IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukuan diwilayah Kota Bandar Lampung dan Provinsi

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Selain merupakan

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-Undang no. 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang no.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

EVALUASI LOKASI SMA DENGAN ZONA PENDIDIKAN BERDASARKAN RTRW BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 ABSTRACT

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 4.1 Badan Perizinan dan Penanaman Modal Kota Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ekonomi menggambarkan adanya peningkatan kegiatan ekonomi riil yang

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

1.1 Latar Belakang Masalah

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

Transkripsi:

31 IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan, perdagangan dan juga sebagai pusat perekonomian di Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 Km² yang terdiri dari 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 0 20 sampai dengan 5 0 30 lintang selatan dan 105 0 28 sampai dengan 105 0 37 bujur timur. Secara administratif batas daerah Kota Bandar Lampung sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Ketibung serta Teluk Lampung. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

32 Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung. Ketinggian permukaan antara 0 sampai 700 m daerah dengan topografi perbukitan hingga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Luas wilayah datar hingga landai meliputi 60 persen total wilayah, landai hingga miring 35 persen total wilayah, dan sangat miring hingga curam meliputi 5 persen total wilayah. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah: 1. Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di Bagian Selatan 2. Wilayah landai atau dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di Bagian Utara 3. Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung Bagian Utara 4. Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang Bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di Bagian Timur. B. Kependudukan Kota Bandar Lampung Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung tahun 2010 sebesar 881.801 jiwa, dengan rasio jenis kelamin 102 dan laju pertumbuhan sebesar 1,72 persen per tahun dari tahun 2000 dengan jumlah penduduk sebesar 743.109 jiwa. Data tersebut diperoleh berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 dan sensus penduduk tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

33 Tabel 5. Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung Tahun 1971-2010 Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Total Sex Ratio (ribu jiwa) (ribu jiwa) (ribu jiwa) 1971 100,36 98,07 198,43 102 1980 148,17 138,10 284,27 106 1990 322,67 313,75 636,42 103 2000 374,50 368,61 743,11 102 2010 445,96 435,84 881,80 102 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2013 (diolah) Berdasarkan Tabel 5 di atas, Kota Bandar Lampung terus mengalami peningkatan jumlah penduduk setiap tahun sensus. Namun, antara luas wilayah dan jumlah penduduk per Kecamatan di Kota Bandar Lampung mengalami ketimpangan, dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2012 Kecamatan Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) Teluk Betung Barat 61,21 20,99 2916 Teluk Betung Timur Teluk Betung Selatan 93,67 10,07 9301 Bumi Waras Panjang 64,92 21,16 3068 Tanjung Karang Timur 90,81 21,11 4302 Kedamaian Teluk Betung Utara 63,93 10,38 6159 Tanjung Karang Pusat 74,58 6,68 11166 Enggal Tanjung Karang Barat 65,12 15,14 4301 Kemiling 72,58 27,65 2625 Langkapura Kedaton 89,70 10,88 8244 Rajabasa 45,85 13,02 3521 Tanjung Senang 42,28 11,63 3635 Labuhan Ratu Sukarame 72,75 16,67 4312 Sukabumi 65,47 11,64 5625 Way Halim Kota Bandar Lampung 902,88 197,22 4578 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2013

34 Kecamatan Tanjung Karang Pusat merupakan Kecamatan terpadat mencapai angka 11.166 jiwa per km 2. Luas wilayah Kecamatan Tanjung karang Pusat ini dapat dikatakan sempit yaitu hanya 6,68 km 2 tetapi jumlah penduduk di wilayah ini sebesar 74,58 ribu jiwa. Kepadatan penduduk yang tinggi ini disebabkan karena pada Kecamatan Tanjung Karang Pusat menjadi pusat perdagangan. Terdapat 4 pasar tradisional, 1 pasar semi modern, 4 supermarket serta beberapa minimarket. Selain itu, Kecamatan Tanjung Karang Pusat juga merupakan pusat kota dan terletak pada area yang strategis. Sementara itu, Kecamatan Kemiling merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 2.625 jiwa per km 2. Luas wilayah Kecamatan Kemiling sebesar 27,65 km 2 merupakan wilayah terluas di Kota Bandar Lampung. Meskipun wilayah terluas di Kota Bandar Lampung, namun pembangunan di Kecamatan Kemiling baru dimulai beberapa tahun terakhir ini. Pembangunan di Kecamatan Kemiling cukup baik, sehingga kemungkinan akan mengalami peningkatan penduduk pada tahun-tahun berikutnya. Beberapa Kecamatan mengalami pemekaran pada 17 September 2012 sehingga data untuk Kecamatan hasil pemekaran masih tergabung pada Kecamatan sebelum mengalami pemekaran. Kecamatan-Kecamatan hasil pemekaran tersebut adalah: 1. Kecamatan Labuhan Ratu pemekaran dari Kecamatan Kedaton. 2. Kecamatan Way Halim merupakan penyesuaian dari sebagian wilayah Kecamatan Sukarame dan Kedaton yang dipisah menjadi suatu kecamatan. 3. Kecamatan Langkapura pemekaran dari Kecamatan Kemiling.

