Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVITA RESTI ANGGRAENI NPM

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

CORRELATION OF MUSCLE STRENGTH ON SLEEVE AND LONG SLEEVE TRAFFIC FOREHAND STUDENTS JPOK FKIP UNIVERSITY OF LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

III. METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh DENNY EKA NUSANTARA NPM

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Pendidikan (S1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN LATIHAN BEBAN DUMBBEEL TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN JODAN TZUKI PADA KENSHI KEMPO DI DOJO TADULAKO JUMAIN

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

(Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

MHD. ARIF

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DANREKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTODHOX PADA SISWA PUTRA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Oleh : SASONO AJI NUGROHO NPM:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

CONTRIBUTION TO ARMS MUSCLE STRENGTH AND LONG ARM OF THE SERVICE CAPABILITY AND SMASH HIT

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CLUB BOLAVOLI PUTRI PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2016 ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SHIANTAURI PATTY NPM :

Oleh: Aguslamar Berisigep, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta,

Oleh : Rony Dwi Saputro, Universitas Negeri Yogyakarta,

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

OLEH : WALID SUKO BAKTI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

Kata Kunci: Kelincahan, Koordinasi Mata Tangan, Kecepatan, Power Lengan, Ketepatan Forehand Drive

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR NGANJUK ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP DENGAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP 2 TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

Evaluasi Profil Kondisi Fisik Atlet Bola Voli

Transkripsi:

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan besar yang dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri dari enam orang. passing bawah merupakan salah satu langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan dan melakukan pertahanan atau difense dalam suatu permainan bolavoli. Permasalahan yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan dengan kemampuan passing bawah? Apakah ada kontribusi kecepatan reaksi dengan kemampuan passing bawah? Apakah ada kontribusi kelincahan dengan kemampuan passing bawah? Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan dengan kemampuan passing bawah pada permainan bolavoli? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau data secara empirik tentang kontribusi kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan terhadap passing bawah pada permainan bolavoli. Subyek dalam penelitian ini adalah atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya sebanyak 12 orang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan studi korelasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kontribusi antara kekuatan otot lengan terhadap passing bawah sebesar 41,68 %, terdapat kontribusi antara kecepatan reaksi terhadap passing bawah sebesar 51,96 %, terdapat kontribusi antara kelincahan terhadap passing bawah sebesar 41,28 %, dan secara simultan terdapat kontribusi antara ketiga variabel yaitu kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan terhadap passing bawah sebesar 62,41 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi antara kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan terhadap passing bawah pada atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya. Kata kunci : kontribusi, kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, kelincahan, Passing bawah bolavoli.

Pendahuluan Kegiatan olahraga pada saat ini merupakan kegiatan umum yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Hampir setiap hari masyarakat melihat aktifitas olahraga yang dilakukan. Masyarakat menyadari betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing masing regu terdiri dari enam orang pemain (Yunus, 1992:1). Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Passing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu passing bawah dan passing atas. Berdasarkan keterangan di atas maka penelitian ini lebih ditekankan pada keterampilan melakukan passing bawah pada permainan bolavoli dengan asumsi bahwa passing bawah merupakan salah satu langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan dan melakukan pertahanan atau difense dalam permainan bolavoli. Hakikat Bolavoli Permainan bolavoli dimainkan dengan memantulkan bola ke daerah lawan melewati net untuk berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola didaerah lawan (Sarumpeat, dkk, 1992:86). Permainan bolavoli dilakukan di atas suatu lapangan berukuran 18m x 9m, yang terbagi dua, dibatasi sebuah jaring yang terpasang dengan ukuran tinggi 2,43m untuk putera, dan 2,24 m untuk puteri.

