MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRPIKIR MATEMATIS RIGOROUS (RMT) PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII D SMP NUSANTARA KRIAN

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB III METODE PENELITIAN

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS MATERI TENAGA ENDOGEN UNTUK SISWA SMP KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR. Budhi Rahayu Sri Wulan STKIP PGRI SIDOARJO

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMIK MATEMATIKA INTERAKTIF UNTUK SISWA KELAS VIII SMP. Rahmanda Saputra 1, Niniwati 1, Edrizon 1

PENGEMBANGAN MEDIA HANDOUT SEGITIGA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif.

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Disertai Peta Konsep Pada Materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Untuk Siswa SMP

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI REACT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMPN 1 WONOAYU KELAS VIII-H Ailul Maslikhah Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Email: ailul_minori@yahoo.co.id Kusrini Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Email:bukusrini@yahoo.com ABSTRAK Permasalahan di SMP Negeri 1 Wonoayu adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Tuntutan pada kurikulum 2013 yaitu tercapainya hasil belajar siswa yaitu. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengembangkan salah satu perangkat pembelajaran yaitu LKS. LKS dalam penelitian ini dipadukan dengan komik, yaitu salah satu bahan bacaan yang digemari siswa. komik memiliki beberapa keunggulan, salah satunya yaitu memiliki cerita, gambar, dan bahasa yang menarik dan komunikatif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Komik pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel di Kelas VII SMPN 1 Wonoayu. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis komik yang layak digunakan dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan LKS yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan LKS tersebut mengacu pada model 4-D (Four D Models) yang telah disesuaikan dengan penelitian ini sehingga menjadi tiga tahap, yaitu 1) Define, 2) Design, dan 3) Develop. Sebagai obyek penelitian yaitu siswa kelas VII H SMP Negeri 1 WonoayuSidoarjo. Hasil penelitian ini berupa LKS berbasis komik yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. LKS berbasis komik ini mendapatkan rata-rata total 4,09 dan 3,85. LKS berbasis komik dinyatakan dapat digunakan dengan revisi kecil. Berdasarkan hasil uji coba, LKS berbasis komik memenuhi kriteria efektif. Keefektifan ini didapatkan dari hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 100%, dan respon positif siswa yaitu 94,7%. Kata kunci: LKS, Komik, Hasil belajar ABSTRACT The basic problem in General Junior High School 1 Wonoayu is students s study result in mathematics. The demands 2013 curriculum, namely the students s study result is 66.Therefore, researcher intended to develop one of learning tools is worksheet. Worksheet in this research combain with comic. Because comic has some special qualities, which one of them is having interesting and communicative story, picture, and language. Therefore, researcher was interested to take the research s title Development Of Comic Worksheet at Subject of Linear Equations of One Variable at Seventh Grade General Junior High School 1 Wonoayu.The research aim is to produce the comic worksheet that suitable for the learning. This development research was done to produce worksheet the valid, practice, and effective learning tools. The workshett development research s model refers to 4-D (Four D Models) that was fitted to be three stages, they are 1)Define, 2)Design, and 3)Develop. The objects of the research were students at VII H SMP Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo. Result of research is comic worksheet the valid, practice, and effective learning tools. comic worksheet got average 4,09 and 3,85. Comic worksheet can use with a little revision. Based on the observation, comic worksheet got effectiveness criteria. The effectiveness got from clasikal study result of students is 100% and students s positive respons is 94,7%. Keywords: worksheet, comic, study result PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu yang penting bagi kehidupan manusia. Mata pelajaran matematika dipelajari oleh siswa dari pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Karena pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari maka proses pembelajaran matematika perlu dioptimalkan. Dalam proses pembelajaran matematika guru harus bisa menerapkan konsep matematika kepada siswa. Pada umumnya pembelajaran matematika di sekolah berjalan secara tradisional. Menurut muliyardi (2006: 1), proses pembelajaran dimulai dengan penjelasan guru, latihan soal, dan berakhir dengan memberikan pr kepada siswa. Proses 6

