(Analisis model geomekanika pada zona penunjaman lempeng untuk estimasi potensi gempa besar di Indonesia)

dokumen-dokumen yang mirip
1. Deskripsi Riset I

: Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Gempa di Pulau Jawa Bagian Barat. lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang subduksi Gempabumi Bengkulu 12 September 2007 magnitud gempa utama 8.5

Tomografi Waktu Tempuh Gelombang S dan Struktur 3-D Zona Penunjaman Di Bawah Busur Sunda

BAB I PENDAHULUAN. komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar

RELOKASI SUMBER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE MARET Oleh ZULHAM SUGITO 1, TATOK YATIMANTORO 2

SEISMISITAS DAN MODEL ZONA SUBDUKSI DI INDONESIA RESOLUSI TINGGI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik.

PENENTUAN HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE JANUARI Oleh ZULHAM SUGITO 1

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dzikri Wahdan Hakiki, 2015

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.1.1 Lokasi Kompleks Gunung Guntur

Gempabumi Sumba 12 Februari 2016, Konsekuensi Subduksi Lempeng Indo-Australia di Bawah Busur Sunda Ataukah Busur Banda?

BAB I PENDAHULUAN. tatanan tektonik terletak pada zona pertemuan lempeng lempeng tektonik. Indonesia

RESPONS SPEKTRA GEMPA BUMI DI BATUAN DASAR KOTA BITUNG SULAWESI UTARA PADA PERIODE ULANG 2500 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

S e l a m a t m e m p e r h a t i k a n!!!

Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Instalasi Nuklir. Kegempaan. Evaluasi Tapak. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

ANALISIS HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE FEBRUARI 2018 (GEMPABUMI PIDIE 08 FEBRUARI 2018) Oleh ZULHAM SUGITO 1

RELOKASI DAN KLASIFIKASI GEMPABUMI UNTUK DATABASE STRONG GROUND MOTION DI WILAYAH JAWA TIMUR

I.2 Latar Belakang, Tujuan dan Daerah Penelitian

Sebaran Jenis Patahan Di Sekitar Gunungapi Merapi Berdasarkan Data Gempabumi Tektonik Tahun

Analisis Seismotektonik dan Periode Ulang Gempabumi.. Bambang Sunardi dkk

M MODEL KECEPATAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE TOMOGRAFI DATA MICROEARTHQUAKE DI LAPANGAN PANAS BUMI ALPHA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG EVALUASI TAPAK INSTALASI NUKLIR UNTUK ASPEK KEGEMPAAN

ANALISIS RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH SULAWESI TENGAH (Periode Januari-April 2018)

Analisis Bahaya Kegempaan di Wilayah Malang Menggunakan Pendekatan Probabilistik

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

KEGEMPAAN DI NUSA TENGGARA TIMUR PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN MONITORING REGIONAL SEISMIC CENTER (RSC) KUPANG

STUDI POLA KEGEMPAAN PADA ZONA SUBDUKSI SELATAN JAWA BARAT DENGAN METODE SEGMEN IRISAN VERTIKAL

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN. vulkanik aktif yang berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi.indonesia

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

PERKUAT MITIGASI, SADAR EVAKUASI MANDIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Tugas Akhir Pemodelan Numerik Respons Benturan Tiga Struktur Akibat Gempa BAB I PENDAHULUAN

NEPAL MASIH PUNYA POTENSI GEMPA BESAR

Penelitian untuk program doktor dilakukan selama 4 tahun dalam 4 tahapan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bambang Sunardi *, Supriyanto Rohadi, Masturyono, Sri Widiyantoro, Sulastri, Pupung Susilanto, Thomas Hardy, Wiko Setyonegoro 1

PENENTUAN POSISI HIPOSENTER GEMPABUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODA GUIDED GRID SEARCH DAN MODEL STRUKTUR KECEPATAN TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. Area penelitian terletak di area X Malita Graben yang merupakan bagian

INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-74

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN METODE MJHD

MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

KAJIAN AWAL TENTANG b Value GEMPA BUMI DI SUMATRA TAHUN Madlazim Jurusan Fisika FMIPA UNESA

Instrumentation, Control, and Automation, ICA 2016 conference. Bandung Aug Proceedings of the 2016 International Conference on

Analisis Daerah Dugaan Seismic Gap di Sulawesi Utara dan sekitarnya

Relokasi Gempabumi di Wilayah Laut Maluku Menggunakan Metode Double Difference (Hypodd)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng aktif (triple junction) yang saling

PENENTUAN MODEL KECEPATAN LOKAL 1-D GELOMBANG P DAN S SEBAGAI FUNGSI KEDALAMAN DI WILAYAH SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN METODE INVERSI ALGORITMA GENETIKA

