I. PENDAHULUAN. otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

I. PENDAHULUAN. komposit alternatif yang lain harus ditingkatkan, guna menunjang permintaan

I. PENDAHULUAN. mempunyai sifat lebih baik dari material penyusunnya. Komposit terdiri dari penguat (reinforcement) dan pengikat (matriks).

I. PENDAHULUAN. alami dan harga serat alam pun lebih murah dibandingkan serat sintetis. Selain

I.PENDAHULUAN. sehingga sifat-sifat mekaniknya lebih kuat, kaku, tangguh, dan lebih kokoh bila. dibandingkan dengan tanpa serat penguat.

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 KEKUATAN TARIK SERAT IJUK (ARENGA PINNATA MERR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT MATRIKS RESIN BERPENGUAT SERAT ALAM DENGAN BERBAGAI VARIAN TATA LETAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam industri manufaktur dibutuhkan material yang memiliki sifat-sifat baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Serat Pelepah Batang Pisang Kepok Material Fiber Komposit Matriks Recycled Polypropylene (RPP) Terhadap Sifat Mekanik dan SEM

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Arumaarifu Apa itu Komposit. Diakses 12 Mei 2012.

PEMANFAATAN LIMBAH SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PEMBUAT HELM PENGENDARA KENDARAAN RODA DUA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. mendukung sektor Industri Otomotif merupakan kegiatan yang. memanfaatkan kelebihan sumber daya alam lokal, yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan banyaknya pencemaran lingkungan, maka. kebutuhan industri sekarang ini lebih mengutamakan bahan

OPTIMASI KEKUATAN BENDING DAN IMPACT KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMIE BERMATRIK POLYESTER BQTN 157 TERHADAP FRAKSI VOLUME DAN TEBAL SKIN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMBUATAN POLIMER KOMPOSIT RAMAH LINGKUNGAN UNTUK APLIKASI INDUSTRI OTOMOTIF DAN ELEKTRONIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMBUATAN TAMENG PERISAI DEPAN MOTOR DARI BAHAN KOMPOSIT DENGAN PENGUAT SERAT IJUK

Djati Hery Setyawan D

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB IV. (3) Lenght 208 μm (3) Lenght μm. (4) Lenght 196 μm (4) Lenght μm. Gambar 4.1. Foto optik pengukuran serat sisal

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

PERBANDINGAN KOMPOSIT SERAT ALAM DAN SERAT SINTETIS MELALUI UJI TARIK DENGAN BAHAN SERAT JUTE DAN E-GLASS

JMPM: Jurnal Material dan Proses Manufaktur - Vol.1, No.1, 31-34, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Aruma, Arifu Apa Itu Komposit. Available at : (Diakses tanggal 12 Mei 2013 pukul WIB).

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di empat tempat, yaitu sebagai berikut : Laboratorium Material Universitas Lampung.

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

PENGARUH KOMPOSISI SERAT TERHADAP KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU

PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEAUSAN, KEKUATAN TARIK DAN IMPACT KOMPOSIT SERAT AMPAS TEBU BERMATRIK POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil uji tarik serat tunggal.

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perbedaan cara pembuatannya yaitu spesimen uji tarik dengan kode VI-1, VI-2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. uji raw material, komposit sandwich untreatment dan komposit sandwich

Analisa Sifat-Sifat Serat Alam Sebagai Penguat Komposit Ditinjau Dari Kekuatan Mekanik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME, TEMPERATUR DAN WAKTU POST-CURING TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK KOMPOSIT POLYESTER PARTIKEL HOLLOW GLASS MICROSPHERES

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

Studi Experimental Pengaruh Fraksi Massa dan Orientasi Serat Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Berbahan Serat Nanas

STUDI KOMPARASI LITERATUR Explorasi Material Serat Sabut Kelapa

DAFTAR ISI. Grup konversi energi. ii iii. iii. Kata Pengantar Daftar Isi. Makalah KNEP IV Grup Engineering Perhotelan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada era globalisasi mengalami. perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai inovasi yang

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT BENDING KOMPOSIT POLIESTER YANG DIPERKUAT SERAT LIMBAH GEDEBOG PISANG

