkan membutuhkan arus kas dari luar untuk menunjang kegiatan operasional (Rosa dan Mulyani, 2013). Faktor eksternal yang digunakan pada penelitian ini adalah inflasi dan tingkat suku bunga. Krisis ekonomi yang terjadi mengakibatkan kegiatan investasi menurun. Inflasi adalah kenaikan harga yang secara umum dan terus-menerus. Jika kenaikan terhadap suatu barang saja bukan dikatakan sebagai inflasi, karena terjadinya inflasi bila kenaikannya meluas dan berakibat pada barang lainnya. Indikator inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga sedangkan Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan

7 harga dari komiditi-komiditi yang diperdagangkan di suatu daerah. Tetapi ukuran inflasi yang paling banyak digunakan yaitu Indeks Harga Konsumen. Inflasi yang tinggi akan mengurangi return karena akibat dari inflasi menunjukkan bahwa risiko untuk melakukan investasi cukup besar. Selain inflasi faktor eksternal lain yang berpengaruh terhadap return saham yaitu tingkat suku bunga. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang menyediakan dana untuk masyarakat bagi pihak yang membutuhkan dan menghimpun dana dari masyarakat bagi pihak yang kelebihan dana. Dalam menjalankan fungsinya bank tidak hanya membutuhkan dana dari nasabah tetapi juga dari investor yang ingin menaruh dana pada perbankan tersebut misalnya dalam bentuk deposito atau tabungan. Setiap keuntungan yang didapat dipergunakan untuk operasional perusahaan maupun tambahan modal bank dalam menyalurkan kredit kepada nasabah yang tidak kecil. Oleh karena itu, bank juga membutuhkan dana dari investor untuk berlangsungnya transaksi yang dilakukan oleh perbankan. Tingkat suku bunga memberikan pedoman penting sebelum pengambilan keputusan karena mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika suku bunga tinggi akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi pada pasar modal, karena akan lebih suka menanamkan dananya pada perbankan yang memberikan pengembalian yang menguntungkan sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat. Sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi, investor terlebih dahulu membutuhkan informasi terkait kondisi perusahaan, kinerja keuangan, dan faktor di luar perusahaan. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi perkembangan perusahaan mengenai seberapa besar

8 pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham, selain itu informasi tersebut berfungsi juga untuk memprediksi return saham yang akan diterima. Return saham adalah tingkat pengembalian yang diharapkan atas investasi yang dilakukan. Semakin tinggi kinerja perusahaan maka diharapkan harga saham meningkat dan memberikan keuntungan bagi investor. Return saham yang tinggi akan menarik minat investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya return maka menunjukkan kinerja perusahaan pada kondisi baik sehingga investor yakin dapat memberikan efek positif terhadap modal yang ditanamkan investor. Persaingan bisnis yang kompetitif menuntut kebutuhan dana yang cukup bagi perusahaan-perusahaan untuk bertahan. Salah satu cara yang diambil agar perusahaan tetap berdiri yaitu dengan penjualan saham perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal. Semakin banyaknya investor yang menanamkan sahamnya maka akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan banyaknya investor yang percaya pada perusahaan tersebut, berarti perusahaan dapat menggunakan asetnya secara efisien, sehingga harga saham naik serta return saham pun juga meningkat. Objek penelitian yang digunakan yaitu pada perusahaan bidang property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sektor ini dipilih karena mengalami perkembangan dan memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Terbukti dengan maraknya pembangunan apartement, perumahan, maupun supermall dalam akhir-akhir ini, sehingga membuat emiten lebih banyak lagi membutuhkan dana dari sumber eksternal yang diperoleh melalui pasar modal. Masyarakat juga cenderung menanamkan modalnya pada sektor property

9 karena harga tanah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, karena tingginya permintaan papan seiring dengan pertambahan penduduk suatu negara. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya masih terdapat perbedaan penelitian mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap return saham. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengujian ulang dengan melakukan penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mayfi dan Rudianto (2014) dengan judul analisis pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap return saham menunjukkan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, DER tidak berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham, serta BI rate tidak berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nidianti (2013) menyatakan bahwa ROA terbukti tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return saham, DER terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, inflation rate terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham, serta interest rate terbukti berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return saham. Sedangkan penelitian Arista dan Astohar (2012) dengan judul analisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi return saham, dengan hasil EPS tidak terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. hasil yang bertentangan dengan penelitian Kurnia (2013) menjelaskan bahwa EPS berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Pada penelitian Rosa dan Mulyani (2013) menyatakan OCF tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

10 return saham, hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pradhono dan Christiawan (2004) bahwa OCF memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap return saham? 2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham? 3. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham? 4. Apakah Operating Cash Flow (OCF) berpengaruh terhadap return saham? 5. Apakah Inflasi berpengaruh terhadap return saham? 6. Apakah Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap return saham? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap return saham 2. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham 3. Untuk menguji pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham 4. Untuk menguji pengaruh Operating Cash Flow (OCF) terhadap return saham

11 5. Untuk menguji pengaruh Inflasi terhadap return saham 6. Untuk menguji pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap return saham 1.4 Manfaat Penelitian a. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membatu investor maupun calon investor sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan melalui pasar modal dengan menganalisa faktor internal dari kinerja keuangan serta faktor di luar perusahaan dari sisi inflasi dan tingkat suku bunga, dalam hal melakukan pengambilan keputusan menginvestasikan dananya agar dapat mencapai return yang optimal dan menilai prospek perusahaan di masa yang akan datang. b. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya terhadap faktor internal dan eksternal pada return saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, penulis memberikan gambaran sesuai tujuan yang diharapkan dan batasan pada penelitian. Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini yaitu faktor internal mencakup kinerja keuangan yang diproksikan Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), dan Operating Cash Flow (OCF) serta faktor eksternal meliputi Inflasi, Tingkat Suku Bunga pada return saham.

12 Peneliti menggunakan objek penelitian pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian yang digunakan selama 5 tahun yaitu tahun 2011 sampai dengan 2015.