Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Kerja Sama. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Bumi Kak Dwi

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

JENIS- JENIS PEKERJAAN

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year

Pekerjaan. Bab 4. Peta Konsep. Kata Kunci. Jenis pekerjaan Barang Jasa Semangat kerja. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang. Pekerjaan.

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

Kegiatan Jual Beli. kompetensi dasar. Peta Konsep. Kata Kunci

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

Pentingnya Koperasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

JENIS & STRUKTUR PASAR. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN APRIL 2017 INFLASI SEBESAR 0,19 PERSEN

KEADAAN UMUM WILAYAH. ke selatan dengan batas paling utara adalah Gunung Merapi.

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh dunia kini menghadapi era baru yang ditandai kecenderungan

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. ada proses tawar-menawar. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

KEWIRAUSAHAAN MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

5 KETERLIBATAN TENGKULAK DALAM PENYEDIAAN MODAL NELAYAN

menggunakan pengukuran berat

Bab. Penggunaan Uang. kompetensi dasar. Mengetahui penggunaan uang sebagai alat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.


I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BPS KABUPATEN PEMALANG

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JUNI 2015

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT


Latihan Soal IPS Ekonomi SMP Kelas 8 Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. merambah, tidak saja di Kota Jakarta, tetapi kota-kota lain di luar. apakah pasar tradisional akan tetap eksis di era munculnya

KEWIRAUSAHAAN 1. Mengenali Peluang dan Memilih Jenis Usaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

10. Jika Anda menyukai tes ini katakan Ya, jika tidak katakan Tidak. 11. Teriakkan nama belakang Anda keras-keras ketika Anda sampai pada poin ini.


BAB IV GAMBARAN UMUM

Lampiran Desertasi Ishartiwi, 2007) ROGRAM PEMBELAJARAN TERINDIVIDUALISASIKAN SUBJEK A

No. 01/05/3326/Th. IV, 02 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,33 PERSEN

Pelatihan Ulangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian Indonesia dapat diukur dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.2

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASIKOTA PROBOLINGGO BULAN MEI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

KATA PENGANTAR. Kiranya cukup ini saja untuk kata pengantar dari penulis.terima kasih telah berkenan untuk membacanya. Yogyakarta, 2 April 2011,

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB IV STRATEGI ADAPTASI PEDAGANG KECIL DI PASAR KOGA KELURAHAN SIDODADI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi JANUARI 2016 DEFLASI -0,19 PERSEN

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI: KABUPATEN PEKALONGAN BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

PASAR TRADISIONAL DENGAN KONSEP MODERN DI KABUPATEN PEMALANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

BAB V KARAKTERSTIK PKL DAN KONSUMEN

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

TATA TERTIB PESERTA POSTER 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi Tiga bagian, yakni kebutuhan pimer, sekunder, dan

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

Transkripsi:

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia dituntut untuk bekerja. Mencari penghasilan merupakan salah satu tujuan orang tua kita bekerja. Manusia akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja. Terkadang, pekerjaan seseorang tidak sesuai dengan keahlian dan ijazah yang dimilikinya. Hal tersebut dikarenakan peluang kerja lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja yang tersedia. Beberapa tujuan seseorang bekerja, antara lain mencukupi kebutuhan, mencari pengalaman, mengisi waktu luang, dan menghindari kejenuhan. Rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh hampir setiap orang adalah berangkat bekerja pada pagi hari dan pulang ke rumah pada sore harinya. Mereka bekerja dengan harapan membawa penghasilan yang memuaskan. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan seseorang harus bekerja dengan semaksimal mungkin, tidak bermalas-malasan, dan tidak mudah putus asa. Bekerja haruslah memiliki semangat kerja yang kuat, harus memiliki keinginan untuk selalu maju dan meningkatkan prestasi. Beberapa ciri orang yang memiliki semangat kerja, antara lain sebagai berikut. 1. Disiplin dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. 2. Selalu berusaha dalam menyelesaikan masalah dengan baik. 3. Suka bekerja keras dan pantang menyerah. 4. Jujur dalam kata dan tindakannya. 5. Tidak malu untuk bertanya kepada orang lain. 6. Berpandangan bahwa semua kesulitan bukan merupakan halangan, melainkan suatu tantangan yang harus dilalui.