BAB I PENDAHULUAN. material teknik. Material komposit khususnya dengan penguatan serat alam mulai

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

BAB 1 PENDAHULUAN. komposit tidak hanya dari komposit sintetis tetapi juga mengarah ke komposit

Pengaruh Perbandingan Volume Serat Sabut Kelapa Dengan Matrik Polyester Terhadap Kekuatan Mekanis Material Komposit

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menurut penelitian Hartanto (2009), serat rami direndam pada NaOH 5%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sambungan material komposit yang telah. banyak menggunakan jenis sambungan mekanik dan

Upaya Peningkatan Kualitas Sifat Mekanik Komposit Polyester Dengan Serat Bundung (Scirpus Grossus) Erwin a*, Leo Dedy Anjiu a

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING

Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Ijuk Dengan Bahan Matrik Poliester

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIK RESIN EPOXY BERPENGUAT SERAT GLASS DAN SERAT PELEPAH SALAK DENGAN PERLAKUAN NaOH 5%

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH ARAH SERAT GELAS DAN BAHAN MATRIKS TERHADAP KEKUATAN KOMPOSIT AIRFOIL PROFILE FAN BLADES

SIFAT MEKANIS KOMPOSIT BERPENGUAT BILAH BAMBU DENGAN MATRIKS POLYESTER AKIBAT VARIASI SUSUNAN

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA REKAYASA DAN MANUFAKTUR BAHAN KOMPOSIT HYBRID

PENGARUH TEMPERATUR DAN TEKANAN KOMPOSIT SERAT IJUK MATRIK POLYPROPYLENE TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSESINJECTION MOLDING

Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending

BAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. (Suwanto, 2006). Oleh karena itu, banyak dikembangkan material

I. PENDAHULUAN. Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari. pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN BENDING KOMPOSIT SERAT RAMI BERMATRIK POLYESTER DENGAN CORE SEKAM PADI BERMATRIK UREA FORMALDEHIDE

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI PADA REKAYASA BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT RAMI BERMATRIK POLIESTER TERHADAP KEKUATAN MEKANIS

UJI KARAKTERISTIK SIFAT FISIS DAN MEKANIS SERAT AGAVE CANTULA ROXB (NANAS) ANYAMAN 2D PADA FRAKSI BERAT (40%, 50%, 60%)

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi penggunaan, maupun teknologinya. Penggunaannya tidak terbatas pada bidang otomotif saja, namun sekarang sudah merambah ke bidang-bidang lain seperti rumah tangga dan industri. Hal ini disebabkan oleh tingkat ekonomis yang relatif lebih murah untuk pembuatannya dan kekuatannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Seiring dengan perkembangannya, saat ini komposit tidak hanya menggunakan serat sintetis seperti fiber glass, serat karbon, dan serat asbestos saja, namun sudah ada bahan penguat dari serat alam karena dinilai lebih murah, ramah lingkungan dan mudah untuk didapatkan di alam Indonesia. Oleh karena itu, saat ini banyak penelitian tentang komposit yang menggunakan serat alam sebagai bahan pengisinya, salah satunya adalah komposit berpenguat serat ijuk. Jika dibandingkan dari harganya, serat ijuk lebih murah harganya dibandingkan dengan serat sintetis seperti fiberglass, karena serat ijuk merupakan serat alam yang berasal dari pohon aren (Arenga Pinnata Merr) yang banyak terdapat di Provinsi Lampung, dengan data penghasilan ijuk untuk di ekspor dari Provinsi Lampung adalah sebesar 265 Ton pada tahun 2003 dan kemudian pada tahun

