ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perancangan perangkat lunak (software) aplikasi beserta rancangan pendukungnya

Audiometri. dr. H. Yuswandi Affandi, Sp. THT-KL

Perancangan Aplikasi Audiometer Nada Murni dan Tutur untuk Diagnosis Pendengaran

I. PENDAHULUAN. sudah bisa kita rasakan sekarang ini. Peralatan medis. membantu di dalam diagnosis, monitoring atau terapi medis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AUDIOLOGI. dr. Harry A. Asroel, Sp.THT-KL BAGIAN THT KL FK USU MEDAN 2009

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengendalikan peralatan-peralatan elektronik tersebut.

Tes pendengaran rutin untuk diagnosis gangguan pendengaran Rinne, Weber, Schwabah test. Test penala nada tinggi dan nada rendah

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

Pemeriksaan Pendengaran

asuhan keperawatan Tinnitus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

AUDIOMETRI NADA MURNI

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perubahan kultur sosial budaya dalam masyarakat. Hal ini

12/3/2010 YUSA HERWANTO DEPARTEMEN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN FISIOLOGI PENDENGARAN

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : TIGOR ATAS SAPUTRO NIM : D

- BUNYI DAN KEBISINGAN -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BABI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas latar belakang, tujuan, perumusan masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

PERANCANGAN PERANGKAT AUDIOMETER PENGUKURAN TINGKAT DERAJAT KETULIAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja dari rasa ingin tahu manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. memompa darah ke seluruh tubuh. Banyak masyarakat awam yang belum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. bunyi. Indera pendengaran merupakan indera yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

Vertigo. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH

Seminar Tugas Akhir Mei 2015

RANCANG BANGUN DETEKSI SUARA PARU-PARU DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGASI UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT ASMA

Aplikasi Komputer. Modul-1 Pengenalan, Sejarah Komputer, dan Sistem Komputer.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

METODE PENELITIAN III.

BABI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas latar belakang, tujuan, perumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satunya adalah mulai tergantinya peranan spanduk dan papan reklame dengan

Sistem Teknologi Informasi. Website Faperta: Materi Kuliah:

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. tindak kejahatan. Penelusuran jejak harus mampu mencatat secara kronologis

APLIKASI KOMPUTER. Pengenalan, Sejarah Komputer dan Sistem Komputer. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

PURE TONE AUDIOMETER DENGAN TEKNIK BEKESY AUDIOMETRY BERBASISKAN PC

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. pan-tit ini menggunakan model proses V-Model yang dituangkan dalam diagram

BAB I PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

PENGEMBANGAN ALAT UKUR INTENSITAS SUARA (BISING) BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

masyarakat umum, memegang kunci keberhasilan di dalam menekan angka Di rumah sakit dalam praktiknya tidak terlepas dari alat untuk mengecek

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ARITMIA MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK. Andri Iswanto

BABI PENDAHULUAN. Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Telinga adalah organ pengindraan dengan fungsi ganda dan kompleks yaitu fungsi pendengaran dan fungsi keseimbangan (Hermanto, 2010). Rentang frekuensi yang paling penting untuk memahami suatu percakapan adalah sekitar 250 hingga 3000 Hz dengan SPL sebesar 40 db hingga 60 db (Cameron, 2006). Gangguan pendengaran (tuli) dimiliki kemungkinan terjadi pada tiap orang. Tuli adalah gejala dari penyakit telinga yang sangat merisaukan karena fungsi pendengaran sangat penting untuk perkembangan penguasaan bahasa verbal dan linguistik. Bahasa verbal dan linguistik sangat penting dalam sistem komunikasi karena sangat berhubungan erat dengan kehidupan sosial, perkembangan mental, maupun karir. Tuli dapat terjadi waktu di dalam kandungan (prenatal), waktu dilahirkan (perinatal) dan sesudah lahir (postnatal) (Suhardiyana, 2010). Tuli sesudah lahir dapat terjadi tepat setelah lahir atau di dalam perjalanan hidupnya, bahkan boleh dikatakan setiap orang akan mengalami ketulian atau kekurangan pendengaran setelah menjadi tua. Terdapat dua penyebab umum penurunan pendengaran yakni penurunan pendengaran hantaran (Tuli Konduksi) dimana getaran suara tidak dapat mencapai telinga dalam dan penurunan pendengaran syaraf (Tuli Sensorineural) dimana suara mencapai telinga dalam namun tidak ada sinyal listrik yang dikirim ke otak (Cameron, 2006). Penurunan pendengaran akibat gangguan hantaran mungkin 1

