BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III IMPLEMENTASI

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

Pengelolaan Jaringan Sekolah

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

Fery Rosyadi

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap rancangan infra struktur jaringan sesuai dengan analisis-analisis yang telah

/28

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

Bandwidth Limiter RB750

VPN (Virtual Private Network)

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

INTEGRASI HOTSPOT DENGAN USER MANAGER

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

MEMBANGUN HOTSPOT DENGAN MIKROTIK OS


ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4-1 Login ke dalam interface Cisco ASDM

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router Mikrotik RB450. Akses Point TL-WA730RE

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

MEMABANGUN HOTSPOT KANTOR MENGGUNAKAN

LANGKAH MUDAH MEMBANGUN HOTPOT MIKROTIK DENGAN SUMBER MODEM SMART FREN

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

PEMBAHASAN SOLUSI SOAL UJIAN PRAKTIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PAKET 2. Oleh I Putu Hariyadi

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat. Linksys WRT54GL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara seting winbox di mikrotik

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Cara Setting IP Address DHCP di

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Berikut adalah gambaran alur metodologi yang di gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini :

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS

How to Build 2 Radius Server Hotspot in 1 Router. Mikrotik User Meeting 2016

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

Akses Remote Database via Internet

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Hardware Berikut ini spesifikasi hardware yang akan digunakan dalam implementasi sistem jaringan internet dan wireless hotspot lab komputer pada SMAN 2 Cibinong. 1. Spesifikasi router mikrotik Router mikrotik yang digunakan pada jaringan lab komputer SMAN 2 Cibinong adalah mikrotik dengan tipe RB750. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.1 Spesifikasi router mikrotik RB750 Kode produk Frekuensi normal CPU RB750 400 MHz CPU core count 1 RAM Arsitektur 32 MB MIPS-BE 10/100 Ethernet ports 5 Dimensi Sistem operasi CPU 113x89x28mm. RouterOS AR7241-AH1A Konsumsi daya maksimal 2.5W 61

62 2. Spesifikasi switch Switch yang digunakan pada jaringan internet lab komputer SMAN 2 Cibinong merupakan produk dari D-Link dengan tipe DES-1008A dan DES- 1024A. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A Kode produk DES-1008A Fitur Full/half-duplex untuk Ethernet/Fast,Ethernet speeds, IEEE 802.3x Flow Control 10/100 Ethernet ports 8 Switching fabric 1.6 Gbps Protokol CSMA/CD Transfer data rates Ethernet : 10 Mbps (half duplex) 20 Mbps (full duplex) Fast Ethernet : 100 Mbps (half duplex) 200 Mbps (full duplex) Topologi Star

63 Tabel 4.2 Spesifikasi Switch D-Link DES-1008A Network Cables 10BASE-T : UTP CAT 3/4/5/5e (100 m max) EIA/TIA-586 100-ohm STP (100 m max) 100BASE-TX : UTP CAT 5/5e (100 m max) EIA/TIA-568 100-ohm STP (100 m max) Metode transmisi Store-and-forward Packet Filtering/Forwarding Ethernet: 14,880 pps per port, Fast Rates Ethernet: 148,800 pps per port RAM Buffer 57 kbytes tiap perangkat Dimensi (WxDxH) 128 x 68.5 x 25.4 mm Sertifikasi FCC Class B, CE Class B, CB Tabel 4.3 Spesifikasi Switch D-Link DES-1024A Interface perangkat 2410/100 Base-TX ports LAN IEEE 802.3 10BASE-T, IEEE 802.3u 100BASE-TX compliance, IEEE 802.3x Flow Control support Transfer data rates Fast Ethernet 100 Mbps Half-Duplex 200 Mbps Full-Duplex Ethernet 10 Mbps Half-Duplex 20 Mbps Full-Duplex Port Packet Filtering 148,800 pps for 100 M, 14,880 pps untuk 10 M

64 3. Spesifikasi access point Access point yang digunakan pada jaringan wireiesss hotspot merupakan produk dari TP-Link dengan tipe WR740ND. Dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND Interface Wireless Standards Antena Dimensi 410/100Mbps LAN Port 110/100Mbps WAN Port IEEE 802.11n*, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b 5dBi Fixed Omni Directional 6.9 x 4.6 x 1.3 in. (174 x 118 x 33 mm) Frekuensi Rentang sinyal Reception Sensitivity Daya Fungsi wireless Keamanan wireless 2.4-2.4835 GHz 11n: Up to 150Mbps(dynamic) 11g: Up to 54Mbps(dynamic) 11b: Up to 11Mbps(dynamic) 130M: -68dBm@10% PER 108M: -68dBm@10% PER 54M: -68dBm@10% PER 11M: -85dBm@8% PER 6M: -88dBm@10% PER 1M: -90dBm@8% PER CE: <20dBm(2.4GHz) FCC: <30dBm Enable/Disable Wireless Radio, WDS Bridge, WMM, Wireless Statistics 64/128/152-bit WEP / WPA / WPA2,WPA-PSK / WPA2-PSK