pembelajaran yang seperti ini membuat konsep matematika menjadi konsep hafalan bagi siswa. Dalam salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan (2013), menjelaskan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.menurut peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang standar penilaian pendidikan pasal 1, penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (2013: 4). Berdasarkan hasil observasi kepada guru matematika pada bulan juli 2013 di sekolah menengah pertama negeri 1 wonoayu, masalah yang mendasar adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sangat penting untuk menentukan ketuntasan belajar siswa tersebut. Selain itu guru mitra menjelaskan bahwa materi yang sulit dipahami siswa adalah aljabar. Menurut departemen pendidikan nasional (2013: 3) pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (pak). Pak merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan miniman (kkm). Kkm merupakan ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Sehingga apabila hasil belajar siswa tidak memenuhi kkm (kriteria ketuntasan minimal) maka siswa tersebut harus mengikuti remidi untuk bisa mencapai kkm. Dalam kurikulum 2013 kkm untuk siswa smp kelas vii adalah 66. Menurut slameto (2003: 57) untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus memunyai perhatian terhadap bahan pelajaran yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran yang pelajari tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, guru menggunakan berbagai metode dan strategi guna mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan. Sumber belajar akan bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkan sebagai sumber belajar, seperti lingkungan sekitar, benda, dan orang (departemen pendidikan nasional, 2004:13). Salah satu bahan ajar yang digunakan guru adalah lembar kerja siswa (lks). Lks biasanya digunakan untuk setiap mata pelajaran sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk bisa menemukan suatu konsep yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada lks. Selain itu juga terdapat petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas (departemen pendidikan nasional, 2004: 26).Lks tidak hanya bisa diisi langkah-langkah untuk menemukan suatu konsep tetapi bisa diselingi dengan inovasi yang disenangi oleh siswa. Dalam hal ini guru bisa memberikan inovasi baru kepada lks untuk menjadikan pembelajaran lebih bagus dan menarik dari segi tampilan lks. Inovasi ini bisa disesuaikan dengan kegemaran atau hobi siswa. Pembelajaran dengan mengaitkan kegemaran siswa dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran tersebut. Sesuai dengan pendapat slameto (2003: 56) yang menyatakan bahwa agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika adalah memadukan lks dengan komik. Dalam komik, banyak cerita-cerita yang lucu dan menarik perhatian semua orang. Peneliti ingin membuat LKS berbasis komik yang bagus dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sehingga bisa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam lks berbasis komik ini, pertanyaan-pertanyaan yang mengarah ke konsep materi disajikan dalam bentuk dialog antar tokoh. Selain itu, penyajian materi dalam lks berbasis komik disesuaikan dengan indikator tanpa mengurangi isi dari materi. Keunggulan lain dari komik menurut scott, 2002 (dalam muliyardi, 2006) adalah komik memiliki karakteristik cerita, gambar, dan bahasa yang menarik dan komunikatif sehingga diharapkan siswa tertarik untuk belajar matematika walaupun siswa sama sekali belum pernah mengenal komik. Untuk itu peneliti akan membuat lks berbasis komik dalam penelitian yang berjudul pengembangan lks berbasis komik pada materi persamaan linear satu variabel kelas vii smpn 1 wonoayu. Dalam penelitian ini, peneliti memilih materi persamaan linear satu variabel pada kelas vii 7

berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mitradi smpn 1 wonoayu yaitu materi yang sulit dipahami siswa adalah aljabar. METODE PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan salah satu perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa yang peneliti kembangkan ini dipadukan berbasis komik. Model pengembangan yang digunakan peneliti adalah model pengembangan 4D yang terdiri atas tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2013 sampai Maret 2014. Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 20 dan 22 januari 2014 yang dilaksanakan di kelas VII H SMP Negeri 1 Wonoayu, Sidoarjo. SMP Negeri 1 Wonoayu dipilih sebagai tempat penilitian karena SMP Negeri 1 Wonoayu adalah salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Subyek penelitian adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan obyek penelitian adalah siswa kelas VIIH SMP Negeri 1 Wonoayu tahun ajaran 2013/2014 Siswa dikatanya respon positif jika hasil angket menyatakan bahwa pembelajaran LKS berbasis komik menyenangkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa, lembar validasi LKS berbasis komik, angket respon siswa, tes hasil belajar, dan lembar observasi keterlaksanaan RPP. Data validasi LKS dan komik didapatkan dengan memberikan lembar validasi kepada validator dan dikembalikan lagi kepada peneliti. Data hasil belajar siswa diambil dari nilai siswa dalam mengerjakan lks1, LKS2, LKS3, UK1, dan UK2. Data respon siswa didapatkan dengan memberikan Angket respon kepada siswa pada akhir pertemuan. Data lembar observasi keterlaksanaan RPP didapat dengan memberikan lembar observasi keterlaksanaan rpp kepda pengamat saat uji coba terbatas. Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dengan merevisi LKS yang dikembangkan tujuan agar mendapatkan LKS berbasis komik yang baik sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Analisis kevalidan LKS berbasis komik Aspek yang dinilai dalam LKS adalah: format, bahasa, dan isi. Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu: Aspek yang dinilai Format Bahasa Isi a. Membuat tabel kemudian memasukkan data yang diperoleh Tabel Tabel Hasil Validasi LKS Rata-rata total Kriteria Validator 1 2 3 b. Mencari rata-rata perkriteria Rata-rata tiap kriteria Rata-rata tiap aspek rata-rata kriteria ke-i skor oleh validator ke-j untuk kriteria ke-i banyaknya validator c. Mencari rata-rata tiap aspek rata-rata aspek ke-i rata-rata untuk aspek ke-i dan kriteria ke-j banyaknya kriteria dalam aspek ke-i d. Mencari rata-rata total rata-rata total rata-rata aspek ke-i banyaknya aspek e. Menentukan kategori kevalidan LKS dengan mencocokkan rata-rata total dengan criteria kevalidan LKS menurut Khabibah (2006: 90) sebagai berikut. 4 R LKS 5: sangat valid 3 R LKS < 4: valid 2 R LKS < 3: kurang valid 1 R LKS < 2: tidak valid f. Merevisi LKS hingga didapatkan LKS yang valid Sedangkan aspek yang dinilai dalam komik adalah: kualitas gambar, frame, dan cerita komik. Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu: a. Membuat tabel kemudian memasukkan data yang telah diperoleh Tabel 8

Aspek yang dinilai Kualitas gambar Frame Cerita komik Rata-rata total Tabel Hasil Validasi Komik Kriteria Validator 1 2 3 b. Mencari rata-rata perkriteria Rata-rata tiap kriteria Ratarata tiap aspek N o lembar validasi LKS. Revisi LKS dilakukan hingga didapat suatu LKS yang praktis 3. Analisis keefektivan LKS berbasis komik LKS berbasis komik dikatakan efektif jika memenuhi beberapa hal, yaitu: 1) Hasil belajar siswa secara klasikal Hasil belajar siswa dikatakan tuntas jika hasil belajar siswa secara Nama Siswa klasikal menyatakan bahwa 75% siswa tuntus. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan soal soal dalam LKS. Pada kurikulum 2013, Siswa dinyatakan tuntas jika mendapatkan skor 66,00. Langkah-langkah dalam menentukan hasil belajar siswa secara LKS 1 Hasil belajar LKS LKS 2 3 UK1 U K2 Rata-rata hasil belajar siswa rata-rata kriteria ke-i skor oleh validator ke-j untuk kriteria ke-i banyaknya validator c. Mencari rata-rata tiap aspek rata-rata aspek ke-i rata-rata untuk aspek ke-i dan kriteria ke-j banyaknya kriteria dalam aspek ke-i d. Mencari rata-rata akhir rata-rata total rata-rata aspek ke-i banyaknya aspek e. Menentukan kategori kevalidan komik dengan mencocokkan rata-rata total dengan kriteria kevalidan LKS menurut Khabibah (2006:90) sebagai berikut. 4 R KOMIK 5 : sangat valid 3 R KOMIK < 4 : valid 2 R KOMIK < 3 : kurang valid 1 R KOMIK < 2 : tidak valid f. Merevisi komik hingga didapatkan komik yang valid 2. Analisis kepraktisan LKS berbasis komik LKS dikatakan praktis jika secara teori validator menyatakan bahwa LKS tersebut dapat digunakan di lapangan dengan revisi kecil/ tanpa revisi, yang telah diisi pada klasikal adalah sebagai berikut. a. Membuat tabel hasil belajar Tabel Tabel hasil belajar Siswa b. Menghitung rata-rata hasil belajar siswa Dengan UK = Uji kompetensi yang diberikan kepada siswa di akhir pertemuan c. Menentukan banyak siswa yang tuntas dilihat dari masing-masing d. Menghitung persentase rata-rata klasikal Jika rata-rata klasikal tidak mencapai 75% maka perlu dilakukan revisi terhadap LKS berbasis komik yang dikembangkan. 9

