SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. belajar tergantung selain pada kemampuan juga pada minat belajar setiap

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOOPERATIF DENGAN MENDAYAGUNAKAN ALAT PERAGA GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

( PTK di Kelas VIIIE Semester I SMP Negeri 2 Grobogan ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa memahami konsep-konsep yang sulit dalam pemecahan masalah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT MELALUI METODE DRILL DENGAN UMPAN BALIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Kepel Press, 2013), hlm Haryono, Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menarik. berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal.

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika HANAFI A

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I. Oleh Wahyudi

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS MELALUI PENDEKATAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

Oleh : SUBIARTI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nina Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan. semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan

Macam-Macam Model Pembelajaran

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN SPATIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari anak-anak sampai dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. lain: 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) guru masih

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsinya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan suatu bangsa, sehingga kualitas pendidikan sangat. diperhatikan oleh pemerintah. Hingga saat ini pemerintah terus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih banyak dibanding dengan pelajaran yang lain. Meskipun. matematika. Akibatnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan. Matematika sebagai ilmu dasar, sekarang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kegagalan pendidikan berakibat pada kegagalan suatu bangsa, sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris dan Jerman menempatkan

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang interaktif dan inovatif. dan kreatifitas melalui kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA POKOK BAHASAN RUANG DIMENSI TIGA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PURWODADI (RSBI) TAHUN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A 410 060 271 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang secara teknis-operasional dilakukan melalui pembelajaran. Program pembelajaran yang baik akan menghasilkan efek berantai pada kemampuan peserta didik (individu) untuk belajar secara terus-menerus melalui lingkungannya (lingkungan alam dan lingkungan sosial), sebagai sumber belajar yang tak terbatas, individu dapat menemukan kembali jatidirinya, dapat melakukan sesuatu yang baru, merasakan hubungan yang lebih akrab dengan alam dan sesamanya, dan dapat memperluas kapasitas pribadi dalam rangka kehidupan yang lebih luas. Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan yaitu menggunakan metode tertentu dalam pembelajaran tersebut. Metode dalam pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Uno Hamzah, 2007: 2). Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lainnya. Peran guru dalam mengajar 1

2 sangat penting. Interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses pembelajaran memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan pada saat proses pembelajaran guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran cenderung pada ketercapaian target materi menurut kurikulum atau buku ajar yang dipakai sebagai buku wajib, bukan pada pemahaman materi yang dipelajari. Siswa dalam menghafal konsepkonsep seringkali dengan mengulang-ulang menyebutkan definisi yang diberikan guru yang tertulis dalam buku, tanpa memahami maksud dan isinya. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika sangat sulit, padahal sulit tidaknya suatu pelajaran itu tergantung pada siswa sendiri, siap atau tidaknya mereka menerima pelajaran. Oleh sebab itu, bagaimana cara guru meyakinkan siswa bahwa pelajaran matematika tidak sulit seperti yang mereka bayangkan karena dengan ketidak senangan tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Keberhasilan proses pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

3 Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun pada kenyataannya keberhasilan pembelajaran matematika yang dicapai siswa masih rendah. Pembelajaran matematika di SMA N 1 Purwodadi (RSBI) selama ini belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang konsepkonsep matematika khususnya pokok bahasan ruang dimensi tiga. Belajar matematika pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa cenderung menghafal konsep-konsep ruang dimensi tiga tanpa memahami maksud dan isinya. Dengan demikian pembelajaran matematika di sekolah merupakan masalah. Jika konsep dasar diterima siswa secara salah, maka sangat sulit untuk memperbaiki kembali terutama jika sudah diterapkan dalam penyelesaian soal-soal matematika. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep matematika secara bulat dan utuh. Faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa kelas X SMA N 1 Purwodadi (RSBI) dalam belajar matematika adalah pembelajaran yang terpusat pada guru dan bahasa pengantar yang menggunakan bahasa inggris. Dalam penyampaian materi, guru cenderung monoton menguasai kelas sehingga siswa kurang leluasa menyampaikan ide-idenya, selain itu siswa harus benar-benar memahami bahasa pengantar yang bukan merupakan bahasa keseharian meraka. Akibatnya

