NASKAH PERJANJIAN Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat: a. para pihak dalam perjanjian; b. objek KSO/KSM; c. bentuk KSO/KSM; d. jangka waktu KSO/KSM; e. volume kegiatan; f. besaran kompensasi tetap, imbal hasil, dan/atau bentuk imbalan lainnya; g. jadwal pembayaran kompensasi tetap, imbal hasil dan/atau imbalan lainnya; h. hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian; i. terminasi (klausul mengenai pengakhiran kontrak lebih awal); j. sanksi; k. force majeur; dan l. penyelesaian perselisihan. Antara lain: Kewajiban Mitra menyerahkan objek KSO atau KSM berupa Aset dalam keadaan baik/layak fungsi dan menjamin bebas dari segala tuntutan hukum dan hak-hak pihak ketiga, kepada pemimpin. Kewajiban Mitra menyerahkan objek KSO berupa bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya dengan ketentuan: diserahkan dalam keadaan baik/layak fungsi dan menjamin bebas dari segala tuntutan hukum dan hak-hak pihak ketiga; dan disertai dengan laporan hasil pemeriksaan teknis terhadap bangunan dan berita acara serah terima bangunan. Naskah perjanjian untuk KSO Tanah dan Bangunan dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun, dibuat dihadapan notaris.
AKUNTANSI, PELAPORAN, DAN PENGAWASAN Akuntansi dan Pelaporan Pendapatan KSO/KSM dicatat sebagai PNBP. Peralatan dan mesin milik Mitra tidak dicatat sebagai Aset. Tanah milik yang akan didirikan bangunan di atasnya oleh Mitra pada KSO Tanah dan Bangunan pada saat penyerahan direklasifikasi menjadi Aset Lainnya berupa aset kemitraan dengan pihak ketiga pada neraca. Dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja sesuai RBA. Ketentuan lebih lanjut mengenai akuntansi dan pelaporan dari pelaksanaan pengelolaan aset pada mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai standar akuntansi pemerintahan dan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. Pengawasan dan Pengendalian Pemimpin melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan aset pada yang berada dalam penguasaannya.
Surplus Dan Defisit Standar Pelayanan Minimum Surplus Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali atas perintah Menkeu disetor sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara dengan mempertimbangkan posisi likuiditas Defisit Defisit anggaran dapat diajukan pembiayaannya dalam tahun anggaran berikutnya kepada Menkeu melalui menteri/pim lembaga. Menkeu dapat mengajukan anggaran untuk menutup defisit pelaksanaan anggaran dalam APBN tahun anggaran berikutnya.
Penyelesaian Kerugian KERUGIAN Setiap kerugian negara pada yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang disesesaikan sesuai ketentuan perundang-undangan mengenai penyelesaian kerugian negara
Remunerasi Dapat berupa: Gaji; Honorarium; Tunjangan tetap; Insentif; Bonus atas prestasi; Pesangon; dan/atau Pensiun. Proses Remunerasi Berdasarkan: Tingkat tanggung jawab & tuntutan profesionalisme yg diperlukan. Mempertimbangkan prinsip: Proporsionalitas; Kesetaraan; dan Kepaturan. 1. Pengusulan 2. Penyapaian Usulan 3. Penetapan Pemimpin Menteri/pim lembaga Menkeu
Akuntabilitas 6
PENGGUNAAN DANA dan PENGESAHAN KPPN RM-APBN Dasar penarikan dana SPM SP2D DIPA Pertanggungjawaban Pendapatan dan belanja PNBP Ketentuan: PER-30/PB/2011 jo PER-2/PB/2015 SP3B SP2B
PENGGUNAAN DANA dan PENGESAHAN.Lanjutan KPPN Pertanggungjawaban Pendapatan dan belanja PNBP SP3B SP2B Ketentuan terkait SP3B : ditandatangani oleh PP-SPM; Petugas pengantar SP3B adalah petugas pengantar SPM; Periode penyampaian triwulanan; Dapat dilaksanakan lebih dari satu kali dalam satu triwulan; Paling lambat disampaikan pada pk. 10.00 waktu setempat. Page 8