Hakikat Kondisi Fisik Menurut Sajoto dikatakan bahwa Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya. Peningkatan kondisi fisik mempunyai tujuan meningkatkan fisik atlet ke kondisi puncak (Sajoto, 1988:57). Berikut ini adalah komponen-komponen kondisi fisik yang perlu dikembangkan adalah: 1. Kekuatan atau strength. 2. Daya Tahan atau endurance dibedakan menjadi 2 golongan 2.1 Daya Tahan setempat atau local endurance. 2.2 Daya Tahan umum atau cardiorespiratory endurance. 3. Daya ledak otot atau muscular power. 4. Kecepatan atau speed. 5. Kelentukan atau flexibility. 6. Keseimbangan atau balance. 7. Koordinasi atau coordination. 8. Kelincahan atau agility. 9. Ketepatan atau accuracy. 10. Reaksi atau reaction (Sajoto, 1988:58). Hakikat Kekuatan Otot Lengan Menurut Sajoto dikatakan bahwa kekuatan adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban pada waktu-waktu tertentu (Sajoto, 1988:58). Sedangkan menurut Harsono kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988:278). Jadi berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot lengan dapat diartikan sebagai kemampuan seorang atlet mempergunakan otot lengannya dalam menerima beban pada waktu-waktu tertentu.

Hakikat Kecepatan Reaksi Menurut (Harsono, 1988:217) mengatakan bahwa kecepatan reaksi sebagai waktu reaksi yang artinya waktu antara pemberian rangsangan (stimulus) dengan gerak pertama. Sedangkan (Sajoto, 1988:59) mengatakan reaksi atau reaction adalah kemampuan seseorang segera bertindak secepatnya, dalam menanggapi rangsangan rangsangan yang datang lewat indera, syaraf atau feeling lainnya. Dengan demikian kecepatan reaksi adalah kemampuan seseorang menjawab rangsangan berupa gerakan awal pada waktu menerima rangsangan dari luar yang datang melalui indera, syaraf atau feeling lainnya dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat singkatnya. Hakikat Kelincahan Menurut Sajoto dikatakan bahwa kelincahan atau agility adalah kemampuan seseorang dalam mengubah arah, dalam posisi posisi diarea tertentu sesuai dengan situasi yang dihadapi (Sajoto, 1988:59). Sedangkan Harsono menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan orang lincah orang yang punya kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya (Harsono, 1988:172). Hakikat Passing Bawah Passing bawah adalah upaya memukul bola dengan menggunakan dua tangan yang disatukan dan ketinggian bola maksimal setinggi bahu. Di dalam melakukan passing bawah terdapat beberapa variasi passing bawah yaitu :

1. Passing bawah ke depan pada bola rendah Gambar Passing bawah ke depan pada bola rendah (Yunus, 1992:84). 2. Passing bawah bergeser diagonal 45 derajat ke depan Gambar Passing bawah bergeser diagonal 45 derajat ke 1992:86). 3. Passing bawah pada bola jauh disamping badan depan (Yunus, Gambar Passing bawah pada bola jauh disamping badan (Yunus, 1992:87). 4. Passing bawah dengan bergerak mundur Gambar Passing bawah dengan bergerak mundur (Yunus, 1992:88).

5. Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat Gambar Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat (Yunus, 1992:89). 6. Passing bawah ke belakang Gambar Passing bawah ke belakang (Yunus, 1992:90). Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Dimana analisis data menggunakan teknik korelasional untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih, kemudian dicari besar kontribusi masing-masing variabel terhadap kemampuan passing bawah pada permainan bolavoli. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya sebanyak 12 orang. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang diinginkan dalam penelitian. Pada penelitian ini teknikk pengumpulan data yang digunakan adalah tes telungkup angkat tubuh (push up), tes whole body reaction, tes lari bolak-balik, dan tes brady wall volley test.

Teknik Analisis Data berikut : Untuk menganalisis hasil data yang terkumpul digunakan rumus sebagai 1. Mean : Untuk mengetahui rata rata : = Keterangan : M x = rata rata = jumlah nilai N = jumlah individu (Sutrisno Hadi, 2000:40) 2. Standar deviasi = N. 2 Keterangan : SD x = standar deviasi = jumlah variabel X N = jumlah individu (Martini, 2005:71) 1. Korelasi product moment, untuk mengidentifikasi koefisien korelasi antara prediktor dan kriterium. r xy = Keterangan : r xy XY = koefisien korelasi X dan Y = jumlah hasil kali dari X dan Y

