BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya


BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan perusahaan pun pada umumnya cenderung berorientasi ke arah bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi ekonomi yang berubah pesat, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pada perusahaan manufaktur. Pemerintah terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik kinerja sosial terhadap stakeholders menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya pada tempat yang memiliki sisi profitable yang aman dan pasti.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang berdiri di tengah-tengah masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya persaingan yang kompetitif di pasar saat ini, tidaklah dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik,

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh

ABSTRAK. Kata Kunci: Tingkat Perputaran Aktiva dan Tingkat Pengembalian Investasi.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan. Harga-harga saham turun

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis multi-dimensional yang terjadi akhir-akhir ini secara global, baik krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan industri di sebuah Negara.Perkembangan perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan penyakit menular. Manakala perusahaan berdiri di lingkungan

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan mulai banyaknya pihak pihak

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. perhatian luas dari banyak kalangan. Diwajibkannya Corporate social

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Preparatory Meeting of Bilateral Economic Working Groups RI-Singapura

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya. Karena keberlangsungan sebuah perusahaan bergantung pada kemampuannya dalam menghasilkan laba atau keuntungan. Selain itu, manajemen perlu melakukan penilaian atas kinerja keuangan setiap periode sehingga manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut. Perusahaan menilai bahwa permasalahan profitabilitas lebih penting daripada laba. Karena laba yang besar tidak dapat mencerminkan bahwa perusahaan telah beroperasi secara efisien. Efisiensi dapat diketahui dengan membandingkan laba tersebut dengan indikator lain untuk kemudian diketahui tingkat profitabilitasnya. Hal tersebut membuktikan bahwa yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya bagaimana usahanya untuk memperbesar laba melainkan bagaimana usahanya untuk meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan pada umumnya lebih diarahkan untuk mampu meningkatkan profitabilitas maksimal daripada laba maksimal. Dengan tercapainya tingkat profitabilitas yang tinggi dapat terlihat bahwa tingkat efisiensi perusahaan yang baik.

2 Riyanto (2012:35) memberikan pengertian bahwa profitabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dapat dikatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba untuk periode tertentu. Sedangkan Harahap (2010:34) memberikan pengertian sebagai berikut: Profitabilitas atau disebut juga rentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah prestasi yang dicapai perusahaan pada periode tertentu yang diperoleh dengan menggunakan semua kemampuan baik itu modal perusahaan atau aktiva. Menurut Sutrisno (2009:253) mengungkapkan bahwa kegunaan dari profitabilitas adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Hal tersebut menegaskan bahwa semakin besar tingkat keuntungan yang diraih maka akan menunjukkan kinerja manajemen yang semakin baik dalam mengelola perusahaan. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan peneliti sebagai indikator dalam penelitian ini yaitu Return On Investment (ROI). Rasio ini menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomis yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Dengan kata lain, berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva. Aktiva tetap berfungsi untuk mendukung kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh dana.

3 Rata-rata tingkat return on investment dari perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia tahun 2012-2013 yang dijadikan objek penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: No. Tabel 1.1 Rata-Rata ROI Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Sub Sektor Rata-rata Return On Investment 2012 2013 Selisih 1. Plastik dan Kemasan -0,001-0,002-0,001 2. Pulp dan Kertas 0,017 0,006-0,011 3. Logam dan Sejenisnya 0,061 0,038-0,023 4. Keramik, Porselen dan Kaca 0,090 0,082-0,008 5. Kimia 0,028 0,062 0,034 6. Pakan Ternak 0,121 0,078-0,043 7. Semen 0,175 0,130-0,045 8. Kayu dan Pengolahannya -0,079-0,207-0,128 Sumber: www.idx.co.id (diolah kembali) Dapat dilihat pada tabel 1.1 bahwa secara umum perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia rata-rata mengalami penurunan tingkat profitabilitas walaupun sangat sedikit. Hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan tidak efisien dalam penggunaaan aset guna mencapai laba. Namun yang menarik pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia, tujuh subsektor dari delapan subsektor mampu mempertahankan perusahaannya tetap mendapatkan nilai profitabilitas yang positif pada setiap tahunnya. Hanya subsektor kayu dan pengolahannya yang tingkat profitabilitasnya terus menurun.

4 Kenaikan ROI menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang baik dalam menghasilkan laba karena kenaikan total aset diikuti dengan kenaikan laba bersih, sedangkan penurunan ROI menggambarkan kinerja perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan laba. Artinya semakin tinggi nilai ROI maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Semakin kecil rasio ROI, semakin kurang baik bagi perusahaan. Karena rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. (Kasmir, 2011:202). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk kesungguhan dan kepedulian perusahaan untuk menyisihkan sebagian harta perusahaan guna mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi dan berupaya memaksimalkan dampak positif dari operasi perusahaan terhadap semua pihak yang berkepentingan dalam kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan. CSR didasari oleh triple bottom lines, yaitu profit (aspek keuangan), people (aspek sosial), dan planet (aspek lingkungan). Kasus pencemaran lingkungan laut pada tahun 1989 akibat tumpahnya minyak sekitar 1.260.000 barel milik Exxon Corporation s Oil Tanker menjadi awal mula perusahaan-perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar terhadap pertanggungjawaban sosial perusahaan (Majalah CSR Indonesia). Semenjak itu perusahaan-perusahaan menjadi lebih peka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen risiko dan keunggulan kompetitif. Pengungkapan CSR pun semakin mendapatkan perhatian oleh kalangan pelaku usaha. Hal ini disebabkan karena adanya penekanan dari pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

