KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

dokumen-dokumen yang mirip
KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) PASAL 1 DEFINISI

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) Pasal 1 DEFINISI

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

2 Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembar

2017, No Nomor 23 Tahun 2014, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang T

KETENTUAN BERLANGGANAN

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

SURAT PERJANJIAN KONTRAK SEWA LOKASI PEMASANGAN REKLAME Di Jl... SURABAYA. Nomor :... /.../XII/2014. dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

, (tempat & tanggal)

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN BCABIZZ PT BANK CENTRAL ASIA Tbk (BCA)

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

SYARAT DAN KETENTUAN

JASA ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM SULFATE) DARI PELABUHAN TANJUNG PRIOK KE GUDANG PT. PUPUK KUJANG - CIKAMPEK

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

Tentang JUAL BELI TENAGA LISTRIK. Antara. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Dan PT ALMARON PERKASA

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

Ketentuan-ketentuan Umum PENJUALAN Barang (termasuk Perangkat lunak)

2. Jika pengguna tetap menggunakan layanan situs setelah adanya perubahan, maka itu berarti pengguna telah menyetujui perubahan tersebut.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

FORMULIR PENDAFTARAN PELANGGAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 30 / PDAM / KPTS / 2014 TENTANG

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG

SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA CV. WADITRA REKA CIPTA DENGAN HERO YUDO MARTONO TENTANG PEMBUATAN APLIKASI INTEROPERABILITAS INTER-DEPARTEMEN

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

BAB I. KETENTUAN UMUM

Perjanjian sewa menyewa TANAH DAN BANGUNAN ( RUMAH ) { }

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

No.5/ 28 /DPM Jakarta, 17 November 2003 S U R A T E D A R A N. Perihal : Tata Cara Penyelenggaraan Pusat Informasi Pasar Uang

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

1. IMELDA, Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Jalan Proklamasi No. 50, RT/RW: 001/001,

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

CONTOH SURAT PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM RUMAH

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

BAB 12 KONTRAK BERJANGKA CPOTR

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

PERJANJIAN KERJA SAMA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO)

BAB 11 KONTRAK BERJANGKA CRUDE PALM OIL CPOTU

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG

SURAT PERJANJIAN KERJA

KETENTUAN & SYARAT BERLANGGANAN I-PRIMA SATELITE BROADBAND

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

KONTRAK BERLANGGANAN SAMBUNGAN TELEKOMUNIKASI TELKOM SPEEDY ANTARA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DENGAN PELANGGAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

[Sponsor][Title] TEAM

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI YANG DITAWARKAN

KETENTUAN UMUM POLIS TM POWER LINK (REGULER PREMIUM)

KEPUTUSAN DIREKSI PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

BAB 2 KEANGGOTAAN PENJAMINAN. (a) Anggota Penjaminan Biasa, yang terdiri dari :

!"#$#%&'#(&)*%*(%+#(&,*$-./.(#(&%$#(!#)!0&$*)!#&'#(#&

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 7 /PBI/1999 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA,

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Contoh Perjanjian Leasing

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2006 T E N T A N G PELAYANAN AIR MINUM DI WILAYAH KOTA PANGKALPINANG

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH

Transkripsi:

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI a. "Biaya Pengaliran Kembali" adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan dalam rangka pengaliran Gas kembali sebagai akibat adanya penutupan pengaliran Gas. b. Biaya Pemasangan Kembali adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan dalam rangka pemasangan kembali Meter Gas dan/atau fasilitas lain milik PGN sebagai akibat adanya pembongkaran Meter Gas dan/atau fasilitas lain milik PGN. c. Bukti Berlangganan Gas adalah surat kesepakatan berlangganan Gas yang ditandatangani antara PGN dengan Pelanggan Kecil. d. "Bulan" adalah jangka waktu yang dimulai sejak pukul 00:00 WIB hari pertama dari bulan kalender dan berakhir pada pukul 24:00 WIB hari terakhir bulan kalender yang sama. e. Calon Pelanggan adalah perorangan/badan hukum/lembaga/badan usaha yang mengajukan permohonan kepada PGN untuk berlangganan Gas sebagai Pelanggan Kecil. f. Gas adalah gas bumi yang komponen utamanya adalah metana (CH 4 ). g. "Hari" adalah jangka waktu yang lamanya 24 (dua puluh empat) jam terus menerus, yang dimulai pukul 00:00 WIB dan berakhir pada pukul 24:00 WIB hari yang sama. h. Jumlah Gas Terpakai adalah jumlah Gas yang dipakai Pelanggan dalam periode 1 (satu) Bulan Kontrak dalam satuan volume (m 3 ) atau energi (MMbtu). i. "Kapasitas Maksimum Meter Terpasang" adalah jumlah Gas maksimum yang diizinkan melewati Meter Gas per jam sesuai dengan kemampuan Meter Gas dimana untuk meter turbin dihitung dengan formula: (Po + 1,01325) bar dikalikan dengan kapasitas maksimum Meter Gas (m 3 /jam) 1,01325 bar Po : pressure outlet (tekanan keluar operasi) j. Keadaan Kahar adalah kondisi terjadinya hal-hal diluar kemampuan/kekuasaan pihak PGN atau Pelanggan untuk mengatasinya dan bukan disebabkan karena kesalahan salah satu pihak yang mengakibatkan Bukti Berlangganan Gas tidak terlaksana baik sebagian atau seluruhnya.

