ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUALITAS AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN BEKAS PERSAWAHAN GUNUNG PUTRI JAWA BARAT

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

Physical and Chemical Water Quality of Dug and Bore Well in the Working Area of Public Health Center II Guntur Demak Regency

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

IDENTIFIKASI KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI KAHAYAN DARI KEBERADAAN SISTEM KERAMBA STUDI KASUS SUNGAI KAHAYAN KECAMATAN PAHANDUT KALIMANTAN TENGAH

STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

Mengapa Air Sangat Penting?

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

PENENTUAN KUALITAS AIR

Penentuan parameter kualitas air secara kimiawi. oleh: Yulfiperius

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

KEEFEKTIFAN VARIASI WAKTU TINGGAL PADA PROSES FILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DI PERUM GRIYA FAJAR GENTAN BAKI SUKOHARJO

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 1. PENGAMATAN OBJEKLatihan Soal 1.1. Gambar yang dimaksud adalah mortar yang berfungsi untuk menghaluskan bahan.

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Kualitas Kimia Air Sumur di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2015

Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. PRINSIP Elektroda gelas yang mempunyai kemampuan untuk mengukur konsentrasi H + dalam air secara potensio meter.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Intrusi air laut terhadap kualitas air tanah dangkal dari pantai kota Surabaya. Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 3/rekat/14 (2014) :

ABSTRAK ANALISIS KUALITAS AIR YANG DI KONSUMSI WARGA DESA BATU MERAH KOTA AMBON.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

Fendra Nicola, Mukh Mintadi, Siswoyo* Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember * ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

PENELITIAN PENDAHULUAN KUALITAS AIR TANAH DI BANJAR SUWUNG BATAN KENDAL, KELURAHAN SESETAN, KOTA DENPASAR

GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA KEMA III KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut (Wardhana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO Hasrianti 1, Nurasia 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1,2 hasriantychemyst@gmail.com 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan fisika air sumur bor di Kota Palopo. Kualitas kimia air yang diteliti meliputi analisis derajat keasamaan (ph) dengan menggunakan ph meter, salinitas air dengan menggunakan salinometer. Pengujian kualitas fisika air meliputi penentuan suhu dengan menggunakan thermometer dan pengujian warna dengan menggunakan indra penglihatan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sampel yakni sampel A dan sampel B. Pengujian ph, salinitas, kekeruhan dan suhu dilaksanakan dilaboratorium Sel dan Jaringan Fsains Universitas Cokroaminoto Palopo. Hasil pengujian dari sampel A menunjukkan bahwa warna air keruh, suhu 26 o C, ph sebesar 7,6 dan salinitas 1.5. Sedangkan untuk sampel B menunjukkan bahwa warna air bening, suhu 26 o C, ph sebesar 7,4 dan salinitas 0.5. Kata Kunci: Air sumur bor, warna, suhu, ph, salinitas. 1. Pendahuluan Air merupakan bahan yang sangat vital yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh aktivitas kehidupan mahkluk hidup di bumi ini. Keseluruhan jumlah dari 40 juta mil kubik air yang berada di palnet bumi ini, baik yang di dalam atau di permukaan ternyata hanya 0,5% atau 0,2 juta mil kubik yang secara langsung dapat digunakan. Sisanya, yaitu 97% berbentuk air laut dan 2,5% berbentuk salju dan es abadi yang dalam keadaan cair baru dapat digunakan (Suriawiria, 2005). Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga karakteristik, yaitu fisika, kimia dan biologi (Suripin, 2001). Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Kualitas air menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas air adalah mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan kelestarian dalam penggunaannya. Air yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari khususnya untuk penyediaan air bersih harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan Halaman 747 dari 896

Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, kadar besi dalam air bersih yang dipergunakan adalah 1,0 mg/l. Air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut, pelumas, media transportasi, media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan membuat hidup jadi lebih sehat dan nyaman. Kandungan bahan-bahan kimia yang ada di dalam air berpengaruh terhadap kesesuaian penggunaan air. Secara umum karakteristik kimiawi air meliputi ph, alkalinitas, kation dan anion terlarut dan kesadahan (Suripin, 2001). ph, menyatakan intensitas kemasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. ph merupakan parameter penting dalam analisis kualitas air karena pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia di dalamnya. Air yang diperuntukkan sebagai air minum sebaiknya memiliki ph netral (+7) karena nilai ph berhubungan dengan efektifitas klorinasi. ph pada prinsipnya dapat mengontrol keseimbangan proporsi kandungan antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat (Chapman, 2000). Derajat keasaman (ph) air yang lebih kecil dari 6,5 atau ph asam meningkatkan korosifitas pada bendabenda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu kesehatan (Sutrisno, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitti Munfiah, dkk (2013) menunjukkan derajat ph 6,05-6,81. Derajat ph sumur bor 6,69-7,13. Baku mutu ph air bersih adalah 6,5-9,0 dan air minum adalah 6,5-8,5. Sebanyak 12 sumur gali (60%) dengan nilai ph yang tidak memenuhi syarat sebagai sumber air bersih dan air minum yaitu pada kondisi asam. Sedangkan pada sumur bor semuanya memiliki nilai ph yang yang memenuhi syarat air bersih dan air minum. Hasil observasi di lapangan menunjukkan pada beberapa peralatan perpipaan terjadi korosi dan timbul rasa yang tidak enak pada air tersebut. Menurut Kusnaedi (2010), persyaratan fisik air antara lain: tidak berwarna, termperatur normal, rasanya tawar, tidak berbau, jernih atau tidak keruh serta tidak mengandung zat padatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, umumnya masyarakat banyak menggunakan sumur galian maupun sumur bor. Berdasarkan observasi yang dilakukan dimasyarakat, diketahui bahwa kualitas fisik air sumur galian maupun sumur bor banya yang berwarna kuning kecoklatan sehingga Halaman 748 dari 896

