BAB I PENDAHULUAN. Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%) Manjadi Pegawai Berwirausaha 8 10 Melanjutkan sekolah Total

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan SMK akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan di tengah masyarakat modern memiliki tingkat persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perekonomian, perindustrian, dan pendidikan. yang diambil seseorang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. 1 SD ke bawah , , ,69. 2 Sekolah Menengah Pertama , ,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengangguran terutama pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Berkenaan dengan tahap-tahap perkembangan, Papalia (Pinasti,2011,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gugun Ruslandi, 2016 Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Semakin banyaknya angka pengangguran jaman sekarang, memaksa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas ini diupayakan melalui sektor pendidikan baik pendidikan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Minat berwirausaha di Indonesia masih sangat rendah khususnya lulusan SMK. Menurut Direktur Pembinaan SMK Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Joko Sutrisno pada tahun 2010 jumlah lulusan SMK yang menjadi wirausaha hanya satu hingga dua persen dari 950 ribu lulusan per tahun (Lentera,2012). Padahal seharusnya dengan bekal kompetensi kejuruan yang bersifat praktis, lulusan SMK lebih mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia kerja sampai tahap menciptakan lapangan kerja sendiri sebagai wirausahawan dibandingkan lulusan sekolah menengah lainnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada 80 siswa SMK mengenai rencana mereka setelah lulus sekolah, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.1 Tabel 1. 1 Rencana siswa setelah lulus SMK Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%) Manjadi Pegawai 49 61 Berwirausaha 8 10 Melanjutkan sekolah 23 29 Total 80 100 Sumber :Hasil pra penelitian data diolah Dari tabel 1.1 tersebut, diperoleh hasil dari 80 orang siswa SMK yang mengisi kuisioner 10% yang memiliki kecenderungan untuk berwirausaha, dan sebagian besar siswa lebih memilih untuk bekerja atau menjadi pegawai yaitu sebesar 61%, serta 23% memilih untuk melanjutkan sekolah. Ini menunjukkan bahwa minat berwirausaha siswa SMK masih rendah.

2 Rendahnya minat wirausaha siswa SMK menunjukkan kecenderungan mereka untuk berwirausaha setelah lulus SMK rendah. Hal ini jika terus menerus dibiarkan maka dikhawatirkan akan memicu bertambahnya pengangguran seiring dengan bertambahnya jumlah lulusan serta sedikitnya lapangan kerja yang tersedia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan minat wirausaha siswa SMK. Wibowo (2011:110) mengungkapkan bahwa pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja, namun memiliki peluang besar untuk ikut mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersepsikan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku karakteristik kewirausahaan. Lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan pendidikan di sekolah kejuruan, hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat pasar tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh karena itu, Wibowo (2011:109) menegaskan bahwa kewirausahaan diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketidakseimbangan supply dan demand dalam bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Meskipun demikian, seringkali harapan tidak sesuai dengan kondisi riil, masih terdapat permasalahan yang menjadi kendala dalam mewujudkan lulusan SMK yang memiliki karakteristik wirausaha. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran yang berasal dari lulusan SMK mencapai 1,1 juta orang pada tahun 2013. Penyebab banyaknya pengangguran lulusan SMK, selain karena rendahnya jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi, penyebab lainnya adalah ketidakmampuan para lulusan SMK tersebut untuk menciptakan lapangan kerja. Kota Tasikmalaya sebagai kota yang memiliki potensi untuk mengembangkan industri kreatif memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan kewirausahaan. Didukung dengan banyaknya SMK dengan