Yang termasuk Keadaan Kahar adalah termasuk tetapi tidak terbatas pada: (i) (ii) (iii) kerusakan atau tidak berfungsinya peralatan/fasilitas milik PGN, turunnya tekanan/laju alir/kualitas pasokan Gas, berkurangnya pasokan Gas yang disebabkan oleh berakhirnya perjanjian pasokan Gas atau hal-hal yang diakibatkan oleh gangguan yang terjadi pada pihak pemasok Gas dan/atau transporter Gas termasuk peralatan pemasok Gas dan/atau transporter Gas dan/atau gangguan pada terminal penerima LNG dan/atau kapal pengangkut LNG, yang mengakibatkan terjadinya gangguan operasional pada jaringan pipa dan peralatan/fasilitas milik PGN, serta kerusakan atau tidak berfungsinya sistem Peralatan Gas yang digunakan untuk pemakaian Gas sesuai daftar Peralatan Gas dalam formulir Persetujuan Berlangganan Gas; kerusuhan, huru hara, pemberontakan, peperangan, embargo, blokade, perselisihan perburuhan, pemogokan; petir, topan, badai, banjir, kebakaran, gempa bumi, bencana alam; adanya tindakan Pemerintah, penerapan Undang-Undang atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan Pemerintah k. Ketentuan Umum adalah dokumen yang berisi syarat-syarat dan ketentuan pelaksanaan penyerahan Gas yang harus dipatuhi dan mengikat secara hukum bagi PGN dan Pelanggan termasuk perubahannya (jika ada) yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Bukti Berlangganan Gas. l. "Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan" adalah tempat usaha atau pabrik/rumah tinggal Calon Pelanggan/Pelanggan yang akan menggunakan/menggunakan Gas atau lokasi lain dan berada pada suatu tempat yang dimiliki atau dikuasai Calon Pelanggan/Pelanggan. m. Meter Gas adalah sistem alat ukur beserta perlengkapannya yang dimiliki atau dioperasikan oleh PGN yang berada di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan atau tempat lainnya yang disepakati oleh PGN dan Calon Pelanggan/Pelanggan dan digunakan sebagai dasar perhitungan pemakaian Gas. n. PGN adalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. o. Pelanggan adalah perorangan/badan hukum/lembaga/badan usaha yang sudah menandatangani dan terikat Bukti Berlangganan Gas. p. "Pemakaian Maksimum" adalah jumlah Gas maksimum yang dapat dipakai oleh Pelanggan sebagaimana disebutkan dalam Ketentuan Umum. q. Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas adalah pemakaian Gas oleh Pelanggan tanpa melalui Meter Gas atau pemakaian Gas tidak sesuai dengan peruntukkannya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian atau setiap tindakan termasuk namun tidak terbatas kepada perusakan atau pembongkaran segel pada Meter Gas dan/atau peralatan milik PGN atau hal-hal lain yang tidak sesuai

dengan Perjanjian dan/atau Ketentuan Umum, yang menyebabkan atau dianggap dapat menyebabkan kerugian bagi PGN. r. Pemasangan Tanpa Izin PGN adalah pemasangan dan penyambungan jaringan pipa baru dari atau ke Pipa Instalasi eksisting, atau perubahan Pipa Instalasi dari kondisi semula baik belum atau telah dialirkan Gas pada jaringan pipa baru tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas pada penambahan atau penggantian Peralatan Gas tanpa izin tertulis dari PGN. s. Pemeliharaan Rutin adalah pemeliharaan sistem jaringan pipa dan perlengkapan milik PGN yang dapat mengakibatkan terganggunya atau terhentinya pengaliran Gas. t. Peralatan Gas adalah peralatan milik Pelanggan yang digunakan secara langsung untuk pemakaian Gas berdasarkan Bukti Berlangganan Gas sebagaimana tercantum dalam Formulir Persetujuan Berlangganan Gas. u. Pipa Induk adalah segmen pipa pada sistem jaringan distribusi untuk menyalurkan Gas dari sumber pasokan ataupun stasiun penerima ke Pipa Servis. v. Pipa Instalasi adalah sistem jaringan pipa untuk menyalurkan Gas mulai dari outlet Meter Gas sampai dengan gas train atau regulator Peralatan Gas. w. Pipa Servis adalah pipa yang dipasang antara Pipa Induk sampai dengan Meter Gas. x. Surcharge adalah sanksi atas setiap kelebihan pemakaian Gas oleh Pelanggan di atas Pemakaian Maksimum per Bulan. y. "Tahun" adalah jangka waktu 12 (dua belas) Bulan yang dihitung mulai pukul 00:00 WIB dari hari pertama dari tahun kalender dan berakhir pada pukul 24:00 WIB hari terakhir dari tahun kalender yang sama. z. Taksasi adalah perhitungan pemakaian Gas Pelanggan dalam kondisi tidak terukur oleh Meter Gas. aa. Tanggal Dimulai adalah tanggal Gas pertama kali diserahkan di Titik Penyerahan sebagaimana tercantum dalam berita acara gas in atau suatu tanggal yang disepakati kedua belah pihak sebagaimana tercantum dalam berita acara Tanggal Dimulai. ab. "Titik Penyerahan" adalah flensa pertama kerangan setelah outlet Meter Gas. PASAL 2

