BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STIKOM SURABAYA BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 GAMBARAN SECARA UMUM. Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperkenalkan produknya pada calon konsumen.

SMP NEGERI 3 MENGGALA

Taman Safari Indonesia, Cisarua - Bogor

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya

Taman Safari Prigen. Kawasan Gunung Bromo Bromo mempunyai ketinggian meter di atas permukaan laut. Masjid Ceng Ho.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata bagi rombongan study tour anak-anak PAUD (Pendidikan Anak

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN. Perubahan paradigma museum dari museum yang berorientasi pada

BAB V Penutup KESIMPULAN

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain sign system ini diletakkan pada parkir H tepatnya di depan wahana

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, salah satunya adalah

Bab 3. Gambaran umum perusahaan

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA PT. TAMAN SAFARI INDONESIA, CISARUA, BOGOR. Oleh : HAFNANSYAH HARAHAP A

Dunia Binatang. Belajar Apa di Pelajaran 2?

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. usaha pertanian sebagai ciri yang kuat sekaligus dapat mendukung fungsinya

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUNDER

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, hal ini dikarenakan Kota Batu

BABI PENDAHULUAN. SUdah berabad-abad lamanya kebun 'raya di dunia secara umum menjadi

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan dan Renovasi Taman Satwa Jurug di Surakarta BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 ( 5 April 2016).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

IMC 2. Penerapan tujuan IMC menjadi rangkaian program jangka panjang dan jangka pendek. Berliani Ardha, SE, M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM)

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

BAB VI PENUTUP. 1. Strategi STP (Segmentation, Targetting, Positioning) yang dilakukan oleh manajemen

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti ini, internet telah menjadi sesuatu hal yang tidak asing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : MARSHA DANIA E.B. NRP :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

cenderung akan mencari suasana baru yang lepas dari hiruk pikuk kegiatan sehari hari dengan suasana alam seperti pedesaan atau suasana alam asri yang

Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Taman Safari Indonesia II (TSI II) merupakan suatu wahana yang berkonsep kebun binatang modern, di mana jenis satwa ditempatkan di lokasi yang menyerupai habitat asalnya, satwa tersebut dipelihara, ditangkarkan dan diperagakan untuk masyarakat umum, sebagai sarana rekreasi alam yang sehat untuk mendidik manusia agar lebih mencintai satwa dan menghargai lingkungan, sehingga akan menciptakan keseimbangan alam. Taman ini terletak di beberapa lokasi. Taman Safari Indonesia I berlokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman Safari II terletak di lereng Gunung Arjuna, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali. dan Taman Safari II di Desa Serongga, Taman Safari Indonesia II Prigen adalah salah satu safari park terluas di Asia, yang terletak di Taman Nasional Gunung Arjuna, Jawa Timur. Memiliki berbagai macam hewan dan atraksi terbaik se-indonesia, kolam renang dengan system filter yang canggih, dan habitat yang tidak rusak dan suasana yang rimbun. Taman Safari Indonesia II Prigen menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan berorientasi satwa pada alam bebas. Status penguasaan tanah di bawah wewenang Yayasan Taman Safari yang juga merupakan pemilik dan pengelola obyek wisata. 42

43 Taman Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa local. Satwa-satwa di taman Safari baik dari Indonesia maupun mancanegara sepenuhnya dilindungi secara regional maupun internasional. Pertama kali berdiri, koleksi TSI II berjumlah 900 individu yang terdiri dari 125 spesies. Dan saat ini koleksi TSI II telah bertambah menjadi 3000 ekor yang terdiri dari 250 spesies, hal ini menunjukkan keberhasilan penangkaran yang dilakukan olehtaman Safari Indonesia II Prigen. Taman Safari Indonesia II telah dibagi menjadi 2 Zona utama, yaitu Zona Satwa yang terbagi menjadi 3 kawasan yaitu Eropa-Amerika, Asia dan Afrika, serta Zona Rekreasi yang terdiri dari Taman permainan dan kawasan Baby Zoo. Di kawasan Baby Zoo, pengunjung bisa menikmati koleksi satwa langka dan unik, terdapat pula Taman Reptil, Taman Burung dan Hutan Burung. Di tempat ini pengunjung juga bisa menyentuh, menggendong dan berfoto bersama Anak Harimau, Orang Utan, dan Singa. Adapula fasilitas lain yang dimiliki oleh Taman Safari II Prigen antara lain atraksi live show, baby zoo, ticketing dan computer fiber optic, touchscreen.

