BAB III TINJAUAN WILAYAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH YPCM

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB III TINJAUAN WILAYAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV GAMBARAN LOKASI

dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA Kondisi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KULON PROGO

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA MAGELANG MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB III TINJAUAN LOKASI

Perencanaan dan Perancangan Maguwoharjo Sport Center BAB III TINJAUAN WILAYAH / KAWASAN BAB III TINJAUAN WILAYAH / KAWASAN

UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

Pembangunan Gedung Olahraga Tipe B dan Pengembangan Fasilitas Pendukung pada Stadion Kobelete di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan deras, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB III Tinjauan Lokasi dan Rumah Sakit Hewan di Yogyakarta 3.1 Tinjauan Kondisi Umum Kabupaten Sleman

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1 Kondisi Administratif Gambar 3.1. Peta Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya Sumber : www.jogjakota.go.id Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 7 30' - 8 15' lintang selatan dan 110 00' - 110 52' bujur timur. Daerah Istimewa Yogyakarta berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah di sebelah utara, timur, dan barat; serta berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 5 daerah tingkat II : Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo. Kota Yogyakarta terletak antara 110 24'19'' - 110 28'53'' bujur timur dan 7 15'24'' - 7 49'26'' lintang selatan. Kota Yogyakarta berbatasan dengan Kabupaten Sleman di sebelah utara, Kabupaten Bantul di sebelah Selatan, dan Kabupaten Bantul serta Sleman di sebelah barat dan timur. Ketinggian ratarata permukaan daratan kota Yogyakarta yaitu 114 m diatas permukaan laut. Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah 32,5 km² atau sekitar 3.250 hektar yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan Aikido Training Center di Yogyakarta 44

2.531 RT. Kota Yogyakarta dihuni oleh 428.282 jiwa (sumber data dari SIAK per tanggal 28 Februari 2013) dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/km². 3.2 Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah daratan dengan topografi berbukit dan bergunung, yang berada pada ketinggian antara 0-2.910 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan umum yang berupa sungai dan telaga. Kota Yogyakarta sendiri dilintasi oleh 3 buah sungai yaitu Sungai Gajah Wong di sebelah timur, Sungai Code di tengah, dan Sungai Winongo di sebelah barat. Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dengan kemiringan ± 1 derajat dari utara ke selatan dan relatif datar dari barat ke timur. Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan karena berada di dataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda. Lahan pertanian kota setiap tahun mengalami penyusutan sejalan dengan perkembangan perkotaan dan pemukiman yang pesat. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas wilayah Kota Yogyakarta (3.249,75) yang beralih fungsi. 3.3 Kondisi Klimatologi Iklim Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk tropis basah dengan curah hujan cukup tinggi antara 1.660-2.500 milimeter setiap tahunnya. Suhu udara beragam antara 26,5 Celsius - 28,8 Celsius. kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson. Saat musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220 bersifat basah dan mendatangkan hujan. Saat musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90-140 dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap Aikido Training Center di Yogyakarta 45

bencana, seperti gempa bumi, letusan gunung api, erosi tanah, banjir, dan kekeringan. 8 3.4 Yogyakarta dan Aikido Kota Yogyakarta memiliki angka kriminalitas yang tinggi dibanding kabupaten lain yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang telah dibahas di bab 1 sebelumnya. Wanita dan anak anak adalah pihak yang sering kali kurang dapat membela dirinya karena keterbatasan fisik dan akhirnya menjadi korban dalam tindak kekerasan. Salah satu upaya untuk berjaga-jaga atas ancaman tindak kekerasan yaitu melatih diri untuk mempelajari ilmu beladiri. Di kota Yogyakarta sendiri telah banyak ilmu beladiri yang diperkenalkan dan berkembang. Aikido yang memiliki prinsip memanfaatkan tenaga lawan, berbeda jika dibandingkan beladiri lain yang lebih menuntut kekuatan fisik. Hal tersebut cocok untuk segala usia baik bagi wanita dan anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik tersebut. Dojo aikido di kota Yogyakarta berjumlah 14 dan sudah tersebar di berbagai sudut kota. Dojo tersebut mewadahi kegiatan berbagai macam usia masyarakat baik wanita maupun pria. Dari data yang sudah dipaparkan sebelumnya, peminat semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun fasilitas masih kurang memadai. Sehingga diperlukan Aikido Training Center untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut sekaligus dapat membentuk karakter aikidoka yang dapat berselaras dengan alam sesuai dengan filosofi dalam aikido. Dalam pengembangan desain Aikido Training Center ini, penulis ingin menyediakan fasilitas latihan yang terbagi menjadi beberapa kelas untuk anak-anak, pemula, dan untuk regular dan fasilitas penunjang yang berkaitan serta berselaras dengan alam. Sesuai dengan filosofi aikido mengenai kedamaian, maka dibutuhkan suasana tenang di mana aikidoka dapat merasakan energi alam itu sendiri. 8 http://www.jogjakota.go.id diakses 16 September 2015 Aikido Training Center di Yogyakarta 46

