WIGATININGSIH NIM : A54C090028

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ALAT PERNAFASAN DENGAN METODE BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH PK AMPEL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SRI WAHYUNI HADI NIM: A54C090015

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

WIGATININGSIH NIM : A54C090028

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode pembelajaran merupakan

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV

SUTARTI NIM. A54A100046

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 1 KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JENGGRIK IV KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DINNY PURWANTI A54D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM)

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh Genda Widayati A54B111032

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. pada bidang pengajaran, dikenal dengan istilah interaksi belajar-mengajar. pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

Oleh: RISA AMALIA A

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. dipaksa menjadi sumber belajar yang terpenting dalam proses pembelajaran

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

NASKAH PUBLIKASI. (PTK Pada Peserta Didik Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 2 Banyudono Kab. Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Belajar Energi Dan Penggunaannya Pada Siswa Kelas IV SDN Mansahang Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Tinambung

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN UASBN PADA KELAS VI SD NEGERI 3 LEMAHPUTIH

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

PENGARUH METODE EKSPERIMEN SAINS SEDERHANA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B5 TK AISYIYAH 1 PALU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDOMULYO AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : WIGATININGSIH NIM : A54C090028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDOMULYO AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Wigatiningsih, A54C090028, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 59 halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA dengan metode Picture and Picture di kelas IV SDN 03 Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama selama 4 bulan, yakni pada Mei s.d Agustus 2012 di kelas IV SDN 03 Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi. Alat pengumpulan data meliputi butir pedoman observasi untuk guru, siswa, situasi kelas dan minat siswa. Hasil penelitian adalah penerapan metode Picture and Picture dapat meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini ditandai dengan meningkatnya minat siswa dalam pembelajaran, yakni dari 45,48 (kategori kurang) pada pra siklus; menjadi 67,99 (berkategori baik) pada siklus I; dan 81,18 (berkategori baik) pada siklus II. Dari hasil ini, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran aktif khususnya bagi guru mata pelajaran IPA agar dapat menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa untuk belajar. Kata kunci: Metode Picture and Picture, Minat Belajar, IPA.

PENDAHULUAN Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk membimbing siswa dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini guru berperan untuk mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan belajar. Nasution (1988:37), menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Belajar melahirkan perubahan perilaku dalam diri individu sebagai akibat interaksi individu dengan individu lainnya ataupun interaksi dengan lingkungan. Peningkatan kualitas guru merupakan suatu kebutuhan yang urgen agar dapat mencapai hasil pembelajaran yang berkualitas. Guru yang berkualitas baik akan berupaya untuk menjadi guru yang profesional, yang pada hakekatnya adalah mampu menyampaikan materi pembelajaran secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Namun demikian untuk mencapai ke arah tersebut perlu berbagai latihan, penguasaan dan wawasan dalam pembelajaran, termasuk salah satunya menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu bidang studi yang dipelajari oleh siswa SDN 03 Sidomulyo Ampel adalah mata pelajaran IPA. Pada dasarnya pelajaran IPA diberikan pada siswa adalah untuk memberikan pengetahuan dalam mengenali kehidupan di alam. Selain itu, secara formal akademik adalah dalam menyiapkan siswa agar dapat mengerjakan ujian akhir sekolah berstandar 1 nasional (UASBN). Berkaitan dengan hal ini, maka diharapkan setiap pokok bahasan materinya perlu diketahui dan dipahami secara benar agar nantinya dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal UASBN. Rangka Manusia merupakan salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran IPA di kelas IV. Pokok bahasan ini berisi materi mengenai struktur rangka manusia dan cara perawatan rangka manusia dalam kehidupan seharihari. Uraian penjabaran materi ini banyak disertai dengan tampilan gambargambar rangka. Menurut penulis (guru IPA), media gambar cocok untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran mengenai rangka manusia tersebut. Media gambar ini sebagai pengganti dalam wujud rangka yang asli.

Mengacu pada karakteristik pokok bahasan sumber daya alam tersebut, penulis akan menerapkan metode Picture and Picture. Metode ini dipilih karena merupakan salah satu metode pembelajaran aktif yang digunakan untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya dengan media gambar (Suprijono, 2008:111). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian tentang Penerapan Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN Sidomulyo Ampel Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA dengan metode Picture and Picture di kelas IV SDN 03 Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Menemukan teori baru yang inovatif yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di masa datang. b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa, dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. b. Manfaat bagi guru, 1) Dapat menciptakan temuan baru dalam pembelajaran IPA. 2) Dapat meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar. c. Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat membantu dalam peningkatan mutu menuju sekolah yang unggul dan berprestasi. KERANGKA TEORITIS Minat Belajar IPA