2) Respon positif dari siswa Respon positif yang ditunjukkan melalui angket yang diberikan pada akhir pertemuan. Kegiatan yang dilakukan adalah: a) Menghitung persentase respon siswa = persentase respon siswa terhadap kategori ke i = banyak siswa yang merespon positif = banyak siswa yang memberikan respon b) Menghitung rata-rata respon siswa Dengan = persentase respon siswa terhadap kriteria ke i = rata-rata respon siswa = banyak kriteria yang dinilai Respon positif siswa didefinisikan bahwa siswa merasa senang sekali dan senang tentang perasaannya terhadap LKS berbasis komik, berpendapat sangat menarik dan menarik terhadap LKS berbasis komik, merespon ya untuk kategori yang lain. Serta respon ada untuk kategori menarik dan respon tidak untuk kategori kesulitan. Siswa dikatanya erespon positif jika hasil angket menyatakan bahwa pembelajaran LKS berbasis komik menyenangkan. Jika hasil analisis hasil belajar dan angket respon siswa menunjukkan belum efektif, maka dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan. PEMBAHASAN 1. Tahap Pendefinisian (Define) a. Analisis ujung depan Kegiatan analisis ujung depan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang masalah yang ada di sekolah mitra yang dijadikan sebagai latar belakang dalam pengembangan LKS berbasis komik ini. Selanjutnya peneliti mengkaji kurikulum yang berlaku di sekolah mitra yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dijadikan sebagai acuan dalam penelitian pengembangan ini.dalam wawancara dengan guru mitra pada saat PPL II di SMPN 1 Wonoayu, peneliti memperoleh informasi bahwa hal yang paling sulit adalah ketercapaian hasil belajar siswa. Siswa mengalamikendala dalam memelajari materi sehingga hasil belajar tidak mencapai nilai KKM. Pada kurikulum 2013, siswa dikatakan tuntas jika telah mencapai nilai. b. Analisis Siswa Kegiatan analiisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakter siswa untuk selanjutnya disesuaikan dengan pengembangan LKS yang sedang dilakukan. Untuk memahami karakter siswa, hal yang dilakukan adalah mengetahui kemampuan akademik siswa, kegemaran dan hobi siswa terutama bahan bacaan yang paling digemari, latar belakang pengetahuan siswa, serta analisis perkembangan kognitif siswa. c. Anlisis Konsep Analisis konsep ini bertujuan untuk menganalisis bagian utama pada materi persamaan linear satu variabel yang akan dipelajari siswa 2. Tahap Perancangan (Design) a. Penyusunan tes Untuk mengukur hasil belajar siswa, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu LKS dan uji kompetensi. LKS berbasis komik ini selain sebagai instrumen juga sebagai perangkat pembelajaran. b. Pemilihan media Berdasarkan anlisis ujung depan, analisis siswa, analisis konsep, dan analisis tugas, media yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS berbasis komik c. Pemilihan Format Pemilihan format dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu pemilihan format LKS dan pemilihan format pembuatan komik. Untuk format LKS peneliti mengacu pada langkah-langkah penyusunan LKS menurut Depdiknas (2013) terdiri dari halaman cover, tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas LKS. Sedangkan format pembuatan komik mengacu pada langkah-langkah pembuatan menurut Susiani (2006). Namun tahap pembuatan komik ini tidak melakukan tahap pewarnaan. Format komik yang baik diadaptasi dari Purwanto (2007). d. Design Awal (Draf 1) Design awal dalam penelitian ini berupa LKS berbasis komik yang 10