3.5 Kriteria Pemilihan Tapak Terkait dengan fungsinya, Aikido Training Center bertujuan untuk mewadahi masyarakat yang ingin berlatih aikido demi menjaga diri dari tindak kejahatan dan membentuk karakter pribadi sesuai dengan ajaran filosofi aikido yaitu berharmonisasi dengan alam. Lokasi yang tepat sesuai dengan tujuan tersebut yaitu berada pada daerah sesuai rencana tata ruang sebagai area olahraga atau dekat dengan permukiman dan pusat pendidikan. Letaknya yang dekat dengan permukiman dan pusat pendidikan sesuai dengan tujuannya untuk menyediakan fasilitas bagi masyarakat sekitar. Pusat berarti terletak di tengah, pusar, atau pokok pangkal yang menjadi pumpunan. Pelatihan berarti proses melatih, kegiatan atau pekerjaan melatih, atau tempat melatih. Center yang kuat dalam aikido adalah hal penting untuk mencapai keseimbangan dan berselaras dengan alam, sehingga lokasi yang tepat untuk sebuah Aikido Training Center berada di pusat kegiatan aikido di Yogyakarta. Aikido Training Center sebaiknya terletak di pusat atau dapat menjadi pusat dari dojo-dojo yang telah ada sebelumnya serta mudah diakses dan tidak terlalu jauh dari pusat kota. Lokasi tapak yaitu mudah diakses, salah satunya yaitu dekat dengan pusat transportasi umum dan terletak di jalan yang dapat dilalui oleh transportasi umum. Beberapa kriteria pemilihan tapak juga perlu dipertimbangkan terkait permasalahannya. Ruang luar yang cukup luas juga diperlukan untuk menciptakan suasana yang tenang dan damai sehingga aspek harmonisasi dengan alam dapat lebih tersampaikan. Letak yang jauh dari jalan utama namun mudah diakses juga perlu dipertimbangkan terkait aspek suasana yang tenang. Aikido Training Center di Yogyakarta 47

3.5.1 Lokasi Tapak Alternatif 1 Gambar 3.2. Tapak Alternatif 1 Sumber : google earth diakses 15:42 WIB 16/09/2015 Rencana lokasi tapak berada di Jalan Kenari, Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Lokasi tapak berada di sebelah timur Gedung Olah Raga Among Rogo dan Stadion Mandala Krida. Lokasi tapak dapat diakses ±10 menit dari stasiun Tugu dan stasiun Lempuyangan, ±15 menit dari bandara Adisucipto, dan ±15 menit dari terminal Giwangan. Lokasi tapak berbatasan dengan lahan kosong di sebelah utara; berbatasan dengan permukiman warga, vihara Vidyaloka dan rumah makan Kusuma di sebelah timur; berbatasan dengan permukiman warga dan Jalan Cantel di sebelah barat; dan berbatasan dengan Jalan Kenari dan kantor Pusat Informasi Pengembangan Permukiman Dan Pembangunan. Lokasi tapak berada di tepi jalan lokal dan jalan lingkungan, jauh dari jalan arteri dan sedikit jauh dari jalan kolektor sehingga intensitas kendaraan yang melewati site tergolong sedang. Aikido Training Center di Yogyakarta 48