HAK DAN KEWAJIBAN (1) Pelanggan berhak: (a) Memperoleh penyerahan Gas dalam jumlah yang cukup kecuali dalam Keadaaan Kahar atau Pemeliharaan Rutin; (b) Mengajukan keberatan atas tagihan rekening yang tidak sesuai dengan pemakaian sebenarnya disertai alasan dan bukti yang kuat; (c) Mendapatkan/meminta informasi dan penjelasan mengenai pemakaian Gas; (d) Mengajukan permohonan untuk berhenti berlangganan Gas kepada PGN bila diinginkan, setelah menyelesaikan segala kewajibannya kepada PGN. (2) Pelanggan wajib: (a) Menerima tanggung jawab, risiko dan pemilikan Gas yang beralih dari PGN kepada Pelanggan pada Titik Penyerahan; (b) Memberitahukan secara tertulis kepada PGN apabila hak pemakaian Gas oleh Pelanggan diserahkan kepada pihak ketiga sebagai akibat bangunan tersebut dialihkan kepada pihak ketiga; (c) Mengajukan permohonan tertulis kepada PGN jika Pelanggan menghendaki perubahan atau penambahan Pipa Instalasi dan biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pelanggan; (d) Memberitahukan segera kepada PGN atas kerusakan/kebocoran Pipa Instalasi; (e) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas kerusakan atau gangguan yang terjadi pada Pipa Instalasi milik Pelanggan. Biaya penggantian pipa, fitting, dan kelengkapannya yang timbul menjadi tanggung jawab Pelanggan (bila ada); (f) Mematuhi setiap peraturan atau ketentuan lain yang terkait dan berlaku di PGN dan Pelanggan bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul karena tidak ditaatinya peraturan yang berlaku; (g) Menjaga keamanan Meter Gas dari segala gangguan dan/atau tindakan yang dapat diperkirakan akan menimbulkan kerusakan atau hilangnya Meter Gas; (h) Membayar biaya atas: a. Perbaikan atau penggantian Meter Gas atas kerusakan akibat kesalahan dan/atau kelalaian Pelanggan atau pihak lain. b. Pemindahan lokasi Meter Gas, bila PGN menganggap perlu, untuk alasan keselamatan atau kemudahan pembacaan Meter Gas. (i) Menjamin bahwa segala keterangan yang diberikan dalam surat permohonan dan Bukti Berlangganan Gas dan/atau persyaratan lain sehubungan dengan pemasangan Pipa Instalasi adalah benar, apabila keterangan tersebut tidak benar maka PGN berhak menutup pengaliran Gas. (3) PGN berhak:

(a) (b) (c) Setiap saat melakukan inspeksi terhadap Pipa Instalasi; Meminta Pelanggan melakukan perubahan terhadap Pipa Instalasi bila terjadi perubahan teknis yang disebabkan kerusakan dan segala biaya yang timbul menjadi beban Pelanggan; Menutup pengaliran Gas ke Pelanggan apabila pemakaian Gas per bulan melebihi Pemakaian Maksimum sehingga mengakibatkan atau dianggap dapat mengakibatkan terganggunya operasi pengaliran Gas PGN atau Pelanggan tidak melaksanakan ketentuan ayat 3(b) Pasal ini. Segala risiko yang timbul sehubungan dengan penutupan pengaliran Gas menjadi tanggung jawab Pelanggan. (4) PGN wajib: (a) Bertanggungjawab atas penyerahan Gas kepada Pelanggan sampai Titik Penyerahan; (b) Memberitahukan kepada Pelanggan secepatnya apabila terjadi Keadaan Kahar dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk memulihkan kembali; (c) Memberitahukan jadwal Pemeliharaan Rutin kepada Pelanggan minimal 2 (dua) hari sebelum dilakukan Pemeliharaan Rutin serta perkiraan waktu yang diperlukan; (d) Menanggapi keluhan Pelanggan selambat-lambatnya 1x24 jam; (e) Memberikan informasi dan penjelasan pemakaian Gas Pelanggan (apabila diperlukan); (f) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas kerusakan atau gangguan akibat teknis operasional yang terjadi pada peralatan milik PGN tanpa memungut biaya apapun setelah Pelanggan memberitahukannya secara lisan atau tertulis kepada PGN melalui pengaduan gangguan. PASAL 3 PENCATATAN, PERHITUNGAN PEMAKAIAN GAS DAN TAKSASI (1) PGN akan melakukan pencatatan atas pemakaian Gas Pelanggan sesuai daur pencatatan meter gas. (2) Jumlah Gas Terpakai dalam 1 (satu) Bulan dihitung dari selisih hasil pembacaan angka meter Gas yang tercatat pada Bulan pencatatan berjalan dikurangi dengan pembacaan angka meter Gas yang tercatat pada Bulan sebelumnya. (3) Apabila Meter Gas rusak atau hilang dan/atau hasil pengukuran menimbulkan keragu-raguan, sedangkan Gas tetap mengalir dan digunakan Pelanggan, maka perhitungan pemakaian Gas dilakukan dengan cara Taksasi, yaitu: Pemakaian Gas selama 3 bulan sebelum pencatatan akhir Meter Gas diketahui rusak ( m 3 ) Pemakaian Gas = ------------------------------------------------------------------ 3