35 4. Kecamatan Enggal pemekaran dari Kecamatan Tanjung Karang Pusat. 5. Kecamatan Kedamaian pemekaran dari Kecamatan Tanjung Karang Timur. 6. Kecamatan Teluk Betung Timur pemekaran dari Kecamatan Teluk Betung Barat. 7. Kecamatan Bumi Waras pemekaran dari Kecamatan Teluk Betung Selatan C. Perekonomian Kota Bandar Lampung Perekonomian suatu wilayah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) wilayah tersebut. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah dan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan PDRB Kota Bandar Lampung tahun 2010 hingga 2012, PDRB Kota Bandar Lampung mengalami kenaikan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Kenaikan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2010-2011 sebesar 15 persen dan tahun 2011-2012 sebesar 14 persen, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan kenaikan terjadi sebesar 6 persen. PDRB perkapita Kota Bandar Lampung pun turut mengalami kenaikan 13 persen atas dasar harga berlaku dan naik sebesar 5 persen atas dasar harga konstan. Tabel 7. Perkembangan PDRB Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2012 Uraian 2010 2011 2012 PDRB ADHB (triliun rupiah) 19,44 22,31 25,53 PDRB ADHK th 2000 (triliun rupiah) 6,54 6,97 7,42 PDRB/perkapita ADHB (juta rupiah) 22,04 25,03 28,28 PDRB/perkapita ADHK (juta rupiah) 7,42 7,82 8,22 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,33 6,53 6,54 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2013

36 PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah nilai produksi atau pendapatan atau pengeluaran yang dinilai sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Tabel 8 berikut menunjukan sumbangan setiap sektor usaha untuk PDRB Kota Bandar Lampung atas dasar harga berlaku. Tabel 8. PDRB Kota Bandar Lampung atas dasar harga berlaku Tahun 2009-2012 (Triliun Rupiah) Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 Pertanian 1,09 1,19 1,29 14,18 Pertambangan dan Penggalian 0,15 0,16 0,18 0,20 Industri Pengolahan tanpa Migas 3,84 4,36 4,96 5,59 Listrik dan Air Bersih 0,22 0,25 0,29 0,32 Bangunan 0,90 1,02 1,19 1,42 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,38 2,66 2,98 3,32 Pengangkutan dan Komunikasi 3,50 4,00 4,62 5,34 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 2,53 3,09 3,84 4,58 Jasa-Jasa 2,46 2,70 2,96 3,34 PDRB 17,07 19,44 22,31 25,53 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2013 Berdasarkan tabel 8, sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor penyumbang PDRB kelima dari sektor-sektor lainnya. Sektor ini mengalami peningkatan 11 persen dalam menyumbang PDRB tahun 2012. Sektor perdagangan, hotel dan restoran terdiri dari subsektor perdagangan besar dan eceran, hotel, dan restoran. Subsektor perdagangan besar dan eceran mengalami pertumbuhan 3,53 persen dan berkontribusi dalam sektor sebesar 70,84 persen di tahun 2012. Subsektor hotel dan restoran masing-masing berkontribusi dalam sektor sebesar 2,08 persen dan 27,07 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menciptakan nilai tambah sebesar 3,32 triliun rupiah dengan kontribusi perdagangan besar dan eceran sebesar 2,36 triliun

