BAB I PENDAHULUAN. perempuan, yang kemudian dijadikan bermacam-macam suku, bangsa agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Kerena manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil bila petunjuk kehidupan yang lengkap ini dipisah-pisahkan antara

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki. manusia memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lain karena kodrat manusia diciptakan oleh Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berinteraksi dengan masyarakat. Menurut Ahmad Azhar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan sebuah aspek yang sangat penting, dimana. keberadaannya digunakan untuk mengatur segala urusan pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. harta dalam pandangan Islam adalah sebagai jalan, bukan satu satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. melakukan semua kegiatan ekonomi (muamalah) seperti jual-beli, sewa-menyewa, kerja sama dan sebagainya tidak terkecuali arisan.

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dalam surat al-maidah ayat 2, sebagai berikut: saling tolong menolong dalam hal kebaikan sejalan dengan kenyataan itu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama sempurna yang mampu mengatur ssegala. maupun muamalah. Islam merupakan ajaran agama dan norma yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya. mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan tersebut sangat. beragam baik primer, sekunder, maupun tersier, untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya persoalan itu bagi kehidupan manusia. Cita-cita di bidang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. yang Allah SWT perintahkan untuk saling tolong menolong, bahu-membahu

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka tolong-menolong, tukarmenukar. demikianlah hubungan kehidupan manusia menjadi teratur.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pengertian benda dan macam-macamnya, dengan benda dan macam-macamnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. berarti tidak bisa hidup sendiri, manusia harus bermasyarakat dan saling

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan tidak ada hidup tanpa risiko sebagaimana tidak ada hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Keabadian Islam dan kekuatan Islam tersebut telah terbukti sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. dana. Hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan itu sendiri. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan ini, Islam datang dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip. manusia dalam kehidupan sosial mereka.

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan tersebut, manusia dalam kehidupan sehari-hari dapat. perjanjian sewa-menyewa dan bentuk hubungan hukum yang lainnya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia di dunia ini terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang kemudian dijadikan bermacam-macam suku, bangsa agar saling menyatu. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan manusia lain yang bersama-sama berbaur dengan masyarakat. Suatu lingkungan hidup tempat setiap orang melakukan perbuatan sosial dengan orang lain disebut muamalat. 1 Dalam kelompok masyarakat, pasti memiliki suatu kegiatan bersama guna menjaga kerukunan antar satu sama lain, hal ini sudah ditanamkan dalam Islam yakni saling mencintai satu sama lain. Hal-hal yang tertanam diantaranya adalah sukarela (tara@d}in). Prinsip sukarela ini terdapat dalam setiap akad dalam hukum Islam. 2 Islam agama yang sempurna telah meletakkan kaidah-kaidah dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan manusia, baik dalam ibadah maupun muamalah. Muamalah berbeda dengan ibadah, dalam ibadah perbuatan dilarang kecuali yang diperintahkan. Oleh karena itu, semua perbuatan yang dikerjakan harus sesuai dengan tuntutan yang diajarkan oleh Rasulullah. Ibadah dalam Islam adalah pelaksanaan segala macam perbuatan yang diperintahkan oleh agama untuk mengatur hubungan seseorang dengan Allah 1 Ahmad Azhar Basyir, Azas-Azas Muamalat, (Yogyakarts : UII,1993), 7. 2 TM. Hasbi Ash-Shddieqy, Pengantar Fiqh Muamalah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1968), 39-40. 1

