Etiologi Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering

dokumen-dokumen yang mirip
2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB II KONSEP DASAR A.

SIROSIS HEPATIS R E J O

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB II KONSEP DASAR. disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan. serta bahan-bahan kimia (Sarjono Hadi, 1999)

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

HEPATITIS DR.H.A.HAMID HASAN INTERNA FK.UNMAL

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN HIPERBILIRUBIN

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

BAB III ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan. kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati


BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

Metabolisme Bilirubin di Hati 1. Pembentukan bilirubin Langkah oksidase pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB II KONSEP DASAR. biokimia serta seluler yang khas.(smeltzer, 2001) virus, obat, atau alcohol.(tambayong, 2000)

Sirosis Hepatis. Etiologi Penyebab yang pasti dari Sirosis Hepatis sampai sekarang belum jelas.

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

Etiology dan Faktor Resiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

3. Potensial komplikasi : dehidrasi. 3. Defisit pengetahuan

TATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

BAB I KONSEP DASAR A.

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

1 Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. A (HAV), Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HCV), Virus

KEDARURATAN LINGKUNGAN

HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

2

BAB I PENDAHULUAN. macam, mulai dari virus, bakteri, jamur, parasit sampai dengan obat-obatan,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Infeksi dengue merupakan penyakit akut yang. disebabkan oleh virus dengue. Sampai saat ini dikenal

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

Sistem Ekskresi Manusia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

Transkripsi:

ASKEP HEPATITIS

TINJAUAN TEORITIS Defenisi Hepatitis merupakan suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.(sujono hadi,1999) Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,biokimia serta seluler yang khas. (smeltzer 2001)

Etiologi Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.

c. Tanda dan gejala 1. Masa tunas Virus A :15-45 hari (rata-rata 25 hari) Virus B :40-180 hari (rata-rata 75 hari) Virus non A dan non B :15-150 hari (rata-rata 50 hari)

2. Fase pre ikterik Keluhan yang pertama kali timbul,nausea,vomitus,perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit.seluruh badan pegal-pegal terutama dipinggang,bahu dan malaise,lekas capek terutama sore hati,suhu badan meningkat sekitar 39ºC berlangsung selama 2-5 hari,pusing,nyeri persendian.keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

3. Fase ikterik Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.

4. Fase penyembuhan Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus,rasa mual,rasa sakit di ulu hati disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capek.

d.patofisiologi Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.

Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati.

Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

e. Pemeriksaan diagnostik Laboratorium Pemeriksaan pigmen urobilirubin direk bilirubun serum total bilirubin urine urobilinogen urine urobilinogen feses Pemeriksaan protein protein totel serum albumin serum globulin serum Waktu protombin respon waktu protombin terhadap vitamin K Pemeriksaan serum transferase dan transaminase AST atau SGOT ALT atau SGPT LDH Amonia serum Radiologi foto rontgen abdomen kolestogram dan kalangiogram arteriografi pembuluh darah seliaka Pemeriksaan tambahan laparoskopi biopsi hati

F. KOMPLIKASI Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

1. PENGKAJIAN a.aktivitas Kelelahan Kelemahan Malaise b.sirkulasi Bradikardi ( hiperbilirubin berat ) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa c. Eliminasi Urine gelap Diare feses warna tanah liat

d. Makanan dan Cairan Anoreksia Berat badan menurun Mual dan muntah Peningkatan oedema Asites/Acites e. Neurosensori Peka terhadap rangsangan Cenderung tidur Letargi Asteriksis

f. Nyeri / Kenyamanan Kram abdomen Nyeri tekan pada kuadran kanan Mialgia Atralgia Sakit kepal Gatal ( pruritus ) g. Keamanan Demam Urtikaria Lesi makulopopuler Eritema Splenomegali Pembesaran nodus servikal posterior. h.seksualitas Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah. 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta. 3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar 4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis 5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu 6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

3. Intervensi 1.Diagnosa 1 a.ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan b.awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering c.pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan d.anjurkan makan pada posisi duduk tegak e.berikan diit tinggi kalori, rendah lemak 2.Diagnosa 2 a. Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri b. Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri,akui adanya nyeri, Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya

a. Berikan informasi akurat dan Jelaskan penyebab nyeri Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui b. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi 3.Diagnosa 3 a. Monitor tanda vital : suhu badan b. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat c. Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur d. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

4.Implementasi 1.Diagnosa 1 1. Memantau makanan yang dimakan oleh klien beserta jumlah dan bagaimanan pola makan klien 2. Memberikan snack atau makanan yang mengundang selera pasien 3. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi metabolisme tubuh 4. Memberikan pola diet rendah lemak 2.Diagnosa 2 1. Mengukur skala nyeri untuk mengetahui perkembangan kondisi klien 2. Mengompres bagian yang nyeri agar nyeri berkurang 3. Memberikan penjelasan mengenai proses infeksi hingga menyebabkan nyeri 4. Memberikan obat analgesic sesuai anjuran dokter

3.Diagnosa 3 1. Mengukur suhu tubuh klien 2. Mengompres aksila, kepala, dan lipat paha klien untuk mengurangi panas 3. Memberikan minum pada klien sedikitnya 8 gelas perhari 4. Memberikan obat antipiretik sesuai dosis dan tepat waktu 5. EVALUASI 1. Klien mengalami peningkatan energi dan berpatisipasi dalam aktivitas 2. Klien mengalami perbaikan satus nutrisi 3. Klien dapat terpenuhi kebutuhan cairannya

Sekian & Terima Kasih