37 rupiah. Dengan demikian dapat dikatakan perdagangan besar dan eceran terus mengalami peningkatan dan berkontribusi paling besar dalam sektor. Selain PDRB atas dasar harga berlaku, terdapat PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga konstan dapat digunakn untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Berikut PDRB atas dasar harga konstan Kota Bandar Lampung. Tabel 9. PDRB Kota Bandar Lampung atas dasar harga konstan Tahun 2009-2012 (triliun rupiah) Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 Pertanian 0,25 0,26 0,26 0,27 Pertambangan dan Penggalian 0,08 0,08 0,09 0,09 Industri Pengolahan tanpa Migas 1,14 1,20 1,27 1,34 Listrik dan Air Bersih 0,04 0,04 0,04 0,04 Bangunan 0,45 0,47 0,49 0,51 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,06 1,10 0,11 0,12 Pengangkutan dan Komunikasi 0,95 1,01 1,08 1,16 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1,30 1,46 1,65 1,84 Jasa-Jasa 0,88 0,91 0,94 0,98 PDRB 6,15 6,54 6,97 7,42 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2013 Berdasarkan Tabel 9, sektor perdagangan, hotel dan retoran menduduki peringkat ketiga sebagai sektor penyumbang pembentukan PDRB atas dasar harga konstan. Subsektor perdagangan besar dan eceran berkontribusi sebesar 0,09 triliun rupiah dalam sector di tahun 2012. Subsektor perdagangan mendistribusi sebesar 12,25 persen dalam PDRB atas dasar harga konstan Kota Bandar Lampung. Ditribusi yang cukup besar ini disebabkan semakin banyaknya jumlah penduduk maka semakin banyak permintaan akan barang dan jasa, melihat hal tersebut maka perdagangan mengalami perkembangan. Namun perkembangan antara perdagangan di pasar modern dan pasar

38 tradisional mengalami ketimpangan sehingga perdagangan di pasar tradisional mengalami kemunduran. D. Konsumsi Telur Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota di Provinsi Lampung yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk ini diiringi oleh meningkatnya jumlah konsumsi telur. Konsumis telur ayam ras di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan naik tinggi pada tahun 2011. Konsumsi telur itik tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 18 %. Tabel 10. Konsumsi telur ayam ras dan telur itik Kota Bandar Lampung (juta kg/tahun) Tahun Konsumsi Telur Konsumsi Telur Itik Ayam Ras 2009 4,87 2,38 2010 5,93 2,20 2011 9,03 3,85 2012 9,43 3,17 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional,BPS (data diolah) E. Gambaran Umum Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung Pasar tradisional yang berada dibawah naungan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung berjumlah 12 pasar. Keduabelas pasar tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Teluk Betung Selatan terdapat 3 pasar tradisional yaitu Pasar Gudang Lelang, Pasar Kangkung/Mambo, dan Pasar Cimeng. Kecamatan Tanjung Karang Pusat terdapat 4 pasar tradisional yaitu

39 Pasar Pasir Gintung, Pasar Tamin, Pasar Bawah, dan Pasar Smep. Kecamatan Tanjung Senang, Kecamatan Panjang, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kecamatan Kedaton, dan Kecamatan Kemiling masing-masing memiliki sebuah pasar tradisional yang berada dibawah naungan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung. Pasar tersebut yaitu Pasar Way Kandis, Pasar Panjang, Pasar Tugu, Pasar Way Halim, dan Pasar Kemiling. 1. Pasar Gudang Lelang Pasar Gudang Lelang dikatakan sebagai pasar penjualan ikan terbesar di Kota Bandar Lampung. Pasar Gudang Lelang, selain menjual berbagai macam ikan juga menjual berbagai macam hasil pertanian seperti sayursayuran, buah-buahan, telur, sembako, dan sebagainya. Kegiatan di Pasar Gudang Lelang terlihat ramai pada pagi hari sekitar pukul 06.00 wib hingga pukul 11.30 wib. Pedagang yang menjual telur di Pasar Gudang Lelang berjumlah 2 pedagang. Pasar Gudang Lelang terletak di jalan ikan bawal Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. 2. Pasar Kangkung/Mambo Pasar Kangkung atau Pasar Mambo terletak di jalan hasanuddin Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Jumlah pedagang khusus telur di Pasar Kangkung ini berjumlah 8 pedagang. 3. Pasar Cimeng Pasar Cimeng memiliki luas areal pasar 4.465 m 2 yang terletak di jalan Hasyim Ashari Kelurahan Gedung Pakuon Talang Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Bangunan Pasar Cimeng terdiri dari

