HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER III

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III STUDI DI BPM NY. S.A DESA BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

Faizatul Ummah ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu hamil antara lain disebabkan oleh pertambahan berat badan ibu hamil dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Ibu (AKI) yaitu angka kematian ibu akibat langsung dari proses reproduksi,

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

Analisis Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Melakukan Senam Hamil Pada Kelas Ibu Hamil

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

PENGUKURAN KAPASITAS VITAL PARU IBU HAMIL TRIMESTER TIGA UNTUK MENENTUKAN POSISI PERSALINAN YANG EFEKTIF

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

Senam Hamil Mempengaruhi Lama Persalinan Normal pada Primigravida. Pregnant Exercise Influence Vaginal Term Labor On Primigravid

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRI MESTER I DI BPS NY. SAYIDAH KENDAL

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II-III TENTANG SENAM HAMIL DENGAN MELAKUKAN SENAM HAMIL

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

SENAM HAMIL MEMPERCEPAT PROSES PERSALINAN KALA II

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

Luluk Susiloningtyas Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri

GAMBARAN PENERAPAN POLA MAKAN SEHAT PADA BALITA DI TK AL FAJR BAMA KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PABDEGLANG BANTEN PERIODE AGUSTUS 2011 JURNAL

Dian Purnama Sari. Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI BPM Ny.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI MENDORONG PELAKSANAAN SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA PROMOTING MOTIVATION OF PREGNANT EXERCIZE WOMEN PRIMIGRAVIDA ABSTRAK

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLINDES KOLPAJUNG 2 KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 3 TENTANG SENAM HAMIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. primigravida maupun multigravida dengan usia kandungan 22 32

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

Heriani STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Jln.Dr Mohammad Hatta No 687 B Baturaja.

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Olahraga pada Kehamilan. Kesehatan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

HUBUNGAN ANTARA KUNJUNGAN IBU HAMIL DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG KEHAMILAN DI BPM NY

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

INTISARI PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PROSES PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PRASASTI JOHO MOJOLABAN SUKOHARJO

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER III Tri Budi Rahayu 1, Yustina Ananti 2 1, 2 STIKES Guna Bangsa, Jln. Ring Road Utara Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta triarahayu88@gmail.com ABSTRACT Background : Not all women experience all the inconvenience commonly arise during pregnancy, but many women experience mild to light storey until degree level. Aspect of physiological, anatomical and psychological underlying any inconvenience to stimulate the knowledge of maternal to seek more efforts to overcome. Among pregnant exercise movements can accelerate blood circulation and flexibility of muscles that are stiff with limited physical movement. Objectives : This study purpose to determine the relationship between the level of maternal knowledge about pregnant exercise with the third trimester of pregnancy inconvenience in the BPM Nurhidayah Magelang Borobudur. Methods : The design used in this study was descriptive using correlative study with crosssectional approach. Results : The results of this study showed majority the knowledge about pregnant exercise of third trimester maternal was enough by 16 respondents (53.3%) while majority of third trimester maternal experienced the third trimester of pregnancy inconvenience in light storey level. Having statistical Kendall Tau (τ) test obtained p- value = 0.003 with significant alpha 0.01. This means that the p-value was less than alpha (0.01) and the correlation coefficient (r) of 0.455 or 45,5%. Conclusion: There was a relationship between the level of maternal knowledge about pregnant exercise with the third trimester of pregnancy inconvenience. Keywords : Knowledge of Pregnant Exercise, Pregnancy Inconvenience, Third Trimester PENDAHULUAN Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan tersebut dapat membuat perbedaan signifikan terhadap cara wanita memandang pengalaman kehamilannya. Aspek fisiologis, anatomis dan psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan untuk merangsang pengetahuan ibu hamil mencari upaya lebih lanjut untuk mengatasinya. cara mengatasi ketidanyamanan ini didasarkan pada gejala yang muncul (Varney, 2006). Menurut Kushartanti (2004) menyatakan senam hamil pada dasarnya sama dengan olahraga atau senam kebugaran yang lain. Akan tetapi, senam hamil memiliki aturan-aturan atau kekhususannya, memiliki aturanaturan sistematika yang khusus pula. Di samping itu juga memiliki prasarat penunjang misalnya instruktur, tempat, serta rekomendasi medis dari dokter atau bidan. Diantaranya gerakan-gerakan senam hamil 47

