Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Melalui Sosialisasi Persampahan Dan Rumah Sehat Di Permukiman Tpa Desa Neglasari, Tangerang

dokumen-dokumen yang mirip
PENYULUHAN DAN SIMULASI TENTANG PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI SDN 11 DURI KEPA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

OPTIMALISASI TEMPAT SAMPAH WARNA SEBAGAI PEMECAHAN MASALAH DI SDN 11 DURI KEPA, JAKARTA BARAT

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. yang tentu saja akan banyak dan bervariasi, sampah, limbah dan kotoran yang

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Area : Luas wilayah 400,61 km² Administrative : Divided into 16 Distric and 103 sub distric Population : Total ± ,1 person (Source: Data

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai program yang relevan. Peningkatan kualitas lingkungan terdiri dari berbagai

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman *

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia.

RINGKASAN ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

KAMPANYE PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SARIJADI KOTA BANDUNG

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

Elsa Martini Jurusan PWK Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk Jakarta

MAKSUD & TUJUAN ISU STRATEGIS & PERMASALAHAN AIR LIMBAH. Tujuan umum : KONDISI EKSISTING

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

Keywords: Community Participation, Residentials, Waste Management,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

ABSTRAK. Kata Kunci: carbon accounting, akuntansi manajemen lingkungan, kinerja managerial, dan kinerja perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH PASAR SEGIRI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN SUNGAI KARANGMUMUS DI KOTA SAMARINDA

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN KEBERFUNGSIAN TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (TPST) SAEMAN PADANGSARI, KOTA SEMARANG

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

TINJAUAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBUANGAN SAMPAH DOMESTIK DI DESA LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS MASYARAKAT Sri Subekti Fakultas Teknik, Teknik Lingkungan Universitas Pandanaran Semarang

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

KONSEPSI PENANGANAN SAMPAH PERKOTAAN SECARA TERPADU BERKELANJUTAN *)

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahlah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampah. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, memberi

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

DESAIN DAN PEMBANGUNAN RUMAH KOMPOS KANTOR BPPT JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

Kajian Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Kampung Menoreh Kota Semarang. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN PERMUKIMAN DAN KEBERHASILAN METODE BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aisyah. Abstrak. Kata kunci : Pengelolaan Sampah, sampah berbasis masyarakat

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Hygiene

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA BLURU KIDUL RW 11 KECAMATAN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Transkripsi:

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI PERSAMPAHAN DAN RUMAH SEHAT DI PERMUKIMAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) DESA NEGLASARI, TANGERANG Devi Angeliana K Public Health Program Study of health Sciences Faculty, Esa Unggul University, Jakarta, Indonesia Jalan Arjuna Utara No. 9 Kebun Jeruk, Jakarta 11510 deviangeliana@esaunggul.ac.id Abstract The increase population and economic growth, currently still triggered the problem regarding waste management. Uncontrolled waste caused by human activity and industrialization, which then have an impact on the urban environment as beauty of the city. Therefore responsibilities of university as explained in Tridharma are education, research and community devotion. One of them is organizing a community devotion to women community around the landfill Neglasari. The purpose of this community devotion is that people able to sort a garbage for developing science and welfaring of the community as expected to be healthy and provide alternative household waste management. The implementation of devotion community is using the method in the form of socialization/ education, followed by a question and answer and simulation. The conclusion of this activity is the increasing knowledge of the study of garbage, type of waste, and waste sources, waste management 3R (reduce, reuse, recycle), and the terms of a healthy house according to the health ministry. The results of that socialization is people already know the type of organic and inorganic waste, but to recycle waste people still do not understand about the reuse / recycling of garbage individually, although there is a communal garbage collection. How composting and sorting of waste in the household environment has not yet fully done. Keywords : waste management, healthy house, socialization Abstrak Seiring peningkatan populasi dan pertumbuhan ekonomi, saat ini pengelolaan sampah sebagian besar kota masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Timbulan sampah yang tidak terkendali terjadi akibat aktivitas manusia dan industrialisasi, di mana berdampak pada permasalahan lingkungan perkotaan seperti keindahan kota. Oleh karena itu kewajiban setiap Perguruan Tinggi sebagaimana dijelaskan dalam Tridharma Perguruan Tinggi adalah Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Salah satunya yaitu menyelenggarakan pengabdian masyarakat kepada ibu- ibu sekitar TPA Desa Neglasari. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah diharapkan masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah, mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat untuk selalu hidup bersih sehat dan memberikan alternatif pengelolaan sampah rumah tangga. Pelaksanaan pengabdian masyarakat menggunakan metode dalam bentuk sosialisasi/ penyuluhan, dilanjutkan dengan tanya jawab dan simulasi. Kesimpulan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), dan syarat-syarat rumah sehat menurut kementerian kesehatan. Hasil dari sosialisasi tersebut yaitu masyarakat sudah mengetahui jelas jenis sampah organik dan anorganik, tetapi untuk mendaur ulang sampah, masyarakat masih kurang memahami mengenai pemanfaatan kembali/ daur ulang dari sampah secara individu, walaupun terdapat tempat pengumpulan sampah komunal. Bagaimana cara pembuatan kompos serta pemilahan sampah di lingkungan rumah tangga belum sepenuhnya dilakukan. Kata kunci : pengolahan sampah, rumah sehat, sosialisasi Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 12