Perhitungan Taksasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Taksasi. PASAL 4 KETENTUAN PERHITUNGAN PEMBAYARAN PEMAKAIAN GAS (1) Pelanggan dikenakan perhitungan pembayaran pemakaian Gas per Bulan sebesar Jumlah Gas Terpakai dikalikan dengan harga Gas Pelanggan Kecil yang berlaku. (2) Apabila realisasi pemakaian Gas per Bulan oleh Pelanggan lebih kecil dari 50 (lima puluh) m 3, maka Pelanggan dikenakan perhitungan pembayaran pemakaian Gas sebesar 50 (lima puluh) m 3 dikalikan dengan harga Gas Pelanggan Kecil yang berlaku. (3) Pemakaian Maksimum Gas per Bulan adalah 1.000 (seribu) m 3. Apabila realisasi pemakaian Gas per Bulan oleh Pelanggan Kecil lebih besar dari 1000 (seribu) m 3 per Bulan, maka akan dikenakan ketentuan Surcharge sesuai Keputusan Direksi PGN yang berlaku. (4) Apabila pemakaian Gas sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini melebihi Kapasitas Maksimum Meter Terpasang sehingga mengakibatkan dan/atau dianggap dapat mengakibatkan terganggunya operasi penyaluran Gas PGN, maka PGN akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pelanggan supaya pemakaian Gas tidak melebihi Kapasitas Maksimum Meter Terpasang. (5) Apabila Meter Gas di Lokasi Pelanggan hilang atau pemakaian Gas per Bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) Pasal ini mengakibatkan kerusakan pada Meter Gas, maka Pelanggan wajib menanggung biaya perbaikan dan/atau biaya penggantian Meter Gas tersebut sampai dengan Meter Gas tersebut dapat berfungsi kembali sesuai dengan peruntukannya dalam Ketentuan Umum dan dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Metrologi yang akan dituangkan dalam suatu Berita Acara Perbaikan Meter Gas. Selain itu, Pelanggan juga berkewajiban untuk melakukan pembayaran pemakaian Gas yang dihitung secara Taksasi sesuai ketentuan yang berlaku. (6) Apabila terjadi kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5) Pasal ini, maka Kepala Fungsi Penjualan dan Layanan Area berhak menutup pengaliran Gas ke Pelanggan. Pelanggan tetap berkewajiban untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo sebelum dan sampai dengan tanggal penutupan pengaliran Gas. Segala risiko yang timbul sehubungan dengan penutupan pengaliran Gas menjadi tanggung jawab Pelanggan. (7) Apabila terjadi penutupan pengaliran Gas maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas adalah sebagai berikut: (a) (b) Penutupan dilakukan di akhir Bulan maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas adalah sesuai ketentuan ayat (1), (2) dan ayat (3) Pasal ini. Penutupan dilakukan tidak di akhir Bulan, maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas adalah Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan

pemakaian aktual dikalikan harga Gas yang berlaku. Apabila Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan pemakaian aktual sebagaimana dimaksud butir ini diatas Pemakaian Maksimum per Bulan, maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas sesuai ketentuan ayat (3) Pasal ini. (8) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar (Force Majure) sebagaimana diatur dalam Ketentuan Umum atau Pemeliharaan Rutin di pihak PGN, maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas adalah sebesar Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan pemakaian aktual dikalikan harga Gas yang berlaku. Apabila Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan pemakaian aktual sebagaimana dimaksud butir ini diatas Pemakaian Maksimum per Bulan, maka perhitungan pembayaran pemakaian Gas sesuai ketentuan ayat (3) Pasal ini. PASAL 5 JAMINAN PEMBAYARAN (1) Calon Pelanggan wajib membayar jaminan pembayaran berupa uang tunai sebesar...*) sesuai Keputusan Direksi PGN yang berlaku. Besaran jaminan pembayaran dapat ditinjau kembali atau diubah oleh PGN dan perubahan besaran jaminan pembayaran tersebut akan berlaku efektif setelah ditetapkan oleh Direksi PGN. Perubahan besaran jaminan pembayaran diberlakukan secara langsung kepada Pelanggan, yaitu dengan penyampaian *) Sesuai keputusan Direksi tentang Penerapan Jaminan Pembayaran untuk Pelanggan dan perubahannya (jika ada) perubahan besaran jaminan pembayaran tersebut dari PGN kepada Pelanggan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Bukti Berlangganan Gas Pelanggan Kecil dan mengikat Pelanggan dan PGN; (2) Jaminan pembayaran harus diserahkan kepada PGN sebelum penandatanganan Bukti Berlangganan Gas, yang dibuktikan dengan kuitansi pembayaran; (3) Apabila Pelanggan berhenti berlangganan Gas atau diberhentikan sebagai Pelanggan, maka PGN berhak memperhitungkan nilai jaminan pembayaran yang ada dengan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi Pelanggan (jika ada) yang timbul sebelum dan pada tanggal berhenti berlangganan Gas atau diberhentikan sebagai Pelanggan PGN; (4) Pelanggan harus mengambil nilai/sisa jaminan pembayaran dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berhenti berlangganan Gas atau diberhentikan sebagai Pelanggan PGN. Dalam hal nilai/sisa jaminan pembayaran tidak diambil dalam periode tersebut, maka Pelanggan tidak berhak atas nilai/sisa jaminan pembayaran tersebut dan jaminan pembayaran tersebut menjadi milik PGN; (5) Pelanggan tidak akan memperhitungkan jasa bunga yang timbul atas nilai jaminan pembayaran tersebut.

