SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JADWAL SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI No Tempat Sosialisasi Tanggal 1 Jakarta 22-23 Maret 2017 2 Bali 22-23 Maret 2017 3 Medan 22-23 Maret 2017 4 Jayapura 22-23 Maret 2017 5 Batam 30-31 Maret 2017 6 Palembang 30-31 Maret 2017 7 Surabaya 30-31 Maret 2017 8 Balikpapan 30-31 Maret 2017 9 Makassar 29-30 Maret 2017 10 Ternate 30-31 Maret 2017
PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 3 3 3
PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI Wilayah Pengaturan Lingkup Konstruksi UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017 Jasa Konstruksi Pengguna dan Penyedia Jasa Industri Konstruksi Pembinaan Sentralisasi Desentralisasi Lingkup Pembinaan Klasifikasi Usaha Partisipasi Masyarakat 1. Pengaturan, Pemberdayaan dan Pengawasan 2. Pengembangan (dilaksanakan oleh LPJK) ASMET 1. Forum Jasa Konstruksi 2. Melalui Pembentukan suatu Lembaga Jasa, Usaha Penyediaan Bangunan dan Rantai Pasok 1. Penetapan Kebijakan 2. Penyelenggaraan Kebijakan 3. Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi 4. Pengembangan Jasa Konstruksi dan Pengembangan Kerjasama CPC (KBLI) 1. Satu Lembaga 2. Peningkatan Peran Asosiasi 3. Forum dalam berbagai Media SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 4 4
PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI UU NO. 18 TAHUN 1999 (SISTEMATIKA) TERDIRI ATAS 12 BAB DENGAN 46 PASAL 1. BAB I. KETENTUAN UMUM 2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN 3. BAB III. USAHA JASA KONSTRUKSI 4. BAB IV. PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI 5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI 6. BAB VI. KEGAGALAN BANGUNAN 7. BAB VII. PERAN MASYARAKAT 8. BAB VIII. PEMBINAAN 9. BAB IX. PENYELESAIAN SENGKETA 10. BAB X. SANKSI 11. BAB XI. KETENTUAN PERALIHAN 12. BAB XII. KETENTUAN PENUTUP UU NO. 2 TAHUN 2017 (SISTEMATIKA) TERDIRI ATAS 14 BAB DENGAN 106 PASAL 1. BAB I. KETENTUAN UMUM 2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN 3. BAB III. TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN 4. BAB IV. USAHA JASA KONSTRUKSI 5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI 6. BAB VI. KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI 7. BAB VII. TENAGA KERJA KONSTRUKSI 8. BAB VIII. PEMBINAAN 9. BAB IX. SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI 10. BAB X. PARTISIPASI MASYARAKAT 11. BAB XI. PENYELESAIAN SENGKETA 12. BAB XII. SANKSI ADMINISTRATIF 13. BAB XIII. KETENTUAN PERALIHAN 14. BAB XIV. KETENTUAN PENUTUP SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 5 5
KETENTUAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 6 6 6
KETENTUAN UMUM Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan adalah pedoman teknis Keamanan, Keselamatan, Kesehatan tempat kerja konstruksi dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan jasa konstruksi Pasal 1 Usaha Penyediaan Bangunan adalah pengembangan jenis usaha jasa konstruksi yang dibiayai sendiri oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha, atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerjasama untuk mewujudkan, memiliki, menguasai, mengusahakan, dan/atau meningkatkan kemanfaatan bangunan Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil jasa konstruksi SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 7
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 8 8 8
Pasal 4 s.d pasal 8 TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN Selaras dengan UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah untuk Sub Urusan Jasa Konstruksi TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT a. Peningkatan kapasitas usaha b. Terciptanya kesetaraan hak-kewajiban pengguna dan penyedia jasa c. Terselenggaranya jasa konstruksi sesuai K4 d. Peningkatan kompetensi e. Peningkatan material dan peralatan dalam negeri f. Peningkatan partisipasi masyarakat g. Penyediaan sistem informasi jasa konstruksi KEWENANGAN KEPALA DAERAH Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi yaitu : a. Sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan Pemberdayaan dan Pengawasan b. Pelatihan tenaga ahli c. Pengelolaan Sistem Informasi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota: a. Pelatihan tenaga terampil b. Pengelolaan sistem informasi c. Penerbitan IUJK d. Pengawasan tertib usaha dan penyelenggaraan SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 9
