I. PENDAHULUAN. membawa anak didik pada tujuan pendidikan dan pada kedewasaan.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dari

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

1. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pengertian luas dapat dijabarkan sabagai upaya memberikan pengetahuan, wawasan, ketarampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian individu. Pendidikan dalam pengertian khusus berarti upaya yang terencana dan sistematik untuk membawa anak didik pada tujuan pendidikan dan pada kedewasaan. Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terancana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengenbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat Indonesia khususnya mereka yang berada di desa luas belum mengenyam pendidikan. Padahal secara bersama-sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mencerdaskan bangsa.

2 Pendidikan pada dasarnya merupakan proses penembangan sumber daya manusia. Melalui pendidikan seseorang akan dapat mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan dalam usaha menyesuaikan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dari waktu kewaktu semakin berkembang pesat. Tugas dalam dunia pendidikan bukan hanya membentuk pribadi yang mempunyai pengetahuan tetapi pendidikan juga berusaha untuk mengarahkan anak didik menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab atas pendidikan anak anaknya, sehingga perlu memberikan dorongan atau motivasi baik lahir maupun batin. upaya-upaya untuk mengatasi kelemahan rendahnya pendidikan dilakukan melalui proses pemberdayaan dalam bentuk kegiatan bekerja sambil belajar dan berbagai program intervensi pemerintah untuk mengadakan fasilitassosial ekonomi pedesaan sehingga dapat mengubah sifat cendrung pasif, konsumtif, dan rendahnya produktifitas,menjadi positif,aktif,produktif,maju dan semakin mandiri. sedangkan upaya menghapus keterbelakangan sarana dan prasarana pelayanan sosial ekonomi dilakukan dengan mempercepat pembangunan berbagai fasilitas sosial ekonomi masyarakat pedesaan sehingga sebagai wilayah potensial dipedasaan yang sukar dijangkau dan kurang termanfaat secara produktif dapat dijangkau oleh sarana tranportasi dan komunikasi,serta fasilitas pelayanan umum bagi masyarakat pedesaan. program yang nyata yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal hal tersebut di atas adalah mengarahkan seluruh kekuatan, daya, tenaga, pikiran dan dana

3 pemerintahan, swasta dan masyarakat sendiri untuk secara bersama, terpadu dan teroordinir memecahkan permasalah mendasar yang dihadapi oleh kelompok masyarakat miskin tang belum beruntung.upaya- upaya tersebut tersusun dalam tiga (3) langkah strategi yaitu: 1. pembinaan memperdayakan kelembagaan desa yang bertujuan untuk membentuk masyarakat di Desa Luas untuk pembentukan kewiraswastaan/kewirausahaan dan sekaligus untuk yang produktif,maju,mandiri dan berkesinambungan. 2. Membangun berbagai fasilitas pendidikan dasar di Desa Luas yang bertujuan untuk melengkapi menyempurnakan pasilitas pendidikan dasar dalam rangka meningkatkan kecakapan, kretivitas, etos kerja, dan pendidikan masyarakat di Desa Luas. 3. Membangun fasilitas sosial ekonomi di Desa Luas untuk meningkatkan aksesilibitasi dan mobilitas manusia, barang dan jasa dari Desa Luas dalam upaya membentuk dan membangun pusat pusat pertumbuhan baru di Desa Luas. Tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang Undang nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang.

4 Dewasa ini, penting bagi setiap warga negara beserta pemerintah untuk saling bekerjasama memfokuskan perhatian mereka dalam memberantas kemiskinan yang terjadi terutama pada masyarakat di desa luas dimana mereka banyak menghadapi dan dihadapi oleh beragam masalah yang terjadi, diantaranya adalah kurangnya peran serta pemerintah secara nyata dalam mengurus kepentingan dan kebutuhan masyarakat di desa luas, wilayah tempat tinggal mereka yang terisolasi baik terhadap dunia luar maupun terhadap akses-akses yang seharusnya mereka nikmati sebagai fasilitas negara terutama akses akan sumber daya terlebih pendidikan, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan kemajuan desa menjadi relatif lambat. Selain itu, mereka berpandangan sempit bahwa pendidikan tidak begitu penting. Hal ini, menyebabkan mereka mengalami krisis motivasi dan keinginan akan kebutuhan pendidikan yang berujung pada rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan tingkat masyarakat di desa luas.oleh karena itu, diperlukan pula usaha dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di desa luas akan pentingnya pendidikan dalam menyiapkan generasi yang berkualitas untuk kepentingan masa depan desa yang terkait dengan eksistensi serta keberlangsungan hidup dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan yang berkelanjutan baik bagi masyarakat di desa luas pada skhususnya maupun bangsa pada umumnya, hingga menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan mereka dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi.

5 Dalam usaha memberantas kemiskinan yang terjadi, terlebih yang dialami oleh masyarakat di desa luas selama ini menimbulkan suatu cambukan dasyat bagi seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintahan untuk melakukan berbagai upaya-upaya dalam rangka memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesadaran mereka akan kebutuhan pendidikan. Pemerintah pun tampaknya sudah mulai sadar bahwa salah satu yang menjadi kendalanya adalah kesenjangan dan ketidakadilan. Sehingga, upaya-upaya penanggulangan dalam mengentaskan kemiskinan pada masyarakat pedesaan ini dapat diselesaikan melalui upaya pendidikan dan pelatihan, yaitu dengan mendidik memberdayakan masyarakat baik miskin maupun tidak miskin. Peranan bidang pendidikan merupakan salah satu upaya pembangunan dalam memberantas kebodohan dan diharapkan mampu memberantas kemiskinan yang terjadi serta dapat meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya, terlebih masyarakat di desa luas yang tingkat kesejahteraan hidupnya cukup rendah dibandingkan masyarakat disekitar perkotaan yang mudah dan serba cepat dalam mengakses sumber daya yang tersedia. Dalam pencapaiannya, upaya lain yang dilakukan untuk mendukung tercapainya pemberantasan kemiskinan melalui partisipasi masyarakat untuk bergotong royong dan saling membantu dalam melakukan pemberdayaan secara terpadu, berkelanjutan dengan sasarannya yang jelas.