X2 Y2 = kuadrat dari variabel X = kuadrat dari variabel Y N = Jumlah responden (Iskandar, 2008:128) 4. Uji korelasi multivarian (3 prediktor) ry (1,2,3) = Ʃ " Ʃ " # " # Ʃ # Ʃ Keterangan : $ = koefisien predictor variable $ = koefisien predictor variable % = koefisien predictor variable %.Ʃ $ &.Ʃ &.Ʃ % & = jumlah skor devisiasi $ y = jumlah skor devisiasi y = jumlah skor devisiasi % y.ʃ& = jumlah skor devisiasi & (Martini, 2005:71) 5. Koefisien korelasi multivariabel F reg = ' ($ )$' Keterangan : F reg N M = harga garis regresi = jumlah sampel = jumlah prediktor R = Koefisien korelasi (Martini, 2005:71) 6. Koefisien determinasi K = r 2 x 100%

Keterangan : K = koefisien determinasi Hasil Penelitian Diskripsi Data r = korelasi multivariate (Martini, 2005:71) Pada deskripsi data ini membahas tentang rata rata, simpangan baku, nilai maksimum dan minimum dari hasil tes variabel tersebut. Berdasarkan analisa perhitungan yang dilakukan dengan perhitungan manual. Selanjutnya deskripsi data dari hasil penelitian dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: No. Variabel N Mean SD Max Min 1 Kekuatan Otot Lengan ( X1 ) 12 28,5 2,54058 33 24 2 Kecepatan Reaksi ( X2 ) 12 0,25375 0,017216 0,294 0,236 3 Kelincahan ( X3 ) 12 12,15333 0,419812 12,76 11,42 4 Passing bawah ( Y ) 12 61,41667 2,466441 67 58 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Deskriptif Dari tabel 4.1 hasil perhitungan di atas diketahui bahwa: hasil tes kekuatan otot lengan (X1) adalah: rata-rata sebesar 28,5 kali, hasil tes kecepatan reaksi (X2) adalah: rata-rata sebesar 0,25375 detik, hasil tes kelincahan (X3) adalah: rata-rata sebesar 12,15333 detik, sedangkan hasil tes passing bawah (Y) adalah: rata-rata sebesar 61,41667 kali,

Syarat Uji Hipotesis 1. Uji normalitas Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas No. Variabel a 1 maks D tabel Keterangan 1 Kekuatan Otot Lengan(X1) 0.110933 0,375 Normal 2 Kecepatan Reaksi(X2) 0.1515 0,375 Normal 3 Kelincahan(X3) 0.118567 0,375 Normal 4 Passing Bawah (Y) 0.1864 0,375 Normal Dari tabel 4.2 hasil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa nilai a 1 maksimum pada masing masing variabel lebih kecil dari nilai D tabel sesuai dengan kriteria maka dapat dikatakan bahwa data semua variabel masing-masing berasal dari populasi berdistribusi normal. Analisis Korelasi dan Pengujian Hipotesis 1. Perhitungan Korelasi Individual (r) Tabel 4.3 Korelasi Individual Antar Dua Variabel No. Variabel Korelasi Determinasi 1 Kekuatan Otot Lengan (X1) terhadap Passing 0,6456003 41,68 % Bawah (Y) 2 Kecepatan Reaksi (X2) terhadap Passing - 0,7208558 51,96 % Bawah (Y) 3 Kelincahan (X3) terhadap Passing Bawah (Y) -0,6425219 41,28 % Dari hasil tabel hasil perhitungan korelasi antar tiga variabel di atas didapatkan bahwa: besarnya koefisien korelasi antara variabel kekuatan otot lengan (X1) terhadap variabel passing bawah (Y) sebesar 0,6456003 dengan koefisien determinasi sebesar 41,68 %. Besarnya koefisien korelasi antara variabel kecepatan reaksi (X2) terhadap variabel passing bawah (Y) sebesar -0,7208558,

