1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan yang penting dalam permainan bulu tangkis. Menurut James Poole (2011: 21) mengemukakan bahwa servis adalah pukulan pertama yang mengawali suatu permainan bulu tangkis. Pukulan ini boleh dilakukan baik forehandmaupun dengan backhand. Menurut peraturan, ketika pukulan servis dilakukan shuttle tidak boleh melebihi pinggang pemain yang sedang melakukan servis. Selain itu, bidang kepala raket juga tidak boleh lebih tinggi daripada tangan yang memegang raket tersebut. Karena aturan di atas, pukulan servis pada permainan bulutangkis harus selalu mengarah ke atas dan lebih bersifat sebagai pukulan menjaga diri daripada pukulan menyerang. Hal ini sangat berbeda dengan pukulan servis dalam permainan tenis. Adapun menurut Poole (2011:24) ada beberapa petunjuk untuk melakukan pukulan servis panjang yaitu: a) Berdirilah dengan enak dan pusatkan sebagian besar berat badan pada kaki bagian belakang. b) Rentangkan lengan kiri kedepan dan jatuhkan shuttle tepat sebelum mengayunkan raket kemuka.
2 c) Putarlah bahu dan pinggul pada saat berat badan berpindah dari kaki belakang ke kaki muka. d) Pergelangan dan lengan bawah harus berputar pada saat shuttle disentuh oleh raket. e) Gerakan tangan kanan pada akhir sevis harus berada tinggi dan usahakan melampaui bahu kiri. f) Jangan mengangkat atau menggeser kedua kaki sampai saat shuttle dipukul. g) Arahkan shuttle tinggi dan jauh. h) Jangan mendorong shuttle tetapi pukullah. Sedangkan pengertian servis panjang menurut Usman (2010: 32) adalah servis yang diarahkan kebelakang dan melambung tinggi, yang jatuhnya bola disudut kiri atau kanan dekat len belakang. Selanjutnya menurut Sarjiyanto (2010: 16) servis panjang merupakan pukulan yang diarahkan diarea dekat garis belakang lawan dengan cara menukik tajam, lurus kebawah. Adapun teknik melakukan servis panjang forehand menurut sarjiyanto (2010: 16) adalah sebagai berikut : a. Posisi kaki kiri kedepan dan kaki kanan kebelakang agak melebar. b. Ayunkan tangan dari belakang kedepan yang disertai dengan pukulan sehingga pada akhirnya gerakan dari seluruh pukulan. Raket berada diatas badan pada saat tengah memukul.
3 c. Ayunkan raket disertai memindahkan berat badan dari belakang kedepan secara optimal. d. Segera turunkan tangan kiri kembali sesaat setelah kok terlepas dari tangan. Kemudian teknik melakukan servis panjang forehandmenurut Mashar dan Dwinarhayu (2010: 19) adalah: a. Kok dipegang setinggi dada. b. Tangan yang memegang raket di belakang. c. Saat raket diayunkan ke arah kok, kok akan melambung tinggi. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama pemain atau pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya. Adapun menurut Poole (2011:25) dalam melakukan servis panjang penilaian atau tes dapat dilakukan dengan cara menggunakan kapur tulis atau pita. Garis yang terakhir harus berjarak 5 cm dibelakang garis lapangan. Ini ditujukan
4 untuk memberi semangat dalam membuat servis panjang. Garis-garis berikutnya yang dibuat dalam lapangan sebaiknya berjarak 30 cm satu sama lain. 2.1.2 Hakikat Model Pembelajaran Langsung Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari selangkah demi selangkah.seperti yang diungkapkan oleh Daniel Muijs dan David Reynold (Dalam Agus Suprijono, 2009: 50) Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk penguasaan pengetahuan procedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan factual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan. Pada penerapan pembelajaran langsung, sebagian besar tugas guru adalah membantu siswa memperoleh pengetahuan prosedural, yakni bagaimana melakukan sesuatu dan membantu siswa untuk memahami pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu (dapat diungkapkan dengan kata-kata). Modelpembelajaran langsung, selain efektif untuk digunakan oleh siswa menguasai suatu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural, maka efektif juga digunakan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa. Indana (dalam Dini Rosdiani, 2012: 1).
5 Menurut Anonim (dalam Dini Rosdiani, 2012: 1) Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut guru sebagai model yang menarik bagi siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Adapun menurut Dini Rosdiani (2012: 6) Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi ajar. Selanjutnya menurut Suprijono (2009: 47) Pembelajaran langsung mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Kemudian menurut Rosenshina dan Stevans (Dalam Dini Rosdiani, 2012: 2) Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan demikian model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar. 2.1.3 Hakikat Permainan Bulutangkis Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Tujuan permainan ini adalah
6 menjatuhkan shuttlecock di daerah lapangan lawan dengan melewati atas net untuk mendapatkan poin. Menurut Ginanjar Atmasubrata (2012: 53) Bulutangkis atau badminton adalah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.sedangkan menurut Kurniawan (2012: 50) Bulutangkis atau Badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh satu atau dua orang yang saling berlawanan. Selanjutnya menurut Sujarwadi (2010: 18) Bulutangkis adalah olahraga permainan yang menggunakan raket sebagai pemukul dan kok (shuttlecock) sebagai bola yang dipukul. Menurut Aksan (2012: 14) bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang atau dua pasang yang mengambil posisi berlawanan di bidang lapangan yang dibagi dua oleh sebuah jaring (net). Menurut Hidayat (2010: 136) Bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Berdasarkan beberapa pendapat tentang bulutangkis tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa permainan bulutangkis adalah permainan yang menggunakan raket sebagai alat memukul shuttlecocksebagai obyeknya. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, dengan lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh jaring atau net yang tergantung di tiang net yang ditanam di tepi lapangan.
