BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, penafsiran terhadap data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya 1. Dari jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristikserenteristik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2013). Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan dua variabel dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam penelitian sosial dan psikologis, umumnya fenomena termaksud merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif atau kualitatif, konsep inilah yang disebut variabel (Azwar, 2007:59). Hal ini sajalah dengan pendapat dari sugiyono (2011) yang merumuskan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dua variabel, yaitu : 1. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Besar efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul hilangnya, besar mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan pada variabel lain termaksud (Azwar, 2007:62) 2. Variabel bebas atau independent variabel (X) yaitu suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel ini dipilih dan sengaja dimanipulasi oleh 41

peneliti agar efeknya terhadap variabel lain tersebut dapat diamati dan diukur (Azwar, 2007:62) Identifikasi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) : Keputusan pembelian 2. Variabel bebas atau independent variabel (X) : Citra Toko B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2007:74). Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Keputusan Membeli Keputusan membeli adalah suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan yang melewati tahap pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, dan perilaku pasca pembelian 2. Citra Toko Citra toko adalah pandangan konsumen terhadap suatu toko. Adapun pandagan tersebut berupa penampilan fisik, harga, promosi, dan pelayanan toko. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Azwar (2007:77) populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan subjek penelitian 42

(Arikunto, 2006:130). Adapun populasi dari penelitia ini adalah konsumen Giant Hypermarket. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Anwar, 2009:10). Adapun metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nonprobabilitas. Nonprobabilitas adalah suatu cara pengambilan sampel apabila besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan peneliti populasi. Tetapi, jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. (Arikunto, 2006:131-134). Subjek penelitian adalah konsumen Giant Hypermarket yang terpilih dengan menggunakan teknik Insidental sampling, dengan pertimbangan bahwa peneliti tidak mengetahui secara pasti jumlah serta sifat dari populasi. Sehingga peneliti tidak membatasi penelitian baik dari segi usia, jenis kelamin ataupun pekerjaan. Dari teknik sampel insidental didapatkat 171 subjek penelitian dari Konsumen Giant Hypermarket 43

D. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan skala sebagai instrument pengumpulan data. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang hendak diukur yaitu : keputusan membeli dan citra toko. Adapun skala yang digunakan antara lain : 1. Skala Keputusan Membeli Untuk melihat tingkat keputusan membeli konsumen, penelitian ini menggunakan skala yang dikembangkan berdasarkan indikator keputusan membeli menurut Lamb dkk (2001) yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan perilaku pasca pembelian. Skala keputusan membeli memiliki 25 aitem. Pilihan respon berupa empat poin skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada aitem, respon SS diberi skor 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Semakin tinggi skor total yang didapat, maka mengindikasikan semakin tinggi tingkat keputusan membeli subjek. Tabel satu merupakan sebaran aitem skala keputusan membeli berdasarkan indikator-indikatornya. Tabel 1. Sebaran aitem pada skala keputusan membeli No Indikator No. Aitem Jumlah Aitem 1 Pengenalan Masalah 1,2,9,10,17 5 2 Pencarian Informasi 3,4,11,12,18 5 3 Evaluasi Alternatif 5,6,13,14,19 5 4 Perilaku Pasca 7,8,15,16,20 5 Pembelian Total 20 44

2. Skala citra toko Skala Citra toko pada penelitian ini menggunakan skala yang dikembangkan berdasarkan indikator citra toko menurut Utami (2010) yang dirangkum menjadi 4 indikator yaitu penampilan fisik, harga, promo, pelayanan. Skala citra toko memilii 24 aitem. Pilihan respon berupa empat poin skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada aitem, respon SS diberi skor 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Semakin tinggi skor total yang didapat, maka mengindikasikan semakin tinggi tingkat citra toko subjek. Tabel kedua merupakan sebaran aitem skala citra toko berdasarkan indikator-indikatornya. Tabel 2. Seberan aitem pada skala citra toko Jumlah No Indikator No Aitem Aitem 1 Penampilan Fisik 1,2,9,10,17,18 6 2 Harga 3,4,11,12,19,20 6 3 Promosi 5,6,13,14,21,22 6 4 Pelayanan 7,8,15,16,23,24 6 Total 24 45

E. Reliabilitas dan Validitas 1. Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable (reliable). Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 bearti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 bearti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2009) Penelitian ini uji reliabilitasnya menggunakan cronbach alpha yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang pakai itu reliable, adapun rumusnya sebagai berikut Keterangan : k r 11 = [ k 1 ] [1 Σσ b 2 σ ] 1 2 r 11 k = Reabilitas instrument = Banyaknya butir pertanyaan atau soal 46