disebut sebagai Draf 1 beserta instrumen penelitian seperti lembar validasi LKS, lembar validasi komik, angket respon siswa, uji kompetensi 1, dan uji kompetensi 2. Langkahlangkah pembuatan komik dalam penelitian ini adalah perumusan ide dan pembentukan karakter, pembuatan sketsa, penintaan, dan pemberian teks. 3. Tahap Pengembangan (Develop) a. Validasi lembar kerja siswa Data kevalidan LKS diperoleh dari validasi LKS oleh validator. Ratarata akhir untuk LKS adalah 4.09. Sehingga LKS yang dikembangkan termasuk kategori sangat valid. Selanjutnya untuk validasi struktur dan isi komik, diperoleh rata-rata akhir untuk struktur dan isi komik yaitu 3.85 dan termasuk kategori valid. LKS berbasis komik yang dikembangkan ini mendapatkan kriteria sangat valid dan valid dari para validator. Sehingga dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya dengan revisi sesuai saran validator. LKS berbasis komik ini dikatakan praktis jika rata-rata penilaian dari validator menyatakan bahwa LKS tersebut dapat digunakan tanpa revisi/dengan revisi kecil. LKS berbasis komik dalam pengembangan ini mendapatkan penilaian secara umum yaitu dapat digunakan dengan revisi kecil. b. Revisi LKS berbasis komik Berdasarkan saran dari guru matematika bahwa penggunaan bahasa, ejaan, dan kesesuaian pertanyaan harus diperhatikan lagi. Maka dari saran tersebut peneliti merevisi draf I. c. Uji coba terbatas Uji coba dilaksanakan pada kelas VII H yang terdiri dari 37 siswa. Uji coba ini berlangsung selama 2 hari. Pertemuan pertama hari Selasa, 20 Januari 2014 dan pertemuan kedua hari Kamis, 22 Januari 2014. Dari uji coba terbatas, diperoleh data keterlaksanaan RPP, data hasil belajar siswa, dan data angket respon siswa. Hasil belajar siswa didapat dari skor siswa mengerjakan LKS 1, LKS 2, dan UK 1 pada pertemuan pertama, LKS 3 dan UK 2 pada pertemuan kedua. seluruh siswa kelas VII H SMPN 1Wonoayu mendapatkan skor. Kecuali 6 orang siswa yang tidak tuntas dikarenakan siswa 3, siswa 6, siswa 16, dan siswa 25 tidak masuk pada pertemuan pertama. Sedangkan siswa 2, dan siswa 19 tidak masuk pada pertemuan kedua. Jadi untuk jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 31 siswa dengan 31 siswa dikatakan tuntas atau mencapai hasil belajar yang telah ditentukan. Data respon siswa terhadap LKS berbasis komik didapatkan melalui pemberian angket respon kepada siswa ada akhir pertemuan II, kamis 22 Januari 2014. Dari 37 siswa, hanya 35 siswa yang mengisi angket, karena 2 siswa tidak masuk sekolah. Berikut hasil dan analisis data respon siswa. Berdasarkan analisis data respon siswa didapatkan bahwa respon siswa terhadap LKS berbasis komik sebesar 94,7%. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa dan respon positif siswa maka LKS berbasis komik ini memenuhi kriteria efektif. Dari pembahasan kelayakan LKS berbasis komik, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai yaitu menghasilkan LKS berbasis komik yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. SIMPULAN Penelitian pengembangan ini mengembangkan salah satu perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Telah diuraikan pada bab III bahwa tujuan pembelajaran ini adalah menghasilkan LKS yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan pada penelitian ini mengacu pada model 4-D (Four D Models) yang telah disesuaikan dengan penelitian ini sehingga menjadi tiga tahap, yaitu 1) pendefinisian (Define), 2) perancangan (Design), 3) pengembangan (Develop). Proses dan hasil tiap tahapan model pengembangan, telah diuraikan pada bab IV. LKS yang dikembangan memenuhi kriteria valid berdasarkan penilaian dari ahli (orang yang berkompeten). Untuk penilaian praktis didapatkan dari penilaian ahli yaitu B, dapat digunakan dengan revisi kecil. Keefektifan LKS dapat dilihat berdasarkan hasil uji coba terbatas. Pada uji coba terbatas tersebut diperoleh data hasil belajar 11

