BAB I. PENDAHULUAN. berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (Depdiknas, 2008 : 16) Standar Isi Bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengetahuan serta membentuk kepribadian individu. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrase lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang penting untuk mempersatu kan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

I. PENDAHULUAN. pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Umumnya proses pembelajaran di SMP cenderung masih berpusat pada guru

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

Transkripsi:

1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (Depdiknas, 2008 : 16) Standar Isi Bahasa Indonesia untuk SMP. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan menulis yang tertuang dalam Standar Isi Bahasa Indonesia kelas VII semester ganjil adalah menulis catatan harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dengan bahasa yang baik dan benar. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Kompetensi ini sangat penting diajarkan untuk melatih kebiasaan menulis di kalangan siswa, namun demikian sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 6 Bandar Lampung masih kesulitan menulis catatan harian. Hal ini disebabkan siswa kelas VII SMP Negeri 6 Bandar Lampung belum terbiasa menulis catatan harian dan kekurangtepatan guru memilih metode pembelajaran menulis catatan harian menjadi faktor penyebab ketidak berhasilan. Indikasi ini terlihat Nilai rata-rata pelajaran menulis

2 khususnya menulis catatan harian siswa kelas VII menduduki peringkat terbawah dari kelima aspek penilaian berbahasa dengan KKM 65. Nilai tersebut dapat dijelaskan tabel berikut. Tabel 1 Nilai Rerata Aspek Kebahasan Siswa Kelas VII Semester Ganjil 2010/2011 Kelas Nilai Aspek Kebahasaan Menyimak Berbicara Membaca Menulis VII A 69 70 73 60 VII B 67 73 65 65 VII C 63 68 68 64 VII D 68 69 71 61 VII E 67 65 63 60 VII F 70 63 67 59 VII G 65 67 64 62 Rerata 67 67 67 62 Sumber Waka Kurikulum SMP Negeri 6 Bandar Lampung Berdasarkan wawancara antara peneliti dan guru, didapat gambaran mengenai kesulitan kegiatan menulis catatan harian, yaitu salah satunya kosakata yang dimiliki siswa terbatas mengingat mereka masih menduduki tingkat pertama pendididikan menengah pertama. Mereka merasa kesulitan merangkaikan kata menjadi catatan harian dengan bahasa yang ekpsresif. Di lain pihak, guru mengatakan pelajaran menulis harian adalah pelajaran yang paling tidak dikuasai siswa. Pembelajaran menulis adalah momok dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata siswa cukup memenga-ruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan menjadi tulisan catatan harian. Akibatnya mereka jadi enggan mengikuti pelajaran menulis catatan harian.

3 Guru juga masih kesulitan menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan materi menulis catatan harian. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis catatan harian, guru menggunakan metode ceramah dan tugas. Pada awal kegiatan belajar-mengajar, guru menerapkan pembekalan materi mengenai pengertian menulis catatan harian sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang tulisan catatan harian. Kemudian guru memberi tugas pada siswa menulis buku harain. Menurut siswa pembelajaran menulis catatan harian itu tidak menyenangkan karena mereka merasa kesulitan merangkaikan kata. Di lain pihak, guru mengatakan pelajaran menulis catatan harian adalah keterampilan berbahasa yang paling tidak dikuasai siswa. Pembelajaran menulis catatan harian adalah momok dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata siswa cukup memengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan menjadi catatan harian. Akibatnya mereka jadi enggan dan mengikuti pelajaran menulis catatan harian. Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis catatan harian. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis catatan harian, guru menggunakan metode ceramah dan tugas dan cenderung teoritis. Pada awal kegiatan belajar-mengajar, guru menerapkan pembekalan materi mengenai pengertian menulis catatan harian sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang tulisan catatan harian. Kemudian guru mengajarkan kepada siswa materi menulis catatan harian. Selanjutnya, siswa diminta membuat tulisan

4 catatan harian sesuai dengan penjelasan guru. Siswa masih mengalami kesulitan membuat tulisan catatan harian yang baik, terbukti hasil pekerjaan menulis catatan harian siswa belum maksimal. Kesulitan yang banyak dialami siswa adalah cara mengembangkan ide dan mengatur ide tersebut agar dapat ditulis secara runtut. 1.2 Identifikasi Masalah Rendahnya prestasi menulis catatan harian siswa kelas VII SMP Negeri 6 Bandar Lampung, masalah yang terkait dengan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Siswa kelas VII SMP Negeri 6 Bandar Lampung belum terbiasa menulis catatan harian. 2. Kekurangtepatan guru dalam memilih metode pembelajaran. 3. Menulis catatan harian belum menjadi budaya/tradisi baik bagi siswa ataupun guru. 4. Nilai rata-rata pelajaran menulis khususnya menulis catatan harian siswa kelas VII menduduki peringkat terbawah dari kelima aspek berbahasa dengan KKM 65. 5. Kosakata yang dimiliki siswa masih terbatas mengingat mereka masih menduduki tingkat pertama pendididikan menengah pertama dan merangkaikan kata-kata menjadi catatan harian dengan bahasa yang ekpsresif. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dicoba metode pembelajaran diskusi untuk meningkatkan kemampuan siswa SMP Negeri 6 Bandar Lampung kelas VII semester ganjil menulis catatan harian.

5 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran pada kegiatan menulis catatan harian dengan metode diskusi? 2. Apakah kemampuan siswa menulis catatan harian bisa ditingkatkan dengan penerapan metode diskusi? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah berikut ini. 1. Meningkatkan aktivitas siswa menulis catatan harian dengan penerapan metode pembelajaran diskusi. 2. Meningktakan kemampuan siswa menulis buku catatan harian dengan penerapan metode pembelajaran diskusi. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi guru untuk meningkatkan wawasan guru tentang model pmbelajaran diskusi dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis buku catatan harian. 2. Meningkatkan kemampuan siswa menulis buku catatan harian. 3. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 6 Bandar Lampung.