3 bidang studi keahlian yang relevan untuk mengembangkan potensi daerah. Sesuai dengan instruksi presiden (inpres) NO. 6/2009 tentang pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia bahwa SMK merupakan salah satu elemen pendidikan yang sangat penting dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dengan demikian sangat penting unuk menumbuhkan minat wirausaha pada siswa SMK di kota Tasikmalaya dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat wirausaha siswa. Teori Perilaku terencana yang digagas oleh Icek Ajzen (1991) menyatakan bahwa minat sebagai anteseden terdekat dari perilaku. Minat dipengaruhi oleh sikap sebagai bentuk kepercayaan positif maupun negatif seseorang terhadap suatu perilaku, norma subjektif, dan efikasi diri. Selain itu menurut Ajzen, ada faktorfaktor eksogen yang mempengaruhi minat, diantaranya pengetahuan, keterampilan, faktor kepribadian, role model, dll. Faktor-faktor tersebut menurutnya berpengaruh tidak langsung terhadap minat melalui perubahan sikap. Minat merupakan kecenderungan hati untuk menciptakan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia. Minat tidak muncul begitu saja dan berkembang sesuai dengan faktorfaktor yang mempengaruhinya (Walgito, 2004:148) Keyakinan diri atau efikasi diri sangat dibutuhkan siswa SMK untuk berwirausaha. Keyakinan diri siswa bahwa ia mampu untuk melakukan aktivitas kewirausahaan serta keyakinan untuk mampu mengatasi kesulitan dalam berwirausaha. Keyakinan diri atau efikasi diri dapat tumbuh melalui beberapa cara. Menurut Bandura (1997) empat cara untuk mencapai efikasi diri yaitu pengalaman secara langsung, pembelajaran melalui pengamatan secara langsung, persuasi sosial, serta penilaian terhadap status psikologis yang dimiliki. Nursito (2013), mengemukakan bahwa keyakinan seseorang akan kemampuan diri untuk berwirausaha akan berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk berwirausaha.

4 Selain itu, penguasaan pengetahuan tentang kewirausahaan sangat dibutuhkan siswa SMK. Pengetahuan kewirausahaan merupakan hasil dari efektivitas proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan di SMK. Siswa SMK dengan penguasaaan pengetahuan yang mendalam terhadap suatu bidang tertentu akan lebih mudah dalam menentukan jenis usaha yang paling sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat menjalankan usaha secara lebih fokus di bidang tersebut. Sejalan dengan dengan pernyataan Linan (2004) bahwa pengetahuan yang luas tentang kewirausahaan (entrepreneurial knowledge) pasti memiliki pengaruh terhadap sikapnya terhadap kewirausahaan dan kesadaran seseorang akan profesi pewirausaha sehingga akan mendorong munculnya keinginan untuk menjadi pewirausaha Selain pengetahuan, keterampilan sangat diperlukan siswa untuk berwirausaha. Di Sekolah Menengah Kejuruan dikembangkan kecakapan vokasional yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran produktif. Kecakapan vokasional atau kecakapan kejuruan merupakan kompetensi siswa pada bidang keahlian yang dipelajarinya. Kecakapan vokasional yang tinggi akan mampu membentuk suatu harapan bagi remaja untuk dengan mudah mendapatkan pekerjaan, atau setidaknya mampu membuat mereka bekerja secara mandiri, Anwar (2006). Minat berwirausaha sebagai penghubung antara pertimbangan yang mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Minat wirausaha sebagai variabel endogen diduga dipengaruhi oleh faktor eksogen yaitu efikasi diri, pendidikan tentang kewirausahaan, dan kecakapan vokasional yang dimiliki siswa SMK, sikap wirausaha sebagai variabel antara. Sedangkan faktor bidang studi keahlian digunakan sebagai variabel kontrol. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efikasi Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kecakapan Vokasional Terhadap Sikap Wirausaha dan Implikasinya

5 Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Berdasarkan Bidang Studi (Survey Pada Siswa SMK se-kota Tasikmalaya). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha? 2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap wirausaha? 3. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha? 4. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa SMK? 5. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK? 6. Bagaimana pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha siswa SMK? 7. Bagaimana pengaruh sikap wirausaha siswa SMK terhadap minat berwirausahasiswa SMK? 8. Bagaimana model sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat menurut bidang studi keahlian? 1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap sikap wirausaha. 2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap wirausaha. 3. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap sikap wirausaha. 4. Untuk menganalisis pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa SMK.

6 5. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK. 6. Untuk menganalisis pengaruh kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha siswa SMK. 7. Untuk menganalisis sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha siswa SMK 8. Untuk mengetahui perbedaan sikap dan minat wirausaha siswa SMK dilihat dari bidang studi keahlian. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian inidapat dilihat secara teoritis maupun empiris. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.2.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri, kecakapan vokasional,dan sikap wirausaha terhadap minat berwirausaha. 1.3.2.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dapat memberikan informasi bermanfaat untuk pengambilan kebijakan bagi lembaga pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa SMK. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama. 3. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru kewirausahaan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kewirausahaan. Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan khususnya bagi pihak sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendorong tumbuhnya minat wirausaha di kalangan siswa.