Pendahuluan Masalah sampah merupakan masalah penting yang dapat merusak keseimbangan ekosistem lingkungan. Berdasar perhitungan Bappenas dalam buku infrastruktur Indonesia pada tahun 1995 perkiraan timbulan sampah di Indonesia sebesar 22.5 juta ton dan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020 menjadi 53,7 juta ton. Penanganan sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif baik bagi kesehatan manusia. Selain itu dampak yang ditimbulkan dari pengelolaan sampah yang tidak baik juga mengakibatkan pada menurunnya kualitas lingkungan. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas dari pengaturan manajemen pengelolaan sampah yang baik dan pengelolaan gaya hidup masyarakat. Berdasarkan Data Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Triwulan I Tahun 2011 mencatat, volume timbulan sampah di lima wilayah administrasi DKI Jakarta mencapai 28.515 m 3 /hari, yang terdiri dari Jakarta Pusat 5.479 m 3 /hari, Jakarta Utara 4.519 m 3 /hari, Jakarta Barat 6.490 m 3 /hari, Jakarta Selatan 5.696 m 3 /hari dan Jakarta Timur 6.331 m 3 /hari. Sumber sampah terbesar terdapat di wilayah Jakarta barat sebesar 6.490 m 3 /hari. Data komposisi dan karakteristik sampah di 5 Wilayah Administrasi DKI Jakarta, dari Informasi Dinas Kebersihan Triwulan I Tahun 2010 yaitu, sampah organik sebesar 55,37% dan sampah non organik sebesar 44,63%. (Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, 2011) Tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, serta keterbatasan lahan yang tersedia, menyebabkan timbulnya permasalahan sampah tidak dapat teratasi dengan baik, ketidak pedulian masyarakat akan masalah sampah membuat sampah terus menumpuk diberbagai sudut kota tanpa adanya sentuhan penanganan yang benar. Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Keberadaan sampah rumah tangga di suatu lingkungan memang tidak bisa dihindari. Keberadaan sampah dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air, menimbulkan bau tidak sedap, menjadi sarang binatang yang merupakan sumber penyakit, serta mengganggu keindahan, namun demikian keberadaan sampah dapat dikurangidan dikendalikan (diminimalkan). Upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk meminimalkan sampah rumah tangga adalah melakukan pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik dapat dijadikan aneka kreasi daur ulang. Masyarakat di sekitar TPA Desa Neglasari, merupakan sebagian kecil dari wilayah Kota yang berpengaruh pada kondisi jumlah sampah yang ada di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Peran serta masyarakat terkait masalah sampah di perkotaan sangat berpengaruh. Hal ini karena masyarakat turut andil terhadap jumlah timbulan sampah kota setiap tahunnya. Diharapkan pemilahan sampah di lingkungan rumah tangga telah melakukan pengelolaan dengan baik maka akan membantu persoalan sampah kota saat ini yang semakin rumit dan kompleks mengingat peningkatan jumlah penduduk dan kebudayaan. Permukiman di permukiman ini mayoritas mempunyai pekerjaan sebagai pemulung sampah di TPA yang memiliki aktivitas untuk memunguti sampah-sampah yang dapat dijual kembali kepada pengumpul komunal. Kelompok pekerja inilah yang memiliki resiko tinggi terhadap berbagai penyakit dan turut andil dalam pengurangan jumlah sampah yang hasilnya dapat dijual kembali, oleh karena itu perlu adanya kegiatan sosialisasi mengenai persampahan dan kebersihan lingkungan rumah. Permukiman ini juga memiliki masalah dengan ketersediaan prasarana air bersih yang masih kurang. Selain itu kawasan permukiman di wilayah ini memiliki kontruksi bangunan rumah yang berdempetan serta ventilasi yang jarang dibuka. Lebih fokus kepada permasalahan sampah permukiman ini telah mengalami permasalahan yang dapat dikategorikan cukup serius untuk segera ditangani, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya timbulan sampah di sekitar wilayah permukiman. Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 13

