TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016/2017

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

IDENTIFIKASI TENTANG HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERPUSTAKAAN OLEH MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2011 DI KAMPUS WATES

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MINAT KARYAWAN RS BETHESDA UNTUK MENGGUNAKAN FASILITAS OLAHRAGA DI GYM AND AEROBIC RS BETHESDA

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PESERTA UKM TENIS LAPANGAN UNY TERHADAP PERMAINAN TONNIS

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TINGKAT PENGETAHUAN PERMAINAN TONNIS SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI MIJAHAN 2 GUNUNGKIDUL

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

Oleh : Lukman Hakim Paryanto

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK MUHAMMADIYAH T/A 2016/2017

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS XI DALAM BELAJAR BELADIRI DI SMA NEGERI 1 SELOMERTO WONOSOBO TAHUN AJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 SATU ATAP TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Edisi ke Tahun 2016

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SENAM LANTAI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

OPINI PENYEBAB DAN PENANGANAN TERAPI MASASE PADA PASIEN CEDERA OTOT TUMIT DI PHYSICAL THERAPY CLINIC

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN 2016 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

MINAT MAHASISWA PJKR TERHADAP MATAKULIAH OLAHRAGA PILIHAN JUDO The interest of PJKR students towards Judo subject

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VII SMP N 3 SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PERSEPSI SISWA SMA N 1 PARIGI PANGANDARAN TERHADAP PEMBELAJARAN RENANG

KREATIVITAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA GEDE 1 DALAM MEMAINKAN ALAT OLAHRAGA BOLA KASTI DAN SIMPAI

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA

THE DIFFERENCES OF SOCIAL VALUES OF THE STUDENTS WHO PARTICIPATE SPORTS AND NON SPORTS EXTRACURRICULAR AT STATE HIGH SCHOOL 1 IMOGIRI BANTUL

Transkripsi:

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG THE LEVEL OF STUDENTS' INTEREST TOWARD FORWARD ROLL LEARNING ON CLASS VIII IN JUNIOR HIGH SCHOOL 7 MAGELANG CITY IN ACADEMIC YEAR 2016/2017 Oleh Email : Ikbal Maylana : ikbalmaylana@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya pembelajaran senam lantai guling depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat siswa VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan data menggunakan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Kota Magelang Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 145 siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berada pada kategori sangat rendah sebesar 2,76% (4 siswa), rendah sebesar 35,17% (51 siswa), sedang sebesar 28,28% (41 siswa), tinggi sebesar 25,52% (37 siswa), dan sangat tinggi sebesar 8,28% (12 siswa). Kata kunci: minat siswa, pembelajaran, senam lantai guling depan Abstract This research is motivated by not maximized in learning forward roll in gymnastics. This study aims to determine the level of students interest toward forward roll learning on Class VIII in Junior High School 7 Magelang City in Academic Year 2016/2017. This research is a descriptive research. The method used was a survey by using a questionnaire as the data collecting technique. Subjects in this study were all students of Class VIII Junior High School 7 Magelang City in Academic Year 2016/2017, amounting to 145 students. Data were analyzed by using quantitative descriptive analysis in the form of a percentage. The results showed that the level of students interest toward forward roll learning on Class VIII in Junior High School 7 Magelang City in Academic Year 2016/2017 are in the category "very low" by 2.76% (4 students), "low" of 35.17% ( 51 students), "medium" by 28.28% (41 students), "high" of 25.52% (37 students), and "very high" amounted to 8.28% (12 students). Keywords: students interest, learning, forward roll in gymnastics 1

PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh pendidikan formal. Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Magelang merupakan salah satu sekolah yang berada di Kota Magelang, Jawa Tengah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan salah satu pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah pembelajaran senam lantai guling depan. Materi gerak senam guling depan diberikan di sekolah menengah pertama di semua tingkat kelas. Pembelajaran senam guling depan di kelas VIII diajarkan dalam Standar Kompetensi (SK) 9. Mempraktikkan teknik dasar senam lantai dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar (KD) 9.2 Mempraktikkan rangkaian teknik dasar guling depan dan guling lenting serta nilai disiplin, keberanian dan tanggung jawab. Guling depan merupakan proses rangkaian gerakan berputar ke depan dengan bantuan tangan di dekat kaki serta dorongan dari kaki untuk mencapai hasil yang maksimal. Guling depan adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat (Muhajir, 2004: 133). Jadi, dalam gerakan guling depan, gerakan tubuh harus dibulatkan. Aktivitas guling depan dapat terbagi atas dua bagian, yaitu guling depan dan sikap awal jongkok dan guling depan dengan sikap awal berdiri yang melibatkan punggung, pundak, dan tengkuk. Materi senam lantai merupakan materi yang cukup jenuh, di mana siswa malasnya melakukan gerakan dan adanya rasa takut, malu terutama siswi putri saat melakukan guling depan sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang menarik agar siswa-siswi minat saat pelajaran senam lantai pada guling depan. Beradasarkan observasi selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Magelang dan mengamati saat guru mengajar, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Penjas memberikan informasi bahwa selama pembelajaran senam lantai yang dilakukan, siswa belum bisa melakukan gerakan dengan baik, masih banyak yang berguling ke kiri, berguling ke kanan, posisi berguling yang salah, penempatan posisi tangan tidak sesuai, di mana posisi saat jatuh berguling ke depan saat penempatannya yang masih salah, hal ini dibuktikan selama proses pembelajaran berlangsung. Selama informasi dari guru penjas pada saat pembelajaran berlangsung terlihat siswa kurang minat dalam mengikuti pembelajaran senam lantai guling depan. Adapun faktor lain yang menyebabkan kurangnya minat pembelajaran senam lantai guling depan, yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti sulit memahami pembelajaran senam lantai guling depan, ketidak seriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa takut saat melakukan guling depan, dan cara mengajar yang digunakan oleh guru membuat siswa kurang untuk mengikuti pembelajaran. Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Magelang mempunyai prasarana yang kurang untuk pembelajaran senam lantai yang berupa matras. Matras yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Magelang sudah memiliki 2 sedangkan siswa dalam satu kelas ada 32 berarti ketersediaan matras perlu di tingkatkan, informasi dari guru penjas baik media elektronik maupun gambar belom ada, gedung untuk pembelajaran senam yang berupa aula sudah memiliki namun berdasarkan informasi dari guru penjas tidak sering digunakan karena perlu ditingkatkan perawatannya. 2

Faktor di sekolah dan dedikasi guru serta hasil belajar anak, lingkungan keluarga, dan dorongan orang tua merupakan faktorfaktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. Akan tetapi yang lebih pentingnya ialah dalam faktor dari siswa itu sendiri yakni dorongan kuat disertai dengan adanya hasil belajar, maka kita sering mengenalnya dengan istilah minat. Minat secara psikologis itu sangat berpengaruh sekali dalam diri seorang siswa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh siswa itu sendiri. Menurut Djaali (2006: 121) Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya yang menyuruh. Adanya suatu minat yang kuat seorang atau siswa akan mempunyai semangat yang kuat pula agar segala yang diinginkan dapat terwujud. Minat itu berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat dalam belajar akan terus tekun belajar. Berbeda dengan siswa hanya menerima pelajaran, hanya bergerak untuk mau belajar tanpa adanya minat yang ada dalam dirinya. Siswa yang menerima pelajaran tidak mempunyai minat untuk tekun belajar karena tidak adanya dorongan minat dalam dirinya. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa minat merupakan suatu kecenderungan perasaan seseorang yang senang terhadap sesuatu, maka apabila seorang siswa tekun belajar nilainya akan memuaskan. Demikian pula, minat siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan saat senam lantai khususnya pada guling depan. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut yang telah diuraikan di atas di atas, maka peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul, yaitu: Tingkat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Guling Depan Kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 139), penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan keadaan atau status fenomena. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Definisi Operasional Variabel Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat minat siswa 7 Kota Magelang. Definisinya adalah suatu kecenderungan dalam diri siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Magelang untuk tertarik serta mempunyai perhatian terhadap suatu objek dan merasa senang untuk terlibat dalam aktivitas yang merupakan sebab dari pengalaman atas aktivitas terhadap pelaksanaan pembelajaran, yang diukur dengan menggunakan angket yang hasilnya berupa skor. Subjek Penelitian Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2008: 181), Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 173), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Magelang yang berjumlah 145 siswa. 3

