BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Dengan diterapkannya teknik Rollenspiel pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang signifikan pada peserta didik kelas XI di SMA N 1 Banguntapan Bantul

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Grammatikvisualisierung dalam pengajaran gramatika bahasa Jerman lebih efektif

BAB II KAJIAN TEORI. (Hamid,1987: 1). Senada dengan yang diungkapkan Hamid, Pringgawidagda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa data yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. daripada pembelajaran yang menggunkan puisi anak-anak saja. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penguasaan kosakata berpengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. siklus II naik menjadi 76,92%.

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. metode Deep Dialogue dibandingkan menggunakan metode Group

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil-hasil penelitian telah dikemukakan didepan, selanjutnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN DAN TANDA BACA DALAM MENULIS TEKS LAPORAN OBSERVASI DENGAN METODE JIGSAW

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

SRI KURNIA DEWI. Abstrak

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Dengan Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Samalantan

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

DAFTAR PUSTAKA. Arends. I Richard. (2008). Learning To Teach: Belajar Untuk Mengajar. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V-B SD NEGERI NOMOR SAMPALI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SDN BURENGAN KOTA KEDIRI SKRIPSI

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. dalam Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

Pada Siklus I, penerapan teknik Paired Storytelling (Bercerita

Penerapan Number Head Together pada Materi Statistika Siswa MAS Al-Ishlah Al-Aziziah Banda Aceh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang. SMK Piri Sleman dapat disimpulkan sebagai berikut.

Eka Asti Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Purworejo. Kata kunci: berbicara, pambagyaharja, metode pemodelan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

Ikawati Awing 1 dan Nurming Saleh 2 Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

SEMINAR NASIONAL FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2015

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MAKALAH. Oleh ETI SUHARTINI

Oleh: Wahdaniah, S.Pd.,M.Pd.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Ratnajuwita Danar Sari, Satrijo Budi Wibowo dan Juli Murwani : Perbedaan Prestasi Belajar...

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN. diajukan, implikasi, saran dan keterbatasan penelitian.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Terdapat perbedaan prestasi yang signifikan kemampuan membaca

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. learning sebagai sumber belajar IPS, dapat disimpulkan beberapa hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kerja sama siswa

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kelompok kontrol 6,48 serta perhitungan gain score ternormalisasi

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar. Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh DIANA IKHSANIAH NIM

2 Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikumpulkan melalui penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

BAB V PENUTUP. Inside Outside Cirle berjalan dengan menggunakan dua siklus. Siklus I

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Fembriani Universitas Widya Dharma Klaten ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. dalam kategori kinerja sangat baik, yakni sebesar 41,66% (5 guru)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB V PENUTUP. ini dilakukan untuk mengetahui sikap bahasa siswa kelas VII di SMPN 9

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul antara yang diajar menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick dan yang diajar menggunakan metode konvensional. 2. Penggunaan metode cooperative learning tipe talking stick dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul lebih efektif daripada pembelajaran dengan menggunkan metode konvensional. B. Implikasi Metode cooperative learning tipe talking stick merupakan metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan bantuan tongkat. Peserta didik yang mendapat giliran memegang tongkat harus berbicara dalam bahasa Jerman. Metode ini dapat memberikan motivasi bagi peserta didik untuk berani berbicara serta mengemukakan pendapat. Metode cooperative learning tipe talking stick disajikan guna mendorong peserta didik untuk memahami materi pelajaran, sehingga peserta didik dapat memiliki bekal untuk berbicara secara aktif di dalam kelas. Metode cooperative learning tipe talking stick memiliki kelebihan antara lain (1) peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan 75

76 keterampilan dalam suasana kelas yang terbuka dan demokratis, (2) menguji kesiapan peserta didik, (3) melatih peserta didik memahami materi dengan cepat, (4) agar lebih giat belajar (belajar terlebih dahulu sebelum dimulai pelajaran), (5) meningkatkan kemajuan belajar (pencapaian akademik), (6) menimbulkan kerjasama yang baik antar peserta didik melalui pembelajaran berkelompok, (7) mudah dan murah untuk diterapkan. Di samping kelebihan-kelebihan di atas, metode ini juga memiliki kekurangan yakni (1) membuat peserta didik merasa gugup karena akan menerima tongkat, (2) membuat peserta didik tegang, (3) kesempatan menjawab pertanyaan sedikit, sebab yang menjawab adalah peserta didik yang mendapat tongkat, (4) pembelajaran di kelas sedikit ramai. Untuk menghindari keributan di kelas, pembelajaran yang sedikit ramai dan mengatasi kekurangan dari metode ini, guru hendaknya lebih teliti dan mengawasi kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan dari metode cooperative learning tipe talking stick, pemilihan metode pembelajaran harus dipilih secara selektif oleh guru. Metode ini sangat baik dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman. Tujuan dari pembelajaran keterampilan berbicara adalah agar peserta didik mampu mengungkapkan ide atau gagasan kepada lawan bicara. Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam metode ini peserta didik dilatih untuk memahami materi yang secara langsung dapat menumbuhkan rasa percaya diri untuk berbicara serta mengemukakn pendapat. Hal ini dapat membuat tercapainya tujuan keterampilan berbicara bahasa Jerman.

