PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EDY NOVIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

DIAN TRI HANDAYANI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

Oleh: NUNIK DWI SAFITRI A

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

PERAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD NEGERI JETISKARANGPUNG 1 KALIJAMBE TAHUN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL SOSIAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Transkripsi:

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan RIA JUMARIAH A220100086 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Ria Jumariah*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd ** * Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, UMS. ** Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguatan nilainilai Pancasila, kegiatan kepramukaan, dan penguatan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan kepramukaan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Sumber data penelitian ini yaitu studi kasus karena memfokuskan pada kasus tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Bentuk-bentuk penguatan nilainilai Pancasila dapat dilakukan dengan pemberian latihan-latihan kepada peserta didik, dan pemberian contoh dari sikap dan perilaku pendidik. 2) Kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 2 Banyudono dislenggarakan secara efektif. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilakukan dengan praktek dan memperhatikan ketertiban, serta keamanan yang dapat memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan pengetahuan dan kecakapan sesuai dengan usia peserta didik, selain itu pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilakukan sesuai dengan ketentuan dan dukungan oleh peralatan yang sesuai dan memadai. Macam-macam kegiatan kepramukaan yaitu upacara pembukaan dan penutupan pramuka, Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan pembentukan regu, melatih semaphore, sandi, tali temali, pionering, dan Hiburan. 3) Penguatan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan kepramukaan dapat menguatkan karakter bangsa, selain itu kegiatan kepramukaan dapat mewujudkan cita-cita dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila dan kegiatan kepramukaan bersumber pada Dasa Dharma pramuka. Kata Kunci: Penguatan, nilai-nilai Pancasila, Kepramukaan.

PENDAHULUAN Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang bersifat universal, sehingga nilai-nilai pancasila menjadi sumber segala sumber. Pancasila sebagai orientasi paradigmatik bagi ilmu, khususnya bagi ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan negara atau bangsa non-barat. Bangsa-bangsa non- Barat memiliki sejarah, budaya, dan pandangan hidup yang spesifik, sehingga mempunyai keniscayaan dalam interaksinya dengan ilmu pengetahuan modern. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama terkandung nilai, bahwa negara yang didirikan sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab yang terdapat pada sila kedua secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Persatuan Indonesia yang terdapat pada sila ketiga terkandung nilai-nilai, bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang terdapat pada sila keempat terkandung nilai-nilai, bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama, maka di dalam sila kelima terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Kelima sila Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat abstrak dan bersifat hierarki. Nilai-nilai Ketuhanan menduduki hierarki yang tertinggi, karena menjadi sumber dari nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, demokratis, dan keadilan sosial, sedangkan nilai-nilai kemanusiaan menjadi sumber nilai

kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila semakin merosot. Kemerosotan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila semakin terlihat ketika tidak berlakunya lagi TAP MPR No. II/MPR/1978 dengan dikeluarkanya TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. TAP MPR No. II/MPR/1978 berisi tentang pedoman bagaimana mengamalkan nilai-nilai pancasila yang secara umum dikenal sebagai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang merupakan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warganegara Indonesia. Berdasarkan dari berbagai pemberitaan di media massa maupun media elektronik terhadap kehidupan masyarakat, mulai nampak berbagai peristiwa yang mencerminkan penyimpangan terhadap nilai-nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia idealnya menjadi acuan tingkah laku warga negara dalam penyelenggaraan negara, kenyataannya terindikasi akan ditinggalkan. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak hafalnya masyarakat terhadap sila-sila Pancasila. Selain itu beberapa contoh kasus penyimpangan yang terjadi di lingkungan masyarakat seperti tawuran pelajar, seks bebas dikalangan pelajar, demonstrasi yang berujung dengan bentrokan, penyalah gunaan narkoba dan lain sebagainya. Sistem Pendidikan Nasional sebagai pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. Gerakan pramuka merupakan bagian dari pendidikan nasional, karena pendidikan pramuka memproses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Gerakan pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian, sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan

hidup sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Gerakan pramuka berfungsi untuk mencapai tujuan pramuka melalui pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan pramuka, pengabdian masyarakat dan orang tua, dan permainan yang berorientasi pada pendidikan. Penguatan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan bagi masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya bagi kalangan muda yang menjadi anggota gerakan pramuka. Nilainilai Pancasila yang menjadi kewajiban masyarakat tercermin pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. LANDASAN TEORI Penguatan merupakan sumber kebijakan, pengetahuan dan keberanian bagi penerima, bila penerima menginginkanya dengan hati terbuka (Wikipedia, 2013). Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan dapat membuat orang yang menghayatinya menjadi bermartabat (Adisusilo, 2012:56). Pada hakikatnya Pancasila mengandung dua pengertian pokok, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia (Marsudi, 2001:1). Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang berakar dalam kepribadian bangsa ditingkatkan sebagai dasar negara yang mengatur hidup kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan, sedangkan fungsinya sebagai pandangan hidup dan dasar negara Republik Indonesia (Toyibin, 1997:18). Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing (Warsito, 2012:23). Pramuka adalah gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia, dimana prinsip-prinsip dan metode-metode yang dirintis oleh Lord Baden Powell dipergunakan juga oleh gerakan pramuka disesuaikan kepribadian dan alam Indonesia (Daroeso, 1987:147). Tujuan gerakan pramuka terwujudnya kaum muda Indonesia yang dipersiapkan menjadi:

(a) Manusia yang berwatak, berkepribadian, berakhlak mulia, tinggi kecerdasan dan ketrampilannnya serta sehat jasmaninya, (b) Warga Negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesame hidup dan alam lingkungan bail tingkat local, nasional, maupun internasional (Azwar, 2009:4). METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan Desember 2013 sampai Maret 2014. Jenis data penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data penelitian adalah Kepala sekolah, pembina pramuka, dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen atau arsip. Teknik yang digunakan untuk mengetahui keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber data (Teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data) dan triangulasi teknik pengumpulan data (Bermacam-macam cara pada sumber yang sama). Adapun langkah-langkah teknik analisis data model interaktif yaitu berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992:15-19). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kisi-kisi wawancara, kisi-kisi observasi, dan kisi-kisi telaah dokumen.

HASIL PENELITIAN Bentuk penguatan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan pemberian latihan-latihan kepada peserta didik, dan pemberian contoh dari sikap dan perilaku pendidik. Bentuk penguatan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Pelaksanaan Gerakan Pramuka mampu membawa perubahan dan mengembangkan kegiatan secara meluas, serta menjadi kuat dan memperoleh tanggapan luas dari masyarakat. Macam-macam kegiatan kepramukaan yaitu upacara pembukaan dan penutupan pramuka, Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan pembentukan regu, melatih semaphore, sandi, tali temali, pionering, dan Hiburan. Kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 2 Banyudono sangat bermutu menarik, dan bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan nilai-nilai Pancasila. Gerakan Pramuka dapat memperkuat karakter bangsa, karena inti dari kegiatan Keperamukaan sendiri adalah pendidikan karakter yang menjadi ciri khas bangsa indonesia. Kegiatan kepramukaan dapat mewujudkan cita-cita dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Berdasarkan hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menganalisis tentang penguatan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan kepramukaan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono. KESIMPULAN Penguatan nilai-nilai Pancasila perlu usaha yang dilakukan secara berencana dan terarah berdasarkan suatu pola. Nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman siswa dan warga negara Indonesia dalam melakukan suatu tindakan. Kegiatan kepramukaan di SMP Negeri 2 Banyudono sudah dislenggarakan secara efektif yang di pantau langsung oleh kepala sekolah dan guru-guru yang menjadi pembina pramuka. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan mengikuti perkembangan

dan taat kepada kode kehormatan pramuka. Penguatan nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan terutama melalui kegiatan kepramukaan. Kegiatan ekstrakulikuler Pramuka menjadi solusi pemerintah untuk menguatkan karakter bangsa, karena inti dari kegiatan Keperamukaan sendiri adalah pendidikan karakter yang menjadi ciri khas bangsa indonesia. Karakter-karakter yang sesuai dengan Pancasila inilah yang diharapkan dapat dimiliki oleh semua masyarakat indonesia. SARAN Penguatan nilai-nilai Pancasila perlu dikembangkan melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan karakter siswa, maka penulis perlu menyampaikan beberapa saran yaitu Kepada kepala sekolah, kepada pembina pramuka, kepada siswa, dan kepada peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Azwar, Azrul. 2009. Gerakan Pramuka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Daroeso, Bambang. 1986. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: CV. Aneka Ilmu. Marsudi, Subandi Al. 2001. Pancasila dan UUD 45 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Toyibin, Aziz dan Djahiri. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Warsito. 2012. Pendidikan Pancasila Era Reformasi. Yogyakarta: Ombak. Wikipedia. 2013. Penguatan(http://id.wikipedia.org/wiki/%20penguatan). Diakses pada Senin tanggal 30 Desember 2013 pukul 10:05.