Gambar 3.3. Kantor PU, Jalan Cantel, dan Vihara Vidyaloka Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015 Jalur sirkulasi terdapat di sebelah timur, barat dan selatan tapak. Di sebelah barat daya lokasi tapak terdapat perempatan jalan, pertemuan antara ruas Jalan Cantel dan Jalan Kenari. Di sebelah selatan lokasi tampak terdapat pertigaan jalan pertemuan antara Jalan Kenari dan Jalan Sawit.Ruas Jalan Cantel dan Jalan Kenari merupakan jalur 2 arah. Trotoar untuk pejalan kaki sudah tersedia di sebelah selatan lokasi tapak. Untuk jalur evakuasi bencana, diarahkan ke barat menuju Stadion Mandala Krida. 150 m 92 m 105 m 146 m Gambar 3.4. Ukuran Tapak Alternatif 1 Sumber : google earth, 15:42 WIB 16/09/2015 Berdasarkan Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010-2029, Kecamatan Umbulharjo termasuk dalam kawasan fungsi pusat administrasi kota/kecamatan, perdagangan jasa dan pemasaran, pelayanan sosial, perhubungan dan komunikasi, serta pendidikan. Lokasi tapak direncanakan sebagai wilayah perumahan, sedangkan di barat dan selatan tapak dikembangkan sebagai wilayah rekreasi dan olah raga. Rencana Aikido Training Center di Yogyakarta 49

pemanfaatan ruas Jalan Kenari dan blok lingkungan tapak tergolong sedang. Lokasi tapak berada dekat dengan permukiman dan pendidikan : SMP Pangudi Luhur 1, SMP Muhammadiyah 8, SD Muhammadiyah Sokonandi 2, Universitas Ahmad Dahlan, SMA Muhammadiyah 2, dan SMP Piri. Tapak berbentuk trapesium dengan ukuran panjang seperti gambar 3.3. Luasan total tapak sekitar 14.500m 2. Berdasarkan peraturan di lokasi tapak, luas tanah lebih dari 1000 m 2 dibatasi dengan tinggi bangunan 20m, KDB 80%, dan KLB 3,0. Garis Sempadan Bangunan untuk ruas Jalan Kenari sebesar 4-13-4 dan untuk ruas jalan di timur dan barat sebesar 3-6-3. Kondisi kontur tapak relatif datar. Tapak berupa lahan kosong yang ditumbuhi rumput liar dan beberapa pohon pisang. Di sebelah utara tapak juga masih merupakan lahan kosong. Disebelah selatan tapak sudah terdapat trotoar dan diantara trotoar dan jalan raya terdapat pemisah berupa taman yang ditanami oleh pepohonan yang rindang. Di sekitar tapak juga telah tersedia jaringan listrik, telekomunikasi, drainase, jaringan air minum dan jaringan air limbah. 3.5.2 Lokasi Tapak Alternatif 2 Gambar 3.5. Tapak Alternatif 2 Sumber : google earth diakses 12:50 WIB 09/03/2016 Aikido Training Center di Yogyakarta 50

Rencana lokasi tapak berada di Jalan Tegalturi, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.. Lokasi tapak dapat diakses ±23 menit dari stasiun Tugu dan ±15 menit stasiun Lempuyangan serta ±24 menit dari bandara Adisucipto, dan ±6 menit dari terminal Giwangan. Lokasi tapak berbatasan dengan lahan kosong di sebelah utara; berbatasan dengan permukiman warga di sebelah timur dan barat; serta berbatasan dengan jalan Tegalturi dan pasar ikan di sebelah selatan. Lokasi tapak berada di tepi jalan lokal dan jalan lingkungan, jauh dari jalan arteri dan sedikit jauh dari jalan kolektor sehingga intensitas kendaraan yang melewati site tergolong sedang. Gambar 3.6. Ukuran Tapak Alternatif 2 Sumber : google earth diakses 12:50 WIB 09/03/2016 Tapak berbentuk persegi banyak. Luasan total tapak sekitar 12.000m 2. Berdasarkan peraturan di lokasi tapak, luas tanah lebih dari 1000 m 2 dibatasi dengan tinggi bangunan 18m, KDB 80%, dan KLB 2,4. Garis Sempadan Bangunan untuk ruas Jalan Kenari sebesar 3-10-3, untuk ruas jalan di timur sebesar 3-8-3 dan barat sebesar 2-4-2. Kondisi kontur tapak relatif datar. Tapak berupa sawah hingga di sebelah utara tapak. Di sekitar tapak juga telah tersedia jaringan listrik, telekomunikasi, drainase, jaringan air minum dan jaringan air limbah. Berdasarkan rencana tata ruang, lokasi tapak berfungsi sebagai rekreasi dan olahraga. Di sekitar tapak terdapat permukiman dan fungsi pendidikan seperti : SD N Giwangan, Universitas Ahmad Dahlan, Akademi Kesejahteraan Sosial, dan Universitas Cokroaminoto. Aikido Training Center di Yogyakarta 51