PASAL 6 PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN REKENING GAS (1) Perhitungan pemakaian Gas dimulai sejak Tanggal Dimulai (2) Pembayaran tagihan: (a) Informasi tagihan pemakaian Gas (rekening) Pelanggan setiap bulan mulai tanggal 6 (enam) sampai dengan tanggal 20 (dua puluh) dapat diperoleh di kantor PGN atau tempat lain yang ditunjuk; (b) Pembayaran atas pemakaian Gas sesuai jumlah yang tercantum dalam informasi tagihan pemakaian Gas (rekening) tersebut harus diterima di rekening PGN secara penuh (full amount) paling lambat tanggal 20 (dua puluh) Bulan penagihan; (c) Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di Loket PGN, ATM, Bank atau tempat lain yang ditunjuk oleh PGN. (d) Apabila tanggal 20 (dua puluh) jatuh pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur daerah atau hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah, maka jatuh tempo pembayaran diundur pada hari kerja berikutnya. (3) Sebagai bukti pembayaran termaksud ayat (2) Pasal ini, PGN, Bank atau tempat lain yang ditunjuk oleh PGN, masing-masing digunakan sesuai konteksnya, akan memberikan tanda bukti pembayaran. (4) Dalam hal terjadi ketidakcocokan atau perbedaan perhitungan atau ketidaksepakatan atas jumlah tagihan, maka Pelanggan harus membayar sesuai jumlah yang tercantum dalam informasi tagihan pemakaian Gas yang disampaikan oleh PGN. Apabila jumlah yang dipermasalahkan tersebut telah dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka kelebihan atau kekurangan pembayaran akan disesuaikan pada pembayaran tagihan Bulan berikutnya yang dituangkan dalam Berita Acara Koreksi. Apabila dapat dibuktikan bahwa ketidakcocokan atau perbedaan tersebut mengakibatkan kekurangan pembayaran yang disebabkan oleh kesalahan perhitungan dari PGN, maka Pelanggan tidak dikenakan denda. PASAL 7 DENDA DAN SANKSI (1) Apabila pembayaran diterima di rekening PGN melebihi tanggal 20 (dua puluh) Bulan penagihan kecuali pada kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) (d) Pasal 6 Ketentuan Umum, maka kepada Pelanggan dikenakan denda Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) per Hari keterlambatan. Denda maksimal adalah Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah). Pembayaran tagihan dan denda dilakukan melalui transfer ke rekening virtual (virtual account). (2) Apabila setelah jatuh tempo tagihan belum dilunasi oleh Pelanggan, PGN akan mengirimkan surat pemberitahuan tunggakan kepada Pelanggan yang

menyampaikan informasi jumlah tagihan beserta denda terhitung hingga tanggal penyampaian surat pemberitahuan tunggakan tersebut. Surat pemberitahuan tunggakan juga mengingatkan sanksi penutupan pengaliran Gas. (3) Apabila sampai dengan akhir Bulan penagihan, tagihan pemakaian Gas beserta denda Bulan sebelumnya belum dibayar lunas, maka PGN akan menutup pengaliran Gas ke Pelanggan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan Pelanggan tetap wajib membayar tagihan berikut denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini. (4) Apabila sampai dengan akhir Bulan berikutnya setelah pengaliran Gas ditutup, sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, Pelanggan belum membayar lunas tagihan berikut denda yang menjadi tanggung jawabnya maka jaminan pembayaran yang telah dibayarkan akan diperhitungkan dengan tagihan berikut denda yang belum dibayar tersebut dan Bukti Berlangganan Gas berakhir. (5) PGN akan membongkar Meter Gas di Lokasi Pelanggan (termasuk pipa servis dibuntu/di-end cap) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu apabila: (a) (b) Pelanggan melakukan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas atau halhal lain sebagaimana diatur dalam Ketentuan Umum. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penutupan aliran Gas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini. PASAL 8 PENGALIRAN DAN PEMASANGAN KEMBALI (1) Pelanggan yang telah ditutup pengaliran Gas nya dapat disetujui untuk dialirkan kembali setelah memenuhi semua kewajibannya kepada PGN termasuk denda (jika ada) dan dikenakan Biaya Pengaliran Kembali yang besarannya ditetapkan oleh General Manager SBU. (2) Pelanggan yang telah dibongkar Meter Gas nya oleh PGN dapat disetujui untuk berlangganan Gas kembali setelah dilakukan evaluasi oleh PGN. Pelanggan tersebut harus mengajukan permohonan tertulis dan mengikuti prosedur berlangganan Gas seperti hal-nya Calon Pelanggan dan akan diberikan nomor referensi yang lama (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru serta harus memenuhi kewajiban berikut ini: (a) (b) (c) Melunasi hutang, denda (jika ada) serta kewajiban lainnya; Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Membayar Biaya Pemasangan Kembali yang besarnya akan ditentukan oleh General Manager SBU;