2 serta sebagai ujian terhadap kebenaran dan kekuatan imannya dalam praktik kehidupan sehari-hari. 3 Sebagai sebuah alternatif yang telah mendasar di kalangan masyarakat, arisan tentunya sangat berperan bagi perkembangan perekonomian masyarakat. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam mengikuti arisan, ada yang bertujuan untuk menabung, bersosialisasi, ataupun untuk sekedar berkumpul dengan teman. Di samping menguntungkan, arisan juga merupakan suatu sarana silaturahmi antar satu sama lain di suatu desa, kantor, (RT) Rukun Tetangga atau lainnya. Hampir seluruh penduduk tanah air mengenal istilah arisan. Sejalan dengan perkembangan zaman, saat ini berkembang pula berbagai macam arisan di tengah masyarakat. Antara lain arisan motor, arisan haji, arisan bahan bangunan, arisan sembako, arisan dana, dan lain-lain. Fenomena ini semarak dilakukan kaum muslimin karena adanya kemudahan dan banyak membantu ekonomi mereka. Jika demikian sudah mendunia, tentunya tidak lepas dari perhatian dan penjelasan hukum syar i dalam muamalah oleh para ulama. Terlebih jika permasalahan ini termasuk kontemporer dan belum ada sebelumnya di masa para nabi terdahulu. Jika dikaitkan dengan etos kerjasama islami, maka arisan memiliki unsur al- adl (adil) dimana dalam arisan tersebut para peserta mendapatkan haknya masing-masing yakni dengan diundi secara adil dihadapan para peserta dengan bagian yang sama satu dengan yang lain. Lalu adanya unsur al-wafa@ 3 M. Noor Matdawam, Pengantar Ibadah Praktis, (Yogyakarta : Kota Kembang, 1980), 5.

3 (menepati janji) dimana para peserta menepati janji untuk membayar arisan sampai putaran akhir sesuai dengan kesepakatan awal. 4 Dalam QS. Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut :......Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa- Nya. (QS. Al-Maidah :2) 5 Ayat di atas menjelaskan bahwa Islam sejak awal mengajarkan untuk tidak tolong menolong dalam hal keburukan yang merugikan orang lain maupun melanggar syariat, serta Islam pun mengajarkan berbuat baik antar sesama berdasarkan dengan prinsip dan ketentuan syariah. Sehingga segala perbuatan baik tidak dilarang asalkan tetap berlandaskan ajaran Islam sebagaimana dengan praktik arisan pada umumnya. Secara umum, cara melakukan arisan adalah beberapa orang berkumpul mengadakan kesepakatan untuk mengumpulkan uang atau barang setiap jangka waktu yang ditentukan setiap bulannya kemudian ditentukan siapa yang paling awal mengambil hasil yang telah dikumpulkan dengan cara diundi, dan demikian seterusnya dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya sampai semua peserta mendapatkan bagiannya. 4 Hamzah Ya qub, Etos Kerja Islami,(Bandung: Pedoman Ilmu Jaya,1992), 25. 5 Departemen Agama RI, Al-Qura an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit J-Art,2004), 106.

4 Berkembangnya arisan membuat munculnya arisan-arisan yang masih diragukan kebolehannya dan hukumnya. Banyaknya syarat-syarat yang harus dipatuhi ketika mengikuti suatu arisan di salah satu komunitas. Terlebih jika syarat-syarat itu baru diberitahu ketika memulai arisan memasuki masa satu bulan. Di perumahan Gatoel Mojokerto, salah satu (RT) Rukun Tetangga yang memiliki penduduk sekitar 25 (KK) Kepala Keluarga membuat suatu arisan sejak tahun 2009 hingga saat ini diikuti oleh 20 orang dan dikelola oleh ketua (RT) Rukun Tetangga. Setiap anggota mengumpulkan uang sebanyak Rp. 100.000,00 setiap bulannya. Jadi pemenang arisan akan mendapatkan uang arisan sebesar Rp. 2.000.000,00. 6 Dalam arisan tersebut, tidak ada syarat-syarat tertentu yang mengikat, hanya membayar per bulan sesuai dengan kesepakatan. Dengan kesepakatan orang yang menerima arisan berdasarkan hasil diundi. Selain itu, diadakan juga tabungan bagi anggota arisan tersebut, tetapi sistem tabungan dalam arisan tidak bersifat wajib. 7 Arisan ini dinamakan arisan bersyarat karena setiap akhir bulan tepatnya pada saat arisan, anggota arisan diwajibkan berutang, baik anggota tersebut membutuhkan dana ataupun tidak semua tidak dibedakan. Padahal dalam kesepakatan awal tidak ada aturan yang mewajibkan berutang. Uang yang digunakan untuk berutang adalah hasil lebihan dari pembelian barang yang diberikan kepada peserta arisan yang menang. Hal ini baru terungkap pada tahun 2012, sebelumnya uang yang 6 7