5 Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas untuk melaksanakan Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Peraturan Pemerintah tersebut ternyata ditanggapi secara positif oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurut National Center for Sustainability Reporting (NCSR), pelaksanaan CSR dilihat dari perkembangan pengungkapan CSR di Indonesia cukup baik. Perkembangan jumlah perusahaan yang mengungkapkan laporan CSR di Indonesia (mengikuti ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Award)) dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Perusahaan yang Mengungkapkan CSR Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Perusahaan 2 5 15 20 23 25 34 40 Sumber: National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Dapat dilihat bahwa sejak tahun 2005, setiap tahunnya terdapat peningkatan jumlah perusahaan yang mengungkapkan CSR. Peningkatan jumlah perusahaan yang mengungkapkan CSR paling besar terjadi pada tahun 2011. Pada tahun tersebut 34 perusahaan melaporkan CSR, bertambah sembilan perusahaan

6 dari tahun 2010. Sampai akhir 2012, tercatat ada sekitar 40 perusahaan yang membuat laporan keberlanjutan dengan mengacu pada standar pelaporan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). (www.swa.co.id) Jumlah 40 perusahaan dari kurang lebih 500 perusahaan terbuka yang telah mengungkapkan laporannya memang masih sangat kecil jumlahnya dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di negara Eropa atau Amerika. Namun Indonesia patut berbangga karena menurut CSR Asia, Indonesia menjadi negara dengan nilai persentase pengungkapan tertinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2006 oleh Divisi Penelitian Manajemen Lembaga Manajemen PPM di Indonesia menemukan fakta bahwa walaupun konsumen menganggap kualitas atau merk suatu produk sebagai faktor yang paling penting, konsumen mengganggap tanggung jawab sosial perusahaan sebagai faktor terpenting kedua. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa pentingnya pengungkapan CSR untuk kelangsungan usaha perusahaan. Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah kelompok perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2013. Menurut UU No 40 Pasal 74 tahun 2007 perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan CSR. Dengan demikian ada jenis - jenis usaha tertentu yang melakukan kegiatan CSR bukan sebagai kegiatan yang sifatnya sukarela namun sebagai sebuah kewajiban.

7 Industri manufaktur adalah industri yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan lingkungan hidup sehingga diwajibkan untuk melakukan dan mengungkapkan mengenai kegiatan CSR. Betapa tidak, suara - suara yang dihasilkan dari mesin-mesin produksi dapat berpotensi menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat berpotensi menghasilkan pencemaran getaran dan debu. Pemakaian air tanah yang berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli, kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air. Lalu gas-gas yang dihasilkan dapat berakibat pada pencemaran udara bila tidak diperhatikan. Alasan lain pemilihan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia sebagai objek penelitian adalah karena masih sedikit penelitian terdahulu yang menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitiannya terlebih pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia. Pada penelitian terdahulu sering kali para peneliti sebelumnya menggunakan perusahaan pertambangan sebagai objek penelitiannya. Sehingga penulis merasa bahwa dimungkinkan tidak terjadi variasi hasil penelitian mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas. Penelitian mengenai pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas sudah pernah dilakukan. Tsoutsoura (2004) menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara pengungkapan CSR terhadap profitabilitas yang diukur dengan ukuran kinerja keungan return on investment (ROI) dan return on equity (ROE). Lalu penelitian Dahlia dan Siregar (2008) menyatakan

8 bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel ROE. Hasil berbeda ditemukan dalam penelitian Nelling dan Webb (2006) yang menemukan bahwa hubungan pengungkapan CSR dengan kinerja keuangan adalah negatif signifikan. Penelitian Fauzi (2004) menunjukkan pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh negatif terhadap kinerja keungan (profitabilitas). Januarti dan Apriyanti (2005) menunjukkan bahwa biaya kesejahteraan karyawan tidak berpengaruh terhadap return on assets, biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap return on assets, dan secara simultan biaya kesejahteraan karyawan (ension) dan biaya untuk komunitas (sumbangan) tidak berpengaruh terhadap total assets turnover. Hasil dari beberapa penelitian terdahulu masih terjadi research gap sehingga menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan ingin menguji kembali apakah pengungkapan CSR berpengaruh terhadap profitabilitas pada tahun berikutnya. Berdasarkan latar belakang masalah yang disajikan di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang dituangkan dalam bentuk penelitian dengan judul Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagaimana pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

10 1. Untuk mengetahui pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitianpenelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan corporate social responsibility. 2. Aspek Praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dijadikan sebagai rekomendasi dan masukan yang konstruktif bagi perusahaan serta dapat memberikan penjelasan mengenai pentingnya pengungkapan corporate social responsibility. b. Bagi Pembaca

11 Untuk mengetahui mengenai pembahasan corporate social responsibility dan pengaruhnya terhadap profitabilitas.