6 Berdasarkan survey pada tanggal 1 Januari 2010 diketahui bahwa luas wilayah di Desa Luas Kecamatan Belalau adalah 805,25.Ha dengan jumlah penduduk 3376 jiwa yang terdiri 2.404 KK Terdiri dari 8 dusun. Tabel 1: Jenis Pekerjaan Masyarakat di Desa Luas Kecamatan Belalau LampungBarat Tahun 2010. No Janis Pekerjaan Jumlah 1 Petani 67 orang 2 Buruh Tani 10 orang 3 PNS 15 orang 4 Montir 4 orang 5 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 3 orang 6 Pengusaha kecil dan menengah 1 orang Jumlah 100 Sumber: Profil Desa Tahun 2010. Pada tabel di atas,telihat tingkat Tinggi dan rendahnya pendapatan masyarakat dapat mengakibatkan cara pandang yang sempit dari sehingga sikap mereka terhadap dunia pendidikan kurang terdapat kesadaran yang tinggi bahwa dunia pendidikan sangatlah penting dalam masa depan anak tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini mengenai tingkat pendidikan anak yang masih tergolong rendah karena hanya sampai pada pendidikan dasar. Tabel 2 : Tingkat Pendidikan anak di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat Tahun 2010. No Tingkat Pendidikan Batas Usia Jumlah 1 TK Lebih 6 th 18

7 2 Tamat SD Lebih 12 th 68 3 Tamat SMP Lebih 15 th 114 4 Tamat SMA Lebih 18 th 53 5 Akademik (D1-D3) Lebih 20 th 3 6 Sarjana Lebih 22 th 1 Jumlah 257 Sumber: Profil Desa Tahun 2010 Pada tabel 2,terlihat tingkat pendidikan yang masih rendah adalah mulai dari dasar sampai menengah. Hal tersebut di karenakan batasan usia yang seharusnya berada ditingkat sekolah dasar tidak melanjutkan ketingkat SMP atau batasan usia SMP tidak melanjutkan ketingkat SMA dan usia SMA tidak melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi,dikarenakan kurangnya pendapatan dari setiap masyarakat sehingga pendidikan anak untuk kejenjang lebih tinggi tidak tercapai,bahkan sebagian masyarakat berpendapat bahwa cukup dengan dapat membaca dan menulis. Tabel 3: Tingkat pendapatan masyarakat di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010. No Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan (Rp) Frekuensi (orang) Presentase 1 Petani 450.000-500.000 67orang 67 % 2 Buruh Tani 300.000-450.000 10orang 10 % 3 PNS 1.500.000-2.500.000 15 orang 15 % 4 Montir 450.000-500.000 4 orang 4 % 5 Pensiunan 500.000-1.000.000 3 orang 3 % PNS/TNI/POLRI 6 Pengusaha kecil 400.000.500.000 1 orang 1%

8 dan menengah Jumlah 100 100 % Sumber: Profil Desa 2010. Pada tabel 3, terlihat rendahnya tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini menyebabkan banyak anak di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat pendidikannya tidak sampai ke jenjang tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan yrakat terhadap program pengembangan pendidkan dan kemiskin di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010 B. Identifikasi Masalah 1. Tingkat pendidikan yang rendah di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat 2. Jenis pekerjaan masayarakat di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat 3.Tingkat pendapatan yang rendah di di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat 4. Kondisi tempat tinggal di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat 5. Pandangan masyarakat terhadap program pengembangan pendidikan dan kemiskinan di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat 6. Sikap masyarakat terhadap program pengembangan pendidikan dan kemiskinan di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat C. Pembatasan Masalah

9 Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas maka masalah dibatasi pada sikap masyarakat terhadap program pendidikan dan kemiskinan di Desa Luas Kecamatan Belalau Lampung Barat Tahun 2010. D. Perumusan Masalah Bardasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimanakah sikap masyarakat terhadap program pengembaangan pendidikan dan kemiskinan di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010. E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sikap masyarakat terhadap program pengembangan pendidikan di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010. 2. Kegunaan penelitiana a. Kegunaan teoritis Untuk memperkaya konsep konsep ilmu pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan, dalam kajian pendidikan yang berkaitan dengan hak warga Negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak bagi manusia. b. Kegunaan praktis secara praktis,kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

10 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan tentang pencapaian tujuan pendidikan. 2. Sebagai motivasi masyarakat untuk meningkatkan tingkat pendidkan anaknya. F. Ruang lingkup penelitian 1. Ruang lingkup ilmu Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang berkaitan erat dengan hak warga Negara mendapatkan pendidikan yang layak. 2. Ruang lingkup objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah sikap masyarakat terhadap program pengembangan pendidikan di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010. 3. Ruang lingkup subjek Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang tinggal di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat. 4. Ruang lingkup tempat

11 Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini adalah di Desa Luas Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat. 5. Ruang lingkup waktu Pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada tanggal 1 Januari 2010 sampai selesainya penelitian ini.