2 bersifat temporer akibat tersumbatnya gendang telinga oleh serumen atau akibat cairan di telinga tengah (otitis media). Damayanti (2010) mengatakan bahwa angka ketulian telah mencapai 16,8% dari jumlah penduduk Indonesia dan 0,4% untuk ketulian dengan kelompok tertinggi di usia sekolah (7-9 tahun). Disamping itu diperkirakan setiap tahunnya akan ada sekitar 5200 bayi lahir tuli. Angka tersebut yang menempatkan Indonesia termasuk negara yang memiliki angka ketulian yang tinggi di Asia Tenggara. Tingkat penurunan kemampuan pendengaran (ambang pendengaran) pada individu dapat diketahui dengan berbagai jenis tes pendengaran diantaranya tes bisik, tes garputala, tes audiometri (Miyoso, 1985). Hingga saat ini telah berkembang audiometer dengan berbagai jenis, diantaranya adalah Audiometer nada murni dan Audiometer tutur. Pada Audiometer nada murni, sistem uji pendengaran dengan menggunakan suatu rangkaian digital yang dapat menghasilkan nada murni dari berbagai frekuensi ( 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz, 8000 Hz ) dan taraf intensitas yang dapat diatur dalam satuan desibel (db). Sedangkan pada Audiometer tutur, sistem uji pendengaran dengan menggunakan kata-kata terpilih yang telah dibakukan, dituturkan melalui suatu rangkaian yang telah dikaliberasi. Audiometer pada umumnya hanya menyediakan tampilan hasil data yang mentah sehingga hanya orang yang ahli dalam bidang audiologi yang mampu mendiagnosa secara penuh. Tampilan data tersebut berupa audiogram yang menunjukkan berapa tingkat taraf intensitas yang menunjukkan ambang

3 pendengaran pasien. Selain itu, audiometer umumnya berupa audiometer dengan rangkaian yang rumit dan berbentuk hardware analog audiometer dan tidak praktis untuk dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain. Harga audiometer yang relatif mahal dan diharuskan import membuat hanya suatu instansi yang mampu membelinya. Penelitian menggunakan PC (Personal Computer) sudah banyak dikembangkan. PC atau komputer merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan di dalam memori (Fuori, 1977). PC sudah menjadi sesuatu yang umum yang biasa digunakan para peneliti untuk mengolah berbagai data dalam jumlah banyak dengan cepat. Pembuatan program diagnosis ketulian ini dibuat sedemikian rupa hingga akan dapat memudahkan pengguna dalam proses diagnosis dan menghasilkan suatu alat diagnosis dan uji pendengaran yang relatif lebih murah. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan penelitian dan pembuatan audiometer berbasis mikrokontroler dengan menggunakan IC AT8535 (Gatot, 2011). Namun audiometer tersebut hanya sebatas memberikan nada murni saja, sehingga pada penelitian kali ini penulis ingin mengembangkan audiometer berbasis PC yang mampu mendiagnosis ketulian dengan menghasilkan nada murni maupun tutur. Kelebihan penggunaan PC dari penelitian ini adalah proses menganalisa dari hasil audiogram yang akan diolah kembali menggunakan Program Delphi

4 akan menghasilkan hasil diagnosis yang lebih akurat dan mudah dioperasikan. Dengan program pada PC tersebut, dokter pemeriksa ataupun tenaga medis juga dapat memasukkan berbagai data dan identitas dari pasien yang selanjutnya dapat disimpan pada memori PC. Alat uji ini hanya berupa suatu program dan rangkaian tombol interupsi yang relatif lebih praktis jika dibandingkan dengan alat uji audiometer pada umumnya yang terdiri dari rangkaian yang tersusun dengan ukuran yang besar. Dari sudut ekonomi juga alat ini relatif lebih terjangkau karena tidak membutuhkan banyak komponen yang harus dibeli. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana desain perangkat lunak Audiometer nada murni dan tutur untuk diagnosis gangguan pendengaran? 2. Berapa tingkat akurasi dan tingkat presisi nilai frekuensi dan taraf intensitas yang dihasilkan perangkat lunak Audiometer?

5 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan sehingga lebih fokus, maka penulis perlu membatasi masalah sebagai berikut : 1. Audiometer yang dirancang ini berjenis Audiometer nada murni dan Audiometer tutur. 2. Frekuensi nada murni yang digunakan adalah 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz, dan 8000 Hz. 3. Taraf intensitas maksimal yang dibangkitkan pada tiap frekuensi berbedabeda, yakni untuk frekuensi 250 Hz dan 500 Hz sebesar 50 db, frekuensi 1 khz dan 2 khz sebesar 55 db, frekuensi 4 khz sebesar 60 db, sedangkan frekuensi 8 khz sebesar 65 db. 4. Pembangkitan nada murni menggunakan soundcard yang telah tersedia pada PC. 5. Sumber suara yang digunakan pada audiometer tutur berasal dari rekaman kata yang telah disimpan pada komputer dan berasal dari rekaman suara penulis. 6. Perangkat lunak (software) yang digunakan adalah Delphi 6.0. 7. Audiometer nada murni hanya mendiagnosis gangguan pendengaran konduksi. 8. Audiometer tutur hanya mendiagnosis Speech Discrimination Score (SDS) penderita. 9. Penelitian ini tidak membuat atau mendesain hardware audiometer.

6 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah mendesain sistem Audiometer nada murni dan tutur untuk diagnosis gangguan pendengaran. Adapun tujuan khusus adalah sebagai berikut : 1. Mendesain perangkat lunak Audiometer nada murni dan tutur dilengkapi tampilan audiogram dan hasil diagnosis ketulian pada komputer/laptop. 2. Mengetahui ketepatan nilai taraf intensitas dan frekuensi yang dihasilkan Audiometer nada murni dan tutur. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Perancangan sistem diharapkan dapat membantu tenaga medis dalam mendiagnosa pendengaran seseorang dengan hasil yang lebih akurat. 2. Sebagai tambahan pengetahuan bagi mahasiswa lain serta penunjang mata kuliah instrumentasi yang berhubungan dengan bidang kesehatan dan medis.