Gambar 6.1 Kegiatan jual beli di pasar A. Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Kalian tentu pernah diajak berbelanja orang tua kalian ke pasar bukan? Apa yang kalian perhatikan? Di pasar tentu banyak para pedagang dan juga pembeli menjual dan membeli barang. Kegiatan jual beli di pasar biasanya diawali dengan saling menawar harga. Selain di pasar, kita juga dapat berbelanja di tempat belanja di sekitar kita. Tempat-tempat tersebut, sebagai berikut. 1. Kios Kios adalah rumah kecil tempat berjualan buku, surat kabar, atau yang lainnya. Pada umumnya kios menjual berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari. Kios hampir sama dengan toko. Ada toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dan ada toko yang menjual satu jenis barang. Toko yang menjual satu jenis barang disebut toko khusus. Macam-macam toko khusus sebagai berikut. a. Toko Obat Toko obat disebut juga apotek. Berbagai jenis obat tersedia di apotek. Apotek juga merupakan tempat untuk menebus resep dari dokter.

b. Toko Sandang Toko sandang adalah toko yang khusus menjual pakaian, baik masih dalam bentuk kain maupun pakaian jadi. c. Toko Elektronik Toko elektronik adalah toko yang menjual barang-barang elektronik, seperti radio, televisi, kulkas, dan berbagai macam media player, seperti VCD atau DVD dan barang-barang elektonik lainnya. d. Toko Mebel Gambar 6.2 Toko elektronik Toko mebel adalah toko yang menjual perabot rumah tangga, seperti meja, kursi lemari, dan tempat tidur. 2. Toko Material Toko material adalah toko yang menjual bahan dan peralatan-peralatan bangunan, seperti pasir, semen, paku, cat, dan batako. 3. Warung Warung adalah tempat kegiatan jual beli di mana pedagang dan pembeli melakukan transaksi langsung. Ada berbagai jenis warung di sekitar kita, misalnya warung sayuran dan warung makan. Warung biasanya terletak di dekat tempat tinggal penduduk. Pada umumnya, harga di warung lebih mahal sedikit dibandingkan dengan pasar. Namun, warung biasanya laris karena letaknya di perkampungan penduduk. 4. Pedagang Kaki Lima Gambar 6.3 Warung Pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan di pinggir jalan atau trotoar. Contoh pedagang kaki lima, antara lain warung makan, buah, topi, dan rokok.

Adakalanya keberadaan pedagang kaki lima mengganggu pengguna jalan. Hal tersebut terjadi karena tempat berdagangnya memakan jalan atau trotoar. 5. Pedagang Keliling Gambar 6.4 Pedagang kaki lima Pedagang keliling adalah pedagang yang berjualan dengan cara berkeliling ke rumah-rumah penduduk. Contoh pedagang keliling, yaitu pedagang sayur, pedagang ikan, dan pedagang buah. B. Kegiatan Jual Beli di Pasar Gambar 6.5 Pasar tradisional Di pasar, banyak ragam barang kebutuhan yang tersedia. Kita bebas memilih, membeli dalam partai besar maupun kecil. Pasar terdiri dari dua macam, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Kedua tempat tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tawar-menawar harga biasanya terjadi di pasar tradisional.