65 Tabel 4.4 Spesifikasi access point TP-Link WR740ND Tipe WAN DHCP Quality of Service Port Forwarding Dynamic IP/Static IP/PPPoE/ PPTP(Dual Access)/L2TP(Dual Access)/BigPond Server, Client, DHCP Client List, Address Reservation WMM, Bandwidth Control Virtual Server,Port Triggering, UPnP, DMZ Dynamic DNS DynDns, Comexe, NO-IP VPN Pass- Through Kontrol akses Keamanan firewall Manajemen PPTP, L2TP, IPSec (ESP Head) Parental Control, Local Management Control, Host List, Access Schedule, Rule Management DoS, SPI Firewall IP Address Filter/MAC Address Filter/Domain Filter, IP and MAC Address Binding Access Control, Local Management, Remote Management 4. Kabel Kabel yang digunakan untuk implementasi sistem jaringan internet serta wireless hotspot adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel tersebut digunakan untuk menghubungkan internet dari switch ruang IT ke mikrotik ruang lab komputer, dari mikrotik ruang lab komputer ke switch ruang lab komputer, dan dari switch ruang lab komputer ke 37 (tiga puluh tujuh) PC. Kabel UTP yang digunakan berjenis CAT5E dengan frekuensi 100 MHz. CAT5E dipilih dengan pertimbangan jenis kabel tersebut merupakan kabel

66 yang optimum, karena mampu menampung bandwidth hingga 1000 Mbps (1 Gbps) dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan CAT6. CAT6 dapat menampung bandwidth yang sama dengan CAT5E, namun harganya lebih mahal. 4.1.2 Spesifikasi Software Dalam melakukan implementasi sistem jaringan internet dan wireless hotspot lab komputer pada SMAN 2 Cibinong akan digunakan beberapa software, diantaranya sebagai berikut : 1. Aplikasi winbox Aplikasi Winbox digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router mikrotik. Winbox lebih mudah digunakan utuk melakukan konfigurasi terhadap sistem jaringan internet dibandingkan dengan menggunakan CLI (Command Line Interface). Gambar 4.1 Aplikasi winbox 2. Aplikasi Internet Download Manager (IDM) Internet Download Manager merupakan software download manager yang digunakan untuk menguji pengaturan bandwidth jaringan lab komputer setelah dilakukan implementasi.

67 Gambar 4.2 Aplikasi Internet Download Manager 3. Aplikasi speedtest Aplikasi speedtest merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan untuk menguji kecepatan bandwidth wireless hotspot setelah dilakukan implementasi untuk melihat apakah bandwidth yang didapat telah sesuai dengan yang telah dirancang. Gambar 4.3 Aplikasi speedtest 4. Aplikasi NetWorx Aplikasi NetWorx merupakan aplikasi berbasis windows yang digunakan untuk mengukur kecepatan bandwidth jaringan lab komputer dalam bentuk grafik secara real time.

68 Gambar 4.4 Aplikasi NetWorx 5. Aplikasi Wifi Analyzer Aplikasi wifi analyzer merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal yang dipancarkan access point serta mengetahui informasi jaringan wireless hotspot seperti SSID, MAC address, channel number, dan tipe security. Gambar 4.5 Aplikasi wifi analyzer

69 4.2 Implementasi Pada implementasi dilakukan penerapan secara langsung terhadap hasil perancangan sistem jaringan yang telah dibuat sebelumnya. Gambar 4.6 Konfigurasi Port pada router mikrotik Gambar 4.6 merupakan gambar konfigurasi port pada router mikrotik yang digunakan. Port 1 digunakan untuk menghubungkan internet melalui switch nomor 1 yang berada pada ruang IT. Port 2 digunakan untuk menghubungkan 37 PC melalui switch nomor 3 dan switch nomor 4. Sedangkan port 3 digunakan untuk menghubungkan access point yang digunakan sebagai wireless hotspot.

70 4.2.1 Penempatan Access Point Gambar 4.7 Lokasi penempatan access point Pada gambar 4.7, digunakan 1 (satu) access point yang ditempatkan pada ruang lab komputer dengan pertimbangan lokasi ruang lab komputer dan ruang belajar yang berdekatan serta sesuai dengan peraturan sekolah yang hanya mengizinkan penggunaan device tambahan pada ruang lab komputer dan ruang belajar. Tahap selanjutnya yaitu dilakukan beberapa tahap implementasi yang terdiri dari konfigurasi router mikrotik, pengalokasian IP, pengaturan bandwidth LAN, konfigurasi hotspot, pengaturan bandwidth wireless hotspot, dan pemblokiran website. 4.2.2 Konfigurasi Router Mikrotik Software yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada router mikrotik RB750 yaitu mikrotik router OS yang telah terpasang di dalamnya. Sebelum melakukan konfigurasi pada router mikrotik, maka perlu dilakukan update software mikrotik dan download winbox. Update sofware mikrotik dan download winbox dapat melalui link http://mikrotik.co.id/download.php lalu download router mipsbe- 6.22.npk atau download file software terbaru. Apabila semua file yang dibutuhkan telah di download, maka software winbox dijalankan lalu isi login winbox dengan