2004 meningkat menjadi 638,75 Ton [Lampung Dalam Angka, 2007]. Dengan penghasilan serat ijuk yang begitu banyak, potensinya sangatlah bagus untuk diolah menjadi bahan penguat pada komposit karena dapat meningkatkan daya guna serat ijuk tersebut sehingga dapat menambah profit untuk petani ijuk. Beberapa industri otomotif besar di Eropa saat ini pun telah menggunakan komposit serat alam untuk pembuatan produknya, seperti PT. Toyota di Jepang telah memanfaatkan bahan komposit berpenguat serat kenaf sebagai komponen panel interior mobil. Selain itu, produsen mobil Daimler-Bens telah memanfaatkan serat abaca sebagai penguat bahan komposit untuk dashboard. Selain itu, Mercedes S Class bahkan telah menggunakan komposit serat alam pada 27 bagian interiornya. Alasannya, penggunaan serat alam ini lebih disukai karena disamping biayanya relatif lebih murah juga bersifat ramah lingkungan. Selain itu ada juga industri otomotif yang menggunakan teknik penggabungan serat alam dengan serat sintetis, seperti yang dilakukan oleh Isamu Terasawa, dkk. Teknik ini digunakan oleh P.T. Mitsubishi untuk karpet dan pelapis bagian dalam pada mobil. Dengan cara menggabungkan antara Polybutylene succinate (PBS) dan serat bambu, didapatkan kekuatan impact sebesar 15,5 kj/m 2 Untuk dapat membandingkan kekuatan komposit yang lebih baik dan lebih terjangkau harganya, maka dapat dilihat beberapa penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Gautam S. Chandekar, dkk tentang komposit serat fiberglass dengan matriks epoxy dengan pengujian impact pada kecepatan rendah. 2

Pada ketinggian jatuh bandul tertinggi, yaitu 0,61 meter dan ketebalan rata-rata spesimen adalah 4,713 kekuatan impact rata-ratanya adalah 6,957 J/mm 2. Berdasarkan penelitian Basuki Widodo tentang Analisa Sifat Mekanik Komposit Epoksi dengan Penguat Serat Pohon Aren (ijuk) Model Lamina Berorientasi Sudut Acak (Random), didapatkan data perhitungan dari pengujian dengan fraksi berat serat bahwa kekuatan impact tertinggi pada fraksi berat serat 40% sebesar 11,132 kj/m 2. Hal ini disebabkan oleh beban yang diterima spesimen saat pengujian impact berlawanan dengan arah serat (transverse stress) sehingga patahan yang terjadi hanya pada bagian yang mengalami pemusatan tegangan karena secara alami, komposit serat bersifat anisiotropik yang tinggi, sifat maksimum akan tercapai jika seluruh fiber diluruskan dalam arah sumbu fiber. Aji Prasetyaningrum, dkk telah melakukan penelitian optimasi proses pembuatan serat eceng gondok untuk menghasilkan komposit serat dengan kualitas fisik dan mekanik yang tinggi dengan menggunakan matriks polyester. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa semakin panjang serat maka harga impact akan semakin menurun, kekuatan maksimumnya terjadi pada panjang serat 50 mm, dengan kekuatan harga impact 2,344 kj/m 2. Alasan dari penggunaan eceng gondok pada penelitian ini adalah karena mudah didapat, murah dan dapat mengurangi polusi lingkungan. Namun kelemahan dari pemilihan eceng gondok ini adalah pengambilan seratnya sulit dan kekuatan seratnya rendah. 3

Evi Christiani juga telah melakukan penelitian dengan ijuk serat pendek sebagai bahan pengisi komposit dengan menggunakan resin polyester sebagai bahan matriksnya, dan dilakukan pengujian impact dengan variasi berat serat dan panjang serat. Dari penelitian tersebut terdapat 9 jenis spesimen berbeda fraksi berat serat dan panjang seratnya. Kekuatan impact rata-rata relatif meningkat nilainya, seiring dengan meningkatnya fraksi serat dan juga panjang seratnya. Dengan variasi fraksi berat 2,0; 3,0; dan 4,0 gram dan variasi panjang serat 50, 100 dan 150 mm pada masing-masing variasi berat menghasilkan kekuatan ratarata impact sebesar 7,241 J/mm 2. Kekuatan impact terbesar didapatkan pada fraksi berat 4,0 gram dengan panjang serat 100 mm, yaitu 9,30 kj/m 2. Berdasarkan penelitian Imam Munandar, serat ijuk pada diameter 0,3 mm mempunyai kekuatan tarik yang paling tinggi yaitu sebesar 208,22 MPa, regangan sebesar 0,192% dan modulus elastisitas yang tinggi sebesar 1,07 GPa. Kekuatan tarik terendah didapatkan dari serat berdiameter 0,5 mm yaitu kekuatan tari k 173,43 MPa, tegangan yang tinggi sebesar 0,37%, dan modulus elastisitas yang rendah sebesar 0,46 GP. Dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan diatas, maka dapat dilihat bahwa kekuatan serat ijuk sebagai bahan pengisi komposit cenderung lebih baik dibandingkan dengan serat eceng gondok, maka dari itu peneliti melakukan penelitian komposit serat ijuk menggunakan resin epoxy yang diharapkan lebih baik dan lebih murah dibandingkan komposit Epoxy berpenguat fiberglass, komposit epoxy berpenguat serat sabut kelapa dan komposit polyester berpenguat 4