dengan koefisien determinasi sebesar 51,96 %. Besarnya koefisien korelasi antara variabel Kelincahan (X3) terhadap variabel passing bawah (Y) sebesar - 0,6425219 dengan koefisien determinasi sebesar 41,28 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketiga variabel tersebut memberikan kontribusi pada passing bawah (Y) atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya. Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis tentang kontribusi antar variabel maka dilakukan uji signifikansi (uji keberartian). Hasilnya ditampilkan pada tabel berikut ini: No. Variabel r hitung r tabel Kesimpulan 1 ( X 1 ) dan (Y) 0,6456003 0,576 Signifikan 2 ( X 2 ) dan (Y) - 0,7208558 0,576 Signifikan 3 ( X 3 ) dan (Y) -0,6425219 0,576 Signifikan Tabel 4.4 Keberartian korelasi individual antar 2 variabel Dari tabel hasil perhitungan di atas diperoleh nilai r hitung dari koefisien korelasi antara variabel X 1 dan Y (rx 1 y) adalah sebesar 0,6456003, Nilai r hitung dari koefisien korelasi antara variabel X 2 dan Y (rx 2 y) adalah sebesar - 0,7208558, sedangkan Nilai r hitung dari koefisien korelasi antara variabel X 3 dan Y (rx 3 y) adalah sebesar -0,6425219. Sesuai dengan kriteria pengujian bahwa ternyata harga r hitung dari ke tiga variabel > r tabel (0,576), maka dapat disimpulkan bahwa tolak H 0. Hal ini berarti terdapat kontribusi yang signifikan antara ke tiga variabel tersebut terhadap passing bawah pada atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya.

2. Perhitungan Korelasi Ganda (R) Perhitungan korelasi ganda dapat dilihat pada tabel berikut: Variabel Korelasi (R) Determinasi (K) Variabel bebas (X1, X2, X3,) terhadap Variabel terikat (Y) 0,79 62,41 % Tabel 4.5 Korelasi ganda antar variabel Dari tabel hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa besarnya koefisien korelasi ganda (R) antara kekuatan otot lengan (X1), variabel kecepatan reaksi (X2), dan kelincahan (X3), secara bersama-sama terhadap passing bawah (Y) adalah 0,79 Sedangkan koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebesar 62,41 %, hal ini berarti bahwa varian yang terjadi pada variabel hasil passing bawah dapat dijelaskan melalui variabel kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutkan pada analisa ini. Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis tentang kontribusi antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara serentak (simultan) hasilnya ditampilkan pada tabel berikuti ini: Variabel F hitung F tabel Keterangan Variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap Variabel terikat (Y) 4,55 3,24 Signifikan Tabel 4.6 Uji Keberartian Korelasi Ganda 3 Prediktor

Dari tabel hasil perhitungan di atas didapat harga F hitung sebesar 4,55, F tabel sebesar 3,24. Sesuai dengan kriteria bahwa harga F hitung 4,55> 3,24 maka tolak H 0. Dengan demikian hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan telah terbukti kebenarannya, yaitu terdapat kontribusi yang signifikan antara variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent), baik secara individual maupun bersama-sama. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan perhitungan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat kontribusi antara kekuatan otot lengan terhadap hasil passing bawah bolavoli sebesar 41,68 %. Terdapat kontribusi antara kecepatan reaksi terhadap hasil passing bawah bolavoli sebesar 51,96 %. Terdapat kontribusi antara kelincahan terhadap hasil passing bawah bolavoli sebesar 41,28 %. 2. Terdapat kontribusi antara kekuatan otot lengan, kecepatan reaksi, dan kelincahan terhadap passing bawah pada atlet bolavoli putera Universitas Negeri Surabaya sebesar 0,79 dan memberikan prosentase 62,41 % sedangkan 37,59 % dipengaruhi oleh faktor dan variabel lain yang tidak diikutsertakan pada analisa perhitungan penelitian ini.

Daftar Pustaka Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: PIO KONI Pusat Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Prenada Media Group. Iskandar (Penyunting). 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia. 2005. Panduan Penetapan Parameter Tes Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pelajar Dan Sekolah Khusus Olahragawan. Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Keolahragaan Deputi Peningkatan Prestasi Dan Iptek Olahraga Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia. Martini. 2005. Prosedur dan Prinsip-Prinsip Statistika. Surabaya: Unesa University Press. PP PBVSI. 2005. Peraturan Permainan Bolavoli. Jakarta. Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Sarumpaet, A. Dkk. 1992. Permainan Besar. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Suharno. H.P. 1986. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogjakarta: FPOK-IKIP Yogjakarta. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.