PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN SISTEM TRANSFER ENERGI NIRKABEL DENGAN MEMANFAATKAN GELOMBANG RADIO FM

Rancang Bangun Antena pada Frekuensi TV Broadcasting untuk Optimalisasi Transfer Daya Tanpa Kabel

RANCANG BANGUN AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK TRANSFER DAYA NIRKABEL

IMPLEMENTASI AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK MELALUI TRANSFER DAYA TANPA KABEL

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ ANTHONY

Rancang Bangun Ambient Electromagnetic Harvesting pada Frekuensi TV Broadcasting untuk Transfer Daya Nirkabel

Faizal Firmansyah NRP

Desain Sistem Transfer Energi Nirkabel dengan Memanfaatkan Gelombang Radio FM

Dasar- dasar Penyiaran

RANCANG BANGUN MOTOR PENGGERAK AKTUATOR PADA ANTENA PARABOLA

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

Desain dan Pembuatan Antena Whip Dual-Band pada VHF 144 MHz dan UHF 430 MHz untuk Perangkat Transceiver Portabel

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Perancangan Antena Mikrostrip PIF-A pada Frekuensi CDMA 800 MHz dan 1900 MHz Untuk Sistem Ambient Electromagnetic Harvesting

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Radio dan Medan Elektromagnetik

Modifikasi Antena Televisi Jenis Yagi Sebagai Penguat Sinyal Modem Menggunakan Sistem Induksi

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

BAB II DASAR TEORI. Gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat.

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

Dasar-dasar Penyiaran

DESIGN ANTENA YAGI UDA UNTUK FREKUENSI 759,25 MHz UNTUK APLIKASI PADA METRO TV MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Dosen Pembimbing: Dr. Ir Achmad Affandi, DEA

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain dan Implementasi Antena Mikrostrip Single Rectangular Patch pada Band Frekuensi MHz untuk Pemanen Energi Gelombang Elektromagnetik

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 8,5 dbi

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM RF ENERGY HARVESTING PADA FREKUENSI UHF DESIGN AND REALIZATION OF RF SYSTEM ENERGY HARVESTING FOR UHF FREQUNECY

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PENGACAK. SINYAL PONSEL GSM PADA FREKUENSI 900 MHz

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

MENYEMPURNAKAN SIARAN TELEVISI MOBIL DENGAN INOVASI ANTENA

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG PERIODIC DIPOLE ARRAY (LPDA) PADA RENTANG FREKUENSI MHZ

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR: 96/DIRJEN/2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN TNI AU. LATAR BELAKANG Perkembangan Teknologi Komunikasi. Wireless : bandwidth lebih lebar. Kebutuhan Sarana Komunikasi VHF UHF SBM

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 169 /DIRJEN/2002 T E N T A N G

PERANCANGAN RECTENNA (RECTIFIER ANTENNA) SEBAGAI PENGUBAH DAYA ELEKTROMAGNETIK MENJADI OUTPUT DC PADA FREKUENSI WIFI 2,4 GHZ JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tanpa kabel (wireless) menyebakan para perancang antena agar merancang

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rancang Bangun Antena Mikrostrip pada Frekuensi GPS L1 Berbasis Sistem Transfer Daya Nirkabel

RANCANG BANGUN ANTENA BICONICAL UHF UNTUK APLIKASI KANAL TV

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perang ataupun sebagai bagian dari sistem navigasi pada kapal [1].

PERANCANGAN RECTIFIER ANTENNA MIKROSTRIP ARRAY TIGA ELEMEN UNTUK PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 900 MHz

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

Pemancar&Penerima Televisi

BAB III LANDASAN TEORI. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG-PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 10,5 dbi

PENGUKURAN DAN PEMODELAN KONSTANTA DIELEKTRIK AIR HUJAN PADA FREKUENSI GELOMBANG MIKRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.1013, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3GHz. Layanan Wireless Broadband. Prosedur.

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dengan adanya telekomunikasi, orang bisa saling bertukar

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat

Analisa Interferensi Akibat Transmisi di Sisi Bumi pada Link Orbcomm

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

ANALISIS ANTENA BOWTIE PADA FREKUENSI MHZ UNTUK TV DIGITAL DI INDONESIA ANTENNA AT RANGE FREQUENCY FOR DIGITAL TV INDONESIA

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

Dasar- dasar Penyiaran

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL MANA HILUL IRFAN 2207100051 Dosen Pembimbing : Eko Setijadi, ST., MT., Ph.D Dr. Ir. Wirawan, DEA

Latar Belakang 2 Green Telecommunication Radio Frequency Harvesting Banyaknya pemancar telekomunikasi

Tujuan 3 Mengetahui kuat medan dari gelombang elektromagnetik pada wilayah urban dan rural. Mengetahui kuat medan dari elektromagnetik pada beberapa rentang frekuensi untuk menentukan frekuensi yang potensial untuk dimanfaatkan. Mendapatkan gambaran mengenai perilaku pemancar telekomunikasi.