40 bangunan pertokoan sebanyak 112 bangunan, bangunan amparan sebanyak 352 bangunan. Jumlah pedagang telur yang hanya berdagang telur adalah 1 pedagang. 4. Pasar Pasir Gintung Pasar Pasir Gintung didirikan Tahun 1989, dengan luas tanah 1.700 m 2 dan luas bangunan 1.520 m 2. Pasar Pasir Gintung memiliki 313 unit tempat berdagang, yang semuanya berbentuk amparan. Pasar Pasir Gintung terletak di jalan pisang Kelurahan Pasir Gintung Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Fasilitas penunjang yang ada di Pasar Pasir Gintung dapat dikatakan cukup lengkap. Pasar Pasir Gintung memiliki ruang kantor pengelola, tempat penjualan, fasilitas sanitasi, pos keamanan, tempat beribadah, dan tempat pengelolaan sampah. Jenis barang yang diperdagangkan di Pasar Pasir Gintung antara lain adalah produk pertanian, (seperti; komoditas sayuran, buah-buahan), tempe, tahu, berbagai jenis ikan, (seperti ikan basah dan ikan asin), telor, beras, grabatan, dan lain sebagainya. Jumlah pedagang yang ada di Pasar Pasir Gintung berkisar 186 pedagang. Pedagang yang hanya berdagang telur saja berjumlah 4 pedagang (Dinas Pengelolaan Pasar Pasir Gintung, 2012). 5. Pasar Tamin Kegiatan perdagangan di Pasar Tamin telah dimulai sejak Tahun 1985, namun pendirian bangunan pasar baru dilakukan Tahun 1992. Sarana dan prasarana yang terdapat di Pasar Tamin antara lain lahan parkir yang cukup luas, tempat pembuangan sampah, sarana sanitasi, pos keamanan, ruang

41 pengelola pasar, serta tempat berjualan yang terdiri dari kios-kios, amaparan permanen, serta amparan non permanen. Lokasi pasar strategis yaitu di jalan Tamin Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Pedagang khusus telur di Pasar Tamin berjumlah 2 pedagang. 6. Pasar Bawah Pasar Bawah terletak di Jalan Pemuda Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Bangunan pasar berbentuk basement terbagi menjadi tiga lokasi yaitu lokasi A, lokasi B, dan lokasi khusus pedagang ikan. Bangunan terdiri dari beberapa toko dan amparan. Sarana prasarana yang tersedia di Pasar Bawah antara lain sarana untuk sanitasi, ruang peribadatan, dan pos keamanan. Areal parkir berada di atas pasar berdampingan dengan area pedagang kaki lima. Jumlah pedagang telur di Pasar Bawah berjumlah 3 pedagang. 7. Pasar Smep Lokasi Pasar Smep tergolong cukup strategis karena terdapat pada kawasan perdagangan, perekonomian, dan terminal transit dalam kota. Pasar Smep terletak di jalan Batu Sangkar Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. jumlah pedagang yang terdapat di Pasar Smep berkisar 352 pedagang, dan pedagang yang khusus menjual telur berjumlah 7 pedagang. Luas areal Pasar Smep 7.074 m 2.

42 8. Pasar Way Kandis Pasar Way Kandis terletak di Jalan Pulau Damar Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung. Jumlah pedagang yang khusus menjual telur di Pasar Way Kandis adalah 1 pedagang. 9. Pasar Panjang Pasar Panjang memiliki luas 33.700 m 2 terletak di Jalan Laks.Yos Soedarso Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung. Bangunan permanen terdiri dari bangunan rumah toko (Ruko) yang memiliki ukuran yang bermacam-macam sebanyak 200 unit bangunan. Bangunan berbentuk building berlantai 3 dengan luas lantai seluruhnya 6.684m, sedangkan bangunan los amparan seluas 2.905m 2 untuk 496 kos amparan. Jumlah pedagang keseluruhan yang ada di Pasar Panjang berkisar lebih kurang 650 pedagang. Jumlah pedagang yang hanya berdagang telur berjumlah 2 pedagang. 10. Pasar Tugu Pasar Tugu terletak di Jalan Hayam Wuruk Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung. Jumlah pedagang yang terdapat di Pasar Tugu berkisar 410 pedagang. Bangunan pasar terdiri dari kios-kios dan hamparan. Pasar Tugu masih dalam perbaikan dan pada perencanaannya akan dibuat bangunan permanen yang modern Tahun 2014. Jumlah pedagang yang khusus menjual telur berjumlah 10 pedagang telur.

43 11. Pasar Way Halim Pasar Way Halim memiliki luas 3.612m 2 yang terletak di Jalan Raja Basa Raya Kelurahan Perumnas Way Halim Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung. Jumlah pedagang di Pasar Way Halim saat ini berkisar 150 pedagang dan jumlah pedagang telur yang ada di Pasar Way Halim berjumlah 3 pedagang. 12. Pasar Kemiling Pasar Kemiling terletak di jalan Teuku Cik Di Tiro Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Pasar Kemiling merupakan pasar yang baru diresmikan pada tahun 2012, sehingga kegiatan di Pasar Kemiling masih terlihat sepi. Jumlah pedagang telur yang ada di Pasar Kemiling 1 pedagang telur.