(d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku. PASAL 9 PENGALIHAN BUKTI BERLANGGANAN GAS (1) Pengalihan Bukti Berlangganan Gas dapat terjadi sebagai akibat: (a) (b) Perubahan nama Pelanggan tanpa disertai dengan pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan atas lokasi Pelanggan atau bangunan ( Ganti Nama ). Perubahan nama Pelanggan sebagai akibat terjadinya pengalihan hak atau penguasaan atas lokasi Pelanggan atau bangunan ( Balik Nama ). (2) Pelanggan yang bermaksud untuk mengalihkan Bukti Berlangganan Gas beserta lampirannya dapat menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai rencana pengalihan tersebut kepada PGN. (3) Pelanggan yang melakukan pengalihan Bukti Berlangganan Gas dalam bentuk Ganti Nama harus memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut: (a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga dan fotokopi rekening listrik; (b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya; (c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PGN; (d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN. (4) Pelanggan yang melakukan pengalihan Bukti Berlangganan Gas dalam bentuk Balik Nama harus memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut: (a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi rekening listrik, fotokopi bukti pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan atas lokasi Pelanggan atau bangunan; (b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya; (c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan, maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PGN; (d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN. (5) Apabila terjadi pengalihan Bukti Berlangganan Gas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka Pelanggan tidak dikenakan biaya dan mendapatkan Bukti Berlangganan Gas yang baru dengan nomor referensi untuk Pelanggan tetap (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru. Segala ketentuan dan syarat-syarat yang tertuang dalam Bukti Berlangganan Gas

beserta lampirannya termasuk hak, kewajiban dan tanggung jawab pihak yang mengalihkan berdasarkan Bukti Berlangganan Gas beserta lampirannya akan tetap berlaku dan mengikat pihak yang menerima pengalihan. (6) Calon Pelanggan yang menerima pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan atas lokasi Pelanggan atau bangunan dari Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan dapat disetujui untuk berlangganan Gas dengan mengajukan permohonan berlangganan Gas dan mengikuti prosedur berlangganan Gas yang berlaku. Selanjutnya PGN akan melakukan evaluasi atas permohonon yang diajukan Calon Pelanggan tersebut. Apabila PGN menyetujui permohonan berlanggganan Gas dari Calon Pelanggan tersebut, maka akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Bukti Berlangganan Gas dan akan diberikan nomor referensi yang lama (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru serta harus memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut: (a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi rekening listrik terbaru, fotokopi bukti pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan atas lokasi Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan atau bangunan; (b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya; (c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan, maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PGN; (d) Membayar Biaya Pemasangan Kembali yang besarnya akan ditentukan oleh General Manager SBU; (e) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN. PASAL 10 PERUBAHAN JENIS PELANGGAN GAS (1) PGN dapat menyarankan perubahan jenis pelanggan Gas dari Pelanggan Kecil menjadi Pelanggan Rumah Tangga apabila pemakaian Gas Pelanggan berubah dari keperluan komersial atau non komersial menjadi pemakaian Gas untuk kegiatan yang bersifat non komersial/pemakaian sendiri dengan volume pemakaian dibawah 50 (lima puluh) m 3 /bulan. (2) Ketentuan-ketentuan bagi Pelanggan Kecil yang berubah jenis Pelanggan menjadi Pelanggan Rumah Tangga, mengikuti segala ketentuan yang berlaku bagi Pelanggan Rumah Tangga dan mendapatkan Bukti Berlangganan Gas beserta lampirannya yang baru dengan nomor referensi Pelanggan tetap (jika ada). (3) Apabila selama 1 (satu) Tahun terdapat pemakaian Gas selama 6 (enam) Bulan berturut-turut melebihi 1.000 (seribu) m 3 /bulan, maka Pelanggan Kecil tersebut harus berubah jenis Pelanggan menjadi Pelanggan Industri Jasa dan Komersial.

