KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

PEMANFAATAN DATA PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DAN PERAN UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

PEMANFAATAN DATA PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF)

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (PERMENDIKBUD NO. 30/2017)

PELIBATAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS SEKOLAH

MODEL PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PROGRAM PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA 2016

Instrumen Pemantauan dan Evaluasi 2017

PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

INSTRUMEN SUPERVISI POKJA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KELUARGA

PROGRAM DAN ANGGARAN LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA

PETUNJUK TEKNIS IMPLEMENTASI PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KETERLIBATAN KELUARGA DALAM KEGIATAN DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF KEMITRAAN

KEBIJAKAN PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA TAHUN 2017

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

Pokja Pendidikan Keluarga

WORKSHOP EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PROGRAM DAN EVALUASI. Pendidikan Keluarga. Warisno, S.Sos., MPd. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga

KEBIJAKAN TEKNIS. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

Mengapa penting pendidikan orang tua?

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBAR PENDAMPINGAN POKJA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KELUARGA

PELAKSANAAN KELAS INSPIRASI. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA DIGITAL

Jenis Satuan Pendidikan : PAUD/ SD/ SMP/ SMA/K/ PNF. Kab/Kota DIREKTORAT PEMBINAAN : PENDIDIKAN

MENGAPA PENTING PENDIDIKAN ORANG TUA?

KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA

dan Masyarakat di PAUD

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERMENDIKBUD NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK KERJA PENDIDIKAN KELUARGA

PELAKSANAAN PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA/WALI

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negar

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH LUAR BIASA DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

KEMITRAAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun masyarakat dalam suatu bangsa. Pendidikan bisa. dikatakan gagal dan menuai kecaman jika manusia - manusia yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PELAKSANAAN PERENCANAAN

RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 ( DUA BELAS ) TAHUN

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, dan Masyarakat di SMA/SMK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, Penguatan Kemitraan Keluarga, Satuan Pendidikan, dan Masyarakat di SD. dan Masyarakat di PAUD

BAB I PENDAHULUAN. sekolompok orang (kepala sekolah guru-guru, staf, dan siswa) untuk mencapai tujuan

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

Petunjuk Teknis Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan

Petunjuk Teknis Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN KELUARGA OLEH UPT PUSAT (PP/BP PAUD DAN DIKMAS)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 130 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dan Masyarakat di SMP

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan tidak memberikan dampak negatif. Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara yang maju dan berkembang. fungsi pendidikan. Adapun fungsi pendidikan pada undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

BAB I PENDAHULUAN. negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

Transkripsi:

KEBIJAKAN TEKNIS PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, DAN PNF) Disampaikan Oleh: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

AMANAT UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR, TUJUAN, DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL 1 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2). 2 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3). 3

PELIBATAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 1 2 3 Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan (Pasal 8). Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan (Pasal 54 ayat 1). Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah (Pasal 51 ayat 1). 4

DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH 1 Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah (Pasal 56 ayat 1). 2 Dewan pendidikan dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis (Pasal 56 ayat 2). 3 Komite sekolah/madrasah dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan (Pasal 56 ayat 3). 5

KOMITE SEKOLAH Permendikbud No. 75 Tahun 2016 1 Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan (Pasal 1 butir 2). 2 Komite Sekolah berkedudukan di setiap Sekolah (Pasal 2 ayat 1). 3 4 Komite Sekolah berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan (Pasal 2 ayat 2). Komite Sekolah menjalankan fungsinya secara gotong royong, demokratis, mandiri, profesional, dan akuntabel (Pasal 2 ayat 3). 6

TUGAS DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA (BINDIKKEL) 7

DASAR, TUGAS, DAN FUNGSI 1 2 Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas: melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan keluarga (Pasal 285). 3 Fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan; b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan; c. peningkatan kualitas pendidikan karakter anak dan remaja; d. fasilitasi sumber belajar dan pendanaan pendidikan keluarga; e. fasilitasi penjaminan mutu pendidikan keluarga; f. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria; g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi; h. pelaksanaan evaluasi dan laporan; dan i. pelaksanaan administrasi Direktorat. 8