1. Pengertian Minat Belajar Menurut Slameto (2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sardiman (2007:76) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut, ada unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu, seperti rasa senang, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar.. Gagne sebagaimana dikutip Suprijono (2009:2) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan kemampuan yang dicapai sesorang melalui aktivitas. Sementara itu, Nasution (1988:37) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang. Menurut Witherington sebagaimana dikutip Aunurrahman (2009:35), belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Dari beberapa pengertian belajar tersebut, dapat diambil pengertian bahwa belajar adalah suatu perbuatan yang mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) Belajar adalah perubahan perilaku, (2) Belajar merupakan proses, dan (3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya, orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar. Minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai (Syah, 2006). Seorang siswa harus memiliki minat belajar yang besar agar dapat menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah. Jadi, yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, kemauan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang (siswa) seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. 2. Indikator Minat Belajar Ada beberapa indikator minat belajar siswa yang dapat di ungkap dalam kegiatan pembelajaran. Safari (2003:60) menjelaskan ada beberapa indikator minat belajar, antara lain: (1) perasaan senang, (2) ketertarikan siswa, (3) perhatian siswa, dan (4) keterlibatan siswa. 3. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Minat Belajar a. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Di dalam lingkunganlah seorang anak didik saling berinteraksi antara lingkungan biotik dan abiotik. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari 2 aspek yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap belajar anak didik diinstansi, yaitu (Djamarah, 2008): 1) Lingkungan alami Lingkungan alami atau lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. 2) Lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial merupakan suatu hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Ginting (2005), lingkungan merupakan pusat pembelajaran yang bermakna dan sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan kemampuan, serta pusat pengembangan minat. b. Faktor Instrumental Faktor instrumental terdiri dari beberapa bagian yaitu (Djamarah, 2008) : 1) Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. 2) Program Setiap sekolah memiliki program pendidikan yang disusun untuk dijalankan demi keajuan pandidikan. Keberhasilan pendidikan tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana. 3) Sarana dan fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah atau instansi adalah memiliki sarana yang memadai, misalnyagedung sekolah yang memiliki ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru,

perputakaan, laboraturium yang semua itu bertujuan untuk memberikan kemudaha pelayanan anak didik. Selain sarana, fasilitas juga kelengkapan sekolah tidak dapat diabaikan, misalnya. buku-buku, kelengkapan mengajar, alat peraga dan lain-lain. 4) Guru Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat belajar siswa yaitu : (1) Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri siswa, sehingga ia rela belajar tanpa paksaan. (2) Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki mahasiswa, sehingga mahasiswa mudah menerima baham pelajaran. (3) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. (4) Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual mahasiswa. c. Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis umumnya berkaitan dengan jasmani dan tonus otot (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran (Slameto, 2010). 4. Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran IPA diberikan pada siswa adalah untuk memberikan pengetahuan dalam mengenali kehidupan di alam. Selain itu, secara formal akademik adalah dalam menyiapkan siswa agar dapat mengerjakan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN). Berdasarkan rencana pengambilan data yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012, maka pokok bahasan mata pelajaran IPA Kelas IV SD yang digunakan adalah pokok

bahasan mengenai Rangka Manusia. Pokok bahasan ini berisi materi mengenai struktur rangka manusia dan cara perawatan rangka manusia dalam kehidupan sehari-hari. Uraian penjabaran materi ini banyak disertai dengan tampilan gambar-gambar rangka. METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru, partisipasi siswa dan sebagainya. 2. Wawancara, digunakan untuk melengkapi data penelitian. B. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan lembar pengamatan dengan rincian sebagai berikut: 1. Lembar observasi guru dalam pembelajaran IPA. 2. Lembar observasi perilaku siswa dalam pembelajaran IPA. 3. Lembar observasi situasi kelas. 4. Lembar observasi peningkatan minat belajar dalam pembelajaran IPA. C. Teknik Pemeriksaan Validitas Data Data yang diperoleh agar objektif, valid, dan reliabel maka dilakukan teknik trianggulasi (Suwandi, 2011:29). Dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut: 1. Menggunakan metode yang bervariasi untuk memperoleh data yang sama, dalam hal ini untuk mengetahui minat belajar siswa menggunakan observasi dan wawancara; 2. Menggali data yang sama dari sumber yang berbeda, yaitu peneliti, guru, dan siswa; 3. Melakukan pengecekan ulang dari data yang telah terkumpul untuk kelengkapannya;