44 4.2 Sejarah berdirinya Perusahaan Taman Safari Indonesia II terletak di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, tepat di lereng Gunung Arjuno. Diresmikan tanggal 29 Desember 1997 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu yaitu Bapak Basofi Sudirman. Menempati lahan seluas ± 350 Ha, yang terbagi menjadi Lokasi Satwa ± 160 Ha, Baby zoo ± 70Ha, dan Taman Rekreasi ± 60 Ha. Didirikan untuk tujuan konservasi, yaitu melalui penangkaran secara ek-situ, memberikan pendidikan kepada masyarakat, sebagai tempat penelitian baik satwa maupun flora, serta sebagai tempat rekreasi. Berada di ketinggian 800-1.500 m dpl, suhu udara berkisar 20-25º C dan curah hujan rata-rata 2.700 mm per tahun dan merupakan unit ke-2 dari TSI di Cisarua-Bogor. 4.3 Visi & Misi Perusahaan Visi Taman Safari Prigen tentu saja menjadi lembaga konservasi terbaik di Asia. Dan hal ini sudah dibuktikan dengan riset mendalam tentang penangkaran berbagai macam satwa langka seperti Banteng Jawa, Burung Jalak Bali, Jerapah, Gajah Sumatera, Harimau Sumatera dan ratusan spesies satwa langka lainnya yang telah berhasil ditangkarkan di Taman Safari Prigen. Tentu saja, untuk mendukung kegiatan konservasi tersebut, Taman Safari Prigen membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dibutuhkan dana untuk memelihara satwa dari 5 benua sebanyak kurang lebih 2.000 ekor dan membuat mereka terus berkembang jumlahnya.

45 Itulah sebabnya, Taman Safari Prigen menggelar banyak sekali pertunjukkan edukasi tentang satwa, bahkan 5 diantaranya merupakan pertunjukkan edukasi satwa terbaik di Asia Tenggara. Seperti Sumatran Elephant Education Show, Bird of Prey Show, Dolphin Education Show dan banyak show lainnya. Tentu saja agar lebih banyak lagi pengunjung yang datang berwisata ke Taman Safari Prigen dan semakon tahu, betapa luar biasanya satwa-satwa exotic tersebut, sehingga muncul kesadaran dari para pengunjung tersebut, biaya konservasi dan pemeliharaan Taman Safari Prigen bisa terus berjalan. Dan agar para pengunjung tidak kapok untuk berwisata di Taman Safari Prigen. Secara berkala, semua karyawan Taman Safari Prigen mendapatkan pelatihan-pelatihan tentang pentingnya pelayanan kepada para pengunjung yang datang. Dan tentu saja Taman Safari Prigen juga melibatkan warga di sekitar lingkungan Taman Safari Prigen untuk ikut serta secara positif menjaga hal ini.\ Dan untuk membuat para pengunjung semakin betah berwisata di Taman Safari Prigen. Taman Safari Indonesia Prigen juga terus menerus menambahkan wahana-wahana baru seperti Baby Zoo, Safari Waterwold, Dolphin Bay, Safari Ride & Fun Zone sampai wahana pertunjukkan terakhir, yaitu stuntman show terbesar di Asia Tenggara, Journey To The Temple of Terror.