Di pasar tradisional, kadang-kadang terjadi transaksi jual beli yang dilakukan melalui makelar atau perantara. Misalnya, jual beli rumah, sepeda motor, tanah pekarangan, dan mobil. Setelah terjadi kesepakatan harga maka barang yang dimaksud diberikan dan dibayar. Ada juga jual beli tanpa adanya tawar-menawar, artinya harga barang sudah mati atau tidak dapat ditawar lagi. Misalnya, harga barang-barang di toko, supermarket, atau swalayan. Di tempat-tempat tersebut harga barang sudah diberi label harga sehingga tidak dapat ditawar lagi. Dalam melakukan kegiatan jual beli, hendaknya kita tidak hanya memperhatikan harga. Namun kita juga harus memperhatikan kualitas barangnya. Setiap tempat jual beli memiliki kelebihan dan kelemahan. Berbelanja di toko atau swalayan, walaupun harganya pas dan agak mahal, tetapi kualitas atau mutu barangnya juga lebih baik. Di pasar, kita dapat menawar harga serendah mungkin, tetapi kualitas barangnya belum tentu baik. Selain itu, jika tidak pandai menawar kita akan mendapatkan barang dengan harga yang lebih mahal dari harga yang sebenarnya. Pada umumnya, orang cenderung memilih swalayan atau supermarket sebagai tempat berbelanja. Hal tersebut karena swalayan atau supermarket lebih bersih dan nyaman jika dibandingkan pasar tradisional. Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar tradisional terdiri dari beberapa macam. 1. Pasar Ikan Pasar ikan adalah pasar yang menjual berbagai jenis ikan. Ada ikan bandeng, ikan tengiri, ikan tongkol, ikan bawal, ikan gurame, ikan lele, dan berbagai jenis ikan yang lain. Setiap sore hari nelayan pergi mencari ikan di laut. Pagi hari mereka baru kembali. Ikan hasil tangkapannya dibawa ke tempat pelelangan ikan yang ada di tepi pantai. Para pedagang ikan biasanya membeli ikan dari tempat pelelangan ikan, baru kemudian dijual di pasar ikan. 2. Pasar Buah Pasar buah adalah pasar khusus yang menjual berbagai macam buahbuahan. Buah-buahan yang biasa dijual di pasar buah antara lain mangga, apel, jeruk, anggur, semangka, dan melon.

3. Pasar Hewan Pasar hewan adalah pasar yang menjual berbagai jenis hewan. Contoh jenis hewan yang dijual di pasar hewan antara lain sapi, kerbau, dan kambing. Ada pedagang yang khusus menyediakan hewan reptil, seperti buaya, biawak, ular, dan masih banyak lagi lainnya. Ada juga pedagang yang menyediakan binatang peliharaan, seperti kucing, anjing, koala, tupai, burung, dan lain-lain. Gambar 6.6 Pasar hewan 4. Pasar Sayur Pasar sayur adalah pasar yang menjual berbagai jenis sayuran. Pasar buah dan pasar sayuran sering disebut pasar induk. Kita dapat memperoleh berbagai macam buah-buahan dan sayur-sayuran di pasar induk. Gambar 6.7 Pasar sayur 5. Pasar Induk Pasar induk adalah pasar yang menjual satu jenis barang dalam jumlah besar. Misalnya, pasar induk sayur menyediakan berbagai macam jenis sayuran. Pedagang sayur eceran berbelanja di pasar induk sayuran, kemudian menjualnya kepada masyarakat. Contoh pasar induk yang lain adalah pasar induk beras. Di pasar induk ini penjualan beras dilakukan dalam jumlah besar. Biasanya pasar induk tidak melayani penjualan eceran. 6. Pasar Loak Pasar loak adalah pasar yang menjual barang-barang bekas. Pasar ini biasanya terdapat di kota-kota. Berbagai barang bekas yang dijual di pasar loak, misalnya baju, celana, sepatu, jaket, setrika listrik, radio, bahkan televisi dan komputer. Juga ada barang antik, seperti lampu hias, dan kursi antik yang cukup mahal harganya.

C. Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Kegiatan jual beli dilingkungan sekolah dapat berupa koperasi sekolah dan kantin sekolah. 1. Koperasi Sekolah a. Pengertian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya para siswa SD, SMP, SMA, madrasah, pesantren, atau sekolah yang setingkat di mana koperasi sekolah didirikan. Koperasi sebagai perwujudan perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. Sebagai upaya untuk tetap memelihara kesinambungan perkoperasian di Indonesia, perlu adanya usaha menciptakan kader-kader koperasi yang baik. Kader koperasi tersebut dapat diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan latihan langsung yang dapat dilaksanakan di sekolah melalui pendirian koperasi sekolah. Gambar 6.8 Koperasi sekolah b. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional) Nomor 51/M/SKB/ III/1984 dan Nomor 158/P/1984. Surat keputusan ini menunjukkan bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting didirikan sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja.

Koperasi sekolah dibentuk dengan persetujuan rapat yang dihadiri oleh para siswa, guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah. Dalam rapat tersebut disusun juga peraturan-peraturan yang berlaku dalam koperasi sekolah. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh para siswa. Pengurus koperasi sekolah adalah para siswa dan dibimbing oleh para guru. Setiap koperasi memerlukan modal dasar. Modal koperasi diperoleh dari simpanan anggotanya dan mungkin juga pinjaman dari sekolah yang bersangkutan. Simpanan para anggota koperasi sekolah berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Karena kegiatan koperasi sekolah merupakan kegiatan jual beli, pasti mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut disisihkan dan dikenal dengan sebutan sisa hasil usaha (SHU). SHU tersebut akan dibagikan kepada setiap anggota koperasi setiap tahunnya. Besarnya SHU yang diterima masing-masing anggota berbeda-beda disesuaikan dengan besarnya jasa dari masing-masing anggota. Koperasi sekolah dapat memudahkan siswa memenuhi kebutuhan sekolah. Selain itu, siswa dididik untuk bertanggung jawab, dibiasakan berlaku setia kawan terhadap sesama siswa, dan berlatih berorganisasi. c. Jenis Usaha Koperasi Sekolah Sebagai usaha yang bergerak di lingkungan sekolah, koperasi sekolah membuat berbagai jenis usaha yang berhubungan dengan kegiatan di sekolah. Kegiatan di sekolah yang utama adalah proses belajar mengajar. Oleh karena itu, koperasi sekolah menyediakan berbagai kebutuhan untuk memperlancar proses belajar mengajar. Usaha yang dilakukan koperasi sekolah sebagai berikut. 1) Usaha Jasa Bermacam-macam jasa dapat diselenggarakan oleh siswa melalui koperasi sekolah. Contoh usaha jasa tersebut sebagai berikut. a) Usaha Jasa Fotokopi Usaha fotokopi merupakan jenis usaha jasa yang cocok dilakukan oleh koperasi sekolah. Sering guru memberikan bahan atau materi pelajaran yang tidak dimiliki siswa. Dengan adanya usaha fotokopi, materi tersebut dapat dimiliki oleh setiap siswa.

b) Usaha Seragam Sekolah Penjualan seragam sekolah biasanya juga dikelola koperasi. Misalnya, pakaian olahraga, rok, celana, dasi, dan topi. Di koperasi juga tersedia kaos kaki, sabuk, hasduk, dan peralatan pramuka. 2) Usaha Pertokoan Jenis usaha pertokoan erat hubungannya dengan kebutuhan belajar siswa. Di toko ini disediakan berbagai kebutuhan, seperti alat tulismenulis, buku gambar, alat kebersihan, obat-obatan, dan seragam sekolah. Disediakan pula alat-alat praktik menggambar, seperti kuas, cat air, dan palet. Persediaan alat-alat tersebut tergantung pada kebutuhan siswa. Penyediaan perlengkapan sekolah sangat memudahkan siswa dan guru. Hal itu dikarenakan oleh siswa maupun guru tidak perlu jauhjauh membeli perlengkapan sekolah. Pada umumnya harga barang di koperasi sekolah lebih murah daripada di toko. Koperasi sekolah diurus oleh pengurus koperasi sekolah yang dipilih dari kalangan siswa. Namun, apabila siswa belum dapat mengurus maka pengurus diangkat dari kalangan guru yang disetujui oleh kepala sekolah. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah adalah rapat anggota. Rapat anggota diadakan satu kali dalam setahun. 2. Kantin Sekolah Kantin sekolah adalah warung tempat menjual makanan dan minuman yang berada di lingkungan sekolah. Kantin sekolah dikelola oleh pihak sekolah, koperasi sekolah atau pun pihak lain yang bekerja sama atau sudah mendapatkan izin dari pihak sekolah. Pada waktu istirahat, biasanya siswa banyak membeli aneka makanan dan minuman di kantin sekolah. Kantin Gambar 6.9 Kantin sekolah sekolah tidak menyediakan barang dagangan yang berupa perlengkapan sekolah. Jumlah kantin pada setiap sekolah berbeda-beda. Ada sekolah yang mempunyai satu kantin dan ada pula sekolah yang mempunyai lebih dari satu kantin. Kantin sekolah di SD biasanya dikelola oleh penjaga sekolah atau istri dari penjaga sekolah tersebut.