bisa memperlancar sirkulasi darah serta fleksibilitas otot- otot yang kaku karena gerakan fisik yang terbatas. Selain itu, terjadi peningkatan dalam kondisi fisik pada ibu hamil, diantaranya peningkatan energi, kekuatan, stamina, kebugaran serta kontrol terhadap otot. Senam hamil juga dapat mengurangi ketegangan, stress serta depresi dan yang utama karena senam hamil ini prinsipnya adalah menggerakan badan, jadi bisa membantu ibu untuk membuang kalori berlebih dan menjaga berat badan agar tetap seimbang selama kehamilan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Nurhidayah Borobudur Magelang terhadap 10 ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu yang belum mengetahui tentang senam hamil terutama yang berkaitan tentang pengertian, tujuan, manfaat, syarat dan larangan mengikuti senam hamil, dan bentuk latihan senam hamil yang dapat mengatasi ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III sebanyak 7 ibu hamil. Padahal kenyataannya salah satu manfaat senam hamil sangat berpengaruh dalam mengatasi ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III. Anggapan tersebut menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil. Dari kunjungan ANC 10 ibu hamil trimester III didapatkan hasil 7 ibu hamil trimester III mengalami ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III yaitu bengkak pada kaki 1 orang, nyeri punggung 2 orang, susah tidur 1 orang, mual muntah 1 orang, mudah lelah 1 orang, mudah terengah-engah atau sesak napas 1 orang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif menggunakan metode penelitian studi korelasi. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross sectional, dimana suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subyek penelitian diamati pada waktu yang sama. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil sebagai variabel independen dan ketidaknyamanan kehamilan trimester III sebagai variabel dependen. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan ANC di BPM Nurhidayah Borobudur Magelang selama periode penelitian, dengan jumlah populasi adalah 30 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik 48

total sampling dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Salah satu manfaat dari senam hamil yaitu dapat membantu dalam metabolisme tubuh selama kehamilan, membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa sesak nafas (Manuaba, 2010). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang senam hamil dikategorikan menjadi empat, yaitu 16 responden (53,3%). Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di BPM Nurhidayah Borobudur Magelang Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup Kurang 13 16 1 43,4 53,3 3,3 Total 30 100 Menurut Manuaba (2010), syarat mengikuti senam hamil salah satunya adalah ibu hamil cukup sehat berdasarkan pemeriksaan dokter atau bidan. Wanita hamil yang tidak mutlak dilarang mengikuti senam hamil apabila pada masa kehamilan terdapat kondisi seperti penyakit jantung dan kehamilan kembar. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal (Manuaba, 2010). Kushartanti (2004), membagi tujuan senam hamil menjadi 4 yang ditujukan untuk: 1. Meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. 2. Menguatkan dan merenggangkan otototot tertentu terutama otot yang berperan untuk persalinan dan mempertahankan postur. 3. Meningkatkan relaksasi tubuh terutama otot dasar panggul yang berperan besar dalam proses persalinan. 4. Melatih teknik pernafasan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi rasa nyeri his kala I maupun kala II. Latihan senam hamil didahului dengan latihan umum yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kontraksi tubuh, dinding perut, dan dasar panggul, juga melemaskan persendian dan mengurangi rasa kaku, nyeri otot dan sendi (Manuaba, 2010). Bentuk latihan senam hamil terdiri dari beberapa latihan antara lain: 49

