PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DALAM KAITANNYA DENGAN TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN INTERNET

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DALAM KAITANNYA DENGAN TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN INTERNET*

ASPEK HUKUM PEMBUKTIAN YANG BERUPA AKTA

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE

KEABSAHAN SEBUAH PERJANJIAN BERDASARKAN DARI KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

: KAJIAN YURIDIS PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAAD HAKIM DALAM PERKARA NO.

ABSTRAK ABSTRACT. Key Word : , legal evidence, evidence

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN TANDATANGAN PADA DOKUMEN ELEKTRONIK SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

KEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

EKSEKUSI RIEL PUTUSAN HAKIM TERHADAP BENDA TIDAK BERGERAK

EKSISTENSI MENGGUGAT PROSEDUR DISMISSAL PADA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

BUKTI ELEKTRONIK CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) DALAM SISTEM PEMBUKTIAN PIDANA DI INDONESIA

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

: FUNGSI AKTA OTENTIK DALAM PERJANJIAN JUAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

KEKUATAN HUKUM AKTA PERDAMAIAN MELALUI PROSES PENGADILAN DAN DILUAR PENGADILAN

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

E-JOURNAL KEDUDUKAN SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI HAK ATAS TANAH DI HADAPAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

PERLINDUNGAN KEPENTINGAN PARA PIHAK DALAM KONTRAK KERJASAMA INTERNASIONAL BERDASARKAN UNIDROIT

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

ABSTRAK. Kata kunci : OJK, klasula baku, perjanjian kredit, perlindungan konsumen.

Oleh Gede Irwan Mahardika Ngakan Ketut Dunia Dewa Gede Rudy Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. Mahkmah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. hukum, dan penelitian perbandingan hukum

KEDUDUKAN ANAK YANG PINDAH AGAMA UNTUK MEWARIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Oleh : Dessy Gea Herrayani Made Suksma Prijandhini Devi Salain

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat itu sendiri, untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam hal ini

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

KEKUATAN PEMBUKTIAN ALAT BUKTI PENGAKUAN YANG DIBERIKAN DI LUAR PERSIDANGAN

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH

Kata kunci: GO-JEK, angkutan umum, perlindungan hukum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA. Oleh Calvin Smith Houtsman Sitinjak Desak Putu Dewi Kasih.

PEMBATALAN PERJANJIAN MAATSCHAP YANG DIDIRIKAN TANPA JANGKA WAKTU DAN ATAS DASAR WANPRESTASI

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN (SUATU KASUS DI PN DENPASAR)

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

FUNGSI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG DIBUBUHI DENGAN CAP JEMPOL SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN

BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK BAB I KETENTUAN UMUM

Juridical Review of Consumer Protection in Sell and Purchase Transaction Through

PENTINGNYA KREASI HAKIM DALAM MENGOPTIMALKAN UPAYA PERDAMAIAN BERDASARKAN PERMA NO. 1 TAHUN 2002 TENTANG ACARA GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK

Lex et Societatis, Vol. II/No. 1/Januari/2014. PENGGUNAAN ALAT BUKTI ELEKTRONIK DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA 1 Oleh: Refly Aditia Mamitoho 2

TESIS. Oleh : HENDRIK P. PARDEDE / HK SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2005

PUBLIC POLICY SEBAGAI ALASAN PEMBATALAN PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL DI INDONESIA

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENGGUNAAN KLAUSULA BAKU DALAM TRANSAKSI PENYEDIA JASA PENGIRIMAN YANG DILAKUKAN PT. CITRA VAN

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

KEPEMILIKAN SAHAM MAYORITAS OLEH DIREKTUR UTAMA

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL INDONESIA

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi semuanya. Padahal kebutuhan ini beraneka ragam, ada yang perlu

ABSTRACT. Keywords : protection of law, consumer, electronic banking, system service of banking. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

HAK UNTUK MELAKUKAN UPAYA HUKUM OLEH KORBAN KEJAHATAN DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

PENERTIBAN PENEBANGAN POHON PERINDANG SECARA LIAR DI KOTA DENPASAR

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

KEDUDUKAN NOTARIS SEBAGAI MEDIATOR MENURUT UNDANG- UNDANG JABATAN NOTARIS

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan semakin beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) fasilitas

KONTRAK BISNIS ANTARA PEMILIK KLUB DENGAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia memiliki

JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH LABA PURA LUHUR ULUWATU

EKSISTENSI SAKSI MAHKOTA KAITANNYA DENGAN SPLITSING DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PUTUSAN HAKIM PIDANA YANG MELAMPAUI TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KEKUATAN MENGIKAT PERJANJIAN YANG DIBUAT SECARA LISAN

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP KONSUMEN YANG MENGALAMI KERUGIAN AKIBAT PRODUK MAKANAN KADALUARSA

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DARI KLAUSULA EKSEMSI DALAM KONTRAK STANDAR PERJANJIAN SEWA BELI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biak, serta melakukan segala aktifitasnya berada diatas tanah.

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Oleh: I Made Adi Estu Nugrahan I Gusti Ketut Ariawan I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti. Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah

I. PENDAHULUAN. Para ahli Teknologi Informasi pada tahun 1990-an, antara lain Kyoto Ziunkey,

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN SEBAGAI KONSUMEN PELAYANAN KESEHATAN NON MEDIS TUKANG GIGI

PIDANA DAN TINDAKAN TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK. oleh

Transkripsi:

PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI DALAM KAITANNYA DENGAN TRANSAKSI YANG MENGGUNAKAN INTERNET Oleh : I Made Duwi Putra Anak Agung Ngurah Yusa Darmadhi Bagian Hukum Peradilan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACTS The growth of technological Progress make the change of pattern in the socialize human life, and it can conduct the economic activity in the local scale, regional and also global. In the individual assocciation by using internet technology will take the relation pattern between individual which is unlike what that happened in the real. By the existence of internet, contractual terms between subject of law and each other without meeting (face to face), even it is enabled for subject of law not to recognizing each other.during the people conducting activity in the illusory world, especially in the private law, like commerce, agreement and also banking activity, it is enabled to take a problems such as performed in the conventional private relationship. If the internet consumers in the private activity feel their private rights are impinged and they are wish to claim their rights, so there is civil dispute. The relationship between the individual in the transaction using internet not arrange peculiarly yet in law. But judge have to find the law and also create the law if he confronted with a dispute in the transaction using internet. Keywords: Judge, Technology, Settlement Of Civil Disputes, Internet Transactions ABSTRAK Pertumbuhan Kemajuan teknologi membuat perubahan pola dalam kehidupan manusia bersosialisasi, dan dapat melakukan kegiatan ekonomi dalam skala lokal, regional dan juga global. Dalam pergaulan individu dengan menggunakan teknologi internet akan mengambil pola hubungan antara individu yang tidak seperti apa yang terjadi di dunia nyata. Dengan adanya internet, persyaratan kontrak antara subjek hukum dan satu sama lain tanpa pertemuan (face to face), bahkan diaktifkan untuk subjek hukum tidak mengenali satu sama lain. Selama orang-orang yang melakukan aktivitas di dunia maya, khususnya dalam hukum privat, seperti perdagangan, perjanjian dan aktivitas juga perbankan, diaktifkan untuk mengambil masalah seperti yang dilakukan dalam hubungan pribadi konvensional. Jika konsumen internet dalam aktivitas pribadi merasa hak-hak pribadi mereka dilanggar dan mereka ingin untuk mengklaim hak-hak mereka, sehingga ada sengketa perdata. Hubungan antara individu dalam transaksi menggunakan internet belum mengatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan. Tapi hakim harus menemukan hukum dan juga menciptakan hukum jika ia dihadapkan dengan sengketa dalam transaksi menggunakan internet. Kata Kunci : Hakim, Teknologi, Penyelesaian Sengketa Perdata, Transaksi Internet 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat mempunyai kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Kebutuhan hidup ini hanya dapat dipenuhi secara wajar apabila manusia saling mengadakan hubungan antara satu sama lainnya. Dalam hubungan itu, timbullah hak dan kewajiban timbal balik yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak. Dengan adanya internet, hubungan hukum antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum yang lain tidak hanya terjadi secara langsung (face to face),tetapi dapat berlangsung tanpa pertemuan, bahkan dimungkinkan antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum lainnya tidak saling mengenal. Kegiatan yang berkembang di internet dewasa ini diantaranya adalah model transaksi perdagangan (e-commerce). Pada perjalanannya internet juga telah melahirkan konsep baru di bidang-bidang lainnya seperti pendidikan (e-learning), pemerintahan (e-goverment), bisnis (e-business), dan politik (e-democracy). 1 Terkait dengan perkara perdata yang bersumber dari penggunaan internet sebagai medianya proses pembuktian menjadi suatu masalah tersendiri. Hukum pembuktian yang berlaku di Indonesia sekarang ini belum dapat digunakan untuk transaksi yang dilakukan secara elektronik. Hal ini dikarenakan di Indonesia masih terdapat keharusan tentang adanya bukti tertulis yang akan dibawa ke pengadilan bila terjadi sengketa. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik membahas mengenai proses penyelesaiaan sengketa perdata di pengadilan negeri dalam kaitannya dengan transaksi internet khususnya yang menggunakan digital signature. 1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara hakim menyelesaikan sengketa perdata transaksi internet serta apa saja faktor yang menghambat hakim dalam menyelesaikan sengketa perdata transaksi internet. 1 Ramli, 2004, Cyber Law Dalam Sistem Hukum Indonesia, Refika Aditama, Bandung, h. 34. 2

II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENULISAN Jenis penulisan yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Menurut Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa penelitian hukum normatif mencakup: penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi, penelitian sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum. 2 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Cara Hakim Menyelesaikan Sengketa Perdata Transaksi Internet Proses peradilan perdata diawali dengan adanya suatu gugatan ataupun permohonan. Pihak yang mempunyai kepentingan wajib mengajukan gugatan. Dalam suatu gugatan disyaratkan adanya kepentingan hukum. 3 Walaupun undang-undang tidak mensyaratkan adanya dasar suatu gugatan, karena hakim akan mengkualifisir aturan hukum yang tepat, tetapi suatu gugatan harus didasarkan atas suatu alas hukum yang jelas guna menguatkan dalil-dalil yang diajukan. Proses sentral dalam proses peradilan perdata adalah masalah pembuktian. Proses pembuktianlah yang akan menentukan siapa yang berhak atau wenang terhadap pokok perkara yang disidangkan, terkait dengan perkara perdata yang bersumber dari penggunaan internet sebagai medianya proses pembuktian menjadi suatu masalah tersendiri. Alat bukti yang dapat diajukan dalam permasalahan e-commerce antara lain yaitu alat bukti tertulis dan keterangan ahli. Dalam suatu e-commerce transaksi dilakukan melalui media internet, bahkan termasuk didalamnya pembubuhan tanda tangan (digital signature). Dari perspektif hukum, digital signature adalah sebuah pengamanan pada data digital yang dibuat dengan kunci tanda tangan pribadi (private signature key), yang penggunaannya tergantung pada kunci Public (public Key) yang menjadi pasangannya. Fungsi digital signature adalah sama seperti tanda tangan yang dibubuhkan dalam perjanjian hitam di atas putih, yaitu untuk memastikan otentitas dari dokumen tersebut. 2 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitin Hukum Normatif & Empiris, cetakan I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h.153. 3 Harahap, 2005, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta, h.15. 3

Selain itu, fungsi digital signature juga untuk memastikan keutuhan dari dokumen tersebut tidak berubah selama proses transmisi. Eksistensi digital signature ditandai dengan keluarnya sebuah sertifikat kunci tanda tangan (signature key certificate) dari suatu badan pembuat sertifikat (certifier). 4 Dalam sertifikat ini ditentukan nama pemilik kunci tanda tangan dan karakter dari data yang sudah ditandatangani, untuk kekuatan pembuktian. 2.2.2. Faktor Yang Menghambat Hakim Dalam Menyelesaikan Sengketa Perdata Transaksi Internet Hadirnya masyarakat informasi (information society) yang diyakini sebagai salah satu agenda penting masyarakat dunia di melinium ketiga antara lain dengan pemanfaatan internet yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia, bukan saja di Negara-negara berkembang termasuk Indonesia. 5 Dalam menyelesaikan sengketa di pengadilan ada beberapa faktor-faktor penghambat hakim dalam menyelesaikan sengketa transaksi internet yaitu : 1. Lemahnya Dasar Hukum Perundang-Undangan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam pasal 138 yang menyebutkan bahwa surat sebagai alat bukti dibedakan menjadi dua yaitu akta dan surat-surat lain. Dalam transaksi internet disini menggunakan alat bukti yang berupa surat yang dibubuhi tandatangan, akan tetapi kekuatan pembuktiannya masih belum bisa dibuktikan jika tidak ada saksi dan bukti-bukti lainnya di persidangan. 2. Bukti Yang Belum Pasti Dalam sengketa transaksi internet Selama melakukan kegiatan di dunia maya, terutama di bidang keperdataan, seperti Perdagangan maupun perjanjian, dimungkinkan terjadinya permasalahan hukum. Apabila subyek hukum pengguna internet dalam aktivitas keperdataan tersebut merasa hak perdatanya dilanggar dan ingin mengajukan tuntutan hak, maka akan timbul sengketa keperdataan. Untuk melaksanakan tuntutan tersebut dilakukan dengan mendasarkan pada hukum acara perdata. 6 4 Makarim Edmum, 2004, Kompilasi Hukum Telematika, Rajawali, Jakarta, h.54. 5 Ibid 6 Mukti Hartono, 2003, Praktek Perkara Perdata, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h.76. 4

3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Akan Bahaya Transaksi Internet Meskipun sudah diberlakukannya peraturan mengenai pembatasan penggunaan transaksi melalui internet, banyak masyarakat yang belum paham akan bahayanya penggunaan transaksi dunia maya jika terdapat beberapa kasus atau sengketa. Dimana hakim sangat sulit untuk menyelesaikan kasus transaksi internet secara perdata jika masyarakat belum paham mengenai perjanjian atau transaksi bisnis melalui internet. Hal ini berarti hakim menetapkan hukumnya kepada yang bersangkutan, memberi keadilan. Di sini hakim mengambil kesimpulan dari adanya premisse mayor, yaitu (peraturan) hukum dan premisse minor, yaitu peristiwanya. Sekalipun hal ini merupakan Faktor penghambat, tetapi bukan semata-mata hanya logika saja yang menjadi dasar kesimpulan hakim. III. KESIMPULAN 1. Cara hakim dalam menyelesaikan sengketa perdata transaksi internet yaitu menyiapkan pembuktian dengan alat-alat bukti yang berupa pembubuhan tandatangan pada digital signature dalam transaksi e-commerce. 2. Faktor penghambat hakim dalam menyelesaikan perdata transaksi internet yaitu pertama lemahnya dasar hukum perundang-undangan, kedua bukti yang belum pasti dan yang terakhir kurangya kesadaran masyarakat akan bahaya transaksi internet. DAFTAR PUSTAKA Buku Harahap, 2005, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, Jakarta. Makarim Edmum, 2004, Kompilasi Hukum Telematika, Rajawali, Jakarta. Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, cetakan I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Mukti Hartono, 2003, Praktek Perkara Perdata, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ramli, 2004, Cyber Law Dalam Sistem Hukum Indonesia, Refika Aditama, Bandung. Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 5