PENGGUNAAN DANA dan PENGESAHAN.Lanjutan KPPN Pertanggungjawaban Pendapatan dan belanja PNBP SP3B SP2B Ketentuan terkait SP3B : Satker dapat mengajukan ralat atas kesalahan SP3B ke KPPN: Administrasi: kesalahan pencantuman kegiatan, output, jenis belanja, dan akun; Nominal : pencantuman jumlah nominal pendapatan dan/atau belanja. Page 9
AKUNTABILITAS PK SAP B L U INSTANSI PEMERINTAH DIKELOLA ALA KORPORASI (BUSINESS LIKE) Sebagai KPA/KPB: Menyusun LK dan dikonsolidasikan pada LK K/L induknya Sebagai entitas business like : Menyusun LK yang menyarikan kejadian ekonomi terkait kinerja SAK
Pengawasan, Pemeriksaan, Penilaian Kinerja Pengawasan Pengawasan oleh Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian Negara/Lembaga, Kementerian Keuangan, dan tenaga ahli (profesional). Dewan Pengawas menyampaikan laporan pengawasan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, Menteri Keuangan, dan Dirjen Perbendaharaan terdiri atas Laporan Periodik, Laporan Khusus, dan Laporan Akhir Dewas. Pemeriksaan INTERNAL Pemeriksaaan dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI). EKSTERNAL Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Penilaian Kinerja Penialian kinerja Pusat dilakukan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pembinaan PK, meliputi: a. Penilaian Tingkat Kesehatan (Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan). b. Penilaian Capaian Kontrak Kinerja, berdasarkan kontrak kinerja antara pemimpin dengan Dirjen Perbendaharaan.
Peran Dewas Principal Aspek Layanan Apek Keuangan Agency Referensi: PP Nomor 23 Tahun 2005 PMK Nomor 95/PMK.05/2016 K/L & Kemenkeu P e m b i n a a n Penanggungjawab pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum Unit kerja K/L yang bertujuan memberikan layanan umum Dewas Wakil Principal Melakukan Pengawasan dan memberikan nasehat kepada pejabat pengelola Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri mengenai RSB dan RBA yang disusun oleh Pengelola Mengetahui kebijakan dan tindakan yang dilaksanakan oleh Pengelola
DEWAN PENGAWAS Ketentuan: PMK-95/PMK.05/2016 yang memenuhi persyaratan, dapat mempunyai Dewas, yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dengan persetujuan Menkeu. Persyaratan jumlah Dewas sbb: Nilai omset Rp 15 miliar s.d. 50 miliar/th atau aset Rp 75 miliar s.d. Rp 200 miliar tiga Dewas. Nilai omset di atas Rp 50 miliar/th atau aset di atas Rp 200 miliar lima Dewas. Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, dan tenaga ahli.
Relevansi 14
PENGELOLAAN KAS a b c Rekening Pengelolaan Kas Rekening Operasional Rekening Dana Kelolaan untuk penempatan idle cash pada bank umum terkait pengelolaan kas. menampung penerimaan dan membayar seluruh pengeluaran yg dananya bersumber dari PNBP. menampung dana yg tidak dapat dimasukkan ke dalam rekening a dan b, a.l.: Dana bergulir Dana yang belum menjadi hak
IJIN PEMBUKAAN REKENING Rekening Penerimaan Rekening Pengeluaran KUASA BUN DAERAH (KA KPPN) Rekening Lainnya PMK 252/PMK.05/2014 a.l. Rekening Badan Layanan Umum: Rekening Pengelolaan Kas ; Rekening Operasional ; Rekening Dana Kelolaan.
Penutup 17
Target Implementasi Pola PK Dewas Pejabat Pengelola SPI Manajemen kas Manajemen piutangutang Investasi Pemanfaatan aset KSO Pengadaan Barang/jasa Proses Bisnis Kinerja Layanan Publik 18