HALAMAN PERSETUJUAN TESIS PETA DEAGREGASI HAZARD GEMPA WILAYAH JAWA DAN REKOMENDASI GROUND MOTION DI EMPAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aktivitas tektonik sejak akhir zaman Tersier. Dinamika tektonik

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang. tatanan tektonik yang kompleks. Pada bagian barat Indonesia terdapat subduksi

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Posisi Foot Of Slope (FOS) Titik Pangkal N (m) E (m) FOS N (m) E (m) Jarak (M)

Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi

INTERPRETASI MIKROGRAVITY ANTAR WAKTU SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMPREDIKSI (PREKURSOR) TERJADINYA GEMPABUMI (Studi Kasus : Sesar Cimandiri Jawa Barat)

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains Kebumian. Lampiran III BUKU III. Fakultas : FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN ( FITB )

*

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

ANALISA STRUKTUR REGIONAL PENYEBAB GEMPA DAN TSUNAMI BERDASARKAN ANOMALI GRAVITASI DAN DINAMIKA LEMPENG

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

ANALISIS COULOMB STRESS GEMPA BUMI DELI SERDANG 16 JANUARI 2017

Analisis Mekanisme Gempabumi Sorong 25 September 2015 (WIT) (Preliminary Scientific Report)

Pengembangan isolator tegangan tinggi yang cocok untuk daerah tropis

Edy Santoso, Sri Widiyantoro, I Nyoman Sukanta Bidang Seismologi Teknik BMKG, Jl Angkasa 1 No.2 Kemayoran Jakarta Pusat 10720

Estimasi Zona Sesar Segmen Aceh Dengan Metode Relokasi Double Difference Dan Metode Local Earthquakes Tomography

BAB II Studi Potensi Gempa Bumi dengan GPS

Proses Titik Self-Exciting dan Penerapannya pada Data Gempa Bumi di Jawa

ANALISA SESAR AKTIF MENGGUNAKAN METODE FOCAL MECHANISM (STUDI KASUS DATA GEMPA SEPANJANG CINCIN API ZONA SELATAN WILAYAH JAWA BARAT PADA TAHUN

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

Dokumen Kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Geofisika Lampiran III

RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI DENGAN MAGNITUDO 5,0 DI WILAYAH SUMATERA UTARA PERIODE TAHUN

Bab III Kondisi Seismotektonik Wilayah Sumatera

ANALISIS ANOMALI UDARA BEBAS DAN ANOMALI BOUGUER DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR

SEISMIC HAZARD UNTUK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Pemodelan Tsunami Berdasarkan Parameter Mekanisme Sumber Gempa Bumi dari Analisis Waveform Tiga Komponen Gempa Bumi Mentawai 25 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

EVALUASI GEMPA DAERAH SULAWESI UTARA DENGAN STATISTIKA EKSTRIM TIPE I

Transkripsi:

1. Judul dan Deskripsi Riset I (Analisis model geomekanika pada zona penunjaman lempeng untuk estimasi potensi gempa besar di Indonesia) 1.1 Deskripsi singkat Pencitraan tomografi gempa bumi untuk zona subduksi di wilayah Indonesia telah berhasil dilakukan dengan baik antara lain oleh Puspito dkk (1993) dan Widiyantoro dan van der Hilst (1996). Hasil riset ini dapat menggambarkan struktur 3D penunjaman lempeng samudera Himdia di bawah busur Sunda dengan rinci (Gambar 2). Pada riset ini, struktur 3D tersebut akan diperbaharui (di-update) dengan memanfaatkan data gempa BMKG terkini, dan yang nantinya akan dijadikan input dalam pemodelan geomekanika zona penunjaman lempeng tektonik di bawah kepulauan Indonesia. Gambar 2. Model tomografi seismik berdasarkan data gelombang P untuk zona subduksi di sepanjang busur Sunda (Widiyantoro dan van der Hilst, 1996). (a) Lokasi penelitian; (b) 4 penampang vertikal A, B, C dan D, posisi penampang ditunjukkan dalam Gambar (a); dan (c) kartun yang menggambarkan interpretasi geometri penunjaman lempeng samudera Hindia berdasarkan tomogram di Ganbar (b). Khusus untuk Indonesia, penelitian tentang model tegangan semacam ini akan sangat membantu dalam menjelaskan proses gempa besar yang terjadi di sekitar zona