1. Latihan Umum terdiri dari 7 bentuk latihan. 2. Latihan Pernapasan 3. Latihan Relaksasi 4. Latihan Menurunkan dan Memasukkan Kepala Janin ke PAP 5. Latihan Koordinasi Persalinan Latihan senam hamil tidak dapat dikatakan sempurna bila penyajiannya tidak disusun secara teratur yaitu minimal satu kali dalam seminggu yang dimulai saat umur kehamilan 24 minggu. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, wanita tersebut akan menjaga kesehatan tubuhnya dan janin yang dikandungnya secara optimal. Ketidaknyamanan kehamilan trimester III adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III yaitu dari mulai umur kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu. Menurut Varney (2006) beberapa ketidaknyamanan yang bisa terjadi pada ibu hamil selama kehamilan trimester III antara lain : konstipasi atau sembelit, edema atau pembengkakan, insomnia, nyeri punggung bawah (nyeri pinggang), kegerahan, sering buang air kecil, hiperventilasi dan sesak nafas, kram tungkai, nausea. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari 30 responden ibu hamil trimester III 17 responden mengalami ketidaknyamaan dengan tingkatan ringan (56,7%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Distribusi frekuensi responden ketidaknyamanan kehamilan trimester III di BPM Nurhidayah Borobudur Magelang Kategori Frekuensi Persentase (%) Ringan Sedang Berat 17 13 0 56,7 43,3 Total 30 100 Pembahasan hasil penelitian dengan analisa bivariat yaitu membandingkan p- value dengan signifikan alpha 0,01. Keputusan diambil jika p-value lebih kecil dari signifikan alpha (0,01) maka ada hubungan yang positif antara variabel independen (tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil) dan variabel dependen (ketidaknyamanan kehamilan trimester III). Apabila p-value lebih besar dari signifikan alpha (0,01) maka tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan ketidaknyamanan kehamilan trimester III dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. Hasil analisis korelasi Kendall Tau Tingkat pengetahuan R p n 0 Ketidaknyamanan ibu hamil 0,455 0,003 30 50

Pengetahuan (Knowledge) merupakan suatu proses dengan menggunakan pancaindra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2007). Berdasarkan pengalaman dan penelitian, ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dibandingkan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan karena didasari oleh kesadaran, rasa tertarik, dan adanya pertimbangan dan sikap positif. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni: 1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan yang dilakukan sebelum ditemukan metode ilmiah, yang meliputi : a. Cara coba salah (trial and error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain lagi sampai didapatkan hasil mencapai kebenaran. b. Cara kekuasaan atau otoritas Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. c. Berdasarkan pengalaman pribadi Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut. d. Melalui jalan pikiran Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan fikiran. 2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah (Notoatmodjo, 2005). Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan ketidaknyamanan kehamilan trimester III di BPM Nurhidayah Borobudur Magelang menunjukkan bahwa hasil uji statistik Kendall Tau didapatkan p- value=0,003 dengan signifikan alpha 0,01. 51

Ini berarti p-value lebih kecil dari alpha (0,01) dan correlation coefficient (r) sebesar 0,455 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif sebesar 0,455 atau 45,5% antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan ketidaknyamanan kehamilan trimester III. Hal ini berarti bahwa makin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil maka akan semakin ringan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama kehamilan trimester III karena dapat diatasi dengan melakukan senam hamil secara teratur. Tidak semua wanita mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan, tetapi banyak wanita mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Aspek fisiologis, anatomis dan psikologis yang mendasari setiap ketidaknyamanan (jika diketahui) dijelaskan untuk merangsang pengetahuan ibu hamil mencari upaya lebih lanjut untuk mengatasinya. (Varney, 2006) Menurut Kushartanti (2004) mengingat adanya perubahan fisiologis, ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikis. Diantaranya gerakangerakan senam hamil bisa memperlancar sirkulasi darah serta fleksibilitas otot-otot yang kaku karena gerakan fisik yang terbatas. Dengan kata lain, ibu hamil trimester III yang mengalami ketidaknyamanan kehamilan trimester III dapat berkurang dengan melakukan senam hamil. Latihan senam hamil didahului dengan latihan umum yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kontraksi tubuh, dinding perut, dan dasar panggul, juga melemaskan persendian dan mengurangi rasa kaku, nyeri otot dan sendi (Manuaba, 2010). Adapun beberapa manfaat senam hamil antara lain sebagai berikut: 1. Dapat membantu dalam metabolisme tubuh selama kehamilan, membantu fungsi jantung sehingga para ibu hamil akan merasa lebih sehat dan tidak merasa sesak napas. 2. Membantu mengendorkan ketegangan dan perasaan cemas. 3. Mencegah terjadinya kelainan letak. 4. Membimbing wanita menuju persalinan yang fisiologis. (Sari, 2008) Menurut Kushartanti (2004) mengingat adanya perubahan fisiologis, ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikis. Berbeda dalam kondisi normal ibu hamil akan mengeluhkan hal-hal berikut : 1. Mudah terengah-engah Keluhan ini muncul terutama dirasakan apabila rahim telah membesar sehingga mendesak sekat rongga dada dan mengganggu kembang kempisnya paru. Keadaan ini diperberat oleh meningkatnya kebutuhan oksigen ibu hamil dan meningkatnya hormon progesteron. Senam hamil akan mengurangi keluhan ini, demikian pula dengan 52