PROGRAM UTAMA 1 2 Penguatan pelibatan keluarga dan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak di satuan pendidikan dan di rumah untuk penguatan pendidikan karakter dan budaya prestasi anak. Penguatan konten dan contoh-contoh praktik baik di keluarga dan di satuan pendidikan melalui laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id 3 Penguatan pendidikan karakter anak dan remaja melalui satuan pendidikan serta media cetak dan non-cetak, terutama media online (termasuk media sosial) sebagai kanal utama untuk dapat diakses oleh masyarakat luas. 9

TUJUAN PELIBATAN KELUARGA Mewujudkan kerjasama dan keselarasan program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik. 10

FENOMENA ANCAMAN DI SEKITAR KEHIDUPAN ANAK 11

Perlu peningkatan kepedulian orang tua, satuan pendidikan, dan masyarakat! KEKERASAN NARKOBA PORNOGRAFI TINDAKA N RADIKALISME AMORAL 12

ANGKA KEKERASAN MENINGKAT SETIAP TAHUNNYA Angka kasus kekerasan di sekolah di Indonesia 84 persen, Vietnam (79 persen), Nepal (79 persen), Kamboja (73 persen), dan Pakistan (43 persen). Sumber survei International Center for Research on Women (ICRW). Berdasarkan catatan 2016 oleh Komnas Perempuan, dari kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, kekerasan seksual berada pada tingkat kedua dengan jumlah kasus mencapai 2.399 kasus (72%), pencabulan mencapai 601 kasus (18%), dan pelecehan seksual mencapai 166 kasus (5%). 13

NARKOBA 1 60 Jaringan Narkoba Nasional dan Internasional 2 5 Juta penyalahgunaan narkoba 3 4 5 40-50 orang perhari meninggal karena narkoba Rp72 trilyun kerugian negara karena narkoba 100 ribu penyalahgunaan narkoba gagal direhabilitasi Sumber: Antara, 4 Maret 2016 14

PORNOGRAFI 1 2 3 4 5 18.747 anak terlibat pornografi anak 100-150 ribu anak menjadi korban eksploitasi seksual Rp50 trilyun per tahun untuk belanja pornografi 45% kasus pidana adalah kejahatan seksual 50% pengakses situs porno adalah pelajar SENSOR 15

PENGUATAN PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN 16

DUKUNGAN: HASIL KAJIAN INTERNASIONAL 1 2 3 Hasil penelitian Izzo dkk, 1999, menunjukan bahwa ketika orang tua dan sekolah berkolaborasi secara efektif, siswa dapat berperilaku dan menunjukkan prestasi yang lebih baik di sekolah. Greenwood & Hickman (dalam Gürbüztürk & Sad, 2010) menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua di sekolah memberikan kontribusi yang positif dalam prestasi akademis, frekuensi kehadiran, iklim sekolah, persepsi orang tua dan anak tentang belajar di kelas, sikap dan perilaku positif anak, kesiapan anak untuk mengerjakan PR, peningkatan waktu yang dihabiskan anak bersama orang tuanya, aspirasi pendidikan, kepuasan orang tua terhadap guru, dan kesadaran anak terhadap kehidupan yang baik. Kotaman (dalam Gürbüztürk & Sad, 2010) menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua dapat memberi efek positif pada berbagai aspek pendidikan termasuk meningkatkan perilaku anak dan adaptasi sosial, mengurangi masalah kedisiplinan di sekolah, meningkatkan kesuksesan di sekolah, dan peningkatan kehadiran di sekolah. 17

DUKUNGAN: HASIL KAJIAN DALAM NEGERI 1 Studi dampak program pendidikan dan pengembangan anak usia dini di 50 kabupaten tertinggal (World Bank, 2013) menunjukkan bahwa intensitas dukungan keluarga berpengaruh meningkatkan pencapaian perkembangan anak usia dini (usia 0-6 tahun). 2 Kajian sistem pembinaan profesional dan cara belajar siswa aktif (Harlen, et. all., 2001) menunjukkan bahwa kemitraan dan peran aktif orang tua di sekolah berpengaruh meningkatkan kemajuan dan kesuksesan anak-anak mereka. 18