penunjaman/subduksi. Gempa bumi pada dasarnya didahului dengan proses akumulasi tegangan pada zona lemah di sekitar area penunjaman lempeng sampai titik kritis tegangan terlampaui (Jaeger dkk., 2007). Setelah melewati titik kritis ini pelepasan tegangan yang terjadi secara tiba-tiba direpresentasikan dengan terjadinya gempa bumi. Adapun besar magnitudo gempa dipengaruhi oleh besar tegangan, dan luas area zona runtuhannya (Scholz, 2012). Proses pelepasan tegangan juga akan diikuti oleh gempa susulan yang biasanya lebih kecil di sekitar zona ruptur utama. Penelitian selama ini menunjukkan bahwa karakter gempa utama dan gempa susulan tersebut sangat dipengaruhi oleh model tegangan (Zang dkk., 2010). Dalam penelitian ini, model dinamis dan statis tegangan selama proses runtuhan akan dihitung berdasarkan besarnya deformasi, yaitu besarnya slip, luas area dan penurunan tegangan (stress drop). 1.2 Peta jalan riset program doktor Topik riset ini mendukung kegiatan riset KK Geofisika Global yang ditunjukkan dalam peta jalan pada Gambar 1. Riset ini juga mendukung kolaborasi dengan para peneliti tentang model seismotektonik di Indonesia, khususnya kerjasama antara ITB, BMKG, dan Karlsruhe Institute of Technology. Selain itu riset ini juga terkait langsung dengan program GREAT (Graduate Research on Earthquakes and Active Tectonics) yang telah dilaksanakan di ITB sejak hampir satu dekade terakhir. Kebaruan dari penelitian ini terdapat pada pengembangan metode perhitungan model tegangan bawah permukaan yang akan disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Untuk bisa membuat model tegangan di seluruh Indonesia, kita akan memakai data dari berbagai lembaga seismologi nasional dan internasional, seperti: BMKG, USGS, dan IRIS. Data tambahan GPS dan model geologi patahan didapat dari berbagai sumber, misal dari para kolega terkait di tim nasional pemutakhiran peta hazard seismik dan berbagai literatur. Tantangan terbesar penelitian ini adalah proses pengintegrasian semua data tersebut kedalam satu algoritma penghitungan model tegangan. Sejauh ini data geologi dan geodesi hanya digunakan untuk validasi hasil pemodelan tegangan, di sini kami akan mencoba memformulasikan data tersebut sebagai input untuk mengurangi ketidakpastian model tegangan hasil perhitungan. Ko-pembimbing yang terlibat adalah Dr. David Prambudi Sahara dan Dr. Andri D. Nugraha yang merupakan pakar di bidang gemomekanik dan tomografi dengan menggunakan data gelombang tubuh (P dan S). Oleh karena itu diharapkan kandidat mahasiswa akan mendapatkan bimbingan secara maksimal. Program riset per tahun kandidat mahasiswa adalah sebagai berikut: 2

Tahun ke-1 akan dilakukan studi literatur dan kompilasi data gempa dari berbagai sumber, terutama untuk sekitar Sumatera yang dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi gempa besar. Kriteria keberlanjutan studi: mahasiswa diizinkan untuk melanjutkan studinya jika berhasil memahami konsep geomekanika gempa dengan baik dan dapat menyelesaikan 80% dari seluruh mata kuliah wajib program magister di Program Studi Teknik Geofisika ITB dengan nilai IPK >3,25. Tahun ke-2 akan dilakukan pemodelan tegangan bawah permukaan di seluruh Indonesia (khususnya bagian Barat) dan pembagian zonasi gempa berdasar model tegangan tersebut. Hasil dari tahap ini akan digunakan untuk penulisan tesis magister mahasiswa penerima beasiswa PMDSU. Kriteria keberlanjutan studi: mahasiswa diizinkan untuk meneruskan studinya jika bisa menyelesaikan program magisternya pada tahun ini. Tahun ke-3 penelitian akan diperinci pada area sekitar Sumatera, dengan menambahkan data struktur zona subduksi dan pergeseran lempeng dari data GPS, untuk menjelaskan gempa besar terdahulu dan potensi gempa besar di masa yang akan datang. Kriteria keberlanjutan studi: mahasiswa diizinkan untuk melanjutkan studinya jika dapat menyelesaikan 75% dari seluruh beban penelitian program doktor pada tahun ini. Tahun ke-4 mahasiswa diharapkan tinggal konsentrasi pada penulisan makalah internasional dan disertasinya. 1.3 Indikator keberhasilan No. Indikator Keberhasilan Deskripsi 1. Keluaran (output) Hasil Riset 2 (dua) makalah pada jurnal internasional dan 2 (dua) pada prosiding pertemuan ilmiah internasional 2. Dampak (outcome) Hasil Riset Peningkatan kapasitas SDM, khususnya peneliti muda yang disiapkan secara dini, yaitu melalui pemilihan dan perekrutan sarjana unggul 3. Presentasi pada international conference 2 (dua) presentasi pada pertemuan ilmiah internasional, setingkat Asia Oceania Geoscience Society (AOGS) 4. Networking nasional dan internasional Kolaborasi antara ITB, BMKG, dan Karlsruhe Institute of technology 3