4 pemahaman konsep siswa dalam belajar ruang dimensi tiga menjadi kurang optimal serta perilaku belajar yang lain seperti suasana kelas yang menyenangkan, keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran hampir tidak tampak. Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di SMA N 1 Purwodadi (RSBI) perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep ruang dimensi tiga. Mengingat pentingnya matematika maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan menggunakan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep-konsep matematika. Salah satu cara untuk mengatasi yaitu dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe GI (Group investigation) dengan memanfaatkan alat peraga matematika. Metode ini melatih kerjasama dan tanggung jawab siswa dengan secara langsung melakukan penyelidikan, mempresentasikannya kemudian mengevaluasi hasil kerja kelompoknya. Pembelajaran dengan metode GI (Group Investigation) adalah pembelajaran yang dimulai dengan pembagian kelompok Investigasi. Selanjutnya guru beserta peserta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Sesudah topik beserta permasalahannya disepakati, peserta didik beserta guru menentukan metode yang dikembangkan untuk memecahkan masalah. (Suprijono, 2009: 93).

5 Dalam penggunaan metode, guru seringkali mengkombinasikannya dengan penggunaan alat peraga. Alat peraga dapat membangkitkan dan merangsang minat dari sebuah kelas yang pasif. Tujuan utama penggunaan alat peraga adalah agar konsep-konsep dan ide-ide dalam matematika yang sifatnya abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa, terutama siswa yang masih berada pada tahap berfikir konkret, atau semi konkret. Setiap alat peraga yang digunakan oleh guru matematika dalam proses mengajarnya harus berdasarkan tujuan instruksional yang telah disusun. Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pembelajaran matematika pokok bahasan ruang dimensi tiga, penulis menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan memanfaatkan alat peraga matematika merupakan salah satu upaya peningkatan pemahaman konsep ruang dimensi tiga dalam pembelajaran matematika. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Adakah peningkatan pemahaman konsep matematika pokok bahasan ruang dimensi tiga setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan memanfaatkan alat peraga matematika?.

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mendiskripsikan peningkatan pemahaman konsep matematika pokok bahasan ruang dimensi tiga melalui pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan memanfaatkan alat peraga matematika. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika, terutama pada peningkatan pemahaman konsep ruang dimensi tiga dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation) dengan memanfaatkan alat peraga matematika. Hal ini dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal meningkatkan pemahaman konsep ruang dimensi tiga. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa, diharapkan dapat memberikan pengalaman mengenai pembelajaran ruang dimensi tiga dengan pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation). b. Bagi Guru, diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran khususnya bagi guru SMA dengan alternatif

7 pembelajaran matematika melalui pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation). E. Definisi Operasional Istilah 1. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep (concept understanding) dalam penelitian ini merupakan salah satu aspek dari tiga aspek penilaian. Penilaian pada pemahaman konsep ini bertujuan mengetahui sejauh mana siswa menerima dan memahami konsep dasar matematika yang telah diterima siswa. Penelitian ini difokuskan pada indikator-indikator pemahaman konsep sebagai berikut: a. Dapat mengklasifikasikan obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu dari suatu konsep ruang dimensi tiga. b. Dapat membedakan contoh dan non contoh dari konsep ruang dimensi tiga. c. Mampu menyatakan ulang konsep ruang dimensi tiga. 2. Pendekatan Kooperatif Tipe GI (Group Investigation) Pendekatan kooperatif adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengelompokan siswa, sehingga siswa melakukan kegiatan pembelajaran secara kelompokkelompok.langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe GI (Group Investigation) adalah sebagai berikut:

8 a. Tahap pengelompokan (Grouping): Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan diinvestigasi serta membentuk kelompok investigasi, dengan anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang. b. Tahap perencanaan (planning): Pada tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang: 1) apa yang mereka pelajari? 2) bagaimana mereka belajar? 3) siapa dan melakukan apa? 4) untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik itu? c. Tahap penyelidikan (Investigation): Tahap investigation, yaitu tahap pelaksanaan proyek investigasi siswa. d. Tahap pengorganisasian (Organizing): Yaitu tahap persiapan laporan akhir. e. Tahap presentasi (presenting): Tahap presenting yaitu tahap penyajian laporan akhir. f. Tahap evaluasi (evaluating): Tahap evaluating atau penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. 3. Alat Peraga Matematika Alat peraga matematika merupakan suatu benda yang secara konkret dapat dilihat dengan indera penglihatan yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran sehingga siswa memahami materi yang diajarkan tersebut secara konkret.

9 Dalam penelitian ini, alat peraga yang digunakan adalah alat peraga kerangka kubus untuk membantu menerangkan materi ruang dimensi tiga.