4. Mempertimbangkan pendapat ahli, dalam hal ini melalui konsultasi dengan dosen pembimbing. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Dalam model ini analisis kualitatif di bagi dalam tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur yang dimaksud adalah (Patilima, 2007:96): 1. Reduksi data, adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan; 2. Penyajian data, adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan; 3. Penarikan kesimpulan. PEMBAHASAN Pembahasan dalam penelitian ini mengacu pada data hasil penelitian yang telah dideskripsikan pada penjelasan sebelumnya. Pembahasan ini dilakukan untuk menjawab hipotesis tindakan, apakah terbukti ataukah tidak terbukti. Selain itu, juga untuk membandingkan antara hasil penelitian ini dengan dasar teori maupun dengan hasil penelitian terdahulu, apakah sesuai dan menguatkan ataukah tidak. 1. Nilai Perilaku Guru dalam Pembelajaran Hasil penilaian terhadap perilaku guru dalam pembelajaran IPA pada siklus I dan siklus II diperoleh berdasarkan hasil pengamatan. Perolehan nilai tersebut dipaparkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 4.12. Perilaku Guru dalam Pembelajaran siklus I dan II No Kegiatan Pembelajaran Nilai Perilaku 1 Siklus I 72,41 2 Siklus II 86,21

90 85 80 75 Nilai Perilaku 70 65 Siklus I Siklus II Gambar 4.1 Perilaku Guru dalam Pembelajaran siklus I dan II Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai perilaku guru dalam pembelajaran meningkat menjadi lebih baik, yakni dari 72,41 (kategori baik) menjadi 86,21 (berkategori sangat baik). Hal ini menunjukkan guru telah menindaklanjuti kekurangan pada pembelajaran siklus I dan memperbaikinya pada pembelajaran siklus II. 2. Nilai Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Hasil penilaian terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus I dan siklus II diperoleh berdasarkan hasil pengamatan. Perolehan nilai tersebut dipaparkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 4.13. Perilaku Siswa dalam Pembelajaran siklus I dan II No Kegiatan Pembelajaran Nilai Perilaku 1 Siklus I 62,58 2 Siklus II 80,00 100 80 60 40 Nilai Perilaku 20 0 Siklus I Siklus II

Gambar 4.2 Perilaku Siswa dalam Pembelajaran siklus I dan II Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai perilaku siswa dalam pembelajaran meningkat, yakni dari 62,58 (kategori cukup) menjadi 80,00 (berkategori baik). Hal ini menunjukkan siswa telah timbul kesungguhan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil pada pembelajaran sebelumnya. 3. Nilai Minat Siswa dalam Pembelajaran Hasil penilaian terhadap minat siswa dalam pembelajaran IPA pada siklus I dan siklus II diperoleh berdasarkan hasil pengamatan. Perolehan nilai tersebut dipaparkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 4.14. Minat Siswa dalam Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan II No Kegiatan Pembelajaran Nilai Minat 1 Pra Siklus 45,48 2 Siklus I 67,99 3 Siklus II 81,18 100 80 60 40 Nilai Minat 20 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.3 Minat Siswa dalam Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan II Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa minat siswa dalam pembelajaran meningkat, yakni dari 45,48 (kategori kurang) pada pra siklus; menjadi 67,99 (berkategori baik) pada siklus I; dan 81,18 (berkategori baik)

pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa usaha guru dalam kegiatan pembelajaran IPA pada materi rangka tubuh manusia dengan menerapkan metode Picture an Picture sebanyak dua siklus pembelajaran telah dapat menaikkan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sri Windaniyah Rahayu (2010) yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dan Picture and Picture untuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Malang. Kesimpulan yang diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran Cooperatif Script dengan Picture and Picture meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini juga sesuai dengan Penelitian Adi Susmartini (2011) dengan judul: Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan dengan Strategi Picture And Picture pada Siswa Kelas IV SDN 01 Celep Kedawung Sragen Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan Strategi Picture and Picture dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mendeskripsikan daur hidup hewan di kelas IV SDN 01 Celep Kedawung Sragen semester I tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat membuktikan hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa melalui penerapan metode Picture and Picture dapat meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. KESIMPULAN Simpulan Simpulan dari penelitian yang berjudul Penerapan Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SDN 03 Sidomulyo Ampel Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah melalui penerapan metode Picture and Picture dapat meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Sidomulyo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini

ditandai dengan meningkatnya minat siswa dalam pembelajaran, yakni dari 45,48 (kategori kurang) pada pra siklus; menjadi 67,99 (berkategori baik) pada siklus I; dan 81,18 (berkategori baik) pada siklus II. Saran Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut. 1. Bagi Siswa Siswa bisa meningkatkan minat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Bagi Guru Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang mengarah pada pembelajaran aktif. 3. Bagi Sekolah Hendaknya pihak sekolah selalu memberi kesempatan bagi guru untuk mengadakan inovasi pembelajaran agar kualitas pembelajaran meningkat. 4. Untuk Peneliti Lain Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan metode picture and picture dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Afifuddin dan Saebani, B A. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabheta. Dani, K. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Putra Harsa. Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta. Nasution, S. 1988. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars.

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabheta. Rahayu, S.W. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dan Picture and Picture untuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Malang. Skripsi. Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas, Departemen Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta. Sulhan, N. 2006. Pembangunan Karakter Pada Anak. Surabaya: Surabaya Intelektual Club. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suwandi, Djoko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solo: Qinant. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.