72 PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011-2031 I. UMUM. Latar belakang disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukoharjo meliputi: 1. Faktor eksternal. a. Perubahan dan/atau penyempurnaan peraturan rujukan sistem penataan ruang. b. Perubahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang dan/atau sektoral dari tingkat provinsi maupun kabupaten yang berdampak pada pengalokasian kegiatan pembangunan yang memerlukan ruang berskala besar. c. Ratifikasi kebijaksanaan global yang mengubah paradigma sistem pembangunan dan pemerintahan serta paradigma perencanaan tata ruang. d. Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengamanatkan Pemerintah Kabupaten/Kota agar menyelaraskan substansi RTRW Kabupaten/Kota dengan ketentuan peraturan Penataan Ruang yang baru maksimal 3 (tiga) tahun. e. Penetapan kawasan andalan Subosukawonosraten dalam RTRWN, adanya Rencana Induk Pengembangan Bandara Internasional Adi Sumarmo Tahun 2009-2018, serta adanya Rencana Program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang harus diakomodir dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo. 2. Faktor internal. a. Rendahnya kualitas RTRW yang dipergunakan untuk penerbitan perizinan lokasi pembangunan, sehingga kurang dapat mengoptimalisasi perkembangan dan pertumbuhan aktivitas sosial ekonomi yang cepat dan dinamis serta kurang diikutinya proses teknis dan prosedur kelembagaan perencanaan tata ruang. b. Terbatasnya pengertian dan komitmen aparatur yang terkait dengan tugas penataan ruang, terutama mengenai fungsi dan kegunaan RTRW dalam pelaksanaan pembangunan mengakibatkan penyusunan RTRW belum sesuai. c. Adanya perubahan atau pergeseran nilai/norma dan tuntutan hidup yang berlaku di dalam masyarakat mengakibatkan berubahnya kepentingan masyarakat yang berpengaruh kuat terhadap penataan ruang. d. Lemahnya kemampuan aparatur yang berwenang dalam pengendalian pemanfaatan ruang mengakibatkan banyaknya ketidaksesuaian antara perencanaan ruang dengan aplikasinya di lapangan.
73 e. Berkembangnya pusat-pusat pelayanan/perekonomian dan permukiman baru yang mempengaruhi pola dan struktur ruang wilayah harus diakomodir dalam suatu rencana tata ruang. f. Adanya rencana pembangunan jalan tol Solo-Semarang yang akan merubah struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan sekitar jalan tol, terutama koridor interchange yang terletak di Kabupaten Sukoharjo akan sangat mempengaruhi rencana tata ruang Kabupaten Sukoharjo. g. Adanya rencana pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang juga akan berpengaruh terhadap rencana sistem transportasi. Berdasarkan beberapa faktor tersebut di atas, maka perlu dilakukan evaluasi dan revisi RTRW Kabupaten Sukoharjo yang diatur dan ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah. RTRW Kabupaten Sukoharjo memuat rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang yang meliputi: 1) Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang; 2) Struktur ruang wilayah; 3) Pola ruang wilayah; 4) Penetapan kawasan strategis kabupaten; 5) Arahan pemanfaatan ruang wilayah; 6) Pengendalian pemanfaatan ruang; dan 7) Peran masyarakat. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10
74 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Ayat (7) Huruf a Yang dimaksud dengan jalan arteri adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Huruf b Yang dimaksud dengan jalan kolektor adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan ratarata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Huruf c Yang dimaksud dengan jalan lokal adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Yang dimaksud dengan Bus Rapid Transit (BRT) adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal
75 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5) Pasal 28 Yang dimaksud dengan Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/ kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Yang dimaksud dengan Kawasan sekitar mata air adalah kawasan disekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata air. Yang dimaksud dengan Kawasan sempadan waduk adalah kawasan di sekeliling waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi waduk. Yang dimaksud dengan Ruang terbuka hijau termasuk di dalamnya hutan kota adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Yang dimaksud dengan Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan yang bertujuan untuk melindungi atau melestarikan budaya. Ayat (1)
76 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Ayat (2) Yang dimaksud dengan Kawasan rawan bencana longsor adalah merupakan zona yang labil terhadap gerakan tanah karena faktor kelerangan, struktur tanah, air tanah, vegetasi penutup dan daerah patahan. Ayat (3) Yang dimaksud dengan Kawasan rawan bencana banjir adalah kawasan yang pernah dan kemungkinan dapat mengalami bencana banjir. Ayat (4) Yang dimaksud dengan Kawasan rawan bencana angin ribut adalah kawasan yang pernah dan kemungkinan dapat mengalami bencana angin ribut. Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Yang dimaksud dengan Kawasan industri adalah tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri. Ayat (4) Ayat (5)
77 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44 Pasal 45 Pasal 46 Pasal 47 Pasal 48 Pasal 49 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 52 Pasal 53 Pasal 54 Pasal 55 Pasal 56 Pasal 57
78 Pasal 58 Pasal 59 Pasal 60 Pasal 61 Pasal 62 Pasal 63 Pasal 64 Pasal 65 Pasal 66 Pasal 67 Pasal 68 Pasal 69 Pasal 70 Pasal 71 Pasal 72 Pasal 73 Pasal 74 Pasal 75 Pasal 76 Pasal 77
79 Pasal 78 Pasal 79 Pasal 80 Pasal 81 Pasal 82 Pasal 83 Pasal 84 Pasal 85 Pasal 86 Pasal 87 Pasal 88 Pasal 89 Pasal 90 Pasal 91 Pasal 92 Pasal 93 Pasal 94 Pasal 95 Pasal 96 Pasal 97
80 Pasal 98 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 192