Batasan Masalah 4 Pengukuran dilakukan di wilayah urban dan rural. Rentang frekuensi yang akan diukur tidak ditentukan secara spesifik. Penentuan rentang frekuensi berdasarkan perkiraan rentang frekuensi mana yang sering dimanfaatkan untuk komunikasi. Pengukuran dilakukan menggunakan berbagai macam antena disesuaikan dengan rentang frekuensi yang akan diukur.

5 Metodologi

Gelombang Elektromagnetik 6 Adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus yang berosilasi dan merambat serta membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Contoh : cahaya, gelombang radio. Spektrum elektromagnetik adalah susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya. Dalam gelombang elektromagnetik berlaku persamaan : c = f. λ

Sifat Gelombang Elektromagnetik 7 Dengan daya yang sama, gelombang elektromagnetik mempunyai sifat sebagai berikut : Semakin besar nilai panjang gelombang, semakin jauh gelombang elektromagnetik menjalar. Semakin besar nilai panjang gelombangnya, semakin mudah gelombang elektromagnetik melewati penghalang

Electromagnetic Harvesting 8 Electromagnetic harvesting atau radio frequency (RF) harvesting adalah pengambilan medan elektromagnetik bebas untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Sistem electromagnetic harvesting terdiri atas antena, rectifier, dan rangkaian penguat tegangan. Diharapkan output dari sistem ini dapat dimanfaatkan untuk mencatu perangkat berdaya rendah.

Aplikasi Telekomunikasi yang 9 menggunakan gelombang radio Radio FM Televisi analog UHF Telekomunikasi Seluler Wi-Fi

Radio FM 10 Berdasarkan KM Menteri Perhubungan No. 15 Tahun 2003, rentang frekuensi radio FM adalah 87,5-108 MHz dengan pengkanalan kelipatan dari 100 khz. Sedangkan jarak minimum antar pemancar radio FM adalah 400 KHz

Data Pemancar Radio FM 11 No Nama Frekuensi No Nama Frekuensi 1 Colors FM 87.7 12 RRI Pro 1 99.2 2 Suzanna FM 91.3 13 Giga FM 99.6 3 El Victor 93.3 14 Suara Surabaya 100.0 4 DJ FM 94.8 15 Wijaya FM 103.5 5 RRI Pro 2 95.2 16 Trijaya FM 104.7 6 Mercury 96.0 17 JJ 105.1 7 Bahtera Yudha 96.4 18 EBS 105.9 8 Elshinta 97.6 19 RRI Pro 3 106.3 9 Sonora 98.0 20 Radio Dakwah 107.3 10 Suara Giri 98.4 21 Radio Pendidikan 107.5 11 M Radio 98.8 22 Fajri FM 107.9

12 Letak Pemancar Radio FM

Televisi Analog UHF 13 Berdasarkan KM Menteri Perhubungan No. 76 Tahun 2003 rentang frekuensi televisi analog UHF adalah antara 478-806 MHz. Dari rentang tersebut dibagi menjadi 41 kanal dengan lebar masing-masing 8 MHz.

Data Pemancar Televisi Analog UHF 14 Nama Channel Frekuensi Antv 24 494-502Mhz Global TV 50 702-710Mhz Indosiar 28 526-534Mhz Metro TV 54 734-742Mhz MNC TV 32 558-566Mhz RCTI 30 542-550Mhz SCTV 34 574-582Mhz Trans TV 22 478-486Mhz Trans 7 56 750-758Mhz tvone 52 718-726Mhz TVRI 26 510-518Mhz

15 Letak Pemancar Televisi UHF

Sistem Seluler (GSM & CDMA) 16 GSM mempunyai dua rentang frekuensi yaitu 890-960 MHz yang disebut dengan GSM 900 dan 1710-1880 MHz yang disebut dengan GSM 1800 CDMA juga mempunyai dua rentang frekuensi yaitu 824-890 MHz yang disebut dengan CDMA 800 dan 1903-1990 MHz yang disebut dengan CDMA 1900 Frekuensi yang akan diukur adalah frekuensi GSM 900 dan CDMA 800

17 Data Operator GSM 900 & CDMA 800 No Nama Frekuensi Downlink (MHz) 1 PT Telkom (Flexi) 869.265-874.185 2 Bakrie Telecom 875.415-879.105 3 PT Mobile 8 880.905-885.825 4 PT Indosat (CDMA) 887.055-889.515 5 PT Indosat (GSM) 935-945 6 PT Telkomsel 945-952.5 7 PT Excelcomindo 952.5-960

Wi-Fi 18 Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Wi-Fi menggunakan standar radio 802.11b dan 802.11g. Rentang frekuensi wi-fi adalah 2,4-2,495 GHz

Alat yang digunakan dan Skema 19 Pengukuran Spectrum Analyzer Power Harvester Antena ANTENA SPECTRUM ANALYZER

20 Skema Pengukuran dengan Power Harvester ANTENA POWER HARVESTER VOLTMETER

Spectrum Analyzer 21 Adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebaran spektral dari frekuensi radio, dan daya spektrumnya. Spectrum analyzer yang digunakan yaitu Rohde & Schwarz FSP dengan kemampuan mengukur level daya dari frekuensi 9kHz-30GHz.