3.5.3 Lokasi Tapak Alternatif 3 Lokasi tapak alternatif 3 dekat dengan lokasi tapak alternatif 2. Rencana lokasi tapak berada di Jalan Wijaya Mulya, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.. Lokasi tapak dapat diakses ±17 menit dari stasiun Tugu dan ±12 menit stasiun Lempuyangan serta ±24 menit dari bandara Adisucipto, dan ±9 menit dari terminal Giwangan. Gambar 3.7. Tapak Alternatif 3 Sumber : google earth diakses 12:57 WIB 09/03/2016 Lokasi tapak berbatasan dengan perumahan di sebelah utara; berbatasan dengan SMK N 4 Yogyakarta di sebelah timur dan sawah di sebelah selatan; serta berbatasan dengan jalan Wijaya Mulya dan permukiman di sebelah barat. Lokasi tapak berada di tepi jalan lingkungan, lebih dekat dari jalan arteri dan jalan kolektor dibanding tapak alternatif 2. Gambar 3.8. Ukuran Tapak Alternatif 3 Sumber : google earth diakses 12:57 WIB 09/03/2016 Aikido Training Center di Yogyakarta 52

Tapak berbentuk persegi dengan luasan total tapak sekitar 8.000m 2. Berdasarkan peraturan di lokasi tapak, luas tanah lebih dari 1000 m 2 dibatasi dengan tinggi bangunan 16m, KDB 75%, dan KLB 1,5. Garis Sempadan Bangunan untuk ruas Jalan Wijaya Mulya sebesar 3-6-3 dan untuk ruas jalan di timur sebesar 3-4-3. Kondisi kontur tapak relatif datar. Di sekitar tapak juga telah tersedia jaringan listrik, telekomunikasi, drainase, jaringan air minum dan jaringan air limbah. Berdasarkan rencana tata ruang, lokasi tapak berfungsi sebagai permukiman. Di sekitar tapak terdapat permukiman dan fungsi pendidikan seperti : SD N Giwangan, Universitas Ahmad Dahlan, Akademi Kesejahteraan Sosial, dan Universitas Cokroaminoto. 3.6 Kesimpulan Pemilihan Tapak Dari data beberapa alternatif tapak diatas, dapat dibandingkan dan diberi nilai sesuai dengan kriteria pemilihan tapak yang telah dijabarkan sebelumnya. Skoring menggunakan rentang nilai antara 5-10. Tabel 3.1. Skoring Tapak Alternatif KRITERIA UMUM Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Rencana tata ruang terkait fungsi 6 9 6 Area lingkungan : dekat dengan permukiman dan pendidikan 8 7 7 Akses transportasi publik 8 7 7 Total 22 23 20 Rata-rata 7.3 7.7 6.7 KRITERIA KHUSUS Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Luasan : terkait pengolahan ruang luar) 9 7 6 Lokasi : jauh dari kebisingan 7 8 9 Total 16 15 15 Rata-rata 8.0 7.5 7.5 Aikido Training Center di Yogyakarta 53

KRITERIA UMUM + KRITERIA KHUSUS Total 15.3 15.2 14.2 Rata-rata 7.7 7.6 7.1 Sumber : Analisis Penulis, 2016 Dari penilaian di atas, skor tapak alternatif 1 dan 2 terlihat berbeda tipis dengan tapak alternatif 1 unggul 0.1 poin. Tapak alternatif 1 unggul pada luasan ruang, sedangkan tapak alteratif 2 unggul pada letaknya yang sesuai dengan RTRW yang ada. Tapak alternatif 1 dipilih sebagai lokasi perencanaan dengan pertimbangan skor yang lebih tinggi dan luasan tapak yang cukup luas untuk lebih menguatkan aspek harmonisasi dengan alam. Aikido Training Center di Yogyakarta 54