BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini lokasi yang di pilih adalah PT Perkebunan

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia ( dan badan pusat statistik ( pada. periode September 2010 hingga Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaaan industri atau manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menekankan pada uji teori-teori melalui pengukuran variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Ismi Dwi Djuanasari NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Ekaning Setyarini SE., MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METOTOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. yang bertujuan sebagai ilmu terapan. Sedangkan menurut tingkat eksplanatorinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terdapat di Indonesia. Objek yang diteliti diantaranya adalah Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di Bursa Efek Indonesia pada sektor pertambangan melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk menghimpun data indeks harga saham sektor pertambangan bulanan dimulai pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. Alasan dipilihnya sektor pertambangan dikarenakan sektor pertambangan merupakan sektor yang memiliki potensi keuntungan besar. Hal ini disebabkan karena komoditi pada sektor ini merupakan komoditi yang penting bagi banyak sisi kehidupan.. Lokasi penelitian lainnya yaitu pada website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) untuk menghimpun data nilai tukar, inflasi, dan suku bunga. Sedangkan untuk menghimpun data produk domestik bruto dan harga minyak Indonesia penelitian berlokasikan di website resmi Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id) dan website resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (www.esdm.go.id). 3.2. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang ingin mengungkapkan atau menjawab tentang pertanyaan berapa atau berapa banyak suatu hal atau obyek yang diamati untuk melakukan pengujian kebenaran hipotesis dan analisisnya secara statistik atau kuantitatif (Wisadirana, 2005: 15). Pendekatan penelitian digunakan studi 51

52 deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi (Suharyadi dan Purwanto, 2003: 7). Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008: 13) penelitian kuantitatif yaitu jenis penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi yang luas. Data-data yang akan dihimpun sebelumnya akan diklasifikasikan dengan sistematis dan kemudian diolah secara statistik guna diperoleh hasil penelitian. 3.3. Populasi Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2003: 9). Populasi dalam penelitian ini adalah indeks harga saham sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia dimulai pada Januari 2007 sampai dengan September 2012 yang telah disajikan melalui website publikasi resminya dalam berbagai periodesasi. 3.4. Data dan Jenis Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Suharyadi dan Purwanto (2003: 10) menjelaskan bahwa data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

53 1. Data nilai tukar diperoleh dari kurs transaksi Bank Indonesia mata uang US Dollar yang dipublikasikan melalui website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) dan kemudian diolah sesuai dengan sistematika kebutuhan penelitian. 2. Data inflasi diperoleh dari laporan inflasi yang dipublikasikan melalui website resmi Bank Indonesia. 3. Data suku bunga diperoleh dari BI rate yang didasarkan dari hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang dipublikasikan melalui website resmi Bank Indonesia. 4. Data pertumbuhan ekonomi dari produk domestik bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2007 sampai dengan triwulan III 2012 (dalam Miliar Rupiah) yang diperoleh melalui publikasi website resmi Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id). 5. Data harga minyak Indonesia diperoleh dari monthly report Indonesia Crude Price (ICP) yang dipublikasikan melalui website resmi kementrian energi dan sumber daya mineral (www.esdm.go.id). 6. Data indeks harga saham sektor pertambangan (mining) diperoleh dari monthly statistic yang publikasikan divisi riset pengembangan BEI melalui website resminya (www.idx.co.id). Data sekunder diperoleh dengan metode pengumpulan data dimulai pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. Data yang dihimpun dalam periode bulanan.

54 3.5. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mendokumentasikan yaitu mencatat data bulanan yang tercantum pada : 1. IDX Monthly Statistic untuk data indeks harga saham pertambangan bulanan. 2. Untuk data nilai tukar, inflasi, suku bunga bulanan diperoleh dari website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). 3. Untuk data produk domestik bruto diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id). 4. Untuk data harga minyak Indonesia digunakan data monthly report Indonesia Crude Price (ICP) yang dikeluarkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (www.esdm.go.id). 3.6. Definisi Operasional Variabel Sebelum melakukan estimasi lebih lanjut maka terlebih dahulu dilakukan pemberian atribut dan pengukuran untuk masing-masing variabel baik variabel independen maupun variabel dependen. Atribut dan pengukuran yang diberikan kepada masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Nilai Tukar (X1) Kurs atau nilai tukar valuta asing menurut Dahlan (2001) dalam Wahyu (2010: 12) adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam harga mata uang lain. Misalnya kurs Rupiah atas US Dollar menunjukkan nilai Rupiah yang diperlukan untuk setiap US Dollar. Nilai tukar yang

55 digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai tengah dari nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar harian pada Januari 2007 sampai dengan September 2012 yang dirata-ratakan menjadi nilai tengah dari nilai tukar masing-masing setiap satu bulannya. 2. Inflasi (X2) Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus (Boediono, 1982 dalam Nugroho, 2008: 25). Inflasi yang digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi bulanan menurut indeks harga konsumen berdasarkan perhitungan tahunan pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. 3. Suku Bunga (X3) Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu (Bodie, 2005 dalam Juhari, 2007: 61). Suku bunga yang digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah suku bunga Bank Indonesia (BI rate) pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. 4. Pertumbuhan Ekonomi (X4) Produk domestik bruto (PDB) adalah ukuran produksi barang dan jasa total dari suatu negara. Pertumbuhan PDB yang cepat merupakan indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi (Tandelilin, 2010: 342).Pertumbuhan ekonomi yang digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini

56 adalah produk domestik bruto atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha pada triwulan I 2007 sampai dengan triwulan III 2012 kemudian diinterpolasikan menjadi bulanan. 5. Harga Minyak Indonesia (X5) Harga Minyak Indonesia (Indonesia Crude Price, ICP) adalah harga ratarata minyak mentah Indonesia di pasar internasional yang dipakai sebagai indikator perhitungan bagi hasil minyak. ICP merupakan basis harga minyak mentah yang digunakan dalam APBN. ICP ditetapkan setiap bulan dan dievaluasi setiap semester (http://www.wikiapbn.org/). Harga minyak Indonesia yang digunakan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. 6. Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan (Y) Indeks harga saham sektor pertambangan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah indeks harga saham sektoral pertambangan (mining) bulanan pada Januari 2007 sampai dengan September 2012. 3.7. Analisis Data 3.7.1. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE (best linier unbiased estimator). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji otokorelasi.

57 3.7.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya (Suliyanto, 2011: 69). Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. > alpha (Suliyanto, 2011: 75). 3.7.1.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel bebas saling berhubungan secara linier. Pengujian ini dilakukan dengan melalui metode korelasi parsial yang dilakukan dengan membandingkan antara koefisien determinasi R 2 keseluruhan dengan nilai koefisien korelasi parsial semua variabel bebasnya. Jika nilai koefisien determinasi R 2 lebih besar dari nilai koefisien korelasi parsial semua variabel maka model tersebut tidak mengandung gejala multikolinieritas (Suliyanto, 2011: 88). 3.7.1.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel

58 independen. Heteroskedastisitas dapat dideteksi salah satunya dengan metode rank Spearman. Menurut Suliyanto (2011: 112) uji heterokedastisitas dengan metode rank Spearman dilakukan dengan mengkorelasikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi rank Spearman. Jika nilai Sig. lebih besar dari nilai alpha, maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. 3.7.1.4. Uji Otokorelasi Uji otokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section). Suliyanto (2011: 126) mengatakan bahwa uji Durbin Watson merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah otokorelasi dari model empiris yang diestimasi.uji ini pertama kali diperkenalkan oleh J. Durbin dan GS. Watson tahun 1951. Pada penerapan uji ini terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Model regresi yang dilakukan harus menggunakan konstanta. 2. Variabel bebas adalah non-stokastik, atau relatif tetap untuk sampel yang berulang. 3. Kesalahan pengganggu atau residual diperoleh dengan otoregresif order pertama. 4. Model regresi tidak meliputi nilai kelembaman (lag) dari variabel tak bebas sebagai variabel penjelas. 5. Dalam melakukan regresi tidak boleh ada data atau observasi yang hilang.

59 Penarikan kesimpulan uji otokorelasi dengan Durbin Watson adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Uji Otokorelasi Durbin-Watson Angka Durbin Watson Kesimpulan di bawah -2 antara -2 sampai +2 di atas +2 ada otokorelasi positif tidak ada otokorelasi ada otokorelasi negatif Sumber: Santoso, Singgih (2000) diolah 3.7.2. Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan analisis ketergantungan dari satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung, dengan tujuan untuk menduga dan memprediksi nilai rata-rata populasi berdasarkan nilai-nilai variabel bebasnya. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi dua atau lebih variabel bebas disebut dengan analisis regresi berganda (Suliyanto, 2011: 37). Untuk menguji hipotesis dan menyatakan kejelasan tentang kekuatan variabel penentu terhadap indeks harga saham sektor pertambangan digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + ε Dimana : Y = Indeks harga saham sektor pertambangan a = Intercept (konstanta) b 1 = Koefisien regresi X 1 b 2 = Koefisien regresi X 2

60 b 3 = Koefisien regresi X 3 b 4 = Koefisien regresi X 4 b 5 = Koefisien regresi X 5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 ε = Nilai tukar = Inflasi = Suku bunga = Pertumbuhan ekonomi (PDB) = Harga minyak Indonesia = Nilai residu 3.7.3. Uji Hipotesis 3.7.3.1. Uji F dan Uji t untuk Uji Hipotesis 1 Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel-variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Witjaksono, 2010: 86). Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah variaabel bebas pada model dikatakan memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat, maka perlu dikatahui nilai Sig. dari output hasil regresi berganda tabel anova. Jika Sig. F lebih kecil dari alpha 0,05, artinya bahwa secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan berengaruh terhadap variabel terikat (Sulhan, 2012: 13).

61 Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial didalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001 dalam Witjaksono, 2010: 118). suatu variabel akan memiliki pengaruh yang signifikan jika Sig. t masing-masing variabel bebas lebih kecil dari alpha 0,05 (Sulhan, 2012: 13). Pada penelitian ini terdapat lima variabel bebas yaitu milai tukar (X 1 ), inflasi (X 2 ), suku bunga (X 3 ), pertumbuhan ekonomi (X 4 ), dan harga minyak Indonesia (X 5 ) yang masing-masing akan diuji apakah memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat yaitu indeks harga saham sektor pertambangan (Y). Apabila hasil uji regresi berganda menghasilkan Sig. F dan Sig. t yang lebih kecil dari alpha 0,05, maka secara simultan dan parsial variabel bebas tersebut (X 1,X 2,X 3,X 4,X 5 ) memiliki pengaruh signifikan terhadap Y. 3.7.3.2. Uji Variabel Dominan untuk Uji Hipotesis 2 Untuk menguji variabel dominan terlebih dahulu diketahui kontribusi masing-masing variabel bebas yang diuji terhadap variabel terikat. Kontribusi masing-masing variabel diketahui dari koefisien determinasi regresi berganda variabel bebas terhadap variabel terikat (Sulhan, 2012: 14). Untuk menemukan variabel yang dominan maka harus diketahui variabel mana dari koefisien determinasi regresi berganda variabel bebas terhadap variabel terikat yang memiliki nilai tertinggi.