71 memilih MAC address router yang akan dikonfigurasi, lalu isi login dengan admin dan password dikosongkan karena merupakan konfigurasi default dari winbox, lalu pilih connect. Gambar 4.8 Halaman awal winbox Apabila tampilan user interface winbox telah terbuka, hapus konfigurasi awal router mikrotik dengan menekan tombol Remove Configuration lalu update software mikrotik dengan versi baru dengan pilih menu file lalu drag and drop file mipsbe-6.22.npk ke halaman file list. 4.2.3 Pengalokasian IP Pada pengalokasian IP terdapat beberapa tahapan yaitu konfigurasi interface, konfigurasi address, konfigurasi NAT, dan konfigurasi static IP address LAN. 4.2.3.1 Konfigurasi Interface Konfigurasi interface yaitu memberikan nama pada tiap interface yang akan digunakan dengan cara klik menu interface, maka akan muncul halaman interface list yang menampilkan semua interface yang tersedia. Untuk mengganti nama interface, klik dua kali pada interface yang akan diganti namanya untuk kemudian diberikan nama pada setiap interface dengan ketentuan sebagai berikut :

72 Tabel 4.5 Nama masing-masing interface No Nama Interface sebelum diubah Nama interface setelah diubah 1 ether1 JETCOMS 2 ether2 Lab 3 ether3 Hotspot 4 ether4-5 ether5 - Apabila semua interface telah diberi nama, maka tampilan interface menjadi seperti gambar berikut ini : Gambar 4.9 Tampilan interface setelah konfigurasi 4.2.3.2 Konfigurasi Address Konfigurasi address dilakukan pada setiap interface yang telah dibuat sebelumnya. Untuk melakukan konfigurasi address, buka menu address list dengan memilih menu IP, kemudian pilih menu address. Pada halaman address list, untuk menambah IP address pilih tombol add [+], kemudian pilih interface yang akan diberikan IP address, dengan ketentuan sebagai berikut :

73 Tabel 4.6 Address setiap ether No Jaringan Interface Address 1 JETCOMS / WAN JETCOMS 114.199.89.190/30 2 Lab Komputer LAB 192.168.10.1/24 3 Hotspot HOTSPOT 172.17.50.1/24 Apabila semua interface telah diberi address, maka tampilan address list menjadi sepeti gambar berikut ini : Gambar 4.10 Tampilan address list setelah konfigurasi 4.2.3.3 Konfigurasi NAT Tahap selanjutnya dilakukan pengaturan NAT (Network Address Translation) yang berfungsi untuk meneruskan paket dari suatu IP ke IP tujuan maupun sebaliknya, sehingga jaringan private dapat terhubung ke internet. Konfigurasinya dengan cara pilih menu IP, kemudian pilih firewall lalu pilih tab NAT dan pilih tombol Add [+] untuk menampilkan halaman seperti pada gambar berikut ini :

74 Gambar 4.11 Konfigurasi NAT Apabila telah muncul halaman seperti pada gambar 4.10, pilih tab general, lalu masukkan IP address lab, pilih out interface JETCOMS, kemudian pada tab action, pilih masquerade dan pilih apply dilanjutkan dengan memilih ok. Pengaturan NAT untuk hotspot dilakukan dengan cara yang sama. 4.2.3.4 Konfigurasi static IP address LAN Konfigurasi static IP address LAN pada setiap PC di lab komputer berfungsi agar setiap PC dapat terhubung ke jaringan internet, serta untuk mempermudah manajemen bandwidth LAN. Konfigurasinya yaitu dilakukan dengan cara run ncpa.cpl, lalu pilih Local Area Connection, lalu pilih properties, maka akan tampil menu baru, kemudian pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), lalu pilih Use the following IP address. Masukkan IP

address, subnet mask, dan default gateway serta DNS pada bagian Use the following DNS server address seperti pada gambar berikut ini : 75 Gambar 4.12 Konfigurasi static IP address Konfigurasi static IP address setiap PC dilakukan dengan cara yang sama, dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.7 Pengaturan static IP address Jumlah Subnet Mask Default DNS Range IP PC Gateway Address 37 255.255.255.0 192.168.10.1 8.8.8.8 / 8.8.4.4 192.168.10.100-192.168.10.136