DAMPAK PELIBATAN KELUARGA 1 2 3 4 5 6 Meningkatkan kehadiran anak di sekolah Meningkatkan sikap dan perilaku positif anak Meningkatkan kebiasaan belajar anak Meningkatkan prestasi akademik anak Meningkatkan keinginan anak untuk melanjutkan sekolah Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak 7 8 9 10 11 12 Meningkatkan harapan orang tua pada anak Orang tua merasa turut berhasil Meningkatkan kepuasan orang tua terhadap sekolah Meningkatkan semangat kerja guru Mendukung iklim sekolah yang lebih baik Mendukung kemajuan sekolah secara keseluruhan 19

SASARAN POTENSIAL PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA 20

IMPLEMENTASI PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN 21

JALINAN KEMITRAAN KELUARGA-SATUAN PENDIDIKAN-MASYARAKAT 22

MODEL PERAN KELUARGA 23

TAHAPAN PEMBINAAN KELUARGA TAHAP 3 Perluasan Peran Keluarga PRA-KELUARGA Pembinaan Pranikah TAHAP 1 TAHAP 2 Penguatan Kompetensi Keluarga melalui kelas Orang Tua dan Media Lain Kesepakatan Peran Keluarga di Rumah dan di Sekolah 24

PRINSIP KEMITRAAN TRISENTRA 1 Kesamaan Hak, Kesejajaran, dan Saling Menghargai 2 Semangat Gotong-Royong dan Kebersamaan 3 Saling Melengkapi dan Memperkuat 4 Saling Asah, Saling Asih, dan Saling Asuh 25

PROGRAM UTAMA PELIBATAN KELUARGA DI SATDIK Pertemuan dengan wali kelas minimal dua kali/semester Mengikuti kelas orang tua (parenting) minimal dua kali/tahun Pelibatan Ortu dalam pameran karya dan pentas akhir tahun Pelibatan Ortu terpilih sebagai nara sumber kelas inspirasi 26

CONTOH JADWAL PELIBATAN DI SEKOLAH 27

TUJUAN MENGANTAR ANAK DI HARI PERTAMA SEKOLAH 1 Sebagai bentuk nyata dukungan orang tua atas pendidikan anaknya. 2 3 Orang tua lebih mengenal lingkungan sekolah anak serta berkenalan dengan guru dan sesama orang tua. Orang tua dapat menyaksikan antusiasisme anak-anak untuk bersekolah. 4 Orang tua merasa menjadi bagian dari sekolah. 5 Meningkatkan dukungan orang tua untuk kemajuan sekolah. 28

TUJUAN PERTEMUAN DENGAN WALI KELAS 1 2 3 4 5 Orang tua dapat memahami program dan tata tertib sekolah serta dapat memberi usulan/masukan. Orang tua dapat mendapatkan nomor-nomor telepon penting seperti nomor telepon sekolah, kepala sekolah, wali kelas, dan sesama orang tua. Sekolah dan orang tua dapat menyepakati cara berkomunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua. Orang tua dapat membentuk paguyuban orang tua guna saling berkomunikasi dan wadah kepentingan bersama. Orang tua dapat menyepakati kegiatan dan jadwal kelas orang tua, kelas inspirasi, pentas akhir tahun, dan kegiatan lain untuk mendukung kemajuan sekolah. 29

MEMBANGUN KOMUNIKASI INTENSIF ANTARA SEKOLAH DAN ORANG TUA 1 2 3 Tujuan komunikasi antara sekolah dan orang tua adalah agar kedua belah pihak memperoleh informasi secara utuh terkait kemajuan maupun permasalahan setiap siswa. Hal-hal yang perlu dikomunikasikan antara lain: a. Saat anak tidak masuk sekolah: orang tua dapat mengirim SMS kepada wali kelas untuk diteruskan ke guru kelas. b. Saat anak tidak masuk sekolah tanpa ada pemberitahuan: wali kelas dapat bertanya ke orang tua melalui SMS, sehingga jika terjadi sesuatu cepat diambil tindakan. c. Saat anak berprestasi seperti terpilih penjadi ketua/pengurus kelas, pengurus OSIS, mewakili sekolah, mendapat nilai 10, dll. wali kelas menyampaikan ucapan selamat kepada orang tua melalui SMS. d. Saat anak melanggar tata tertib sekolah. Melalui kolaborasi ini, pelanggaran awal siswa terhadap tata tertib sekolah penanganannya diserahkan ke orang tua/wali. 30

