BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal dua macam cara

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MENULIS CERITA RUMPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan dari pendidikan (Zulela, 2009: 3.17) Ruang lingkup mata

A. LATAR BELAKANG MASALAH

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. secara komprehensif, baik fisik, mental, maupun emosional.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Karena sangat penting penggunaan dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Sampai saat ini, matematika merupakan salah satu mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Di antara

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi satu sama lain. Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak, sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresip. Dalam kegiatan menulis harus memperhatikan grafologi, struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan dating secara otomatis, melainkan harus melaluli latihan dan peraktek yang banyak dan teratur.beberapa pengertian menulis yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain, Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafis tersebut (Tarigan, 1994 : 21) Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis Suriamiharja dalam (Dadan Djuanda, 2008 : 180 ) 1

2 Kesimpulan yang dapat diambil dari teori di atas, yaitu bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang lambang itu dimengerti dan melahirkan gagasan, pikiran, baik oleh penulis maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Dengan demikian menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi secara tulisan, yaitu munculnya suatu kesan adanya pengirim pesan dan penerima pesan Menurut Djuanda (2008: 183) bahwa macam-macam menulis yang diajarkan di SD adalah sebagai berikut : a.menurut Tingkatannya, 1) Menulis Permulaan (Kelas 1 dan 2), 2) Menulis Lanjut (Kelas 3-6). b. Menurut Isi/Bentuknya, 1) Karangan Verslag (laporan), 2) Karangan Fantasi, 3) Karangan Reproduksi, 4) Karangan Argumentasi. c. Menurut Susunannya, 1) Karangan Terikat, 2) Karangan Bebas, 3) Karangan setengan bebas setengah terikat Berdasarkan paparan diatas, melengkapi cerita rumpang termasuk ke dalam kegiatan menulis karangan setengah bebas setengah terikat, dikatakan setengah bebas karena siswa harus memperhatikan kalimat yang tersedia. Masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis dikarenakan dalam kenyataannya pembelajaran menulis sangatlah kurang diperhatikan. Pengembangan kemampuan menulis di SD banyak bergantung kepada kreativitas seorang guru. Oleh karena itu, guru harus membekali dirinya dengan kemampuan menulis. Guru juga dituntut mampu memilih metode yang sesuai sehingga dapat merangsang kreativitas siswa. Latihan yang intensif dan terarah akan dapat membimbing siswa memiliki kemampuan menulis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini setiap guru hendaknya menyadari bahwa pembelajaran menulis tidak ditekankan pada pengetahuan kebahasaan tetapi bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut Dalam proses pelaksanaan pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata di Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan

3 Lembang Kabupaten Bandung Barat ini, ditemukan berbagai permasalahan atau kendala terutama yang terkait dengan strategi yang tepat dalampembelajaran. Adapun permasalahan yang muncul dalam proses aktivitas siswa dan guru tergambar sebagai berikut: Guru hanya sekedar menuliskan cerita rumpang yang ada di buku paket di papan tulis, kemudian guru menugaskan siswa untuk menyalin cerita sekaligus melengkapi cerita rumpang tersebut secara perorangan. Pada awalnya guru memberikan kesempatan pada anak untuk bekerjasama dalam kelompok, akan tetapi dalam diskusi tersebut tidak melibatkan semua anggota kelompok untuk berpendapat. Sehingga terbukti hanya pendapat seorang saja yang mendominasi kelompoknya sementara anggota kelompok yang lain pasif dan tidak berperan dalam kelompok dan kebanyakan malah bergurau. Selain itu tidak ada penjelasan dari guru tentang tema atau garis besar isi cerita dan bagaimana melengkapi cerita rumpang tersebut sehingga kalimat menjadi padu begitupun ceritanya menjadi lebih padu. Jadi anak melengkapi cerita tersebut hanya berbekal kemampuan masing-masing dan hanya anak-anak tertentu saja yang bisa menjawab dan membacakan hasilnya di depan. Strategi pembelajaran yang dilakukan guru yang dipaparkan di atas kurang tepat bila dikaitkan dengan tujuan cerita rumpang dengan model koopertif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar karena menunjukkan kurang mengembangkan pola berpikir siswa, kreativitas siswa dalam pemilihan kata yang tepat, menentukan kata-kata yang tepat untuk membangun kalimat yang runtut dan padu sesuai dengan jalannya cerita, memasukan cerita tersebut menjadi padu maupun mendengarkan pandangan atau pemikiran orang lain. Untuk itu dilakukan observasi pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui aktivitas perilaku siswa maupun kinerja guru. Mewawancara siswa dan guru, tujuannya untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai kesulitan dan kendala yang dialami dalam pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang.