76 4.2.4 Pengaturan Bandwidth LAN Kecepatan internet pada jaringan LAN lab komputer pada SMAN 2 Cibinong ditetapkan memiliki bandwidth 3 Mbps untuk dialokasikan ke 37 PC sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Pengaturan bandwidth dilakukan dengan menggunakan queue pada winbox untuk memberikan limit pada jaringan LAN. Konfigurasinya dilakukan dengan tahapan melakukan konfigurasi parent queue dan konfigurasi child queue pada menu simple queue. 4.2.4.1 Konfigurasi Parent Queue Konfigurasi parent queue berfungsi untuk mendefinisikan total bandwidth pada router mikrotik. Untuk melakukan konfigurasi parent queue, pilih menu simple queue dan pilih tombol add [+] untuk menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab general, lalu isi bagian name dengan nama parent queue, bagian target address isi dengan interface yang akan dibatasi, bagian max limit diberi batas upload dan download yang diberikan untuk child queue. Pengaturan parent queue dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.8 Pengaturan parent queue No. Nama Parent Target Upload Download Queue Interface Max Limit Max Limit 1. Lab Komputer LAB 3 Mbps 3 Mbps 4.2.4.2 Konfigurasi Child Queue Tahap selanjutnya setelah konfigurasi parent queue yaitu dilakukan pengaturan limit untuk chi ld yang merupakan 37 PC yang terdapat pada lab komputer. Untuk mengatur limit child queue pilih menu simple queue dan pilih tombol add [+] untuk menambahkan queue. Pada halaman new simple queue pilih tab general, lalu isi bagian name dengan nama child queue, bagian target address isi dengan IP address yang akan di limit, bagian max limit yaitu batas maksimal kecepatan upload dan download yang didapat, kemudian

77 pilih tab advance. Pada bagian limit at yaitu batas kecepatan upload dan download terburuk ketika jaringan penuh, kemudian pilih Lab Komputer pada bagian parent lalu pilih ok. Pengaturan child queue dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.9 Pengaturan child queue Jumlah PC Nama Child Queue Range Target Address Nama Parent Queue 37 PC kom1 kom37 192.168.10.100 192.168.10.136 Lab Komputer Tabel 4.10 Limit child queue Upload Download Upload Download Max Limit Max Limit Limit At Limit At 3 Mbps 3 Mbps 64 kbps 64 kbps Apabila pengaturan bandwidth LAN telah selesai, maka akan menjadi seperti gambar berikut :

78 Gambar 4.13 Hasil pengaturan bandwidth LAN Pada gambar 4.13 merupakan tampilan queue list setelah dilakukan pengaturan bandwidth LAN berdasarkan metode simple queue. Dari gambar tersebut terlihat Lab Komputer merupakan parent queue sebagai total bandwidth yang dipakai untuk child sebesar 3 Mbps. Kom1 sampai kom37 merupakan child queue dari lab komputer yang diberi limit at upload dan download 64 kbps. Pada saat hanya ada 1 user aktif, router akan memenuhi limit pada child queue yaitu 64 kbps. Bandwitdh yang tersedia masih tersisa 3 Mbps/3000 kbps 64 kbps = 2936 kbps. Sisa bandwidth sebesar 2936 kbps akan diberikan ke user tersebut, sehingga user tersebut mendapat 64 kbps + 2936 kbps = 3000 kbps (3 Mbps) atau sama dengan max limit.

79 Apabila ada 2 user aktif, router akan memenuhi limit pada setiap user terlebih dahulu. Akumulasi dari limit at 2 user adalah 128 kbps x 2 = 256 kbps, maka bandwidth masih tersisa 2744 kbps. Sisa bandwidth tersebut akan dibagi ke 2 user aktif. Sehingga setiap user mendapat bandwidth maksimal limit at + (sisa bandwidth / 2) atau 128 kbps + (2744 kbps / 2) = 1500 kbps. Sehingga dapat dirumuskan menjadi : Jumlah bandwidth = Limit at + (sisa bandwidth / jumlah user aktif). 4.2.5 Konfigurasi Hotspot Konfigurasi hotspot dilakukan dengan menentukan IP address hotspot, gateway, range IP address pada jaringan hotspot, dan DNS name dengan memilih IP, lalu pilih menu hotspot dan pilih hotspot setup untuk dilakukan beberapa tahap konfigurasi. Bagian interface berfungsi untuk menentukan interface yang akan digunakan sebagai hotspot, yaitu interface HOTSPOT yang telah di konfigurasi sebelumnya dan pilih next. Bagian Local Address of Network merupakan gateway untuk jaringan hotspot yang digunakan oleh user. Masukkan IP address yang akan dijadikan gateway, lalu pilih next. Bagian Address Pool of Network merupakan konfigurasi untuk range IP address DHCP server yang digunakan pada jaringan hotspot. Masukkan address pool, lalu pilih next. Bagian hotspot SSL certificate merupakan konfigurasi untuk menentukan SSL certificate yang digunakan. Pilih none karena sekolah tidak menggunakan SSL certificate, lalu pilih next. Bagian SMTP server merupakan konfigurasi untuk menentukan IP dari SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), yaitu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan e-mail antar server. Karena sekolah tidak menggunakan SMTP server maka lewati saja, lalu pilih next. Bagian DNS configuration merupakan konfigurasi untuk menentukan DNS pada jaringan hotspot. Untuk konfigurasinya dapat memasukkan DNS yang sama dengan DNS pada konfigurasi IP static, lalu pilih next.

80 Bagian DNS name merupakan konfigurasi untuk memasukkan nama DNS yaitu yang digunakan sebagai alamat hotspot login. Apabila user mengakses website sebelum melakukan login, maka akan diarahkan ke halaman DNS name untuk melakukan login, lalu pilih next dan memasukkan nama dan password untuk jaringan hotspot. Konfigurasinya yaitu dengan memilih tab users, lalu klik dua kali pada admin. Name diubah menjadi adminlab dan password menjadi 2Cibinong, lalu pilih apply dan ok. Apabila konfigurasi pada hotspot telah selesai, maka akan menjadi seperti gambar dibawah ini : Gambar 4.14 Hasil konfigurasi hotspot Terakhir, untuk dapat melakukan konfigurasi pada usermanager, masukkan username dan password pada tab server serta centang use Radius pada tab RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service). Username dan password akan digunakan untuk konfigurasi pada usermanager, sedangkan Radius merupakan protokol jaringan yang menjalankan service management Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan. 4.2.6 Pengaturan Wireless Hotspot Pengaturan wireless hotspot dilakukan dengan konfigurasi radius dan konfigurasi usermanager. 4.2.6.1 Konfigurasi Radius

81 Radius berfungsi sebagai penghubung antara radius server dengan usermanager. Untuk melakukan konfigurasi pilih menu Radius, lalu pilih add [+]. Pengaturannya dilakukan dengan memasukkan IP dari interface JETCOMS untuk menghubungkan ke pengaturan usermanager, lalu masukkan secret yaitu labkom kemudian pilih apply lalu ok. Berikut ini tampilan radius yang telah diatur : Gambar 4.15 Konfigurasi Radius 4.2.6.2 Konfigurasi usermanager Usermanager memiliki fungsi untuk mengatur hak akses dan bandwidth user yang terhubung dengan jaringan hotspot. Untuk melakukan pengaturan usermanager, masukkan alamat http://ip_router/userman (http://192.168.10.1/usermanager) pada web browser. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini :

82 Gambar 4.16 Tampilan awal usermanager Gambar 4.16 merupakan tampilan halaman login usermanager pada web browser. Tahap selanjutnya isi kolom login dengan admin, sedangkan kolom password dikosongkan. Tahap selanjutnya setelah melakukan login yaitu akan muncul tampilan untuk konfigurasi setiap user yang terhubung kedalam jaringan hotspot. Konfigurasi dapat dilakukan dengan memilih menu Routers, kemudian pilih menu add lalu new. Konfigurasi pada menu Routers merupakan konfigurasi yang digunakan untuk memasukkan IP address dan shared secret yang sama seperti pada pengaturan radius. Konfigurasi dapat dilakukan dengan memasukkan name, IP address, shared secret seperti tabel berikut ini : Tabel 4.11 Konfigurasi Router Name IP Address Shared Secret Router 114.199.89.190 labkom

83 4.2.6.2.1 Konfigurasi Hak Akses User dan Bandwidth Wireless Hotspot Tahap selanjutnya setelah pengaturan pada menu Routers yaitu dilakukan konfigurasi pada menu Profiles untuk membatasi hak akses user dan pengaturan bandwidth. Konfigurasi dibagi menjadi 3 profile, yaitu untuk guru, siswa, dan user random. Pengaturan dilakukan dengan memilih menu Profiles, lalu pilih create new profile [+] untuk membuat profile baru. Untuk pengaturan bandwidth dilakukan dengan memilih add new limitation lalu pilih profile yang akan diatur, kemudian pilih add. Dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4.12 Konfigurasi hak akses user dan bandwidth wireless hotspot No Profiles Name Period Time Rate Limit Receive Rate Limit Transit 1. Guru Everyday 00:00 23:59 2. Siswa Monday Saturday 07:00 17:00 0.5 Mbps 0.5 Mbps 3. User Random Monday Saturday 07.00 17:00 Pada tabel 4.12 merupakan tampilan konfigurasi hak akses user dan bandwidth wireless hotspot. Untuk guru periode aksesnya setiap hari dengan waktu 24 jam dari pukul 00:00 hingga pukul 23:59, untuk siswa dan user random periode aksesnya dari hari senin hingga sabtu karena pada hari minggu tidak ada jadwal pembelajaran, dan waktu aksesnya dibatasi dari pukul 07:00 hingga pukul 17:00 WIB sesuai dengan batas penggunaan ruang belajar. Apabila konfigurasi hak akses user dan bandwidth telah selesai, maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini :

84 Gambar 4.17 Hasil konfigurasi hak akses user dan bandwidth 4.2.6.2.2 Konfigurasi User Login Tahap selanjutnya setelah melakukan konfigurasi hak akses user dan bandwidth yaitu dilakukan konfigurasi pada user untuk login wireless hotspot. Konfigurasi dilakukan dengan membuat user pada 3 profiles yang telah dibuat sebelumnya. Konfigurasinya dengan memilih menu users kemudian pilih add [+] untuk membuat user yang dapat mengakses jaringan hotspot, lalu masukkan konfigurasi sesuai pada tabel berikut ini : Tabel 4.13 Konfigurasi user login No Username Profile Jumlah 1. Username Guru 3 orang 2. Nomor Induk Siswa Siswa 252 orang 3. Username Random User Random 40 orang Tabel 4.13 merupakan konfigurasi user login. Profile guru menggunakan username dengan jumlah 3 orang. Untuk profile siswa menggunakan Nomor Induk Siswa kelas XII dengan jumlah 252 orang murid, dan profile user random menggunakan username random untuk user ruang belajar. Murid kelas XII mendapatkan username karena hanya murid kelas XII yang mendapatkan pelajaran

85 TIK dan menggunakan ruang lab komputer. Tiga orang guru yang mendapatkan user login terdiri dari 1 orang guru TIK, 1 orang pengawas ruang belajar, dan 1 orang admin IT sekolah, sedangkan user random merupakan username yang diberikan maksimal kepada 40 orang murid setiap hari dalam ruang belajar. User random diberikan oleh pengawas ruang belajar. 4.2.7 Konfigurasi pemblokiran website Pemblokiran website yang tidak berhubungan dengan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan fitur web proxy pada mikrotik, yaitu fitur untuk memblokir website atau kata kunci yang ditentukan kemudian mengalihkannya menuju website SMAN 2 Cibinong apabila website tersebut diakses oleh user. Konfigurasi dilakukan pada menu new web proxy rule yang dapat dibuka dengan memilih menu ip, lalu web proxy, lalu menu access, dan pilih add [+]. Pada Dst host masukkan alamat website atau kata kunci yang akan diblokir, lalu action deny untuk menolak aksesnya, dan redirect to untuk meneruskannya ke website yang ditentukan. Daftar website dan konten yang diblokir selengkapnya pada tabel berikut ini : Tabel 4.14 Website dan konten yang diblokir No Website Redirect To 1 www.4shared.com 2 www.youtube.com 3 www.facebook.com 4 www.ganool.com 5 www.indowebster.com www.sman2cibinong.sch.id/ 6 www.kaskus.co.id 7 www.skidrowgames.net 8 www.twitter.com 9 *tube* 10 *porn* Apabila pemblokiran website telah selesai, maka tampilan web proxy seperti pada gambar berikut ini :

86 Gambar 4.18 Tampilan web proxy setelah konfigurasi 4.3 Evaluasi Tahap selanjutnya setelah implementasi selesai yaitu dilakukan evaluasi terhadap sistem jaringan internet lab komputer serta wireless hotspot di SMAN 2 Cibinong dengan cara melakukan pengujian terhadap akses internet pada PC di lab komputer, pengujian pengaturan bandwidth LAN, pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot, pengujian pengaturan bandwidth wireless hotspot, pengujian hotspot login, dan pengujian pemblokiran website. 4.3.1 Pengujian Akses Internet pada PC di Lab Komputer Pengujian akses internet pada PC di lab komputer dilakukan untuk memastikan PC sudah terhubung dengan internet. Pengujian dilakukan dengan membuka website https://www.google.com/ pada web browser.

87 Gambar 4.19 Pengujian akses internet pada PC di lab komputer Pada gambar 4.19 terlihat website google dapat terbuka yang menandakan bahwa PC di lab komputer telah terhubung dengan internet. 4.3.2 Pengujian Pengaturan Bandwidth LAN Pengujian bandwidth pada LAN dilakukan untuk membuktikan apakah bandwidth yang sudah ditetapkan sesuai dengan konfigurasi yang telah dilakukan. Pengujian bandwidth dilakukan dengan tahapan yaitu dengan melihat tampilan queue list pada mikrotik untuk memastikan pembagian bandwidth telah sesuai dengan implementasi, menggunakan aplikasi NetWorx untuk mengetahui grafik bandwidth, serta menggunakan aplikasi Internet Download Manager (IDM) untuk uji coba saat download. Pengujian ini dilakukan dengan PC pada jaringan LAN lab komputer. Tahap pertama yaitu dengan melihat tampilan queue list pada mikotik.

88 Gambar 4.20 Pengujian dengan melihat queue list Pengujian dilakukan kepada 37 PC yang terhubung dengan internet. Pada saat 37 user aktif secara bersamaan dalam jaringan internet, maka perhitungan bandwidth adalah akumulasi dari limit at 37 user yaitu 64 kbps x 37 user aktif = 2368 kbps, maka bandwidth yang tersisa tersisa 3000 kbps 2368 kbps yaitu 632 kbps. Sisa bandwidth tersebut akan dibagi ke 37 user aktif sehingga setiap user aktif mendapat bandwidth maksimal limit at + (sisa bandwidth / user aktif) atau 64 kbps + (632 kbps / 37 user) = 81.081 kbps. Pada gambar 4.18 tanda merah disamping nama komputer merupakan penanda bahwa bandwidth yang dipakai komputer tersebut mendekati limitnya, warna kuning merupakan penanda bahwa bandwidth yang dipakai komputer tersebut mencapai rata rata limit, dan warna hijau merupakan penanda bahwa bandwidth yang dipakai jauh dari limitnya. Bandwidth 37 user yang aktif tidak ada yang melebihi 81.081 kbps. Untuk memastikan bahwa pengaturan bandwidth telah berhasil, maka dilakukan pengujian kedua dengan menggunakan kom1. Pengujian menggunakan aplikasi NetWorx yang dapat menampilkan grafik penggunaan bandwidth.

89 Gambar 4.21 Pengujian dengan aplikasi NetWorx Gambar 4.21 merupakan grafik penggunaan bandwidth. Grafik warna hijau menunjukkan traffic download, sedangkan grafik warna merah menunjukkan traffic upload. Penggunaan bandwidth tidak melebihi 81.081 kbps dan sesuai dengan queue list. Pengujian terakhir yaitu dengan menggunakan aplikasi Internet Download Manager (IDM). Gambar 4.22 Pengujian dengan aplikasi IDM Gambar 4.22 merupakan tampilan IDM ketika melakukan download sebuah file. Terlihat transfer rate berkisar 10.122 KB/sec, atau sama dengan 80.976 kbps. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan bandwidth tidak melebihi 81.081 kbps dan sesuai dengan queue list.

90 4.3.3 Pengujian Jangkauan Sinyal Wireless Hotspot Pengujian jangkauan sinyal hotspot dilakukan untuk memastikan sinyal hotspot memiliki jangkauan area ruang lab komputer dan ruang belajar. Pengujian dengan aplikasi wifi analyzer menggunakan smartphone yang sudah terhubung kedalam jaringan wireless hotspot. Dalam melakukan pengujian jangkauan sinyal pada aplikasi wifi analyzer, terlihat dari jarum yang menunjukkan kekuatan sinyal. Ketika jarum berada pada zona hijau sinyal semakin kuat, ketika jarum berada pada zona kuning sinyal berada pada jangkauan menengah, dan ketika jarum berada pada zona putih sinyal semakin melemah. Kekuatan sinyal juga dapat dilihat pada satuan dbm, ketika dbm semakin kecil maka sinyal semakin kuat. Sebaliknya ketika dbm semakin besar maka sinyal semakin melemah. Gambar 4.23 Lokasi pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot Gambar 4.23 merupakan lokasi pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot dengan menggunakan aplikasi wifi analyzer.

91 Tabel 4.15 Pengujian sinyal wireless hotspot Titik Pengujian Kekuatan Sinyal Zona dbm 1 Hijau -49 dbm 2 Hijau -60 dbm 3 Kuning -75 dbm 4 Kuning -83 dbm 5 Putih -94 dbm Tabel 4.15 menunjukkan hasil pengujian jangkauan sinyal wireless hotspot. Titik pengujian nomor 1 yang merupakan ruang lab komputer memiliki kekuatan sinyal -49 dbm dan masuk zona hijau. Titik pengujian nomor 2 yang merupakan ruang belajar memiliki kekuatan sinyal -60 dbm dan masuk zona hijau. Titik pengujian nomor 3 yang merupakan selasar antara ruang lab fisika dan lab biologi memiliki kekuatan sinyal -75 dbm. Titik pengujian nomor 4 yang merupakan selasar ruang lab kimia memiliki kekuatan sinyal -83 dbm dan masuk zona kuning. Terakhir, titik pengujian nomor 5 yang merupakan selasar bawah memiliki kekuatan sinyal -94 dbm dan masuk zona putih. Dapat disimpulkan bahwa jangkauan sinyal wireless hotspot telah sesuai dengan yang dirancang dan diimplementasi. 4.3.4 Pengujian Hotspot Login Pengujian hotspot login dilakukan dengan menghubungkan device ke jaringan wireless hotspot. Apabila telah terhubung dengan jaringan, kemudian buka web browser dan akan langsung muncul halaman hotspot login seperti berikut ini

92 Gambar 4.24 Tampilan Halaman Hotspot Login Untuk dapat mengakses internet, masukkan username dan password yang telah didaftarkan. Berikut tampilan halaman ketika berhasil melakukan login. Gambar 4.25 Tampilan setelah login 4.3.5 Pengujian Pengaturan Bandwidth Wireless Hotspot Pengujian pengaturan bandwidth dilakukan untuk membuktikan apakah bandwidth yang sudah ditetapkan sesuai dengan yang telah diimplementasi. Pengujian menggunakan tools speedtest pada device yang telah terhubung dengan jaringan wireless hotspot sesuai dengan profile yang telah dibuat.

93 Tabel 4.16 Pengujian Bandwidth untuk Guru Ping Download Speed Upload Speed 20 ms 0.5 Mbps 0.3 Mbps Dari tabel 4.16 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan menggunakan tools speedtest untuk profile guru. Dari pengujian bandwidth didapatkan hasil kecepatan rata rata download sebesar 0.5 Mbps dan untuk upload sebesar 0.3 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaturan bandwidth untuk profile guru telah sesuai dengan yang ditetapkan. Tabel 4.17 Pengujian Bandwidth untuk Siswa Ping Download Speed Upload Speed 12 ms 0.48 Mbps 0.35 Mbps Dari tabel 4.17 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan menggunakan tools speedtest untuk profile siswa. Dari pengujian bandwidth didapatkan hasil kecepatan rata rata download sebesar 0.48 Mbps dan untuk upload sebesar 0.35 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaturan bandwidth untuk profile siswa telah sesuai dengan yang ditetapkan. Tabel 4.18 Pengujian Bandwidth untuk User Random Ping Download Speed Upload Speed 14 ms 0.49 Mbps 0.31 Mbps Dari tabel 4.18 didapatkan hasil pengujian bandwidth wireless hotspot dengan menggunakan tools speedtest untuk profile user random. Dari pengujian bandwidth didapatkan hasil kecepatan rata rata download sebesar 0.49 Mbps dan untuk upload sebesar 0.31 Mbps. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaturan bandwidth untuk profile user random telah sesuai dengan yang ditetapkan.

94 4.3.6 Pengujian pemblokiran website Pengujian pemblokiran website terhadap jaringan LAN maupun wireless hotspot dilakukan dengan mencoba membuka website yang telah diblokir dengan web proxy. Untuk itu dicoba dengan mengakses website www.4shared.com melalui web browser. Gambar 4.26 Website yang telah terblokir Pada gambar 4.24 halaman www.4shared.com tidak dapat diakses dan langsung dialihkan atau redirect menuju website www.sman2cibinong.sch.id/ sesuai dengan konfigurasi pada web proxy. 4.3.7 Evaluasi Kuesioner Tahap selanjutnya setelah melakukan implementasi dan pengujian pada sistem jaringan internet lab komputer yaitu dilakukan kuesioner sebagai evaluasi kepuasan pengguna jaringan internet yang telah diimplementasi. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan 2 kuesioner untuk fasilitas internet pada lab komputer dan fasilitas wireless hotspot. 4.3.7.1 Hasil kuesioner pengguna fasilitas internet lab komputer Kuesioner pertama disebarkan kepada 252 orang murid kelas XII dan 3 orang guru SMAN 2 Cibinong. Berikut ini adalah evaluasi hasil kuesioner fasilitas internet pada lab komputer :

95 Tabel 4.19 Grafik pengguna fasilitas internet pada lab komputer Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 252 orang murid kelas XII dan 3 orang guru, sebanyak 185 orang murid dan 2 orang guru telah menggunakan fasilitas internet pada lab komputer. Tabel 4.20 Grafik kepuasan pengguna fasilitas internet pada lab komputer Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 185 orang murid kelas XII dan 2 orang guru yang sudah menggunakan fasilitas internet pada

96 lab komputer, sebanyak 111 orang murid serta 2 orang guru merasa puas, 61 orang murid merasa cukup puas, dan 13 orang murid merasa kurang puas dengan fasilitas internet pada lab komputer. Tabel 4.21 Grafik kepuasan mengenai kecepatan internet pada lab komputer Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa sebanyak 64 orang murid kelas XII serta 2 orang guru merasa puas, 105 orang murid merasa cukup puas, dan 16 orang murid merasa kurang puas dengan kecepatan internet yang ada 4.3.7.2 Hasil kuesioner pengguna wireless hotspot Kuesioner kedua disebarkan kepada 540 orang yang terdiri dari 144 orang murid kelas X, 144 orang murid kelas XI, dan 252 orang murid kelas XII. Berikut ini adalah evaluasi hasil kuesioner fasilitas internet pada lab komputer :

97 Tabel 4.22 Grafik pengguna fasilitas wireless hotspot Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 540 orang yang terdiri dari 144 orang murid kelas X, 144 orang murid kelas XI, dan 252 orang murid kelas XII, sebanyak 275 murid telah menggunakan fasilitas wireless hotspot dan 265 murid lainnya belum menggunakan. Tabel 4.23 Grafik kepuasan pengguna fasilitas wireless hotspot Kepuasan pengguna fasilitas wireless hotspot 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 179 83 13 Puas Cukup Puas Kurang Puas Murid

98 Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 275 orang murid yang telah menggunakan fasilitas wireless hotspot, sebanyak 179 orang murid merasa puas, 83 orang murid merasa cukup puas, dan 13 orang murid merasa kurang puas dengan fasilitas wireless hotspot.