(4) Atas perubahan jenis Pelanggan Gas tersebut pada ayat (3) Pasal ini, Pelanggan harus menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas dan mematuhi Ketentuan Umum yang berlaku untuk Pelanggan Industri Jasa dan Komersial. (5) Perubahan jenis Pelanggan dapat disampaikan oleh PGN atau Pelanggan melalui surat pemberitahuan. (6) Dalam hal perubahan jenis Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) Pasal ini diusulkan oleh Pelanggan, maka PGN akan melakukan evaluasi terhadap usulan tersebut. Apabila PGN menyetujui, maka PGN akan menyampaikan surat persetujuan perubahan jenis Pelanggan dan perubahan jenis Pelanggan tersebut berlaku 1 (satu) bulan sejak surat persetujuan disampaikan oleh PGN. (7) Untuk keperluan ayat (1) dan (3) Pasal ini, Pelanggan tidak perlu menempuh prosedur berlangganan Gas bagi Calon Pelanggan dan nomor referensi untuk Pelanggan tetap (jika ada). (8) Dalam hal jenis Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini diubah berdasarkan surat pemberitahuan dari PGN, maka Pelanggan wajib mematuhi perubahan jenis Pelanggan tersebut dan mengikuti segala ketentuan yang berlaku termasuk perubahan jaminan pembayaran. Apabila Pelanggan tidak menyetujui perubahan jenis Pelanggan, maka PGN tidak berkewajiban menyalurkan Gas kepada Pelanggan dan Bukti Berlangganan Gas berakhir. PASAL 11 PEMASANGAN PIPA INSTALASI DAN PEMASANGAN TANPA IZIN PGN (1) Calon Pelanggan/Pelanggan bertanggungjawab terhadap pemasangan Pipa Instalasi di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan termasuk biayanya dan wajib mengikuti ketentuan pemasangan Pipa Instalasi yang berlaku di PGN. (2) Pemasangan Pipa Instalasi termasuk perubahannya harus mendapat persetujuan tertulis dari PGN. (3) Jika Calon Pelanggan/Pelanggan tidak mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini, maka PGN dapat menolak penggunaan Pipa Instalasi tersebut dan tidak berkewajiban menyerahkan Gas ke Calon Pelanggan/Pelanggan. (4) Calon Pelanggan/Pelanggan membebaskan PGN dari segala tuntutan, klaim, atau gugatan dari pihak manapun juga yang berkaitan dengan pengoperasian dan Pemasangan Tanpa Izin PGN. PASAL 12 PEMAKAIAN GAS TANPA MELALUI METER GAS

(1) Apabila Pelanggan diketahui melakukan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas, maka: (a) PGN akan mengakhiri Bukti Berlangganan Gas dengan tidak menghilangkan kewajiban Pelanggan yang timbul sebelum berakhirnya Bukti Berlangganan Gas termasuk denda yang dikenakan karena Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas. (b) PGN akan melakukan penutupan aliran Gas dan penyegelan terhadap kerangan inlet Meter Gas yang digunakan untuk Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas tersebut. (c) PGN akan mengenakan sanksi denda kepada Pelanggan atas Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas yaitu sebesar Pemakaian Maksimum per Bulan sesuai Ketentuan Umum x 24 bulan x harga Gas yang berlaku pada saat diketahui terjadinya Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas dan harus dibayar selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal pemberitahuan tertulis dari PGN. (d) PGN akan melaporkan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas tersebut kepada pihak yang berwenang dan akan membongkar Meter Gas. (e) Dengan dilakukannya pembongkaran Meter Gas seperti termaksud pada ayat (1) (d) Pasal ini, maka status sebagai Pelanggan PGN berakhir. Untuk keperluan pengakhiran ini, Pelanggan dan PGN sepakat untuk mengesampingkan pemberlakuan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata. (2) Untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) (d) Pasal ini, maka pelaporan atas Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas kepada pihak berwenang dilaksanakan oleh Kepala Fungsi Penjualan dan Layanan Area dan menginformasikan secara lisan kepada General Manager SBU yang selanjutnya diikuti dengan pemberitahuan tertulis. PASAL 13 INSPEKSI PIPA INSTALASI (1) PGN berhak melakukan kegiatan inspeksi Pipa Instalasi secara periodik atau setiap saat apabila diperlukan. (2) Apabila dari hasil inspeksi ditemukan adanya kondisi Pipa Instalasi yang tidak layak sebagian atau seluruhnya untuk dioperasikan dan/atau adanya perubahan Pipa Instalasi yang dilakukan dengan Pemasangan Pipa Tanpa Izin PGN yang dianggap dapat membahayakan fasilitas PGN atau mengganggu kelangsungan pengaliran Gas ke Pelanggan, maka PGN akan memberitahukan secara tertulis kepada Pelanggan. (3) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini dan membahayakan fasilitas PGN dan/atau mengganggu kelangsungan pengaliran Gas ke Pelanggan, maka PGN dapat menutup pengaliran Gas ke Pelanggan sampai dengan Pelanggan memperbaiki Pipa Instalasi dan/atau perubahan Pipa Instalasi yang dilakukan dengan Pemasangan Pipa Tanpa Izin PGN tersebut.