7 Dalam permainan ini cara pengumpulan angka hampir sama dengan permainan bola voli, dimana pemainakan mendapatkan angka jika pemain melakukan servis. 2.1.4 Servis Panjang dan Model Pembelajaran Langsung Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan yang penting dalam permainan bulu tangkis. Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk penguasaan pengetahuan procedural, pengetahuan deklaratif (pengetahuan factual) serta berbagai keterampilan. Sehingga dari kedua penngertian tersebut dapat diformulasikan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran langsung pada permainan bulutangkis yaitu servis panjang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis panjang serta dapat menambah wawasan siswa terhadap permainan bulutangkis siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. 2.1.5 Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis Adapun beberapa teknik dasar dalam olahraga bulutangkis (Poole: 2011) yaitu: a. Memegang Raket (Grip) b. Pukulan pertama atau Servis c. Pukulan Melampaui kepala (Overhesd stroke) d. Pukulan dengan ayunan rendah (underhand stroke) Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan.
8 1. Pukulan Servis : Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan. 2. Pukulan Lob : Pukulan Lob adalah suatu pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shtlecock setinggi mungkin mengarah jauh kebelakang garis lapangan. 3. Pukulan dropshoot : adalah pukulan yang tepat melampaui jaring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan lawan. 4. Pukulan smash : salah satu pukulan yang merupakan suatu gerakan ayunan tangan yang cepat, mendadak dan menghasilkan pukulan yang keras serta menerjunkan shuttlecock secara curam. 5. Pukulan drive : pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan sutlecock secara mendatar, ketinggiannya menyusur diatas net dan penerbangannya sejajajar dengan lantai. 2.1.6 Sarana dan Prasarana Bulutangkis Dalam setiap permainan tidak terlepas dari sarana yang menunjang terhadap permainan, tidak terkecuali pada permainan bulutangkis. Hal itu demi memperlancar dalam setiap permainan tersebut. Menurut Poole (2011:12) dalam permainan ini memerlukan sarana seperti: 1. Net, berada di tengah-tengah lapangan, net berdiri dengan tinggi 155 cm dibagian tepi. Net merupakan pembatas yang berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan dan diikatkan pada tiang. 2. Raket, hampir semua pemain atau masyrakat awam sekalipun sudah mengenal raket. Pada saat ini raket dibuat dengan berbagai jenis bahan.
9 Misalnya dari alumunium, grafit dan karbon. Berbagi bentuk dan harganya berbeda-beda, paling mahal harganya maka raketnya makin enteng. Panjang Raket 65-67 cm dan Beratnya 100-200 gram. Untuk Tali (Senar) raket terbuat dari bahan Nilon dengan diameter 0,65-0,70 mm. 3. Kok (shuttlecock), kok ini terbuat dari bulu angsa atau bulu ayam yang menancap pada gabus yang dibungkus dengan kulit berwarna putih antara 14-16 buah. Dari IBF ditentukan untuk berat cock sekitar 5,67 gram. 4. Sepatu dan Pakaian, pemain bulutangkis memiliki perlengkapan utama dan perlegkapan tambahan yang dipakai pada saat bermain maupun pertandingan. Untuk sepatu bulutangkis harus ringan dan sol sepatu harus menggit terhadap lapangan atau tidak licin, kaos kaki tidak wajib tapi memiliki fungsi menyerap keringat. Pakain yang digunakan sebenarnya bebas tetapi dalam taraf international banyak dipakai celana ataupun kaos yang sejuk dan dapat menyerap keringat. 5. Lapangan, lapangan ini dapat dibuat diberbagai tempat, biasa di atas tanah, tetapi pada saat ini di atas lantai atau ubin dan biasanya langsung didesain dengan gedung olahraganya. Gambar 1.1 : Lapangan Bulutangkis
10 Dalam permainan bulutangkis ini memiliki peraturan yang telah disepakati bersama dan ditetapkan oleh IBF. Untuk ukuran lapangan panjang 13,41 m dan lebar untuk ganda 6,10 m tunggal 5,18 m. Dalam lapangan memiliki bagianbagian seperti halnya bidang antara garis servis pendek dengan garis tengah dengan ukuran panjang untuk ganda 1,52 m tunggal 0,6 m sedangkan lebar 1,98 m. garis servis panjang 3,96 m lebar ganda 6,10 m dan tunggal 5,18 m. untuk garis ganda lebarnya masing-masing 0,46 m yang berada pada pinggir-pinggir lapangan. Peraturan dalam permainan yaitu permainan harus berkelanjutan dari servis pertama hingga akhir pertandingan, ketika tim yang menang diputuskan dengan memperoleh poin atau mencapai batasan poin yang ditentukan. Permainan dibagi menjadi 3 set. 2.2 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Jika dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 10 Kota Gorontalo diterapkan model pembelajaran langsung maka kemampuan servis panjang akan meningkat. 2.3 Indikator Kinerja Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 85% kemampuan siswa yang diteliti menunjukan peningkatan dalam melakukan servis panjang dengan indikator capaian rata-rata 75-89 kategori baik, maka penelitian ini dinyatakan selesai.