Power Harvester 22 Power harvester digunakan untuk mengubah gelombang elektromagnetik dari radio frequency menjadi sumber listrik DC. Rangkaian ini terdiri atas rangkaian penyearah dan rangkaian penguat tegangan. Rangkaian power harvester terdiri atas dioda dan kapasitor

23 Spectrum Analyzer & Power Harvester

Antena 24 Antena adalah transformator atau perangkat yang berfungsi memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media transmisi guided (kabel) ke media transmisi unguided (udara atau ruang hampa) atau sebaliknya dari udara ke kabel.

Antena Yang Digunakan 25 Larsen Kulrod PO 150 : Adalah antena jenis monopole yang bekerja pada frekuensi VHF dengan gain 4,5dBi.

Antena Yang Digunakan 26 Antena Log Periodic Dipole Array: Antena ini mempunyai bandwidth 470-760 MHz dan gain antena 7dBi

Antena Yang Digunakan 27 Antena Whip/ Monopole dengan frekuensi utama sekitar 915 MHz dan gain 2,15dBi

Antena Yang Digunakan 28 Antena D-Link ANT24-1201yaitu antena yagi dengan frekuensi antara 2,4-2,5 GHz dengan gain 12 dbi

Titik Pengukuran 29 Lab B406 : dilakukan dua kali pengukuran yaitu di dalam ruangan dan di luar ruangan. Lab B301 : dilakukan dua kali pengukuran yaitu pada siang hari dan malam hari. Lab B304

30 Data Pengukuran

31 Data Pengukuran Radio FM

32 Data Pengukuran Frekuensi TV UHF

33 Data Pengukuran Frekuensi GSM/CDMA

34 Data Pengukuran Frekuensi Wi-Fi

35 Perbandingan Pengukuran di Urban Dan Rural

36 Pengamatan Perilaku Pemancar Radio FM Dan Televisi UHF

Pengukuran dengan Power Harvester 37 Maksimum : 1373 mv Rata-rata : 773.583 mv

Pengukuran dengan Power Harvester 38 Maksimum : 698 mv Rata-rata : 378.587 mv

Pengukuran dengan Power Harvester 39 Maksimum : 1212 mv Rata-rata : 10840.408 mv

Pengukuran dengan Power Harvester 40 Maksimum : 2482 mv Rata-rata : 2291.537 mv

Kesimpulan 41 Berdasarkan hasil pengukuran, frekuensi dengan kuat medan paling tinggi di wilayah urban adalah frekuensi GSM/CDMA dengan kuat medan 66 dbµv/m sedangkan frekuensi dengan kuat medan paling tinggi di wilayah rural adalah televisi UHF dengan kuat medan 51 dbµv/m. Berdasarkan hasil pengukuran, frekuensi yang paling potensial untuk dimanfaatkan dalam sistem electromagnetic harvesting di wilayah urban adalah GSM/CDMA. Hal ini dikarenakan di wilayah urban jumlah pemancar GSM/CDMA yang banyak dan jarak antara pemancar yang saling berdekatan. Hal ini diperkuat dengan hasil pengukuran menggunakan power harvester dimana pengukuran frekuensi GSM/CDMA menghasilkan tegangan output yang stabil dan tinggi.

Kesimpulan 42 Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi rendah seperti radio FM dan televisi UHF lebih potensial dimanfaatkan dalam sistem electromagnetic harvesting di wilayah rural yang jauh dari pemancar. Hal ini dikarenakan daya pancar radio FM dan televisi UHF yang besar dan frekuensi yang lebih rendah mengalami redaman propagasi yang lebih kecil sehingga kuat medan frekuensi televisi UHF dan radio FM di rural cukup tinggi meskipun jarak pemancar relatif jauh dari titik pengukuran. Perilaku pemancar telekomunikasi selama 24 jam relatif stabil kecuali pada frekuensi radio FM karena sebagian besar pemancar radio FM aktif tidak selama 24 jam penuh.

Saran 43 Melakukan pengukuran di sekitar frekuensi 1800 MHz, 1900 MHz dan 2100 MHz, dan Radio AM. Untuk pengukuran di setiap rentang frekuensi digunakan dua atau lebih macam antena untuk membandingkan antena mana yang dapat menghasilkan daya maksimum yang terukur lebih besar.

TERIMA KASIH