77 Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa metode cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. Disamping itu, metode ini juga lebih efektif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman dibandingkan dengan metode konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian membuktikan bahwa prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik di kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik di kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Adapun langkah-langkah penggunaan metode cooperative learning tipe talking stick yaitu (1) guru memberikan penjelasan mengenai materi pokok yang akan dipelajari, (2) peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan memahami materi, (3) guru meminta peserta didik untuk menutup bukunya, (4) guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu peserta didik dalam satu kelompok, (5) peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru, (6) kemudian guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari, (7) selanjutnya guru memberikan ulasan atas jawaban peserta didik dan bersamasama peserta didik merumuskan kesimpulan.

78 C. Saran-saran Dari hasil penelitian yang telah dilaksankan, maka sebagai usaha meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman terdapat saran sebagai berikut. 1. Guru hendaknya menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick sebagai alternatif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman. 2. Guru hendaknya lebih sering serta berani untuk memadukan metode-metode yang tepat dengan mempertimbangkan situasi, kondisi dan faktor lainnya yang berhubungan dengan peserta didik dan sekolah guna meningkatkan pembelajaran peserta didik. 3. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan pada guru untuk menerapkan metode-metode terbaru dan teruji guna meningkatkan pembelajaran peserta didik. 4. Melalui metode cooperative learning tipe talking stick, peserta didik dapat aktif dan berpikir kritis serta berani mengemukakan pendapat, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman. 5. Untuk peneliti selanjutnya agar menjadi pertimbangan apabila melakukan penelitian serupa atau lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti.1988. Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud. Algifari. 1997. Analisis Statistik untuk Bisnis dengan Regresi, Korelasi, dan Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Azies, Furqanul dan Alwasilah, Chaedar. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: Depdikbud.. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Brown, H, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Kedutaan Besar AS. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas. Dewi, Sapari Rindi Antika. 2010. Efektivitas Penerapan Metode Talking Stick dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen terhadap Kelas X SMKN 3 Bandung). Skripsi S1. Bandun:UPI Dinsel, Sabine dan Monika Reimann. 1998. Fit fürs Zertifikat Deutsch: Tipps und Übungen. Germany: Max Hueber Verlag. Djiwandono, Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB.. 2008. Tes Bahasa. Jakarta: PT. Indeks. Fachrurrozi, Azis dan Mayuddin, Erta. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Bania Publishing. Finocchiaro, Mary dan Christopher Brumfit. 1983. The Functional-National Approach: From Theory to Practice. New York: Oxford University Press. Ghazali, Syukur. 2000. Peningkatan dan Pengajaran Bahasa Kedua. Jakarta: Depdikbud. 79

80 Hadi, Sutrisno. 1974. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hamid, Fuad, A. 1987. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud. Hammoud, Antje dan Ratzki, Anne. 2008. Was ist Kooperatives Lernen. Goethe Intitut. Hardjono, Sartinah. 1988. Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Leraning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Iskandarwassid dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Ismail, SM. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Semarang: RaSail Media Group. Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Ende: Nusa Indah. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Refika Aditama. Lie, Anita. 2004. Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Nurgiyantoro, Burhan. 2003. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Parera, J.D. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Richards, Jack C. Dan Richard Schmidt. 2002. Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Lingistics. London: Pearson Education Limited.

81 Pringgawidagda. Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Bandung: Adicita. Samana, A. 1992. Sistem Pengajaran. Yogyakarta: Kanisius. Slavin, Robert, E. 2010. Cooperative Leraning. Bandung: Nusa Media. Stern, H.H. 1987. Fundamental Concepts of Language Teaching. New York: Oxford University Press. Strauss, Dieter. 1988. Teori dan Praktik Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Katalis. Sudjana, Nana. 1989a. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.. 1989b. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujanto, C.J. 1988. Keterampilan Membaca-Menulis-Berbicara untuk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wojowasito, S. 1977. Pengajaran Bahasa Kedua (Bahasa Asing bukan Bahasa Ibu). Bandung: Shinta Dharma.