4 Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis atau sebagai peneliti bersama guru atau teman sejawat menilai hasil tulisan siswa dalam menulis melengkapi cerita rumpang dengan kriteria penilaian meliputi: ketepatan kata (sesuai dengan kata baku yang disempurnakan) dan kepaduan kalimat (hubungan kalimat dengan kalimat), dan kepaduan cerita. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis melengkapi cerita rumpang, peneliti mengadakan observasi dan wawancara di kelas IV SDN Banyuhurip yang ditemukan kesulitan-kesulitan, yaitu: Siswa kurang mampu menulis melengkapi cerita rumpang dengan kata yang tepat atau baku, siswa kurang mampu memadukan kalimat dengan kalimat, sehingga menjadi cerita yang padu, guru tidak memberikan penjelasan secara rinci tentang cara melengkapi cerita rumpang, kurangnya pemahaman siswa terhadap maksud cerita asal (yang ada pada paragraf) sehingga sulit untuk melengkapi kalimat yang kosong menjadi cerita yang padu, dalam kegiatan diskusi tidak melibatkan semua anggota, hanya didominasi oleh satu dua orang saja. kurangnya pengayaan perbendaharaan kata bahasa Indonesia pada diri siswa. Adapun hasil tes awal yang dilakukan berdasarkan perhitungan batas kriteria ketuntasan untuk pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata siswa yang dinyatakan mencapai batas kelulusan berdasarkan data awal sebanyak 6 orang atau 20 % siswa yang dikatakan lulus menurut KKM dan siswa yang tidak mencapai batas kelulusan sebanyak 24 orang atau 80 %. Berdasarkan hasil dari data-data yang di paparkan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran melengkapi cerita rumpang di kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat melalui model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar untuk membantu memberi pemahaman terhadap gambaran cerita yang dimaksud. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa keterampilan menulis adalah

5 kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis itu sendiri maupun orang lain, pemerataan tanggung jawab akan terpacu apabila semua anggota aktif tanpa menggantungkan diri pada rekannya. Kancing gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan untuk berperan serta sedangakan penggunaan media gambar itu sendiri untuk membantu pemahaman siswa terhadap gambaran cerita yang dimaksud. Berdasarkan pada permasalahan yang berkembang di atas, peneliti memfokuskan kajian penelitian dengan judul Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dalam Melengkapi Cerita Rumpang terutama rumpang kata di Kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. B. Rumusan Masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang dengan penerapan model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

6 3. Bagaimana peningkatan menulis melengkapi cerita rumpang dengan model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata siswa kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata siswa kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. 3. Untuk mengetahui gambaran peningkatan menulis melengkapi cerita rumpang dengan model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

7 1. Bagi guru, memberikan informasi dan pengetahuan kepada guru tentang keunggulan penerapan proses model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar, antara lain: a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif bahan, media, metode, atau model pembelajaran dalam menulis melengkapi cerita rumpang di kelas IV sekolah dasar. b. Mengaktifkan seluruh siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dalam berdiskusi 2. Bagi siswa, adapun manfaat yang diperoleh siswa dari penerapan model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar, adalah: a. Melatih berbicara dan mengeluarkan pendapat b. Belajar menghargai orang lain c. Menanamkan sifat tanggung jawab dan kerjasama d. Model pembelajaran tidak membosankan dan variatif e. Setiap siswa aktif tidak didominasi oleh satu orang 3. Bagi peneliti, sebagai bahan pengalaman yang berharga dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata dikelas IV sekolah dasar, sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan model tersebut melalui penelitian ini.

8