(4) Pelanggan wajib memberitahukan segera secara lisan kepada PGN atas kerusakan/kebocoran Pipa Instalasi dan diikuti pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya 1 X 24 jam sejak pertama kali diketahuinya terjadinya kerusakan atau kebocoran Pipa Instalasi tersebut. (5) Apabila ditemukan Pemasangan Tanpa Izin PGN, maka PGN tidak akan melakukan kegiatan inspeksi Pipa Instalasi atas pipa yang dibangun dengan Pemasangan Tanpa Izin PGN dan Pelanggan menanggung segala risiko yang timbul atas Pemasangan Tanpa Izin PGN dan pengoperasiannya. Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini dan PGN menutup pengaliran Gas ke Pelanggan, maka PGN tidak akan melakukan kegiatan inspeksi Pipa Instalasi. PASAL 14 METER GAS (1) Calon Pelanggan/Pelanggan wajib atas biaya dan tanggungjawabnya sendiri, menyediakan tempat di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan secara Cuma-Cuma atau tanpa dikenakan biaya untuk pemasangan Meter Gas PGN. Lokasi Meter Gas harus mudah diakses oleh petugas PGN. (2) Petugas PGN setiap saat berhak mengakses lokasi Meter Gas baik untuk pencatatan Meter Gas, pemeliharaan, pemeriksaan serta hal-hal lain yang terkait dengan pelaksanaan jual beli Gas dan Ketentuan Umum. (3) Pelanggan harus memastikan dan bertanggung jawab atas keamanan Meter Gas dari segala gangguan dan/atau tindakan yang dapat diperkirakan akan menimbulkan kerusakan terhadap Meter Gas. (4) Pemeliharaan dan pemeriksaan Meter Gas antara lain: kalibrasi Meter Gas, penggantian peralatan yang rusak, menjadi tanggung jawab PGN. Namun apabila kerusakan Meter Gas disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan Pelanggan, maka seluruh biaya perbaikan atau penggantian Meter Gas ditanggung oleh Pelanggan. (5) Meter Gas yang digunakan sebagai alat transaksi harus ditera sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PASAL 15 PENCABUTAN METER SEMENTARA

(1) Pencabutan Meter sementara dapat dilakukan untuk mengamankan Meter Gas yang terpasang di lokasi Pelanggan. (2) PGN akan melakukan pemeriksaan ke lokasi Pelanggan untuk memastikan apakah pencabutan Meter Gas sementara dapat dilakukan atau tidak. Jika pencabutan Meter Gas dapat dilakukan, maka penyaluran Gas akan ditutup untuk sementara. (3) Selama Meter Gas tidak terpasang, Bukti Berlangganan Gas tetap berlaku dan Pelanggan akan dikenakan biaya minimum yaitu sebesar 10 (sepuluh) m 3 per bulan. (4) Pelanggan yang akan memasang Meter Gas kembali setelah pencabutan Meter Gas sementara sesuai ayat (1) Pasal ini tidak akan dikenai Biaya Pemasangan Kembali. (5) Pencabutan Meter Gas sementara dapat dilakukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) Bulan. Apabila melebihi 6 (enam) Bulan maka Pelanggan dianggap telah berhenti berlangganan Gas dan Bukti Berlangganan Gas berakhir. Apabila Pelanggan ingin berlangganan kembali, maka harus mengajukan permohonan berlangganan Gas dan menempuh proses sebagai Calon Pelanggan. PASAL 16 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Apabila terjadi perselisihan baik mengenai pelaksanaan Bukti Berlangganan Gas ini maupun penafsiran ketentuan-ketentuan dalam Ketentuan Umum, Para Pihak akan berusaha menyelesaikan secara musyawarah dalam waktu selambatlambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak salah satu Pihak menyampaikan keberatan atas pelaksanaan Bukti Berlangganan Gas. Pengaliran Gas kepada Pelanggan tetap memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Bukti Berlangganan Gas dan/atau Ketentuan Umum. (2) Apabila musyawarah tidak dapat menghasilkan kesepakatan, maka PGN dan Pelanggan sepakat perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan di tempat kedudukan PGN. (3) Sejak perselisihan disampaikan oleh salah satu pihak untuk diselesaikan melalui pengadilan, PGN akan menutup sementara pengaliran Gas kepada Pelanggan. Apabila sampai dengan 12 (dua belas) Bulan sejak tanggal didaftarkannya gugatan di pengadilan belum terdapat putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum yang tetap, maka dengan pemberitahuan sebelumnya, PGN berhak melakukan pembongkaran Meter Gas dan mengakhiri status berlangganan Gas Pelanggan.

PASAL 17 PENUTUP (1) Ketentuan Umum ini tunduk dan diintepretasikan menurut hukum negara Republik Indonesia serta memiliki kekuatan hukum dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Bukti Berlangganan Gas Pelanggan Kecil serta bersifat mengikat Pelanggan dan PGN. (2) Ketentuan Umum ini berlaku dan mengikat Pelanggan sejak tanggal penandatanganan Bukti Berlangganan Gas Kecil. (3) Ketentuan Umum ini dapat ditinjau kembali atau diubah oleh PGN dan perubahan Ketentuan Umum tersebut akan berlaku efektif setelah ditetapkan oleh Direksi PGN. Perubahan Ketentuan Umum diberlakukan secara langsung kepada Pelanggan, yaitu dengan penyampaian perubahan Ketentuan Umum tersebut dari PGN kepada Pelanggan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Bukti Berlangganan Gas Pelanggan Kecil dan mengikat Pelanggan dan PGN. Dengan ditetapkannya Ketentuan Umum baru tersebut maka Ketentuan Umum yang lama tidak berlaku. Ditetapkan di : Jakarta Berlaku sejak tanggal :... PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk DIREKTUR UTAMA