dapat meninggalkan noda coklat pada pakaian. Untuk mengetahui tingkat kejernihan air dapat dilakukan pengujian terhadap tingkat kekeruhan. Semakin keruh air sumur yang kita gunakan maka semakin banyak zat-zat terlarut yang terdapat pada air tersebut. Salah satu zat yang dapat menyebabkan kekeruhan pada air adalah adanya kandungan besi (Fe) pada air. Noda coklat yang muncul dipakaian salah satu penyebabnya karena adanya kandungan zat kimia didalam air seperti besi (Fe). Keberadaan besi Fe dalam air yang dikonsumsi maupun yang dipakai oleh masyarakat untuk keperluan mencuci merupakan salah satu permasalahan yang terkait dengan kualitas kimia dari air minum. Derajat keasaaman (ph) juga merupakan salah satu bagian dari kualitaa kimia yang dapat menurunkan kualitas air. ph air netrral adalah berkisar antara 6,8-7,0 jika ph air berada dibawah ph 7 maka air berada dalam keadaan asam. Air yang memiliki derajat keasaman yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan terhadap wadah penampungan air, pipa, bahkan dapat merusak pakaian jika digunakan untuk mencuci pakaian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap air sumur bor yang digunakan oleh masyarakat yang tinggal diperumahan dosen universitas cokroaminoto palopo adalah air yang digunakan biasanya berbau dan berwarna agak kecoklatan sehingga dapat meninggalkan noda coklat atau membuat pakaian putih menjadi kekuningan. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis kualitas kimia dan fisika air sumur bor yang terdapat diperumahan dosen universitas cokroaminoto palopo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan fisika sir sumur bor yang terdapat diperumahan dosen Universitas Cokroaminoto Palopo. 2. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menggambarkan kualitas kimia dan fisika air sumur bor yang terdapat di Kota Palopo. Adapun parameter kualitas air yang diteliti meliputi analisis warna dan suhu yang merupakan kualitas fisika dan analisis salinitas dan ph yang merupakan kualitas kimia. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, labu takar, batang pengaduk, botol semprot, pipet volum, gelas ukur, gelas kimia, thermometer, ph meter digital dan Salinometer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur bor yang terdiri dari 2 sampel yakni sampel A yang diperoleh dari Halaman 749 dari 896

Analisis Warna, Suhu, ph Dan Salinitas Air Sumur Bor di Kota Palopo perumahan dosen UNCP dan sampel B yang diperoleh dari perumahan warga sekitar Islamic Center. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 1 kali pengambilan sampel yakni diwaktu pagi hari. Kedua Sampel air yang diperoleh dari sumur bor yakni sampel A dan sampel B dilakukan pengujian untuk melihat kualitas kimia dan fisika dari air. Adapun parameter-parameter yang diuji dalam kedua pengujian kualitas tersebut antara lain: 1. Kualitas Kimia a. Penentuan Derajat Keasaman (ph) Sampel air sumur sebanyak 1000 ml dibagi menjadi dua bagian masingmasing 500 ml dan dimasukkan kedalam gelas kimia. Sampel air kemudian diuji dengan menggunakan ph meter untuk mengetahui derajat keasamannya. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali (diplo) untuk menghindari data yang error. b. Salinitas Air Sampel air sumur sebanyak 1000 ml dibagi menjadi dua bagian masingmasing 500 ml dan dimasukkan kedalam gelas kimia. Pengujian salinitas air digunakan salinometer dengan cara memasukkan alat salinometer kedalam gelas kimia sampai constant. Pembacaan dilakukan dengan melihat penunjukkan pada batas pengukuran pada salinometer. Pengujian sampel dilakukan sebanyak dua kali (diplo) untuk menghindari data yang error. 2. Kualitas Fisika a. Pengujian Suhu Kedua sampel air sumur bor dimasukkan ke dalam dua buah gelas kimia masing-masing 500 ml. Pengujian dilakukan dengan menggunakan thermometer untuk mengetahui suhu air sumur yang terdapat pada gelas kimia tersebut. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali. b. Pengujian warna Warna dari air sumur dapat menjadi salah satu parameter penentuan kualitas air. Penentuan warna air ditentukan dengan menggunakan indra penglihatan. Dari hasil pembacaan dapat diketahui tingkat kekeruhan dari air sumur yang kemudian akan di sesuaikan dengan standar kekeruhan air. 3. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air sumur bor yang ditinjau dari kualitas fisik dan kimia air. Kualitas fisik air sumur diketahui melalui Halaman 750 dari 896