Σσ b 2 Σσ 1 2 = Jumlah varians butir = Varians total Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan bantuan computer SPSS 16.0 for windows 2. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2009:5-6) Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian tahap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2009:45). Adapun untuk uji kesahihan aitem yakni menggunakan teknik korelasi product momen dari pearson dengan rumus sebagai berikut : N xy ( x)( y) r xy = {NΣx 2 (Σx) 2 } {NΣy 2 (Σy) 2 } 47

Keterangan : rxy N Σ x Σ y xy Σx 2 Σy 2 : Koefisien Korelasi product moment : Jumlah Subjek : Jumlah skor aitem : Jumlah skor skala atau skor total (y) : Jumlah perkalian aitem (x) dan skor total (y) : Jumlah kuadrat skor aitem (x) : Jumlah kuadrat skor total (y) Adapun koefisien validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah 0.20, maka aitem yang memiliki rxy dibawah 0,20 akan dinyatakan gugur. Uji kesahihan aitem ini dilakukan dengan bantuan komputer SPSS 16.0 for windows. F. Metode Analisis data Analisis data adalah langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian. Data mentah yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan beberapa tahapan, yaitu : 1. Mencari Mean Mean merupakan rata-rata matematik yang harus dihitung dengan cara tertentu dan dapat sebagai jumlah semua angka dibagi oleh banyaknya angka yang dijumlahkan. M = Σ FX N 48

Keterangan : M N X : Mean : Jumlah Total : Banyaknya nomer pada variabel X 2. Mencari devisiasi standar Setelah rata-rata tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya mencari standar devisiasi, berikut rumusnya : Keterangan : SD = Σfx2 (Σfx 2 )2 N 1 SD X N : Standar deviasi : Skor X : Jumlah Responden 3. Menentukan kategorisasi Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi ini menggunakan rumus seperti dibawah ini : Tabel. 3 Kriteria Jenjang Kriteria X M + 1 SD M 1SD X < M + 1 SD X < M 1 SD Kategori Tinggi Sedang Rendah 49

4. Analisis Prosentase P = f N X 100 % Keterangan : P f N : Prosentase : Frekuensi : Jumlah Subjek 5. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran perlu dilakukan karena data yang diambil dalam penelitian ini adalah dari sampel, sehingga dari uji normalitas sebaran ini akan dapat diketahui normal tidaknya penyebaran variabel tersebut. Sangat banyak teknik-teknik statistik yang berlandaskan kepada distribusi normal. Berdasarkan penyelidikan-penyelidikan yang terdahulu belum pernah dipastikan normal, mengetest apakah gejala yang dihadapi merupakan distribusi yang normal atau tidak merupakan keharusan yang mutlak (Hadi, 2000) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebenarnya normal atau tidak (Winarsunu, 2009). Kaidah yang digunakan adalah jika nilai Z < 1.97 maka sebaran dapat dikatakan normal. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows 6. Uji Linearitas Uji linearitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian 50

(Winarsunu, 2009). Data dikatakan linier apabila pada kolom linearity nilai probolitas atau p < 0.05. Uji linearitas diuji dengan menggunakan compare means test for linearity dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows 7. Uji Hipotesis Penelitian ini mempunyai satu variabel terikat dan variabel bebas yang kesemua variabel merupakan jenis data skala, jadi analisis untuk penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Menurut winarsunu (2009), analisis regresi dapat digunakan untuk (1) mengadakan peramalan atau prediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel Y berdasarkan variabel X, (2) menentukan bentuk hubungan antara variabel X dengan variabel Y, (3) menentukan arah dan besarnya koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y, adapun rumus persamaan sebagai berikut. Y = a + bx Keterangan : Y X a b = Nilai dari variabel terikat (dependen) = Nilai dari variabel bebas (independen) = Nilai konstanta = Koofisien regresi Untuk menghitung signifikansi persamaan regresi adalah dengan membandingkan harga F empirik dengan F teoritik yang terdapat pada tabel nilai-nilai F. Adapun rumus untuk mencari F empiric atau F hitung menggunakan rumusnya 51

Freg = Rk reg Rk res Keterangan : Freg : Harga F garis regresi Rkreg : Rerata kuadrat residu Rkres : Rerata kuadrat residu Untuk melakukan perhitungan dengan rumus-rumus diatas, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Kaidah yang digunakan adalah jika signifikansi (p) < 0.05 maka hipotesis dinyatakan diterima 52