BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISAME PERFORASI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 26

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN PERPORASI

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2016 PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME PERPORASI WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Tujuan lainnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

BUPATI SOLOK SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR 2 14 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

NOMOR : 15 TAHUN 2013 TANGGAL : 11 DESEMBER 2013

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KOTA PASURUAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR N PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD)

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 27 Tahun 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 07 Tahun 2012 Seri A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 8 TAHUN TENTANG PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014

PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH

DAFTAR PERDA TAHUN 2010 S.D DITETAPKAN TANGGAL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN PERFORASI KARCIS RETRIBUSI DAERAH

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Transkripsi:

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISAME PERFORASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemungutan pendapatan, maka perlu mengatur mekanisme perforasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Mekanisme Perforasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

7. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2007 Nomor 40) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2013 Nomor 14);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2009 Nomor 14); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG MEKANISME PERFORASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Bumbu. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Tanah Bumbu. 4. Dinas Pendapatan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Tanah Bumbu. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Tanah Bumbu. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. 7. Pajak Hotel adalah pajak yang dipungut atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. 8. Hotel adalah fasilitas penyediaan jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut pembayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). 9. Pajak hiburan adalah pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan dalam daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 10. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, permainan ketangkasan dan keraimaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran. 11. Pajak Restoran adalah pajak yang dipungut atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. 12. Restoran adalah fasilitas penyediaan makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayara, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga atau catering. 13. Perforasi adalah alat untuk memberikan tanda pengesahan pada Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi

Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS). 14. Surat Permintaan Perforasi yang selanjutnya disebut SPP adalah surat permintaan perforasi untuk Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS). BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan dasar hukum dalam pelaksanaan perforasi di Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Pasal 3 Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk meningkatkan fungsi pengendalian dan pengawasan pemungutan pendapatan. BAB III OBJEK PERFORASI Pasal 4 (1) Setiap SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi harus menggunakan bill/faktur/kuitansi/tiket/nota/surat/invoice/bukti pembayaran/karcis yang telah diberi tanda atau diperforasi oleh Dinas Pendapatan sebelumnya.

(2) Untuk wajib pajak yang telah mempunyai sistem pembayaran/ billing tersendiri dengan menggunakan komputer untuk mencetak bill, perforasi bill bukan merupakan keharusan. (3) Wajib pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus mengajukan permohonan untuk tidak menggunakan bill perforasi. (4) Bagi SKPD yang tidak mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada pada ayat (1), dikenakan sanksi administrasi berupa surat peringatan kepada Pimpinan SKPD oleh Bupati. (5) Bagi Wajib Pajak dan Wajib Retribusi yang tidak mematuhi ketentuan pada ayat (1) dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) per bulan dari dasar pengenaan pajak. BAB IV RUANG LINGKUP Pasal 5 (1) Ruang lingkup perforasi meliputi pengesahan bukti pembayaran atas pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. (2) Pungutan Pajak Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). (3) Pungutan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan Tertentu. (4) Retribusi Jasa Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3), meliputi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus, Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Retribusi Pelayanan Pendidikan dan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. (5) Retribusi Jasa Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3), meliputi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Retribusi Tempat Pelelangan, Retribusi Terminal, Retribusi Tempat Khusus Parkir, Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Penyeberangan di Air dan Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah. (6) Retribusi Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), meliputi Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Gangguan, Retribusi Izin Trayek dan Retribusi Izin Usaha Perikanan.

BAB V PENGAJUAN PERFORASI Pasal 6 (1) Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS) harus diperforasi untuk keabsahan pemungutan pendapatan daerah. (2) Perforasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Dinas Pendapatan selaku Dinas Pengeleola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atas dasar Surat Permintaan Perforasi (SPP) yang diajukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Wajib Pajak. (3) Perforasi dilaksanakan oleh Bidang Pembukuan dan Verifikasi Pendapatan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Tanah Bumbu. Pasal 7 (1) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Wajib Pajak dan Wajib Retribusi mengisi Surat Permintaan Perforasi (SPP) rangkap 3 (tiga). (2) SKPD yang mengajukan SPP sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) untuk Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS) disampaikan Ke Dinas Pendapatan. (3) SPP untuk Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, tiket tanda masuk tempat rekreasi dan olahraga disampaikan ke Dinas Pendapatan yang akan diperforasi. (4) Contoh format SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 8 (1) Dinas Pendapatan selaku pengelola Pendapatan Daerah menerima SPP dari SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi untuk diperforasi. (2) Petugas Perforasi meneliti kesesuaian jumlah yang akan diperforasi dengan jumlah yang tercantum pada SPP. (3) Apabila jumlah yang akan diperforasi sudah sesuai dengan jumlah yang tercantum pada SPP maka petugas perforasi menandatangani SPP yang disampaikan oleh SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi rangkap 3 (tiga) dengan distribusi sebagai berikut: a. lembar 1 (satu) untuk SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi; dan b. lembar 2 (dua) dan 3 (tiga) untuk Dinas Pendapatan. Pasal 9 (1) Dinas Pendapatan membuat Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda Berharga rangkap 3 (tiga) dengan distribusi: a. lembar 1 (satu) untuk SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi; dan b. lembar 2 (dua) dan 3 (tiga) untuk Dinas Pendapatan. (2) Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS) yang sudah diperforasi diserahkan ke SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi disertai Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda-Benda