5 digunakan untuk berutang adalah uang dari kas (RT) Rukun Tetangga, hal ini diakui oleh pemegang arisan tersebut. 8 Adapun barang yang dibelikan oleh pengelola arisan tidak berdasarkan kesepakatan antara pemenang arisan dengan pengelola arisan melainkan hanya kesepakatan sepihak. Mengenai pengembalian utang harus dilebihkan sesuai ketentuan dari pengelola arisan. Kelebihan yang ditentukan tidak selalu sama antara anggota satu dengan lainnya. Dana hasil pengembalian \utang yang dilebihkan dipegang oleh ketua (RT) Rukun Tetangga, yang dana tersebut tidak jelas kemana pengeluarannya dan digunakan untuk apa. Arisan bersyarat di atas berbeda dengan arisan-arisan yang ada di perumahan Gatoel. Setiap (RT) Rukun Tetangga memiliki arisan yang diadakan oleh laki-laki ataupun perempuan. Akan tetapi yang menggunakan arisan bersyarat ini hanya terdapat di RT.02 RW.03 perumahan Gatoel Mojokerto. Hal inilah yang menjadi pertanyaan penulis. Apakah arisan seperti diatas sesuai dengan unsur-unsur muamalat. Sedangkan arisan secara umum bertujuan tolong menolong antar sesama tanpa memberatkan yang lain atau melakukan unsur-unsur yang merugikan. Telah dijelaskan dalam prinsipprinsip muamalat bahwa segala sesuatu harus dilaksanakan dengan memelihara nila-nilai keadilan tanpa merugikan satu dengan yang lain, menghindari unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan serta menghindari unsur penipuan. 8

6 B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dari hasil penelitian sementara, maka muncul beberapa masalah yang diantaranya : a. Praktik arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. b. Penentuan utang dalam arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. c. Penentuan pembayaran utang disertai tambahan dalam arisan di perumahan Gatoel RT. 02 RW. 03 Mojokerto. d. Tinjauan hukum Islam terhadap arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. e. Uang hasil arisan di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto harus dibelikan barang. f. Pengadaan tabungan bagi peserta arisan perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto yang ingin menabung, tabungan ini tidak bersifat wajib. g. Ketidakjelasan digunakannya dana lebihan utang dari arisan di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. 2. Batasan Masalah Dari beberapa masalah yang tercantum di atas masih bersifat umum, sehingga diperlukan batasan-batasan masalah dalam pembahasannya supaya lebih terarah pada ruang lingkupnya serta permasalahannya.

7 Maka penulis memberikan batasan permbahasan meliputi sebagai berikut: a. Praktik arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. b. Tinjauan hukum Islam terhadap arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana praktik arisan bersyarat di perumahan Gatoel Mojokerto? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 Mojokerto? D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang sudah pernah dilakukan seputar masalah yang akan diteliti sehingga terlihat jelas bahwa kajian yang akan diteliti ini tidak ada pengulangan atau duplikasi dari kajian/penelitian yang telah ada. Permasalahan dalam mu amalah adalah masalah komplek dalam kehidupan sehari-hari, masalah ini dari dulu banyak dibahas oleh ulamaulama terdahulu sampai saat ini. Sejauh pengamatan penulis, kajian tentang arisan bersyarat menurut hukum Islam belum ada yang meneliti dalam fakultas ini. Akan tetapi penulis menemui beberapa penelitian tentang arisan yang berjudul

8 Tinjauan Hukum Islam Terhadap Arisan PIOW di Pasar Baru Magetan yang disusun oleh Moh. Ahidin Noor, penelitian tersebut membahas tentang praktik arisan dengan sistem pemotongan berjenjang dalam waktu tertentu, yakni peserta dapat menentukan sendiri kapan mendapat arisan dalam waktu tertentu. Hasil penelitian mengemukakan bahwa arisan PIOW haram hukumnya karena terdapat unsur riba dan adanya ketidak adilan antara peserta dan pengelola mengenai bagian yang tidak sama, sehingga menjadikan peserta arisan dirugikan. 9 Adapun penelitian tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Arisan di Kelurahan Tanah Kali Kenjeran Kotamadya Surabaya yang ditulis oleh Anas, di dalamnya menjelaskan tentang jual beli arisan dan kategori uang arisan sebelum penarikan sehingga dapat diperjualbelikan. Hasil yang didapat dari penelitian adalah jual beli barang sejenis dengan pengurangan harga dengan penangguhan barang salah satunya tidak dibenarkan dalam hukum Islam, karena syarat mutlak jual beli adalah melunasi seketika dan diserahkan secara langsung. 10 Penelitian dengan penulis Laila Agustina dengan judul Praktik Arisan Padi di Dusun Kalak Desa Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dalam Perspektif Hukum Islam dengan penjelasan mengenai arisan yang dilakukan pada musim panen padi yang pembayarannya menggunakan uang seharga dengan padi kering 1 (satu) kuintal. Hasil 9 Moh. Ahidin Noor, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Arisan PIOW di Pasar Baru Magetan (Skripsi IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2008), 69. 10 Anas, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Arisan di Kelurahan Tanah Kali Kenjeran Kotamadya Surabaya (Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2003), 60.