46 4.4 Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Sales & Marketing 4.5 Departemen Sales & Marketing Taman Safari Prigen memiliki staf-staf yang terampil, mulai dari staf di kantor maupun staf di luar kantor (tempat rekreasi dan rumah sakit hewan). Divisi Sales & Marketing merupakan salah satu divisi dari beberapa divisi yang ada di kantor Tama Safari Prigen. Di departemen ini sendiri terbagi menjadi 2 departemen lagi yaitu departemen sales dan departemen markom (marketing communication). Departemen MarKom (Marketing Communication) merupakan divisi yang membantu untuk mengembangkan kesadaran merk MarKOm di dalam struktur kepegawaian Taman Safari Indonesia membawahi tiga bidang yakni Humas atau hubungan masyarakat, Media Development, dan Promotion and Information. Marketing Communication (dalam bahasa Indonesia: Komunikasi Pemasaran) adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

47 tentang produk dan merk yang dijual. Marketing Communication mempresentasikan suara perusahaan dan merknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Marketing Communication bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaiman dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Marketing Communication berkontribusi pada ekuitas merk dengan menanamkan merk dalam ingatan dan menciptakan citra merk serta mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham. 4.6 Gambaran Pekerjaan Marketing Communication Marketing Communication memproduksi bahan untuk berkomunikasi dengan pasar tentang organisasi, produk atau ide. Deskripsi ini mencakup berbagai spesialis dalam hubungan masyarakat, periklanan, merk, pemasaran langsung, pemasaran, promosi, penjualan dan industry pemasaran online. Hal ini sering disebut integrated marketing communication (IMC), dimana semua departemen bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Beberapa tugas pokok dari marketing communication antara lain : a. Menyajikan strategi komunikasi utama yang akan dilaksanakan kepada pimpinan perusahaan.

48 b. Mengatur strategi pemasaran jangka pendek dan jangka panjang yang menjangkau seluruh konstituen eksternal kunci dan berkomunikasi secara efektif dan memperkuat strategi. c. Memimpin dan mengelola upaya membangun reputasi, pemasaran, komunikasi di semua platform komunikasi. d. Mengidentifikasi khalayak sasaran, menentukan pesan kunci dan mengembangkan dan menerapkan manajemen reputasi yang sesuai. e. Mengarahkan dan bekerja dengan agen iklan dalam mengembangkan dan melaksanakan kampanye pengembangan merk. f. Menetapkan tujuan strategis dan operasional tahunan, sasaran, kebijakan dan rencana untuk memantau kemajuan. g. Mengembangkan dan mengelola anggaran divisi. h. Menyiapkan laporan tentang reputasi, pertumbuhan dan pendapatan bagi pimpinan. i. Desain integrated communication secara online dan strategi media social untuk mendukung pemasaran. j. Mengembangkan, merancang dan mengimplementasikan pemasaran, periklanan, komunikasi dan rencana penjualan. k. Memberikan rekomendasi kepada divisi lainnya. l. Memastikan konsistensi dan kualitas produk perusahaan. m. Bekerja dan mengawasi perencanaan dan pelaksanaan semua materi promosi dan periklanan dan komunikasi.

49 n. Mengembangkan, memelihara dan mengembangkan kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat local, regional dan Negara, perusahaan, kelembagaan dan mitra terkait untuk meningkatkan visibilitas dan meningkatkan upaya reputasi dan pemasaran. o. Memanfaatkan penelitian dan evaluasi dalam proses pengambilan keputusan. Marketing Communication merupakan sebuah langkah strategis dan taktikal yang paling menentukan dalam kesuksesan penjualan. Begitu banyak aspek yang perlu dipersiapkan dan diimplementasikan dari pembuatan budget yang terukur dengan pasti, dan langkah demi langkah implementasi untuk memastikan keberhasilan penjualan produk. Tidak terlepas juga keterkaitan dengan pihak media dan afiliasi. Ada 3 stakeholder hal utama yang harus dijembatani oleh Marketing Komunikasi & Promotion Departement, yaitu kualitas komunikasi antara perusahaan dengan customernya, perusahaan dengan komunitasnya dan perusahaan dengan internalnya.tujuan akhirnya adalah membuat perusahaan menjadi lebih baik dan lebih efektif dalam aspek komunikasi dan khususnya persuasi atau promosi.