TUJUAN KELAS ORANG TUA 1 Menambah pengetahuan orang tua dalam mendidik/mengasuh anak. 2 Meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendidik anak di sekolah dan di rumah. 3 Sebagai wadah berbagi pengetahuan dan praktik baik dalam mendidik/mengasuh anak di antara orang tua. 4 5 Adanya keselarasan dalam mendidik antara yang dilakukan di sekolah dan di rumah. Menumbuhkan jiwa kebersamaan di antara orang tua. 31

MATERI KELAS ORANG TUA 1 Materi wajib: (1) pengasuhan positif dan (2) mendidik anak di era digital. 2 3 4 5 6 Materi lain: sesuai dengan kesepakatan masing-masing kelompok (paguyuban orang tua). Materi dapat diunduh dari laman sahabat keluarga dengan alamat: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id atau sumber lain. Nara sumber diutamakan berasal dari sesama orang tua atau guru, jika tidak ada dapat menghadirkan nara sumber dari luar. Kelas orang tua dikelola oleh paguyuban kelas secara mandiri, baik penyelenggaraan maupun pembiayaan (jika ada), berdasarkan hasil kesepakatan dengan sesama orang tua. Pelaksanaannya diutamakan dalam lingkup orang tua yang anaknya sekelas dan sesekali dapat dilakukan secara bersama (gabungan beberapa kelas atau satu sekolahan). 32

CONTOH MATERI KELAS ORANG TUA Dapat di unduh di laman : sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF 33

KELAS INSPIRASI 1 2 3 4 Kelas inspirasi dapat dilaksanaan dengan memanfaatkan waktu saat upacara bendera atau waktu lain minimal sebulan sekali. Kelas ispirasi pada saat upacara bendera dilaksanakan sebulan sekali dengan menghadirkan nara sumber untuk berbicara 15-20 menit yang dapat menginspirasi siswa. Nara sumber yang dihadirkan dapat berasal dari orang tua terpilih, alumni, tokoh masyarakat, pengusaha/pedagang/petani sukses, atau berbagai profesi untuk memberikan inspirasi, motivasi, atau pengenalan profesi kepada siswa. Kelas inspirasi juga dapat diisi materi penyuluhan misalnya terkait kekerasan, NARKOBA, pornografi, HIV/Aids, ancaman radikalisme, dan materi lain yang perlu diketahui atau dapat menginspirasi siswa. 34

PENTAS KELAS DI AKHIR TAHUN PEMBELAJARAN 1 Tujuannya adalah mengembirakan anak setelah semua tugasnya sebagai pelajar selama setahun tertunaikan. 2 Acara diselenggarakan oleh orang tua bekerjasama dengan pihak satuan pendidikan dengan memanfaatkan waktu setelah ujian akhir semester sebelum penerimaan rapor kenaikan kelas, dengan susunan acara sbb.: a. Menampilkan hasil karya dan prestasi yang dicapai siswa selama satu tahun: setiap siswa wajib menampilkan hasil karya terbaiknya minimal satu buah karya. b. Setiap kelas diminta pentas secara bergilir disaksikan oleh para orang tua, undangan, dan siswa kelas lainnya. c. Acara diakhiri degnan pemberian penghargaan dari orang tua atau sekolah kepada orang tua, guru, dan siswa atas prestasi non akademik yang dicapai atau perilaku baik yang patut diteladani. 35

BENTUK PELIBATAN KELUARGA/ORANG TUA 1 Mendukung kegiatan belajar anak di satuan pendidikan; 2 Mendukung kegiatan belajar anak di keluarga yang merupakan kesinambungan kegiatan di satuan pendidikan; 3 Memantau perkembangan dan hasil belajar anak atau peserta didik secara bersama-sama antara orang tua dengan pihak satuan pendidikan. 4 Memberikan masukan/pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan berbagai kegiatan satuan pendidikan dalam meningkatkan layanan terhadap kebutuhan perkembangan dan belajar anak. 36