9 penelitiannya menjelaskan bahwa arisan padi dibolehkan karena dalam arisan ini terdapat kejujuran dan keadilan, sehingga antara anggota arisan satu dengan lainnya saling ridho tanpa terdapat unsur riba didalamnya karena kepercayaan antara satu sama lain. Arisan tersebut menggunakan akad kafa@lah yang syarat dan rukunnya dipenuhi. 11 Dari beberapa kajian yang telah disebutkan, masih belum ada yang membahas tentang tinjauan hukum Islam dalam arisan bersyarat dan alasan itulah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti lebih jauh tentang arisan bersyarat menurut hukum Islam. E. Tujuan Penelitian Adapun penulis meneliti dan membahas masalah ini dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui praktik arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto. F. Kegunaan Hasil Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan penulis yakni agar bermanfaat dan berguna untuk hal-hal sebagai berikut : 11 Laila Agustina, Praktik Arisan Padi di Dusun Kalak Desa Kalikejambon Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang dalam Perspektif Hukum Islam (Skripsi--IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2008), 67.

10 1. Secara teoritis, sebagai upaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto, sehingga dapat dijadikan informasi bagi para pembaca yang ingin memperdalam pengetahuan mengenai hukum Islam. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan arisan bersyarat menggunakan utang. G. Definisi Operasional Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian dalam judul proposal ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah-istilah sebagai berikut : Tinjauan Hukum Islam : Peninjauan yang dilakukan terhadap ketentuan serta aturan mengenai akad qard dan riba sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam Alquran maupun hadis. Arisan Bersyarat : Suatu kegiatan sosial di Perumahan Gatoel RT.02 RW.03 Mojokerto yang di dalamnya terdapat persyaratan bahwa anggota diwajibkan utang serta persyaratan pengembalian utang yang dilebihkan. 12 12 Warga Perum Gatoel, Wawancara, Mojokerto, 26 September 2014.

11 H. Metode Penelitian 1. Data yang dikumpulkan Studi ini merupakan penelitian lapangan (field research) yakni data yang diperoleh langsung dari masyarakat melalui proses pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. 13 Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas : a. Data tentang praktik arisan bersyarat di perumahan Gatoel Mojokerto. b. Data tentang ketentuan hukum Islam yang menjelaskan arisan bersyarat di perumahan Gatoel Mojokerto. 2. Sumber data Secara garis besar sumber data yang digunakan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Sumber primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian 14, data tersebut meliputi: 1) Kepala Rukun Tetangga (RT) sebagai pemegang arisan.\ 2) Anggota arisan 3) Tokoh masyarakat di perumahan Gatoel 13 Masruhan, Metoodologi Penelitian Hukum, (Surabaya : Hilal Pustaka, 2013), 91. 14 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 82-83.

12 b. Sumber sekunder adalah data atau yang dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada baik dari perpustakaan atau laporan peneliti terdahulu 15, data tersebut meliputi: 1) Syafe i, Rahmad, Fiqh Muamalah, Bandung, CV Pustaka Setia 2) Qardhawi, Yusuf, Halal dan Haram, Bandung, Penerbit Jabal 3) Karim Helmi, Fiqh Muamalah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada 4) Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada 3. Teknik pengumpulan data Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data, antara lain sebagai berikut : a. Observasi Adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. 16 Penulis mengamati secara langsung bagaimana pelaksanaan arisan bersyarat tersebut dengan mengikuti alur arisan dari awal hingga akhir. b. Wawancara Adalah percakapan antara pihak yang mengajukan pertanyaan dengan pihak yang menjawab pertanyaan guna mendapatkan data 15 Ibid. 16 Ibid., 212.