USAHA JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 10 10 10
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA Jasa Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Umum 1. Arsitektur; 2. Rekayasa; 3. Rekayasa terpadu; dan 4. Arsitektur lanskap dan perencanaan wilayah. Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan teknis; dan 2. Pengujian dan analisi teknis. Umum 1. Bangunan gedung; dan 2. Bangunan sipil. Spesialis 1. Instalasi; 2. Konstruksi khusus; 3. Konstruksi prapabrikasi; 4. Penyelesaian bangunan; dan 5. Penyewaan peralatan. 1. Bangunan gedung; dan 2. Bangunan sipil. STRUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI Pasal 11 s.d pasal 17 1. Pengkajian; 2. Perencanaan; 3. Perancangan; 4. Pengawasan; dan/atau 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi. 1. Survei; 2. Pengujian Teknis; dan/atau 3. Analisis. 1. Pembangunan; 2. Pemeliharaan; 3. Pembongkaran; dan/atau 4. Pembangunan kembali. 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lainnya. 1. Rancang bangun; dan 2. Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan. 11 SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 11
Pasal 19 s.d pasal 23 Bentuk dan Kualifikasi Usaha 1. Orang Perseorangan dan 2. Badan Usaha Kualifikasi Kecil SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI Segmentasi Pasar 1. Berisiko Kecil; 2. Berteknologi sederhana; dan 3. Berbiaya kecil. 1. Badan Usaha Kualifikasi Menengah 1. Berisiko sedang; 2. Berteknologi madya; dan/atau 3. Berbiaya sedang. 1. Badan Usaha Kualifikasi Besar 2. Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing 1. Berisiko Besar; 2. Berteknologi Tinggi; dan/atau 3. Berbiaya Besar. 12 SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 12
Pasal 32 s.d pasal 34 PENGATURAN USAHA JASA KONSTRUKSI ASING 1.Cara BUJK asing berusaha di indonesia melalui: a. Membuka kantor perwakilan b. Kerjasama modal dengan BUJK Nasional 2.Kewajiban BUJK Asing antara lain: a. Kerjasama dengan BUJK Nasional kualifikasi besar b. Menempatkan WNI sebagai PEJABAT TERTINGGI c. Mempekerjakan lebih banyak TKI d. Melaksanakan alih teknologi 13 SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 13
TENAGA KERJA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 14 14 14
STANDAR REMUNERASI MINIMUM TENAGA KERJA KONSTRUKSI TENAGA KERJA KONSTRUKSI Pasal 68 s.d pasal 73 KUALIFIKASI: 1. OPERATOR; 2. TEKNISI/ANALIS; DAN 3. AHLI. KLASIFIKASI: 1. ARSITEKTUR; 2. SIPIL; 3. MEKANIKAL; 4. ELEKTRIKAL; 5. TATA LINGKUNGAN; DAN 6. MANAJEMEN PELAKSANAAN PELATIHAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 15
Pasal 74 TENAGA KERJA KONSTRUKSI ASING WAJIB SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Tenaga Kerja Konstruksi Asing KETENTUAN YANG WAJIB DIPENUHI: 1.Memiliki RPTKA dan IMTA 2.Hanya Jabatan tertentu 3.Teregistrasi dari Menteri 4.Melakukan alih pengetahuan dan teknologi SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 16
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 17 17 17
Pasal 38 s.d pasal 39 PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Usaha Jasa Konstruksi Usaha Penyediaan Bangunan Dikerjakan sendiri Pengikatan jasa konstruksi Dikerjakan sendiri Perjanjian penyediaan bangunan Pemda Provinsi dapat membuat kebijakan khusus untuk meningkatkan kapasitas pelaku jasa konstruksi di daerah SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 18 18
METODE PEMILIHAN PENYEDIA JASA Pekerjaan Konstruksi a. Tender: Pascakualifikasi, Prakualifikasi, dan Cepat Jasa Konsultansi Konstruksi a. Seleksi: Pascakualifikasi dan Prakualifikasi b. Pengadaan secara b. Pengadaan Langsung eletronik c. Pengadaan Langsung c. Penunjukan Langsung d. Penunjukan Langsung Pasal 41 s.d pasal 44 PEMILIHAN PENYEDIA JASA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 19 19
PENYEDIA JASA 1. Hasil Pekerjaan Tepat Biaya, Mutu, dan Waktu 2. Pelaksanaan sesuai Perjanjian Kontrak PENGGUNA JASA Membayar Hasil Pekerjaan 3. Memenuhi standar K4 SUB PENYEDIA JASA Sumber Dana Pemerintah; Badan Usaha; dan/atau Masyarakat. 1. Hasil Pekerjaan Tepat Biaya, Mutu, Dan Waktu 2. Pekerjaan Utama diberikan kepada Spesialis 3. Pekerjaan Penunjang diberikan kepada Kualifikasi Kecil Pasal 46 s.d pasal 56 Kontrak Kerja Konstruksi PENGELOLAAN JASA KONSTRUKSI BUKTI KEMAMPUAN MEMBAYAR DAN/ATAU KOMITMEN PENGUSAHAAN 20 SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 20
Pasal 57 PENJAMINAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI Jaminan terdiri atas: 1. Jaminan penawaran; 2. Jaminan pelaksanaan; 3. Jaminan uang muka; 4. Jaminan pemeliharaan; dan/atau 5. Jaminan sanggah banding. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 21 21
Laporan/Pengaduan Pasal 60 s.d pasal 67 KEGAGALAN BANGUNAN RUNTUHNYA HANGGAR DI BANDARA MAKASSAR Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan oleh Menteri Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri Laporan dari Penilai Ahli Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab 1. Standar Mutu Bahan 2. Standar Mutu Peralatan 3. Standar Keselamatan Kerja Dan Kesehatan 4. Standar Prosedur Pelaksanaan 5. Standar Mutu Hasil Pelaksanaan 6. Standar Operasi Dan Pemeliharann 7. Pedoman Pelindungan Sosial Tenaga Kerja 8. Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup 9. Memperhatikan Kondisi Geografi Rawan Gempa SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 22 22
PEMBINAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 23 23 23
Pasal 76 s.d pasal 79 PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI PEMERINTAH PUSAT Penetapan kebijakan Penyelenggaraan kebijakan strategis, Pemantauan dan evaluasi Pengembangan kerjasama dan Dukungan kepada gubernur GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT Penerapan pedoman teknis Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi Pemantauan dan evaluasi, dan Pemberdayaan BUPATI/WALIKOTA Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan Pemantauan dan evaluasi SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 24
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah Mengawasi Pasal 80 s.d pasal 81 Tertib penyelenggaraan PENGAWASAN JASA KONSTRUKSI Tertib usaha dan perizinan tata bangunan Tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa Pemerintah Pusat Mengawasi Bangunan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri Bangunan perwakilan asing di wilayah Indonesia SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 25
SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 26 26 26
Pengguna, Penyedia, dan Institusi terkait HARUS memberikan DATA dan INFORMASI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI: Pasal 83 SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI Tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pembinaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah DIKELOLA PEMERINTAH PUSAT Tugas dan layanan yang dilakukan oleh masyarakat SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 27
PARTISIPASI MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 28 28 28
Pasal 84 PARTISIPASI MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Masyarakat melalui SATU LEMBAGA akan melaksanakan sebagian wewenang pemerintah pusat Kepengurusan LEMBAGA yang dibentuk oleh Menteri mendapat persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. PERSYARATAN ASOSIASI TERAKREDITASI Jumlah dan sebaran anggota Pemberdayaan anggota kepengurusan yang demokratis Sarana dan prasarana PEMBIAYAAN APBN dan/atau sumber lain yang sah PNBP SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 29
Pasal 85 s.d pasal 87 PARTISIPASI MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Akses informasi pengaduan, gugatan, dan upaya mendapatkan ganti kerugian atau kompensasi Membentuk asosiasi PENGADUAN PEMERIKSAAN 1. Dugaan Kejahatan dan Pelanggaran tidak mengganggu atau menghentikan penyelenggaraan jasa konstruksi 2. Dugaan Kerugian Negara dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari BPK Masyarakat Umum Aparat Penegak Hukum Masukan Perumusan Kebijakan Jasa Konstruksi. Forum Jasa Konstruksi di berbagai MEDIA Dikecualikan: PEKERJAAN KONSTRUKSI a.terjadi hilangnya nyawa seseorang b.tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 30