PROGRAM PENTING LAINNYA 37

1 2 3 4 DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL/DPA (PSYCHOLOGICAL FIRST AID/PFA) DPA adalah salah satu cara untuk melakukan penguatan dengan memberikan dukungan psikologis kepada orang yang mengalami tekanan psikologis dengan tujuan untuk meringankan beban (mengobati luka batin), besifat pertolongan pertama, dilakukan dalam durasi yang singkat, dan bukan dilakukan oleh profesional. DPA dapat dilakukan oleh teman dekat dengan fokus berempati, sabar mendengarkan keluhan, tidak mencela/menyalahkan, dan jika situasi sudah mereda dapat menghibur. DPA sering digunakan pada korban bencana, agar mereka memperoleh dukungan psikologis sehingga dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. DPA juga dapat digunakan pada korban kekerasan dan luka batin lainnya sebagai upaya pertolongan pertama. 38

LATAR BELAKANG DAN PRINSIP DASAR DPA Latar belakang Apa itu DPA? Kita, termasuk anak dan remaja, sering menghadapi masa sulit. Masa sulit itu sering berdampak pada fisik, pikiran, emosi, dan tingkah laku. Jika tidak ditangani dampak bisa menjadi parah dan sulit dipulihkan. Dukungan Psikologis Awal (DPA) bisa dianalogikan dengan P3K. Bisa dilakukan oleh siapapun: teman dekat, orang tua. Mengapa? Tidak semua masalah harus ditangani oleh profesional Untuk mengurangi dampak yg lebih buruk dan mempercepat proses pemulihan dari luka batin. Prinsip dasar? Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk memulihkan diri: tranformasi dari perspektif korban ke penyintas (survivors) Keberadaan dan dukungan dari orang lain untuk meringankan beban DPA adalah salah satu cara untuk melakukan penguatan dengan memberikan dukungan psikologis kepada orang yang mengalami tekanan 39

PROGRAM JAJANAN SEHAT 1 2 3 4 Jajanan di lingkungan sekolah seringkali tidak terkontrol baik kebersihan maupun bahan bakunya, sehingga berbahaya bagi kesehatan konsumen (siswa). Program jajanan sehat dapat dilakukan oleh sekolah bekerjasama dengan orang tua dan kementerian kesehatan, misalnya melalui penyuluhan kepada para pedagang di lingkungan sekolah cara memilih bahan dan pengolahan jajanan sehat. Bagi pedagang yang telah mengikuti saran, dapat diberikan stiker JAJANAN SEHAT untuk ditempel di gerobag/tempat dagang dan bagi yang terus membandel dapat diberi sanksi. Salah satu sanksi yang dapat diberikan adalah dengan memberitahu siswa agar tidak membeli jajanan pada pedagang yang tidak berstiker JAJANAN SEHAT. 40

KELOMPOK KERJA (POKJA) PENDIDIKAN KELUARGA 1 2 Mulai tahun ini di Dinas Pendidikan Provinsi (seluruhnya) dan di 140 Kab/Kota rintisan pendidikan keluarga tahun 2015 dan 2016 akan dibentuk Pokja Pendidikan Keluarga. 3 Pokja digunakan sebagai wadah koordinasi dalam melakukan pembinaan pendidikan keluarga, khususnya pelibatan keluarga dan masyarakat di satuan pendidikan. 4 Pokja diketuai oleh Sekretaris Dinas Pendidikan atau kepala bidang yang ditunjuk, dengan anggota terdiri dari unsur dinas pendidikan, dinas/instansi terkait, koordinator penilik/pengawas, dan pegiat pendidikan. Tujuan pembentukan Pokja adalah agar pembinaan dapat dilakukan secara lebih intensif dan komprehensif dengan pelibatan semua unsur, termasuk pelibatan publik. 41

INDIKATOR IMPLEMENTASI PROGRAM PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN 42