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 102-103) angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check list ( ) pada kolom atau tempat yang sesuai, dengan angket langsung menggunakan skala bertingkat. Dalam angket ini disediakan empat alternatif jawaban. Penelitian ini tidak menggunakan uji coba instrumen, karena dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah teknik one shoot. Menurut Suharsimi Arikunto (2014: 122), teknik one shoot model yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat. Artinya ketika pertama kali menyebarkan angket ke responden, maka hasil dari satu kali penyebaran angket dipakai dalam subjek penelitian yang sesungguhnya. Instrumen tingkat minat siswa terhadap Magelang, terbagi dua faktor, yaitu: (1) Faktor Instrinsik terdiri dari 2 indikator: (a) fisiologis, (b) psikologis. (2) Faktor Ekstrinsik terdiri dari 2 indikator: (a) sosial, (b) nonsosial. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Penghitungan statistik deskriptif menggunakan statistik deskriptif persentase, karena yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, lingkaran, piktogram, perhitungan mean, modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data perhitungan rata-rata, standar devisiasi, dan persentase (Sugiyono, 2016: 120). Cara perhitungan analisis data mencari besarnya frekuensi relatif persentase, dengan rumus sebagai berikut: P = 100% Keterangan: P = Persentase yang dicari (Frekuensi Relatif) F = Frekuensi N = Jumlah Responden (Anas Sudijono, 2011: 58) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Distribusi frekuensi data hasil penelitian tentang tingkat minat siswa 7 Kota Magelang didapat skor terendah (minimum) 53,0, skor tertinggi (maksimum) 120,0, rerata (mean) 82,77, nilai tengah (median) 79,0, nilai yang sering muncul (mode) 69,0, standar deviasi (SD) 15,01. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, tingkat minat siswa terhadap Magelang dapat disajikan pada gambar 1 sebagai berikut: Persentase Tingkat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Guling Depan Kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 2.76% Sangat Rendah 35.17% 28.28% 25.52% 8.28% Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Kategori Gambar 1. Diagram Tingkat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Guling Depan Kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang 4

Berdasarkan gambar 1 di atas menunjukkan bahwa tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berada pada kategori sangat rendah sebesar 2,76% (4 siswa), rendah sebesar 35,17% (51 siswa), sedang sebesar 28,28% (41 siswa), tinggi sebesar 25,52% (37 siswa), dan sangat tinggi sebesar 8,28% (12 siswa). 1. Faktor Intrinsik Distribusi frekuensi data hasil penelitian tentang tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berdasarkan faktor instrinsik didapat skor terendah (minimum) 27,0, skor tertinggi (maksimum) 64,0, rerata (mean) 44,58, nilai tengah (median) 44,0, nilai yang sering muncul (mode) 40,0, standar deviasi (SD) 8,20. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, tingkat minat siswa terhadap Magelang Jawa Tengah berdasarkan faktor instrinsik dapat disajikan pada gambar 2 sebagai berikut: Berdasarkan gambar 2 di atas menunjukkan bahwa tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berdasarkan faktor instrinsik berada pada kategori sangat rendah sebesar 7,59% (11 siswa), rendah sebesar 27,59% (40 siswa), sedang sebesar 30,34% (44 siswa), tinggi sebesar 24,14% (35 siswa), dan sangat tinggi sebesar 10,34% (15 siswa). 2. Faktor Ekstrinsik Distribusi frekuensi data hasil penelitian tentang tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berdasarkan faktor ekstrinsik didapat skor terendah (minimum) 24,0, skor tertinggi (maksimum) 57,0, rerata (mean) 38,19, nilai tengah (median) 38,0, nilai yang sering muncul (mode) 38,0, standar deviasi (SD) 7,91. Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram, tingkat minat siswa terhadap Magelang Jawa Tengah berdasarkan faktor ekstrinsik disajikan pada gambar 3 berikut: Faktor Instrinsik Faktor Ekstrinsik Persentase 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 7.59% Sangat Rendah 27.59% 30.34% 24.14% 10.34% Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Kategori Persentase 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% 4.83% Sangat Rendah 31.03% 34.48% 22.07% 7.59% Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Kategori Gambar 2. Diagram Tingkat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Guling Depan Kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang Berdasarkan Faktor Instrinsik Gambar 3. Diagram Tingkat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Guling Depan Kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang Berdasarkan Faktor Ekstrinsik 5

Berdasarkan gambar 3 di atas menunjukkan bahwa tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berdasarkan faktor ekstrinsik berada pada kategori sangat rendah sebesar 4,83% (7 siswa), rendah sebesar 31,03% (45 siswa), sedang sebesar 34,48% (50 siswa), tinggi sebesar 22,07% (32 siswa), dan sangat tinggi sebesar 7,59% (11 siswa). Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat minat siswa 7 Kota Magelang berdasarkan faktor instrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat minat siswa 7 Kota Magelang masuk dalam kategori sedang. Tingkat minat siswa terhadap Magelang paling tinggi berada pada kategori rendah dengan persentase sebesar 35,17% atau 51 siswa dari 145 siswa mempunyai minat yang rendah terhadap pembelajaran guling depan, diikuti kategori sedang dengan persentase sebesar 28,28% (41 siswa). Kegiatan tanpa didasari oleh minat maka akan membuat kegiatan tersebut akan terasa berat dan menjenuhkan, namun apabila kegiatan tersebut didasari oleh minat maka kegiatan tersebut akan terasa menyenangkan. Anak yang berminat terhadap suatu kegiatan baik permainan atau pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan anak yang kurang berminat atau merasa bosan. Skinner (1997) dalam Yeti Budiyarti (2011: 12) mengemukan bahwa minat selalu berhubungan dengan objek yang menarik individu, dan objek yang menarik adalah yang dirasakan menyenangkan. Apabila seseorang mempunyai minat terhadap suatu objek, maka minat tersebut akan mendorong seseorang untuk berhubungan lebih dekat dengan objek tersebut, yaitu dengan melakukan aktivitas lebih aktif dan positif demi mencapai sesuatu yang diminatinya. Adapun faktor lain yang menyebabkan kurangnya minat pembelajaran senam lantai guling depan yaitu keaktifan siswa dalam pembelajaran seperti sulit memahami pembelajaran senam lantai guling depan, ketidak seriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa takut saat melakukan guling depan, cara mengajar yang digunakan oleh guru membuat siswa kurang untuk mengikuti pembelajaran. Gurupun tidak pernah memberi contoh bagaimana cara melakukan guling depan sehingga tidak adanya minat serta dorongan untuk menguasai pembelajaran senam lantai terutama guling depan. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Hasil ini menunjukkan seberapa besar minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jasmani dan apa saja faktor yang mempengaruhinya. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jasmani sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang dikemas oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa sebagai pelaku pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam keberhasilan pembelajaran. Sehingga pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa dan berusaha menumbuhkan minat belajar siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran guling depan harus mampu diminimalisir oleh guru agar siswa 6

dapat tertarik mengikuti pembelajaran guling depan dengan aktif. Permasalahan yang beragam dari siswa maupun pengemasan pembelajaran akan mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Menurut B. Suryobroto (1999: 109) minat kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada subjek atau menyenangi suatu objek. Hal ini menunjukkan bahwa seberapa besar minat siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani merupakan cerminan seberapa besar siswa tertarik terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. Keadaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar. Minat siswa yang tinggi akan tercermin dengan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran guling depan yang tinggi. Sebaliknya jika minat siswa rendah maka dapat tercermin dalam partisipasi siswa dalam pembelajaran yang rendah. Menurut Super dan Crites seperti dikutip oleh Cahyo Heru Setiyadi (2012: 25) dijelaskan bahwa minat itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Kondisi psikologis siswa menjadi patokan utama untuk seberapa besar minat siswa. dengan hal ini maka seorang guru harus mampu mengontrol dan menciptakan suasana pembelajaran yang meyenangkan dan menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekstrinsik lebih besar dari faktor intrinsik dalam mempengaruhi minat belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dan fasilitas pembelajaran lebih mempengaruhi siswa dibandingkan dengan perhatian, perasaan senang dan bentuk aktivitas siswa dalam pembelajaran. Peranan guru dalam pembelajaran sangatlah sentral untuk mengemas pembelajaran dan mengontrol kondisi kelas. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas dan mngontrol psikologis siswa agar siswa memiliki minat belajar yang tinggi. Minat belajar yang tinggi akan mambantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk menguasai keterampilan yang diajarkan dan meraih prestasi belajar yang maksimal. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan, bahwa tingkat minat siswa terhadap Magelang berada pada kategori sangat rendah sebesar 2,76% (4 siswa), rendah sebesar 35,17% (51 siswa), sedang sebesar 28,28% (41 siswa), tinggi sebesar 25,52% (37 siswa), dan sangat tinggi sebesar 8,28% (12 siswa). Saran Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian ini, antara lain: 1. Agar mengembangkan penelitian lebih dalam lagi tentang tingkat minat siswa VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang. 2. Agar melakukan penelitian tentang tingkat minat siswa terhadap pembelajaran guling depan kelas VIII Tahun Ajaran 2016/2017 di SMP Negeri 7 Kota Magelang dengan menggunakan metode lain. 3. Lebih melakukan pengawasan pada saat pengambilan data agar data yang dihasilkan lebih objektif. 7

DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Frafinbdo Persada. B. Suryobroto. (1999). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT Anem Kosong Anem. Cahyo Heru Setiyadi. (2012). Minat Mahasiswa PJKR 2010 terhadap Olahraga Pilihan Tenis Meja Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Djaali. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar. (2008). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA untuk Kelas X. Jakarta: Penerbit. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta. Suharsimi Arikunto. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Yeti Budiyarti. (2011). Minat Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarniyah dan Keguruan UIN. 8