gerakan lengan yang bisa mengembangkan rongga rusuk dan melonggarkan pernapasan. 2. Mudah lelah Keluhan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan aliran darah yang kurang diimbangi oleh ketersediaan darah. Volume darah ibu hamil meningkat 30-50% dan frekuensi denyut jantung meningkat 20%. Peningkatan volume darah ini akan mengakibatkan pemekaran pembuluh darah sehingga sering timbul varices, ambeien, dan bengkak kaki. Gerakan senam hamil dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga dapat mengurangi keluhan ini. 3. Mual dan muntah Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan aktivitas hormon yang menurunkan peristaltik usus dan tertumpahnya asam lambung ke ujung atas lambung. Penurunan peristaltik ini juga akan memperlambat proses pencernaan dan mengakibatkan sembelit. Gerakan senam hamil akan meningkatkan peristaltik usus. Disamping itu, makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil juga dapat membantu. 4. Nyeri punggung dan pinggang Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan postur tubuh yang membentuk tulang belakang bagian bawah cenderung melengkung ke depan. Lengkungan ini disebabkan karena membesarnya perut. Disamping itu, keluhan ini juga di picu oleh adanya hormon relaksin yang mengendurkan persendian di panggul. Senam otot-otot punggung, perut dan panggul dapat memperbaiki postur dan mengurangi keluhan ini. 5. Nyeri panggul Keluhan ini disebabkan oleh semakin membesarnya uterus sehingga menekan panggul. Senam yang melatih otot-otot panggul dan otot dasar panggul dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang ada yaitu latihan pengencangan otot perut, punggung dan bokong. 6. Kram tungkai Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun hasil pengkajian menunjukkan bahwa mengkonsumsi susu, pemijatan dan senam dapat mengurangi keluhan tersebut. 7. Tidak bisa tidur Keluhan ini biasanya terjadi diakhir kehamilan karena pada saat itu terjadi penumpukan berbagai keluhan seperti susah bernapas, nyeri punggung, kejang kaki dan lain-lain. Latihan senam dengan relaksasi atau penenangan dan pengaturan napas sangat membantu ibu hamil untuk mengatasi keluhan ini. KESIMPULAN DAN SARAN 53

Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang senam hamil sedangkan sebagian besar ibu hamil trimester III mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan trimester III dalam tingkat ringan. Ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan ketidaknyamanan kehamilan trimester III. Hal ini berarti makin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil maka akan semakin ringan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu selama kehamilan trimester III karena dapat diatasi dengan melakukan senam hamil secara teratur. Oleh karena itu, tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil khususnya dalam pemberian KIE tentang senam hamil. Notoatmodjo, S., Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2005. Notoatmodjo, S., Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Nursalam, Manajemen Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta, 2011. Prawirohardjo, S., Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 2006. Riwidikdo, Handoko, Statistik Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, 2008. Sari, Y., Pedoman Singkat Perawatan Ibu, Bayi dan Balita, EGC, Jakarta, 2008. Varney, Helen, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, EGC, Jakarta, 2006. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Hidayat, Alimul, A.A, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta, 2007. Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati, C. F., Senam Hamil: Menyamankan Kehamilan, Mempermudah Persalinan, Lintang Pustaka, Yogyakarta, 2004. Manuaba, I.B.G., Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, 2010. 54