pengujian warna dan suhu sedangkan kualitas kimia diketahui melalui pengujian ph dan salinitas. Data Halaman 751 dari 896 hasil pengujian sampel air sumur bor yang dilakukan di Laboratorium Sel dan Jaringan Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Hasil Pengujian Warna, Suhu, ph dan Salinitas No Sampel Pengujian Ulangan I II Warna Keruh Keruh 1 A Suhu ( o C) 26 26 ph 7,6 7,6 Salinitas ( ) 1,5 1,5 Warna Bening Bening 2 B Suhu ( o C) 26 26 ph 7,4 7,4 Salinitas ( ) 0,5 0,5 a. Warna Warna pada air dapat disebabkan karena adanya bahan organik dan bahan anorganik, karena keberadaan plankton, humus dan ion-ion logam serta bahan-bahan lain (Effendi, 2003). Hasil pengujian laboratorium sampel air sumur pada lokasi A berwarna keruh sedangkan pada lokasi B berwarna bening. Berdasarkan hasil pengujian warna maka air sumur bor dari kedua lokasi memenuhi syarat sebagai air baku untuk air minum. b. Suhu Air yang baik harus memiliki temperatur yang sama dengan temperatur udara (20-30 o C). Air yang sudah tercemar mempunyai temperature di atas atau dibawah temperatur udara. Sampel air pada ke dua lokasi mempunyai suhu 26 o C. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa air sumur bor dari kedua lokasi memenuhi syarat air baku air minum sesuai kriteria mutu air kelas 1 berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. c. Derajat Keasaman (ph) Derajat keasaman (ph) air yang lebih kecil dari 6,5 atau ph asam meningkatkan korosifitas pada benda-benda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang mengganggu kesehatan. Hasil pengujian sampel air sumur pada lokasi A diperoleh ph 7,6 sedangkan pada lokasi B dengan ph 7,4. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa air sumur bor dari kedua lokasi memenuhi syarat air baku air minum sesuai kriteria mutu

Analisis Warna, Suhu, ph Dan Salinitas Air Sumur Bor di Kota Palopo air kelas 1 berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. d. Salinitas Salinitas merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas air, baik air permukaan maupun air tanah. Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kadar garam terlarut yang terdapat dalam air dalam gram per liter air laut. Hasil pengujian salinitas sampel air sumur pada lokasi A yaitu 1,5 sedangkan pada lokasi B yaitu 0,5. Menurut Purwanti dkk (2006), penggolongan atau klasifikasi tingkat keasinan air tanah untuk parameter salinitas terbagi atas air tawar dengan nilai salinitas <0,5, air payau dengan salinitas berkisar antara 0,5-30, air asin 30-50 dan air sangat asin atau air laut memiliki salinitas >40. Berdasarkan teori tersebut maka air sumur pada lokasi B termasuk kategori air tawar sedangkan pada lokasi A termasuk kategori air payau. Hal ini disebabkan karena letak lokasi yang berbeda dimana lokasi A berdekatan dengan laut. 4. Kesimpulan dan saran Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik dan kimia sampel air sumur pada lokasi A yaitu warna air keruh, suhu 26 o C, ph sebesar 7,6 dan salinitas 1.5. Sedangkan untuk sampel pada lokasi B menunjukkan bahwa warna air bening, suhu 26 o C, ph sebesar 7,4 dan salinitas 0.5. Perlu adanya perhatian dan kerjasama pemerintah dan peneliti untuk pengelolaan kualitas lingkungan khususnya penyediaan air baku untuk air minum yang sesuai dengan standar baku mutu. Daftar Pustaka [1] Chapman. D. Water quality assesment- A guide to use of biota, sediments and water in environmental monitoring-second edition. : Cambridge University Press : Inggris, 2000. [2] Effendi, H. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta, 2003. [3] Kusnaedi. Mengelolah Air Kotor untuk Air Minum. Penebar Swadaya: Jakarta, 2010. [4] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. [5] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. [6] Sitti Munifah, dkk. Physical and Chemical Water Quality of Dug and Bore Well in the Working Area of Public Health Center II Guntur Demak Regency. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 12 No. 2 / Oktober 2013. [7] Suriawiria, U. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit PT. Alumni: Bandung, 2005. Halaman 752 dari 896

[8] Suripin. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi: Yogyakarta, 2001. [9] Sutrisno, T. Teknologi penyediaan air bersih. Rineka Cipta: Jakarta, 2006. Halaman 753 dari 896