Pasal 88 PENYELESAIAN SENGKETA TIDAK TERCAPAI PENYELESAIAN SENGKETA MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT DISESUAIKAN BERDASARKAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI TAHAPAN UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA MELIPUTI : a. MEDIASI; Dapat dibentuk b. KONSILIASI DAN; Dewan Sengketa c. ARBITRASE; Anggota dewan sengketa harus PROFESIONAL dan NETRAL YA Tercantum upaya penyelesaian? TIDAK PARA PIHAK BERSENGKETA MEMBUAT TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA YANG DIPILIH. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 31
SANKSI ADMINISTRATIF, KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 32 32 32
SANKSI ADMINISTRATIF, KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 103 s.d pasal 104 1. SANKSI ADMINISTRATIF DIBERIKAN KEPADA YANG TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN. 2. LEMBAGA SESUAI UU NO. 18 TAHUN 1999 TETAP MENJALANKAN TUGAS SAMPAI DENGAN TERBENTUKNYA LEMBAGA SESUAI UNDANG- UNDANG INI. 3. UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 1999 DINYATAKAN TIDAK BERLAKU. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 33
KELEMBAGAAN DIBENTUK DAN BERTANGGUNG JAWAB Menteri Dewan Pengawas LEMBAGA UNSUR: 1. Asosiasi Perusahaan 2. Asosiasi Profesi 3. Penguna Jasa 4. Perguruan Tinggi/Pakar Dapat juga dari Asosiasi terkait Rantai Pasok DPR PERSETUJUAN LISENSI LS-BU ASOSIASI PERUSAHAAN TERAKREDITASI DIAKREDITASI membentuk ASOSIASI PROFESI TERAKREDITASI LS-P LISENSI Sesuai peraturan perundangan Lembaga Diklat membentuk UU 13/2003 UU 11/2014 SERTIFIKASI SERTIFIKASI BADAN USAHA KONSTRUKSI TK. KONSTRUKSI 33
UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PERAN MASYARARAKAT JASA KONSTRUKSI PERATURAN PEMERINTAH TENTANG USAHA JASA KONSTRUKSI PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI TENTANG PERAN SERTA MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI TENTANG SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENYEDIAAN BANGUNAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PENJAMINAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI TENTANG PEMBINAAN USAHA JASA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI TENTANG PEMBINAAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI PERATURAN MENTERI TENTANG PEMBINAAN K4 pasal 18, pasal 42, pasal 45, pasal 51, pasal 82 SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 35
TERIMA KASIH
KETENANGAN DAN KELANCARAN DALAM PELAKSANAAN KONTRAK UU NO. 18 TAHUN 1999 Ada ketentuan pidana yang menghentikan proses konstruksi jika terjadi ketentuan pidana terkait dengan kesalahan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan yang tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang menyebabkan kegagalan pekerjaan (Pasal 43). UU NO. 2 TAHUN 2017 1. Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat akan adanya dugaan kejahatan dan/atau pelanggaran yang disengaja dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proses pemeriksaan hukum terhadap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dilakukan dengan tidak mengganggu atau menghentikan proses penyelenggaraan Jasa Konstruksi. 2. Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat terkait dengan kerugian negara dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proses pemeriksaan hukum hanya dapat dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari lembaga negara yang berwenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. 3. Hal-hal tersebut dikecualikan dalam hal terjadi hilangnya nyawa seseorang; dan/atau tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi (Pasal 86) Dalam Undang-Undang ini, jika terjadi pidana maka tidak akan menghentikan proses konstruksi yang sedang berjalan. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 37
ASAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI ASAS Kejujuran dan Keadilan; Manfaat; Kesetaraan; Keserasian; Keseimbangan; Profesionalitas; Kemandirian; Keterbukaan; Kemitraan; Keamanan dan Keselamatan; Kebebasan; Pembangunan Berkelanjutan; dan Wawasan Lingkungan. TUJUAN memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi berkualitas; mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan Pengguna dan Penyedia Jasa, serta peningkatan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi; menata sistem Jasa Konstruksi yang mewujudkan keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun; menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi. SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 38 38