Indikator Perubahan Perilaku Keluarga Anak Usia PAUD dan SD No 1 Indikator Keluarga membiasakan anak ikut beribadah sesuai dengan tuntunan agamanya 2 Keluarga membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak Keterlaksanaan B K S R 3 Keluarga membiasakan anak sarapan sebelum berangkat sekolah 4 Keluarga membiasakan anak berpamitan saat mau berangkat sekolah 5 Keluarga membiasakan berkomunikasi dengan guru/wali kelas, termasuk saat anak tidak masuk sekolah, melalui SMS atau media lain 6 Keluarga aktif berkomunikasi dengan sesama orang tua 7 Keluarga menjalin komunikasi positif dengan anak 8 Keluarga melakukan kegiatan yang mendukung perkembangan anak 9 Keluarga melakukan kegiatan bersama (ibadah, makan, rekreasi) Keterangan: B= Belum; K= Kadang-kadang; S= Sering; R= Rutin (hampir selalu) 10 Keluarga hadir dalam kegiatan pelibatan orang tua di sekolah 43

Indikator Perubahan Perilaku Keluarga Anak Usia SMP dan SMA/K No 1 Indikator Anak menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama yang dianutnya 2 Anak sarapan/makan sebelum berangkat sekolah Keterlaksanaan B K S R 3 Anak berpamitan saat mau berangkat sekolah 4 5 Keluarga aktif berkomunikasi dengan wali kelas jika, termasuk saat anak tidak masuk sekolah, melalui telpon/sms atau media lain Keluarga memiliki aturan yang disepakati bersama (misalnya: memberi tahu saat pulang terlambat, menentukan jam belajar, dll.) 6 Keluarga aktif berkomunikasi dengan sesama orang tua 7 Keluarga menjalin komunikasi positif dengan anak 8 Anak merasa nyaman/betah di rumah 9 Keluarga melakukan kegiatan bersama (ibadah, makan, rekreasi) 10 Keluarga hadir dalam kegiatan pelibatan orang tua di sekolah Keterangan: B= Belum; K= Kadang-kadang; S= Sering; R= Rutin (hampir selalu) 44

PERUBAHAN PERILAKU DI LINGKUNGAN KELUARGA 45

Indikator Perubahan Perilaku Keluarga Anak Usia PAUD dan SD No 1 Indikator Keluarga membiasakan anak ikut beribadah sesuai dengan tuntunan agamanya 2 Keluarga membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak Keterlaksanaan B K S R 3 Keluarga membiasakan anak sarapan sebelum berangkat sekolah 4 Keluarga membiasakan anak berpamitan saat mau berangkat sekolah 5 Keluarga membiasakan berkomunikasi dengan guru/wali kelas, termasuk saat anak tidak masuk sekolah, melalui SMS atau media lain 6 Keluarga aktif berkomunikasi dengan sesama orang tua 7 Keluarga menjalin komunikasi positif dengan anak 8 Keluarga melakukan kegiatan yang mendukung perkembangan anak 9 Keluarga melakukan kegiatan bersama (ibadah, makan, rekreasi) 10 Keluarga hadir dalam kegiatan pelibatan orang tua di sekolah Keterangan: B= Belum; K= Kadang-kadang; S= Sering; R= Rutin (hampir selalu) 46

Indikator Perubahan Perilaku Keluarga Anak Usia SMP dan SMA/K No 1 Indikator Anak menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama yang dianutnya 2 Anak sarapan/makan sebelum berangkat sekolah Keterlaksanaan B K S R 3 Anak berpamitan saat mau berangkat sekolah 4 5 Keluarga aktif berkomunikasi dengan wali kelas jika, termasuk saat anak tidak masuk sekolah, melalui telpon/sms atau media lain Keluarga memiliki aturan yang disepakati bersama (misalnya: memberi tahu saat pulang terlambat, menentukan jam belajar, dll.) 6 Keluarga aktif berkomunikasi dengan sesama orang tua 7 Keluarga menjalin komunikasi positif dengan anak 8 Anak merasa nyaman/betah di rumah 9 Keluarga melakukan kegiatan bersama (ibadah, makan, rekreasi) 10 Keluarga hadir dalam kegiatan pelibatan orang tua di sekolah Keterangan: B= Belum; K= Kadang-kadang; S= Sering; R= Rutin (hampir selalu) 47

MATERI PENDUKUNG TERSEDIA DI Laman: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id 48

49

50

ORANG TUA HEBAT ORANG TUA TERLIBAT

sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id Terima Kasih