1.4 Tim pembimbing dan kolaborator 1. Prof. Dr. Sri Widiyantoro (Ketua tim pembimbing) 2. Dr. David Prambudi Sahara (Ko-pembimbing) 3. Dr. Andri Dian Nugraha (Ko-pembimbing) 4. Prof. Dr. Thomas Kohl (Kolaborator, Karlsruhe Institute of Technology) 5. Dr. Emmanuel Gaucher (Kolaborator, Karlsruhe Institute of Technology) 4

2. Judul dan Deskripsi Riset II (Tomografi gempa bumi untuk mengungkap struktur 3-D zona penunjaman lempeng di bawah kepulauan Indonesia) 2.1 Deskripsi singkat Pencitraan tomografi seismik untuk zona subduksi di wilayah Indonesia telah berhasil dilakukan dengan baik antara lain oleh Puspito dkk (1993), Widiyantoro dan van der Hilst (1996), dan Widiyantoro dkk. (2011). Hasil riset ini dapat menggambarkan struktur 3D penunjaman lempeng samudera dengan rinci (Gambar 3). Gambar 3. Model 3D tomogram seismik berdasarkan data gelombang P untuk zona subduksi di sepanjang busur Sunda bagian Timur (Widiyantoro dkk., 2011). Di sini terlihat adanya sobekan dalam lempeng yang menunjam di bawah Jawa. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut terkait dengan implikasinya terhadap potensi gempa tektonik yang kuat di Jawa. Dalam satu dekade terakhir ini teknik pencitraan tomografi gelombang tubuh (body wave) terus dikembangkan dengan pendekatan non-linier (misal: Widiyantoro dkk., 2000 dan 2011). Namun demikian teknik ini masih menggunakan pendekatan single difference. Dalam riset ini akan dikembangkan juga teknik double difference yang telah berhasil diterapkan untuk tomografi Sumatera oleh Pesicek dkk. (2010). 5

2.2 Peta jalan riset program doktor Topik riset tentang pencitraan tomografi ini mendukung kegiatan riset KK Geofisika Global, FTTM, ITB yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Riset ini juga mendukung kolaborasi dengan para peneliti tentang model seismotektonik di Indonesia, khususnya kerjasama antara ITB, BMKG, Australian National University dan University of Southern California. Selain itu riset ini juga terkait langsung dengan program GREAT (Graduate Research on Earthquakes and Active Tectonics) yang telah dilaksanakan di ITB sekitar 1 dekade terakhir. Pencitraan tomografi seismik pada skala regional yang telah kami lakukan selama ini masih dengan pendekatan single difference (Puspito dkk, 1993; Widiyantoro dkk, 2011). Dalam riset ini akan dikembangkan teknik pencitraan tomografi seismik dengan pendekatan double difference, yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Kopembimbing yang terlibat adalah dan Dr. Andri D. Nugraha (ITB) yang merupakan pakar di bidang tomografi dengan menggunakan data gelombang tubuh. Selain itu mahasiswa penerima beasiswa PMDSU akan diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan para kolabolator kami, yaitu: Prof. Phil Cummins (Australian National University) dan Assoc. Prof. Meghan Miller (University of Southern California). Dengan demikian diharapkan kandidat mahasiswa akan mendapatkan bimbingan secara maksimal. Untuk tahun ke-1 akan dilakukan kompilasi dan relokasi hiposenter dari data BMKG terkini, terutama untuk Indonesia Timur yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Sedangkan pada tahun ke-2 pencitraan tomografi akan difokuskan pada pengembangan pendekatan non-linier dan double difference. Pada tahun ke-3 akan dilakukan inversi simultan untuk data seluruh Indonesia dan penulisan beberapa makalah. Sedangkan pada tahun ke-4 mahasiswa diharapkan tinggal konsentrasi pada penulisan disertasinya. 2.3 Indikator keberhasilan No. Indikator Keberhasilan Deskripsi 1. Keluaran (output) Hasil Riset 2 (dua) makalah pada jurnal internasional dan 2 (dua) pada prosiding pertemuan ilmiah internasional 2. Dampak (outcome) Hasil Riset Peningkatan kapasitas SDM, khususnya peneliti muda yang disiapkan secara dini, yaitu melalui pemilihan dan perekrutan sarjana unggul 3. Presentasi pada international conference 2 (dua) presentasi pada pertemuan ilmiah internasional, setingkat Asia Oceania Geoscience Society (AOGS) 6

4. Networking nasional dan internasional Kolaborasi antara ITB, BMKG, Australian National University dan University of Southern California 2.4 Tim pembimbing dan kolaborator 1. Prof. Dr. Sri Widiyantoro (Ketua tim pembimbing) 2. Dr. Andri Dian Nugraha (Ko-pembimbing) 3. Prof. Dr. Phil Cummins (Kolaborator/Ko-pembimbing, Australian National University) 4. Assoc. Prof. Dr. Meghan S. Miller (Kolaborator, University of Southern California, Amerika Serikat) 7