13 sebagai sumber penelitian. 17 Dengan ini penulis menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur yakni dengan cara pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan. 18 Sasaran wawancara penulis adalah kepala Rukun Tetangga (RT), para anggota arisan bersyarat, serta tokoh masyarakat di Perumahan Gatoel Mojokerto. c. Dokumentasi Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan analisis yang ada. 19 Data yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah tentang struktur dan anggota arisan bersyarat, serta pembayaran dan peminjaman rutin para anggota arisan bersyarat. 4. Teknik pengelolaan data Adapun teknik yang digunakan dalam pengelolaan data yakni 20 : a. Editing, yaitu: dengan memeriksa kembali semua data yang diperoleh terutama sari segi kelengkapan, keserasian data antara satu dengan yang lain. Teknik ini digunakan unntuk memeriksa data-data wawancara yang diperoleh oleh penulis dan dibandingkan antara pendapat setiap anggota arisan. 17 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), 186. 18 Masruhan, Metoodologi Penelitian..., 237. 19 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1986), 22. 20 Masruhan, Metodologi Penelitian..., 253.

14 b. Organizing, yaitu: menyusun data dan mensistemasikan data-data yang telah diperoleh dalam kerangka paparan yang sudah direncanakan sebelumnya. Menyusun data yang diperoleh dari arisan kemudian menyatukan dengan teori-teori hukum Islam yang sudah ada. c. Analizing, yaitu: dengan mengadakan penggalian terhadap datadata yang telah disusun dengan cara menyelami dan merefleksikan data tersebut supaya dapat ditarik kesimpulan. Dengan teknik ini penulis menyimpulkan antara arisan yang terjadi di lapangan \dengan teori-teori dalam hukum Islam sudah sesuai dengan aturan hukum Islam atau sebaliknya. 5. Teknik analisis data Setelah semua data yang berhubungan dengan penelitian diperoleh, maka langkah yang ditempuh setelahnya adalah menganalisa data tersebut. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan validitas penelitian dan penyajian hasil penelitian dalam deskripsi yang mudah dipahami oleh pembaca. Adapun teknik yang digunakan adalah deskriptif dengan pola pikir deduktif. Penelitian deskriptif adalah penelitian hukum untuk menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum dari suatu keadaan, perilaku manusia secara pribadi maupun kelompok. 21 Teknik ini guna 21 Ibid., 85.

15 menggambarkan apa itu arisan bersyarat, dasar hukumnya begitupun sistematikanya. Adapun pola pikir deduktif adalah pola berfikir dengan menggunakan analisa yang berpijak dari pengertian-pengertian atau fakta-fakta yang bersifat umum, kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan masalah khusus. 22 Maksudnya adalah kesimpulan akhir dalam penelitian Tinjauan hukum Islam terhadap arisan bersyarat di perumahan Gatoel RT.02 Mojokerto yang disimpulkan oleh penulis apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. I. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penulis, maka penelitian ini nanti akan dibagi dalam beberapa bab, tiap-tiap bab dibagi beberapa subbab. Susunan sistematikanya sebagai berikut: Bab pertama adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, data yang dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengelolaan data, teknik analisis data lalu dirangkai dengan sistematika pembahasan. Bab kedua mengemukakan bahasan yakni : definis qard, landasan hukum qard, rukun dan syarat qard, hukum qard, sistematika qard, qard yang 22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta, Gajah Mada University, 1975), 3.

16 mendatangkan keuntungan, hikmah dan manfaat disyariatkan qard{, pengertian riba, latar belakang pengharaman riba, landasan hukum riba, macam-macam riba dan hikmah pengharaman riba. Bab ketiga mengemukakan dengan jelas mengenai letak geografis perumahan Gatoel, pengertian arisan bersyarat, praktik yang terjadi dan permasalahan dalam arisan bersyarat di perumahan gatoel Mojokerto. Bab keempat mengemukakan hasil analisis penelitian yaitu : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Arisan Bersyarat di Perumahan Gatoel Mojokerto. Bab kelima skripsi ini akan diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah dan untuk mengetahui sejauh mana penelitian telah dilakukan serta saran apa yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya.