PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 12/BAPPEBTI/PER-SRG/5/2009 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN PENGELOLA GUDANG, LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN DAN PUSAT REGISTRASI KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka tertib penyelenggaraan dan efektifitas pengawasan Sistem Resi Gudang perlu menetapkan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian laporan Pengelola Gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian dan Pusat Registrasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720); 2. Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4630); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4735); 4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 171/M Tahun 2005; 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008; 6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008; 7. Keputusan Presiden Nomor 60/M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Perdagangan;
8. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 34/M-DAG/PER/8/2007; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN PENGELOLA GUDANG, LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN DAN PUSAT REGISTRASI. Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Pengawas yang selanjutnya disebut Bappebti adalah unit kerja eselon I di lingkungan Departemen Perdagangan yang memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi dan Sistem Resi Gudang. 2. Pengelola Gudang adalah pihak yang melakukan usaha pergudangan, baik Gudang milik sendiri maupun milik orang lain, yang melakukan penyimpanan, pemeliharaan, dan pengawasan barang yang disimpan oleh pemilik barang serta berhak menerbitkan Resi Gudang. 3. Pusat Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya disebut Pusat Registrasi adalah badan usaha berbadan hukum yang mendapat persetujuan Badan Pengawas untuk melakukan penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi. 4. Lembaga Penilaian Kesesuaian adalah lembaga terakreditasi yang melakukan serangkaian kegiatan untuk menilai atau membuktikan bahwa persyaratan tertentu yang berkaitan dengan produk, proses, sistem, dan/atau personel terpenuhi. Pasal 2 (1) Pengelola Gudang wajib menyimpan sertifikat untuk barang, membuat dan menyimpan pembukuan, serta membuat dan menyimpan catatan kegiatan yang berkaitan dengan Sistem Resi Gudang. (2) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. nama dan alamat pemilik barang; b. tanggal penyimpanan dan jatuh tempo; c. deskripsi barang yang disimpan meliputi jenis, tingkat mutu, jumlah, dan jika ada kelas barang; d. nomor penerbitan Resi Gudang yang diterbitkan, termasuk Resi Gudang Pengganti, Resi Gudang yang diperbaiki dan Resi Gudang yang dimusnahkan, serta Resi Gudang yang dibebani Hak Jaminan; e. penyerahan barang meliputi tanggal, jenis, mutu dan jumlah; f. nilai barang pada saat dimasukkan, dialihkan, dan jatuh tempo; 2
g. jenis dan nilai asuransi; h. spesimen tanda tangan pihak yang berhak bertindak untuk dan atas nama Pengelola Gudang dalam menandatangani Resi Gudang; dan i. pembukuan laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan arus kas. Pasal 3 (1) Pengelola Gudang wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka ini, yang meliputi: a. Pembukuan dan Catatan Kegiatan Pengelola Gudang dalam Sistem Resi Gudang; b. Posisi Stok Harian Pengelola Gudang; c. Laporan Laba/Rugi, Neraca dan Arus Kas Pengelola Gudang (3) Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pengawas ini. Pasal 4 (1) Lembaga Penilaian Kesesuaian wajib menyimpan fotokopi sertifikat untuk barang, membuat dan menyimpan pembukuan, serta membuat dan menyimpan catatan setiap kegiatan yang berkaitan dengan Sistem Resi Gudang. (2) Pembukuan dan catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat secara lengkap dan sistematis yang paling sedikit memuat : a. nama dan alamat pemilik barang; b. tanggal pengambilan contoh; c. barang yang dijadikan contoh uji untuk mendapatkan sertifikat untuk barang; d. alat uji yang dipakai dan masa berlaku kalibrasi; dan e. ruang lingkup akreditasi dan masa berlakunya. (3) Lembaga Penilaian Kesesuaian wajib menyimpan arsip contoh barang yang diuji berkaitan dengan Sistem Resi Gudang. Pasal 5 (1) Lembaga Penilaian Kesesuaian wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan mengenai pembukuan dan catatan kegiatan berkaitan dengan Sistem Resi Gudang dengan menggunakan Lampiran IV Peraturan Kepala Badan Pengawas ini. (3) Lampiran IV merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pengawas ini. 3
Pasal 6 (1) Pusat Registrasi wajib membuat dan menyimpan pembukuan serta membuat dan menyimpan catatan yang berkaitan dengan Sistem Resi Gudang; (2) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. kode registrasi; b. nama dan alamat penerbit Resi Gudang; c. nomor penerbitan Resi Gudang yang diterbitkan, termasuk Resi Gudang Pengganti, Resi Gudang yang dimusnahkan dan Resi Gudang yang dibebani Hak Jaminan; d. deskripsi barang yang disimpan, yang meliputi: jenis, tingkat mutu, jumlah dan jika ada kelas barang; e. penyerahan barang, yang meliputi: jenis, tanggal, tingkat mutu, jumlah, kelas barang, serta nama dan alamat penerima barang; f. nama dan alamat Pemegang Resi Gudang, termasuk catatan pengalihan; g. jenis dan spesifikasi Resi Gudang yang diterbitkan; h. Resi Gudang yang dibebani Hak Jaminan; i. Lembaga Penilaian Kesesuaian yang melakukan sertifikasi untuk barang; j. nilai barang pada saat dimasukkan, dialihkan dan jatuh tempo; k. jenis dan nilai asuransi; l. data sertifikat gudang dan sertifikat untuk barang; dan m. daftar gudang, Pengelola Gudang, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Kelompok Tani dan Koperasi yang terkait dengan Sistem Resi Gudang. Pasal 7 (1) Pusat Registrasi wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan mengenai pembukuan dan catatan kegiatan berkaitan dengan Sistem Resi Gudang dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini. (3) Lampiran V merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pengawas ini. Pasal 8 (1) Laporan bulanan wajib disampaikan kepada Bappebti paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal periode pelaporan berakhir. (2) Laporan triwulan wajib disampaikan kepada Bappebti paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kerja setelah tanggal periode pelaporan berakhir. (3) Laporan tahunan disampaikan kepada Bappebti paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah berakhirnya tahun laporan. Pasal 9 Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini, Pengelola Gudang, Lembaga Penilaian Kesesuaian dan Pusat Registrasi wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan 4
Pengawas ini paling lambat tanggal 1 Juli 2009. Pasal 10 Peraturan Kepala Badan Pengawas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2009 KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, SALINAN Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ini disampaikan kepada : 1. Menteri Perdagangan R.I.; 2. Sekretaris Jenderal, Departemen Perdagangan; 3. Inspektur Jenderal, Departemen Perdagangan; 4. Sekretaris dan para Kepala Biro di lingkungan Bappebti; 5. Pertinggal. DEDDY SALEH 5