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dharma atau tugas pokok dari suatu perguruan tinggi, termasuk UEU, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Pelaksanaan dharma pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membangun kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat sebagai perwujudan dari pengembangan kompotensi sosial, memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan kembali/daur ulang sampah karena di lokasi tersebut belum ada yang melakukan pengolahan sampah secara individu, menyadarkan masyarakat di sekitar TPA akan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang terlihat dari lokasi permukiman yang rawan akan berbagai penyakit seperti kasus diare yang terjadi di sekitar TPA, serta menerapkan dan menyebarluaskan hasil-hasil penelitian/ kajian kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tujuan Pelaksanaan Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah: 1. Diharapkan masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah di lingkungan rumah tangga yang akan membantu persoalan sampah kota saat ini yang semakin rumit dan kompleks mengingat peningkatan jumlah penduduk dan kebudayaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat untuk selalu hidup bersih sehat. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat untuk selalu hidup bersih sehat. 3. Memberikan alternatif pengelolaan sampah rumah tangga di daerah permukiman masyarakat desa neglasari menjadi kompos yang selanjutnya dapat dijual dan dipasarkan ke konsumen. Metode Pelaksanaan Pelaksanaa sosialisasi mengenai persampahan dan rumah sehat bagi masyarakat sekitar permukiman di TPA Desa Neglasari, dilaksanakan pada hari minggu tanggal 10 Januari 2016 selama satu hari, dengan menggunakan beberapa alat dan bahan yaitu : 1. Tenda 2. Meja kecil 3. Mix 4. Alat bantu stimulasi berupa gambar-gambar sampah Sedangkan metode yang digunakan adalah : 1. Ceramah, yaitu digunakan untuk memaparkan materi kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), serta pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang dan syarat-syarat rumah sehat menurut kementerian kesehatan (penyediaan air bersih, lokasi permukiman, ventilasi dan pencahayaan, sarana pembuangan limbah dan lainnya) 2. Tanya jawab, yaitu digunakan untuk merespon sejauh mana tingkat pemahaman peserta sosialisasi terhadap yang telah disampaikan 3. Simulasi yaitu digunakan untuk memperlihatkan atau memberikan contoh nyata mengenai berbagai jenis-jenis sampah. Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Waktu Nama Kegiatan (Materi) 09.00 09.30 WIB Sosialisasi Persampahan 09.30 10.00 WIB Sosialisasi syarat-syarat rumah sehat Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 14

Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan program pengabdian di Desa Neglasari, dilaksanakan pada hari minggu tanggal 10 Januari 2016 berjalan dengan baik dan lancar. Program pengabdian berupa sosialisasi mengenai persampahan yang memberikan pengetahuan mengenai kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), serta pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi aneka kreasi daur ulang dan rumah sehat. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, pada tahap pelaksanaan digunakan tida metode atau teknik, yaitu metode ceramah, tanja jawab dan metode simulasi. Metode ceramah dan penyuluhan bertujuan memberikan pengetahuan mengenai kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), serta pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi kompos atau aneka kreasi daur ulang dan rumah sehat. Gambar 1 Persiapan Sosialisasi Materi-materi ini sangat membantu masyarakat dalam menganalisa pentingnya pengelolaan sampah dan menjadikannya suatu peluang usaha. Dalam metode ini peserta dimotivasi agar mempunyai kemauan yang tinggi dalam melakukan suatu usaha, agar tujuan hidup sehat dan berkarya dapat dicapai. Gambar 2 Peserta Kegiatan Sosialisasi Salah satu motivasi dalam kegiatan sosialisasi tersebut adalah tindakan apa yang akan dibuat, dimana mulai sekarang setiap sampah yang kita lihat didepan kita, maka wajib diambil dan dibuang pada tempatnya, karena Sampahmu adalah dosamu. Jadi setiap sampah yang kita lihat disembarang tempat itu adalah dosa kamu atau tanggung jawab kamu yang harus dibuang pada tempatnya. Motivasi masyarakat permukiman Desa Neglasari, dalam mengelola sampah sampai saat ini belum nampak kemunculannya. Pola hidup masyarakat yang masih mengedepankan pemenuhan kebutuhan hidup atau ekonomi menjadikan masalah pengelolaan sampah sebagai permasalahan yang belum menjadi prioritas untuk ditangani. Perilaku dan kebiasaan masyarakat atau individu untuk mengelola sampah belum mengarah kepada perilaku yang positif seperti membuang sampah pada tempatnya atau mengumpulkan sampah-sampah domestik dari rumah tangga ke tempat pengumpulan sampah komunal. Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 15

Gambar 3 Persiapan Materi Sosialisasi Motto dalam pengabdian ini juga antara lain: 1. Lebih baik hidup dari sampah, daripada hidup menjadi sampah, 2. Dulu sampah yang menjijikan sekarang menjanjikan, dan 3. Dulu sampah sekarang berkah. Gambar 4 Penyampaian Sosialisasi Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan, dapat diidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar antara lain karena mendapat dukungan dari Kepala Desa Neglasari, yang mau diajak kerjasama dan mendukung program pengabdian masyarakat, Organisasi BEM FIKES UEU yang sangat membantu kelancaran kegiatan pengabdian, serta antusiasme dari ibu-ibu sebagai peserta sosialisasi pengabdian masyarakat dalam mengikuti sosialisasi ini. Sedangkan untuk faktor penghambat yaitu keterbatasan sarana dan prasana dalam memberikan sosialisasi pada waktu pelaksanaan yaitu belum adana praktek mengenai cara pembuatan kompos secara langsung. Hasil dari penyuluhan tersebut yaitu masyarakat sudah mengetahui dengan jelas jenis sampah organik dan anorganik, tetapi untuk mendaur ulang sampah, masyarakat masih kurang memahami mengenai pemanfaatan kembali atau daur ulang dari sampah secara individu, walaupun terdapat tempat pengumpulan sampah komunal. Bagaimana cara pembuatan kompos dari sampah organik serta pemilahan sampah di lingkungan rumah tangga belum sepenuhnya dilakukan. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat sosialisasi persampahan dan rumah sehar ini yakni: Peningkatan pengetahuan bagi peserta sosialisasi tentang kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), dan syarat-syarat rumah sehat menurut kementerian kesehatan (penyediaan air bersih, lokasi permukimamn, ventilasi dan pencahayaan, sarana pembuangan limbah dan lainnya) dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi. Kurangnya pemahaman masyarakat akan pengelolaan sampah organik dan anorganik menjadi kompos atau aneka kreasi daur ulang, karena mereka hanya bekerja memunguti sampah lalu menjual kembali sampah tersebut kepada pengumpul komunal tanpa mengetahui bagaimana membuat kompos mandiri dan aneka kreasi daur ulang sampah. Sehingga perlu diadakan pengabdian masyarakat lebih lanjut mengenai praktek secara langsung mengenai keterampilan daur ulang sampah. Adanya respon positif dan antusiasme dari masyarakat terhadap kegiatan pengabdian masyarakat ini. Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 16

Daftar Pustaka Kementrian Pekerjaan Umum. Pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman. (2008) Jakarta: Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Dinas Kebersihan Pemerintah provinsi DKI Jakarta. (2011). Kondisi Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta (2010-2011). Jakarta: Pemda DKI. Keputusan Menteri Kesehatan N0.829/Menkes/SK/VII/1999. Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jakarta: Kementerian Kesehatan. Standar Nasional Indonesia (SNI) 3242:2008. Pengelolaan Sampah di Permukiman, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Jurnal Abdimas Volume 2 Nomor 2, Maret 2016 17