siswa dan hasil respon siswa terhadap LKS yang dijadikan indikator untuk menentukan keefektifan LKS. Pada hasil belajar siswa dapat menunjukkan nilai pengetahuan dan keterampilan siswa dalam pembelajaran LKS berbasis komik. Sedangakan respon positif siswa menunjukkan kesenangan siswa saat pembelajaran LKS berbasis komik. 1. Hasil belajar siswa Dengan menganalisis skor LKS dan uji kompetensi yang didapat siswa kelas VII H SMPN 1 Wonoayu, diperoleh bahwa seluruh siswa mendapatkan nilai rata-rata. Itu berarti LKS yang dikembangkan dapat memberikan hasil yang memuaskan dari segi kemampuan akademik siswa. 2. Hasil respon siswa Dari analisis angket respon siswa, diperoleh bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis komik mendapatkan respon positif dari siswa. Respon positif siswa ini diperoleh dari hasil angket respon siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran LKS berbasis komik menyenangkan. Karena perangkat yang dikembangkan memberikan hasil belajar siswa yang memuaskan, membuat siswa perhatian, dan dapat menarik minat belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria efektif. Penelitian ini menghasilkan LKS yang telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan merupakan LKS yang baik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran matematika dengan pemberian LKS berbasis komik ini berlangsung selama 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua berlangsung sesuai dengan RPP yang sebelumnya telah dibuat. Namun pada pertemuan kedua kegiatan meminta siswa untuk memelajari materi selanjutnya tidak dilakukan oleh guru. Untuk setiap pertemuannya guru menggunakan metode ekspositori, pemberian tugas, dan tanya jawab. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut. 1. Untuk peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, sebaiknya mempunyai keahlian untuk menggambar komik agar tidak terjadi misscommunication antara peneliti dan pembuat komik. 2. Untuk peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, sebaiknya melakukan simulasi dan berkonsultasi kepada guru mitra tentang alokasi waktu yang dibutuhkan untuk uji coba terbatas. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan waktu pembelajaran saat uji coba. 3. Untuk peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, sebaiknya memilih validator yang tepat, hal ini dilakukan agar hasil validasi yang didapatkan akurat dan benar-benar dari penilaian seorang ahli dalam bidangnya. 4. Untuk peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, sebaikmya melakukan survey kepada subyek penelitian tentang kegemaran mereka terhadap cerita komik. Hal ini dilakukan agar tokoh komik pada LKS sesuai dengan tokoh kegemaran subyek. DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: rineka cipta. [2] Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas. [3] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya. Jakarta. Pdf. [4] Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta. Pdf. [5] Feriyanto.2012. Pengembangan Lembar Kergiatan (LKS) Berbentuk Komik Untuk Meningkatkan Kominukasi Matematika Siswa Pada Materi Keliling Dan Luas Daerah Segitiga di SMP Negeri 1 Mojokerto. Skripsi. Tidak dipublikasikan [6] Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi. Tidak dipublikasikan. [7] Muliyardi. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Metematika Menggunakan Komik Di Kelas I Sekolah Dasar. Disertasi. Tidak diublikasikan. 12

[8] Purwanto, Dian. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis komik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Untuk Siswa SMP Kelas VII. Skripsi. Tidak dipublikasikan. [9] Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [10] Susiani, Lusia. 2006. Bikin Komik dengan Adobe Illustrator & Adobe Photoshop. Yogyakarta : Penerbit Andi [11] Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota 13