Berharga yang ditandatangani pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima. (3) SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi menerima dan meneliti kesesuaian jumlah yang diperforasi dengan jumlah yang tercantum dalam Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda-Benda Berharga. (4) Apabila sudah sesuai SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi menandatangani Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda-Benda Berhargadan menerima bill/faktur /kuitansi/tiket/nota /surat/invoice/bukti pembayaran/karcis yang sudah diperforasi. (5) Contoh format Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda-Benda Berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI PELAPORAN Pasal 10 (1) Petugas perforasi mencatat jumlah Bill hotel, bill restoran, tiket tanda masuk hiburan/tontonan, Kuitansi Retribusi Pelayanan Kesehatan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Kuitansi Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Kuitansi Retribusi Penyediaan Dan/Atau Penyedotan Kakus, Kuitansi Retirbusi Pengelolaan Limbah Cair, Kuitansi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, Kuitansi Retribusi Pelayanan Pendidikan, Kuitansi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Kuitansi Retribusi Pemakaian Kekeayaan Daerah, Kuitansi/Karcis Retribusi Pasar Grosir Dan/Atau Pertokoan, Kuitansi Retribusi Tempat Pelelangan, Kuitansi/Karcis Retribusi Terminal, Kuitansi/Karcis Retribusi Tempat Khusus Parkir, Kuitansi Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa, Kuitansi Retribusi Rumah Potong Hewan, Kuitansi/Karcis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Tiket Tanda Masuk Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Kuitansi/Karcis Retribusi Penyeberangan di Air, Kuitansi Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah, Kuitansi Pengembalian Alat Pertanian, Kuitansi Hasil Penjualan Ternak, dan Surat Tanda Setoran (STS) yang diperforasi ke dalam Laporan Hasil Perforasi. (2) Laporan Hasil Perforasi sebaaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Rekapitulasi Perforasi, Laporan Persediaan Benda-Benda Berharga dan Laporan Realisasi Benda-Benda Berhaga. (3) Penagih Wajib Pajak dan Wajib Retribusi membuat Laporan Realisasi Benda-Benda Berharga setiap bulan dan disampaikan ke SKPDnya. (4) SKPD membuat laporan hasil perforasi setiap bulan dan disampaikan ke Dinas Pendapatan. (5) SKPD, Wajib Pajak dan Wajib Retribusi melakukan rekonsiliasi bill/faktur/kuitansi/tiket/nota/surat/invoice/bukti pembayaran/karcis dengan Dinas Pendapatan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. (6) Dinas Pendapatan membuat laporan hasil perforasi persemester dan disampaikan kepada Bupati.

(7) Contoh format Rekapitulasi Perforasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (8) Contoh format Laporan Persediaan Benda-Benda Berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (9) Contoh format Laporan Realisasi Benda-Benda Berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Ditetapkan di Batulicin pada tanggal 8 Agustus 2016 BUPATI TANAH BUMBU, Diundangkan di Batulicin pada tanggal 8 Agustus 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING SAID AKHMAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016 NOMOR 19

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDAPATAN SURAT PERFORASI (SPP) Kepada : PERMINTAAN Yth. Ka. Dinas Pendapatan Daerah Cq. Kabid Pembukuan dan Verifikasi Pendapatan Tanggal: Mohon agar dapat diperforasi sebagai berikut : No Jenis dan Nomor Urut Kode Nilai per lembar Jumlah Blok Banyaknya Isi Blok Jumlah lembar Disetujui oleh a.n. Kabid Buk & Ver Diperiksa oleh Pemohon BUPATI TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU BERITA ACARA PENERIMAAN/PENYERAHAN BENDA- BENDA BERHARGA DINAS PENDAPATAN No. : Pada hari ini...tanggal...bulan...tahun..., kami yang bertanda tangan di bawah ini, 1. Nama/NIP : Jabatan : Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU 2. Nama/NIP : Jabatan : Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA PIHAK KESATU telah menyerahkan Benda-Benda Berharga kepada PIHAK KEDUA pada tanggal... Adapun Benda-Benda Berharga yang diterima dan diperiksa sebagai berikut: No Jenis dan Nomor Urut Kode Benda- Benda Berhar ga Nilai per lembar Jumlah diterima/diserahkan Jumlah Blok Lembar per blok yang Jumlah lembar

Demikian Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Benda-Benda Berharga ini dibuat menurut keadaan sebenarnya, untuk dipergunakan seperlunya. Yang menerima PIHAK KEDUA Yang menyerahkan PIHAK KESATU...... BUPATI TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI REKAPITULASI PERFORASI INSTANSI : BULAN : NO JENIS YANG DIPERFORASI KODE PER PER BULAN INI S.D BULAN LALU S.D. BULAN INI TOTAL Batulicin, Kepala SKPD, Pejabat Yang Membidangi, BUPATI TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING

LAPORAN PERSEDIAAN BENDA-BENDA BERHARGA LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI INSTANSI : BULAN : HARGA AWAL MASUK KELUAR SISA NO JENIS YANG DIPERFORASI PER PER KET. TOTAL Batulicin, Kepala SKPD, Pejabat Yang Membidangi, BUPATI TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING

LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PERFORASI LAPORAN REALISASI BENDA-BENDA BERHARGA INSTANSI : BULAN : NO JENIS YANG DIPERFORASI PER PER AWAL MASUK KELUAR SISA BENDA- BENDA BERGARGA BENDA- BENDA BERGARGA BENDA- BENDA BERGARGA BENDA- BENDA BERGARGA KET. TOTAL Batulicin, Kepala SKPD, Pejabat Yang Membidangi, BUPATI TANAH BUMBU, MARDANI H. MAMING