serat ijuk karena serat ijuk diharapkan mampu menutupi sifat getas dari komposit berbahan epoxy itu sendiri. Selain itu komposit epoxy berpenguat serat ijuk ini diharapkan menjadi pertimbangan untuk penggunaan di bidang otomotif seperti body mobil maupun sebagai dashboard yang kekuatan impact-nya baik. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan impact dari komposit epoxy berpenguat serat ijuk. 1.3. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, pengujian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang material komposit. 2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan aspek ilmu pengetahuan tentang material teknik. 3. Menambah profit untuk petani ijuk, karena tanamannya yang berdaya guna tinggi. 4. Bagi akademik, penelitian ini berguna sebagai referensi tentang komposit serat alam. 5. Dengan hasil yang dicapai maka akan bisa digunakan untuk memberikan sumbangsih, khususnya komposit dengan penguat serat ijuk. 5

1.4. Batasan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi dalam beberapa hal sebagai berikut : 1. Bahan pengisi komposit sebagai spesimen adalah serat ijuk dengan orientasi acak 2. Serat ijuk yang digunakan diasumsikan berpenampang silinder dengan diameter 0,25 0,35 mm. 3. Perlakuan alkali NaOH 5% selama 2 jam dengan pemanasan 15 menit. 4. Resin yang digunakan adalah jenis thermoset, yaitu resin epoxy. 5. Pengujian sifat mekanik komposit berupa uji impact. 6. Pengujian struktur serat dengan Scanning Electron Microscope (SEM). 7. Panjang serat ijuk adalah 30 mm, 60 mm dan 90 mm. 8. Perbandingan serat dengan matriks adalah 20 % serat dan 80% epoxy. 1.5. Hipotesa Dari penelitian tentang kekuatan impact komposit epoxy berpenguat serat ijuk ini diharapkan didapatkan hasil uji impact yang terbaik dari variasi panjang serat 30 mm, 60 mm dan 90mm karena sifat kegetasan dari epoxy tersebut dapat ditutupi oleh serat ijuk dan selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan interior dari mobil. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 6

BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, hipotesa, serta sistematika penulisan laporan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Berisikan landasan teori dari beberapa literatur yang mendukung pembahasan tentang studi kasus yang diambil, yaitu sifat-sifat mekanik serat ijuk dengan perlakuan alkali. Dasar teori ini dijadikan sebagai penuntun untuk memecahkan masalah yang berbentuk uraian kualitatif atau model matematis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan metode yang digunakan penulis dalam pelaksanaan penelitian yaitu tentang diagram alur penelitian, penyiapan spesimen uji, pembuatan spesimen uji, serta pengujian mekanis serat. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisikan data-data yang diperlukan dan pembahasan tentang studi kasus yang diteliti yaitu pengujian impact dan struktur serat dengan Mikroskop Optik lalu kemudian dianalisa. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari data yang diperoleh dan pembahasan dari penulis tentang studi kasus yang diambil. 7

DAFTAR PUSTAKA Berisikan literatur-literatur atau referensi-referensi yang diperoleh penulis untuk menunjang penyusunan laporan penelitian LAMPIRAN Terdiri dari data-data gambar yang mendukung atau hal-hal lain yang dianggap perlu. 8